• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience , dan

1. Hasil penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh mulai dari pra penelitian sampai akhir siklus II, pembelajaran dengan menggunakan PPR dapat meningkatkan aspek competence, consceince, dan compassion. Perkembangan rata-rata nilai aspek competence mata pelajaran ekonomi siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu dapat dilihat pada tabel berikut:

101

Tabel 5.15

Rata-Rata Skor Aspek Competence

Siklus Rata-rata Skor Kenaikan Persentase Kenaikan Pre test Post test

I 27,94 34,41 6,47 23%

II 37,59 58,12 20,53 54%

Rata-rata 32,76 46,26 13,5 41% Dari tabel 5.15 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai kelas mengalami peningkatan. Pada awal siklus I, rata-rata nilai kelasnya 27,94 dan pada akhir siklus I meningkat menjadi 34,41. Demikian juga pada siklus II, terjadi peningkatan rata-rata nilai pada awal siklus II sebesar 37,59 menjadi 58,12 di akhir siklus II. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran ekonomi dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat meningkatkan aspek competence sebesar 41% yaitu dari 32,76 pada awal siklus menjadi 46,26 di akhir siklus.

b. Aspek Conscience

Dalam penelitian ini aspek conscience yang dikembangkan adalah nilai kejujuran. Namun selain itu, aspek conscience didukung pula dengan pengukuran sikap dan minat siswa. Aspek conscience diukur mnggunakan kuesioner yang diberikan pada pra penelitian dan akhir siklus. Kuesioner menggunakan pengukuran dengan skala lima. 1) Penilaian Moral (Kejujuran)

Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Dalam penelitian ini, nilai moral yang

dikembangkan adalah nilai kejujuran. Nilai moral diukur menggunakan kuesioner dengan 10 pernyataan (lampiran 30). Berikut ini adalah hasil rata-rata skor siswa pada penilaian moral kejujuran:

Tabel 5.16

Rata-rata Skor Penilaian Moral (Kejujuran)

Saat Pengukuran Rata- rata Skor Rerata Skor Sebelum dan sesudah

Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) 3,53 3,53 Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) 3,62

3,63 Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR) 3,64

2) Penilaian Sikap

Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap siswa terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, guru, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, penilaian sikap siswa diukur menggunakan kuesioner dengan 15 pernyataan (lampiran 28). Hasil rata-rata skor penilaian sikap siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.17

Rata-rata Skor Penilaian Sikap

Saat Pengukuran Rata- rata Skor Rerata Skor Sebelum dan sesudah

Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) 3,73 3,73 Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) 3,76

3,77 Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR) 3,77

103

3) Penilaian Minat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat atau keinginan adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Hal penting pada minat adalah intensitasnya. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap minat siswa dilakukan menggunakan kuesioner dengan 15 pernyataan (lampiran 29). Data hasil rata-rata skor penilaian minat siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 5.18

Rata-rata Skor Penilaian Minat

Saat Pengukuran Rata- rata Skor Rerata Skor Sebelum dan Sesudah

Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) 3,36 3,36 Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) 3,39

3,44 Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR) 3,49

Berdasarkan hasil pengukuran nilai moral kejujuran, sikap, dan minat yang diperoleh dari para siswa, maka ketiga hasil tersebut dapat digabungkan menjadi hasil aspek conscience siswa yang dirata-rata menjadi skor antara sebelum dan sesudah penerapan PPR. Adapun hasil akhir dari aspek conscience siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 5.19

Rata-Rata Skor Aspek Conscience

Saat Pengukuran Rata- rata Skor Rerata Skor Sebelum dan Sesudah

Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) 3,54 3,54 Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) 3,59

3,61 Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR) 3,63

Pada tabel 5.19 dapat dilihat bahwa hasil pengukuran aspek conscience pada awal siklus sebesar 3,54, pada akhir siklus I meningkat menjadi 3,59, kemudian meningkat lagi pada akhir siklus II menjadi 3,63. Dapat juga disimpulkan bahwa terjadi peningkatan skor pada aspek conscience dari sebelum penerapan PPR sebesar 3,54 menjadi 3,61 sesudah penerapan PPR. Apabila hasil data tersebut dikonversikan ke data kualitatif, maka skor antara sebelum dan sesudah diterapkan PPR akan termasuk dalam kriteria baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan PPR dapat meningkatkan aspek conscience siswa, meskipun dalam jumlah angka yang kecil dan masih dalam kriteria yang sama.

