• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier. Sebelum melakukan analisis tersebut maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang digunakan untuk mengetahui pengolahan data yang akan dipakai, apakah menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji asumsi dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji linieritas.

a. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas untuk mengetahui apakah data tersebar secara normal dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10.

Hasil Pengujian Normalitas

Variabel Z P Keterangan

Optimisme 1,317 0,062 Normal

Persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja

Kaidah normal yang digunakan adalah jika p > 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal dan sebaliknya jika p < 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal (Hadi, 2000).

Hasil uji normalitas terhadap variabel optimisme diperoleh nilai Z = 1,317 dan p = 0,062. Hasil menunjukkan bahwa nilai p (0,062) > 0,05 maka data dari variabel optimisme terdistribusi secara normal.

Hasil uji normalitas terhadap variabel persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja diperoleh nilai Z = 1,047 dan p = 0,223. Hasil menunjukkan bahwa nilai p (0,223) > 0,05 maka data dari variabel persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja terdistribusi secara normal.

b. Uji Linieritas

Hasil uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antar varibel optimisme dan persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 11 di berikut ini.

Tabel 11.

Hasil Pengujian Linieritas

Uji linieritas dapat diketahui dengan hasil analisis statistik yaitu dengan metode statistik uji F. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah jika p < 0,05 maka hubungannya antara variabel bebas dengan variabel

Variabel F P Keterangan

Optimisme*Persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja

dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier (Hadi, 2000).

Hasil uji linieritas pada kedua variabel penelitian diperoleh nilai F = 10,481 dan nilai p = 0,002. Hasil menunjukkan bahwa nilai p (0,005) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang linier.

2. Hasil Penelitian

a. Hasil Uji Analisis Data

Berikut ini akan dijelaskan tentang hasil pengolahan data mengenai pengaruh persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja pada optimism karyawan menggunakan analisis regresi linier dengan menggunakan program SPSS versi 19.0 for windows. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini.

Tabel 12.

Hasil Analisis Regresi linier Pengaruh Persepsi Terhadap Kualitas Kehidupan Bekerja pada Optimisme Karyawan

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients F t B Std. Error Beta 1 (Constant) 27,512 1,669 8, 519 16,842* Persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja 0,041 0,014 0,210 2,919* *p<0.05; R = 0,210; R2= 0,044 Hipotesis :

Berdasarkan hasil perhitungan untuk menguji hipotesis mayor didapat nilai F = 8,519, t = 2,191 dan p = 0,004. Jika nilai p < 0,05 dan nilai t hitung > dari t tabel maka H0ditolak. Pada penelitian ini nilai p (0,004) < 0,05 dan nilai t hitung ( 2,191) > nilai t tabel (1,987) maka H0 ditolak sedangkan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja pada optimism karyawan.

Hasil analisis regresi linier pada tabel 15 di atas diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,210 dengan p sebesar 0,004. Nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0,044 atau 4,4%. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja memberikan sumbangan efektif sebesar 4,4 % dalam meningkatkan optimisme pada karyawan.

Persamaan garis regresi linier pada penelitian ini adalah Y = 27,512 + 0,041X. optimisme dilambangkan dengan (Y) dan persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja dilambangkan dengan (X). Berdasarkan persamaan garis regresi linier dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar 27,512, artinya jika persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja (X) nilainya 0 maka optimisme (Y) nilainya positif sebesar 27,512. Koefisien regresi linier variabel persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja (X) sebesar 0,041, artinya jika persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka optimisme akan mengalami peningkatan sebesar 0,041.

b. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Data Penelitian 1. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Optimisme

Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap variabel optimisme sebanyak 8 aitem yang diformat dengan skala Likert dalam lima alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik dapat dilihat pada tabel 13 di bawah ini.

Berdasarkan tabel 13 di atas maka diperoleh mean empirik (X) sebesar 32,34 dengan SD empirik (s) 

2.

Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik variabel Persepsi Terhadap Kualitas Kehidupan Bekerja

Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap variabel persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja adalah sebanyak 33 aitem yang diformat dengan skala Likert dalam lima alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini.

Tabel 14.

Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Persepsi Terhadap Kualitas Kehidupan Bekerja

Variabel Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Persepsi terhadap kualitas kehidupan

bekerja

43 151 116,54 15,998 33 165 99 22

Berdasarkan tabel 14 di atas maka diperoleh mean empirik (X) sebesar 116,54 dengan SD empirik (s) sebesar 15,998, sedangkan mean hipotetik (µ) sebesar 99 dengan SD hipotetik () sebesar 22.

c. Kategorisasi Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria pengkategorisasian yang didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian

Variabel Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

terdistribusi secara normal (Azwar, 2012). Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi.

1. Kategorisasi Data Optimisme

Berdasarkan deskripsi nilai hipotetik optimisme yang dapat dilihat pada tabel 13 di atas, maka dapat dihitung norma kategorisasi jenjang. Hasilnya adalah sebagai berikut.

Tabel 15.

Kategorisasi Data Hipotetik Optimisme

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

Optimisme

X < 18,7 Rendah -

-18,7X < 29,3 Sedang 34 18,3 %

X29,3 Tinggi 152 81,7 %

Total 186 100 %

Berdasarkan kategorisasi pada tabel 15 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan termasuk ke dalam kategori tinggi (81,7 %) untuk tingkat optimisme, sedangkan 18,3 % tergolong ke dalam kelompok sedang dan tidak ada karyawan yang tergolong ke dalam kelompok rendah. Dengan kata lain bahwa tingkat optimisme pada karyawan tergolong tinggi.

2. Kategorisasi Data Variabel Persepsi Terhadap Kualitas Kehidupan Bekerja

Berdasarkan deskripsi nilai hipotetik persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja yang dapat dilihat pada tabel 13 di atas, maka dapat dihitung norma kategorisasi jenjang. Hasilnya adalah sebagai berikut.

Tabel 16.

Persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja X < 77 Negatif 2 1,1% 77X < 121 Tidak Tergolongkan 102 54,8 % X121 Positif 82 44,1 % Total 186 100 %

Berdasarkan kategorisasi pada tabel 16 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan termasuk ke dalam kategori tidak tegolongkan (54,8 %), sedangkan 44,1 % tergolong ke dalam kelompok positif dan 1,1 % karyawan tergolong ke dalam kelompok negatif dalam mempersepsikan kualitas kehidupan bekerja.

Dokumen terkait