Aspek conscience juga terlihat pada hasil refleksi dan aksi siswa yang menunjukkan adanya kemampuan dalam menemukan nilai kejujuran. Berikut disajikan tabel hasil refleksi siswa:

Tabel 5.20

Hasil Refleksi Siswa pada Aspek Conscience

No Ya Tidak Alasan Pentingnya Bersikap Jujur Siklus I Siklus II

1  memberikan rasa puas

kalau kita jujur akan mendapatkan kepuasan 2  membuat hati kita

tenang

kejujuran menumbuhkan rasa kasih

3  terbebas dari korupsi

jujur membuat hati tenang dan tidak berdosa

4  nyaman dalam

beraktivitas

hari-hari kita akan terasa nyaman dan tenang

5  mendapatkan

imbalan

105

No Ya Tidak Alasan Pentingnya Bersikap Jujur Siklus I Siklus II

6  hati merasa damai tapi zaman sekarang kejujuraan adalah hancur 7 

akan merasa tenang

dengan jujur kita akan merasa aman & tidak merasa takut

8  masuk surga kejujuran salah satu kunci untuk masuk surga 9  dengan jujur kita

akan selalu tenang

kejujuran dibutuhkan dimana saja

10  tidak ada beban dan pikiran

jika jujur tidak dihantui rasa bohong

11  jujur akan

membawa hikmah

jujur itu benar dan tidak akan menambah dosa 12  akan tercipta

saling mengasihi

orang akan belajar untuk saling mengasihi

13  nama baik tidak tercoreng

kalau kita jujur, hidup kita akan aman, damai

14  akan disukai orang lain

kejujuran dapat diterapkan dalam hidup sehari-hari 15  rasanya lega kejujuran dalah kunci dari

keberhasilan 16  hidup tidak ada

beban

dengan jujur hidup kita akan menjadi tenang 17  bisa melatih

kejujuran

kalau jujur jauh lebih baik 18  tidak ada beban karena orang bekerja yang

dibutuhkan kejujuran 19  agar hidup lebih

nyaman

karena untuk tujuan hidup di masa depan

20  lebih merasa lega kejujuran kalau dilanggar tidak akan berguna lagi 21  bisa dipercaya

orang lain

dengan jujur pasti bisa dipercaya orang lain 22 

lebih dipercaya orang lain

dari kejujuran kita bisa dihargai orang dan dipercaya

23  lebih dipercaya orang lain

bisa lebih dipercaya 24  lebih tenang, lebih

lega

dengan jujur, bisa saling menghargai dan terbuka 25  tidak ada beban

batin, relax

kejujuran adalah yang terpenting dalam bekerja

No Ya Tidak Alasan Pentingnya Bersikap Jujur Siklus I Siklus II

26 

dapat terlatih hidup baik

dengan jujur, orang tidak akan sungkan berteman dengan kita

27 

hati menjadi enak dan nyaman

dengan jujur kita akan mendapat kepercayaan dari teman

28  tidak terbebani karena jujur masuk surga 29  tidak dihantui

kebohongan

kalau tidak jujur akan dosa 30  dengan jujur akan

hidup nyaman

dengan jujur akan hidup nyaman

31  membawa

keberuntungan

suatu kejujuran akan membawa keberuntungan 32  merasa nyaman,

tentram

karena di sekitar kita orang jujur sudah langka

33  hati menjadi tenang

jika tidak jujur akan terbayang rasa bersalah 34  merasa lega jujur membuat kita dekat

dengan Tuhan

Tabel di atas menunjukkan hasil refleksi siswa kelas XC dengan pertanyaan panduan sebagai berikut: Apakah menurutmu kejujuran itu penting untuk dimiliki setiap orang? Jelaskan alasanmu! Terlihat dari jawaban semua siswa di atas menunjukkan bahwa kejujuran itu sangat penting untuk dimiliki setiap orang. Dapat dilihat pula pada alasan siswa, hampir sebagian siswa menuliskan alasan pentingnya kejujuran adalah agar memperoleh manfaat yang positif, misalnya: hidup akan tenang, akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain, akan membawa keberuntungan, bisa dihargai orang lain, akan merasa aman karena tidak bohong, dan sebagainya. Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa melalui pembelajaran

107

PPR aspek conscience dengan nilai kejujuran sudah mulai berkembang pada siswa.

Sedangkan untuk hasil aksi siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.21

Hasil Aksi Siswa pada Aspek Conscience

No Siklus I Siklus II

1 Akan bersikap jujur dalam menghadapi segala masalah

Selalu bersikap jujur, apa adanya dan tidak menutupi kebenaran dengan alasan yang dibuat-buat

2 Meningkatkan kejujuran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

Semakin menumbuhkan rasa kejujuran itu

3 Bersikap jujur dengan orang lain

Bersikap jujur dalam sehari- hari walaupun cukup susah 4 - Lebih jujur dan melakukan

segala sesuatu dengan jujur

- Akan memperbaiki sikap dalam kehidupan sehari- hari

Menerapkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari

5 Akan selalu berbuat jujur Berusaha untuk terus jujur 6 Bersikap jujur kepada semua

orang

Kerja sama dalam lingkungan 7 Saya akan berusaha selalu

bersikap jujur dalam segala hal

Akan berusaha selalu jujur dalam hal apapun

8 Jujur tidak berbohong Berbuat jujur 9 Akan selalu jujur pada

semua orang

Lebih jujur dalam mengerjakan sesuatu 10 Tidak berbohong lagi Tidak berbohong lagi 11 Membuat prinsip dalam

hidup

Akan bersikap jujur dan apa adanya terhadap sesama 12 Berusaha untuk selalu jujur Membangun hal kejujuran

dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari 13 Saya akan melatih diri saya

untuk bersikap jujur

Akan memupuk kejujuran dari yang sederhana hingga kejujuran yang besar 14 Berbuat jujur kepada siapa Akan bersikap dan

No Siklus I Siklus II

saja membangun nilai kejujuran 15 Saya akan mengamalkan

kejujuran dalam hidupku

Saya akan mengamalkan nilai kejujuran dalam hidupku

16 - Berusaha jujur

- Tidak menyia-nyiakan apa yang aku punya sekarang

Berusaha menjadi pribadi yang menghargai milik orang lain (bukan milik diri sendiri)

17 Berbuat jujur dimana saja dan kapanpun

Jujur kepada siapapun 18 Berusaha untuk jujur Membangun kejujuran lebih

baik 19 Jujur akan menentukan masa

depan

Mencoba hidup dan

melangkah dengan kejujuran 20 Ingin selalu bersikap jujur Ingin selalu bersikap jujur

pada semua orang 21 - Jika diberi tanggung jawab

dijalani dengan baik dan jujur

- Berkata jujur dalam perkataan

Akan selalu berbuat jujur di masyarakat

22 Berbuat jujur dalam mengerjakan sesuatu

Berperilaku jujur 23 Jadi jujur pada orang lain Jujur pada orang lain 24 Lebih bersikap jujur Jujur dalam mengerjakan

ulangan dengan usaha sendiri

25 Selalu bersikap jujur dalam segala hal

Lebih jujur dalam segala hal 26 Berpola hidup jujur,

menanamkan motto hidup

Berbuat jujur dalam hal apapun pahit atau manis harus tetap jujur

27 Mencoba bersikap jujur misalnya kalau ada teman yang mencontek saat ulangan diberitahukan kepada guru

Berusaha bersikap jujur terhadap orang lain maupun diri sendiri

28 Berusaha terus lebih jujur Bertindak lebih baik daripada sebelumnya 29 Tidak akan bohong lagi Akan lebih jujur lagi 30 Selalu jujur pada semua

orang

Saya akan jujur 31 Berusaha jujur dalam setiap

tindakan

Berusaha jujur dalam setiap hal, meskipun hal yang

109

No Siklus I Siklus II

sangat kecil sekalipun 32 Berbuat jujur dimana saja

dan kapan saja

Saya akan berbuat jujur dimana saja dan kapan saja 33 Berbuuat jujur dengan orang

lain

Berbuat jujur sebisa mungkin untuk orang lain dan diri sendiri

34 Bersikap jujur, apa adanya Ya bersikap jujur dan hidup lebih baik lagi

Dari tabel 5.18 dapat kita lihat niat-niat atau tindakan siswa yang akan dilakukannya. Terlihat pada tabel tersebut bahwa semua siswa mempunyai niat akan bersikap jujur untuk kehidupan selanjutnya. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan PPR dapat membangun aspek conscience siswa khususnya dalam nilai kejujuran.

c. Aspek Compassion

Dalam penelitian ini, aspek compassion yang dikembangkan adalah nilai kerja sama. Kerja sama yang dimaksud adalah kerja sama yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok untuk mendiskusikan tugas. Pengukuran pada aspek compassion juga menggunakan kuesioner yang diberikan pada awal dan akhir siklus. Kuesioner menggunakan pengukuran dengan skala lima. Data skor rata-rata kelas pada aspek compassion dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.22

Skor Rata-Rata Aspek Compassion

Saat Pengukuran Rata- rata Skor Rerata Skor Sebelum dan Sesudah

Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) 3,85 3,85 Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) 3,94

3,95 Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR) 3,96

Tabel 5.22 menunjukkan hasil dari aspek compassion siswa yang mengalami peningkatan skor dari awal hingga akhir siklus. Terlihat pada awal siklus I hasil skor sebesar 3,85, sedangkan pada akhir siklus I meningkat menjadi 3,94 dan di akhir siklus II meningkat lagi menjadi 3,96. Dapat dikatakan adanya peningkatan skor aspek compassion antara sebelum dan sesudah penerapan PPR, yaitu dari 3,85 menjadi 3,95. Hasil skor antara sebelum dan sesudah penerapan PPR jika dikonversikan ke data kualitatif, maka kedua hasil tersebut akan masuk dalam kriteria baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada aspek compassion, meskipun kenaikan skor tersebut relatif kecil dan masih dalam kriteria yang sama yaitu baik.

Perkembangan aspek compassion ini juga dapat dilihat pada hasil refleksi dan aksi siswa, dimana melalui refleksi siswa dapat menemukan manfaat yang diperoleh dari kerja sama. Sedangkan melalui aksi siswa dapat membangun niat-niat yang lebih baik untuk mewujudkan manfaat dari nilai kerja sama tersebut. Berikut ini disajikan hasil refleksi dan aksi siswa pada aspek compassion:

111

Tabel 5.23

Hasil Refleksi Siswa pada Aspek Compassion

No

Nilai yang dapat dipetik dari diskusi

kelompok

Manfaat yang diperoleh Siklus I Siklus II

1 kerja sama,tolong menolong

tugas akan cepat selesai

dapat menambah wawasan

2 kebersamaan bisa saling membantu dapat memecahkan masalah dalam kelompok 3 kerja sama, kebersamaan meringankan beban kita meringankan beban 4 kekompakkan, kerja sama

mengerti satu sama lain

mudah

diselesaikan, kerja sama

5 kebersamaan menguntungkan bisa

mempertimbang- kan jawaban 6 kerja sama, solidaritas membantu menangani kesulitan pekerjaan akan cepat selesai 7 kerja sama, sosialisasi

pekerjaan akan lebih mudah dan cepat

dapat

menyelesaikannya dengan cepat dan mudah

8 kerja sama senang bisa bekerja sama dengan baik 9 kerja sama hati akan terasa lega rasa persahabatan

lebih terbangun 10 kekompakkan, kebersamaan dapat mencari jawaban bersama lebih mudah mengerjakan 11 kerja sama tugas akan cepat

selesai

pekerjaan jadi cepat selesai 12 kekompakkan tugas menjadi ringan akan terasa lebih

mudah dan kompak 13 kerja sama, peduli,

mengasihi

saling membantu, membuka wawasan

dapat membantu hal yang belum diketahui 14 kerja sama,

keharmonisan

bisa mengerti semua hal bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat 15 kebersamaan, kerja sama mengerjakan suatu hal dengan lebih mudah

dapat mengerjakan pekerjaan dengan mudah

No

Nilai yang dapat dipetik dari diskusi

kelompok

Manfaat yang diperoleh Siklus I Siklus II

16 saling memahami, bekerjasama

jika belum jelas, dapat bertanya pada teman

pekerjaan akan menjadi lebih ringan

17 bekerjasama saling memberi ilmu lebih mudah mengerjakannya 18 kekompakkan,

kebersamaan

mencari jawaban bersama

lebih ringan dan lebih mengerti 19 kebersamaan memiliki arti

persahabatan

rasa kebersamaan, tanggung jawab 20 kebersamaan bisa saling

membantu

bisa saling berbagi tugas

21 kebersamaan, kekompakkan

bisa lebih akrab dengan teman

dapat mengerti cara mengerjakan soal 22 kebersamaan soal yang sulit

menjadi lebih mudah

lebih mudah mengerjakan pekerjaan 23 kekompakkan, kerja sama segala pekerjaan menjadi mudah

pekerjaan jadi lebih mudah

24 dapat bekerjasama dalam kelompok

saling mengisi satu sama lain

lebih kompak, lebih paham

25 kebersamaan tugas lebih cepat selesai

lebih efisien dalam bekerja

26 nilai sosial hal yang dikerjakan menjadi ringan

pekerjaan jadi lebih ringan

27 kebersamaan, kerja sama

diskusi menjadi lebih nyaman dan enak

kerja sama dalam kelompok

menyenangkan 28 melatih kerja sama bisa mengerjakan

bersama-sama

dapat

mempertimbang- kan jawaban dengan teman 29 Kebersamaan saling menghargai suatu hal yang

susah akan menjadi mudah

30 kerja sama saling membantu lebih gampang, bisa saling membantu 31 kekeluargaan, kerja

sama

tugas menjadi lebih ringan

tugas lebih mudah, dan lebih ringan

113

No

Nilai yang dapat dipetik dari diskusi

kelompok

Manfaat yang diperoleh Siklus I Siklus II

32 kerja sama saling mengerti, memahami

kerja sama dan kesatuan dalam kelompok 33 kerja sama, kebersamaan dapat mudah mengerjakan soal

pekerjaan jadi mudah dikerjakan 34 saling membantu, kebersamaan timbul rasa kekompakkan hasilnya lebih optimal

Tabel di atas menunjukkan hasil refleksi siswa pada aspek compassion, dimana terdapat 62% siswa yang sudah dapat menemukan nilai kerja sama dalam diskusi kelompok. Sedangkan 38% siswa lainnya mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda dalam menemukan nilai kerja sama. Hal ini membuktikan bahwa rata-rata siswa di kelas XC sudah mulai terlihat perkembangannya dalam aspek compassion yaitu melalui nilai kerja sama.

Berikut disajikan hasil aksi siswa yang merupakan niat-niat siswa untuk membangun nilai kerja sama dalam kehidupan siswa:

Tabel 5.24

Hasil Aksi Siswa pada Aspek Compassion

No. Siklus I Siklus II

1 - Selalu bekerjasama dengan teman

- Saling bantu membantu tentunya dalam artian positif

Dalam kegiatan sehari-hari akan selalu bekerjasama, bantu membantu dan saling bertoleransi satu sama lain 2 Akan lebih menghargai

kelompok dan pendapat dalam kelompok

Dalam memecahkan masalah yang sulit untuk dimengerti secara individu kita dapat memecahkan masalah itu bersama-sama

3 Saling membantu satu sama lain supaya meringankan beban

No. Siklus I Siklus II

4 Akan lebih mementingkan kepentingan kelompok daripada diri sendiri

Akan menerapkan kerjasama dalam melakukan suatu pekerjaan dengan saling melengkapi dalam kelompok 5 Menerapkan dalam kehidupan

sehari-hari

Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari

6 Membantu orang yang sedang kesulitan/ dalam masalah

Membantu orang yang sedang kesulitan dalam melakukan suatu hal

7 Meningkatkan dan lebih banyak melakukan kerja sama serta komunikasi dengan orang lain

Akan meningkatkan kerja sama dengan orang lain karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial

8 Bekerja sama Bekerjasama dengan teman 9 Akan membantu sesama Bekerja bersama-sama agar

hasil pekerjaan bisa maksimal dan cepat beres

10 Jika dalam kelompok bisa diajak kerja sama

Akan lebih aktif dalam kelompok

11 Selalu bekerjasama Jika ada pekerjaan/ latihan yang tidak dapat dikerjakan sendiri dapat meminta teman untuk membantu mengerjakan 12 Saling tolong menolong

dengan teman

Lebih membangun

kekompakan dan solidaritas dengan teman dalam

kehidupan sehari-hari 13 Menciptakan kehidupan yang

damai, saling mengasihi, dan saling membantu

Memupuk rasa kebersamaan antar sesama dan saling membantu satu sama lain 14 Belajar dengan rajin dan

bekerjasama dengan baik

Akan membangun nilai kerja sama dengan baik

15 Menjalin relasi dan kerja sama yang lebih enak dengan orang lain

Saya akan mengamalkan nilai kerja sama yang erat dalam hidupku

16 Saling membantu dalam hal apapun

Niat menyadari betul arti saling ketergantungan, tolong menolong, kebersamaan 17 Lebih bisa bekerjasama

dengan orang lain

115

No. Siklus I Siklus II

18 Tidak egois - Membangun kerja sama lebih baik

- Lebih kompak dalam kelompok

- Aktif dalam kelompok 19 Menjalani hidup dengan

bekerjasama

Hidup dalam kerja sama 20 Saling membantu, saling

memahami

Ingin selalu terus bekerjasama dengan orang lain agar dapat hidup adil dan makmur 21 Selalu aktif dalam kerja sama Akan menolong orang yang

kesusahan 22 Lebih bisa menghargai orang

lain

Lebih bisa menghargai orang lain dalam kehidupan sehari- hari

23 Bekerjasama dengan orang- orang untuk mengerjakan hal- hal yang sulit

Lebih aktif dalam kerja kelompok

24 - Membantu orang lain - peduli

Saling membantu, lebih kompak, saling menghargai satu sama lain

25 Setiap pekerjaanku harus dilakukan dengan baik

- Lebih giat dalam belajar - Menghargai teman 26 - Berganti hari merubah diri

jadi lebih baik,

- lebih mengerti orang lain

Saling tolong menolong, bahu- membahu

27 Mencoba bekerjasama dengan baik dalam kelompok

Saling tolong menolong dan bekerjasama dalam kelompok 28 Berusaha berbuat lebih baik

daripada sebelumnya

Menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat 29 Akan lebih menghargai orang

lain

Akan bekerjasama dengan teman-teman lain

30 Selalu menanamkan sikap solidaritas

Kalau kita tidak bisa, meminta bantuan teman yang bisa 31 Menerapakan nilai-nilai

positif yang saya dapatkan dalam kelompok

Berusaha untuk lebih mampu berinteraksi, beradaptasi dan bersosialisasi dengan

lingkungan/ orang lain 32 Saya akan membantu

masyarakat setempat selagi saya masih bisa

Jika ada orang yang

membutuhkan bantuan dari saya maka saya siap untuk membantu

No. Siklus I Siklus II

33 Saling membantu satu dengan yang lain

Akan membantu satu sama lain

34 - Menumbuhkan rasa kebersamaan

- Menghargai pendapat orang lain

Menjalin kerja sama yang baik dengan teman, keluarga, masyarakat

Dokumen terkait