• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

B. Hasil Penelitian

Deskripsi data hasil penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil-hasil pengumpulan data yaitu tentang jawaban responden atas angket yang diberikan kepada responden tentang kesulitan belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 15 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Tegal Lempuyangan No.61, Bausasran, Danurejan, Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan pada 7-9 Maret 2016 pada waktu kegiatan belajar mengajar. Subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas non-reguler SMP Negeri 15 Yogyakarta, yaitu VII, VIII, IX G, H, I, J.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Yogyakarta termasuk sekolah menengah pertama yang menerapkan Achievement Grouping atau pengelompokan kelas homogen yang dijabarkan dalam pembagian kelas berdasarkan prestasi peserta didik. Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Yogyakarta mempunyai 10 kelas dalam satu angkatan, dimana kelas A, B, C, D, E, F, merupakan kelas reguler, sedangkan G, H, I, J merupakan kelas non-reguler. Perlu diketahui bahwa kelas non-reguler dalam penelitian ini adalah kelas para peserta didik yang memegang Kartu Menuju Sejahtera (KMS). Penelitian ini saya menfokuskan di kelas VII, VII dan IX non-reguler tahun ajaran 2015/2016, yaitu pada kelas G, H ,I, J.

Hasil perhitungan dengan menggunakan program komputer SPSS 16,0 for windows, dari 30 pernyataan yang diajukan kepada peserta didik kelas non-reguler VII, VIII, IX G, H, I, J SMP Negeri 15 Yogyakarta dalam

pembelajaran IPS berjumlah 393 responden yang setiap kelas diambil sampel 25 %. Jumlah sampel yang peneliti ambil sebanyak 99 responden.

Sebelum data disajikan secara utuh dalam skripsi ini, maka terlebih dahulu dilakukan pengolahan data. Pengolahan data tersebut dilakukan dengan cara menghitung jumlah skor jawaban item angket yang diberikan kepada seluruh subjek penelitian (responden). Adapun cara menghitung skor tersebut adalah dengan menjumlah jawaban setiap individu untuk seluruh item yang ada, dengan mempertimbangkan skor masing-masing item.

Untuk mendapatkan skor perolehan masing-masing subjek penelitian dalam menjawab seluruh angket, maka skor tersebut dijumlahkan secara keseluruhan. Persentase kategori dikelompokkan menjadi berikut:

81-100 % = sangat tinggi 61-80 % = tinggi

41-60 % = sedang 21-40 % = rendah

0-20 % = sangat rendah

Berikut adalah diagram hasil penelitian tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa SMP Negeri 15 Yogyakarta:

Gambar 2.

Persentase Kesulitan Belajar dalam 100%

Berikut data rangkuman hasil penelitian tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa SMP negeri 15 Yogyakarta untuk masing-masing item dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 7. Rangkuman Hasil Analisis Masing-Masing Item

No Sub variabel Item %

1 Internal Minat 71,63%

Emosi 82,73%

Cara belajar 62,12%

Rata-rata 72,16%

2 Eksternal Metode dan bahan ajar 67,71%

Perhatian 66,77%

Guru dan interaksinya terhadap peserta didk 78,5 % Rata-rata 70,94% minat 17% emosi 19% cara belajar 14% metode dan bahan ajar 16% perhatian 16% guru dan interaksinya terhadap peserta didik 18%

Persentase

(dalam 100%)

1. Faktor Internal

a. Kesulitan belajar disebabkan faktor minat.

Kesulitan belajar disebabkan faktor minat didapat data sebesar 71,62% peserta didik menyatakan minat belajar IPS rendah. Hasil tersebut dapat diketahui beberapa yang dihadapi peserta didik antara lain peserta didik masih enggan dalam mengerjakan soal latihan, dan kurangnya minat peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahuinya. Untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi yang lebih jauh berikut disajikan hasil penelitian tentang kesulitan belajar peserta didik yang disebabkan faktor minat.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kesulitan Belajar Terkait Faktor Minat Minat Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sedang 20 20.2 20.2 20.2 Tinggi 68 68.7 68.7 88.9 sangat tinggi 11 11.1 11.1 100.0 Total 99 100.0 100.0

Tabel 8 dapat digambarkan dengan grafik distribusi frekuensi seperti di bawah ini :

Gambar 3.

Grafik Kesulitan Belajar Terkait Faktor Minat

Data yang diperoleh dapat dilihat bahwa masalah kesulitan belajar IPS yang berhubungan dengan minat adalah sebanyak 20 peserta didik atau 20.2% menyatakan kesulitan sedang, 68 peserta didik atau 68.7% menyatakan kesulitan cukup tinggi, dan 11 peserta didik atau 11.1% menyatakan kesulitan sangat tinggi.

b. Kesulitan belajar disebabkan faktor emosi.

Kesulitan belajar disebabkan faktor emosi didapat data sebesar 82,73% peserta didik menyatakan mereka kurang/belum mampu mengelola emosi mereka adengan baik. Beberapa kesulitan yang dialami peserta didik diantaranya adalah peserta didik cepat bosan apabila pelajaran IPS dimulai dan timbulnya rasa malas karena tidak bisa mengontrol diri. Untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi yang lebih

0 10 20 30 40 50 60 70

Sedang Tinggi sangat tinggi

Series1 20 68 11 fr e ku e n si

minat

jauh berikut disajikan hasil penelitian tentang kesulitan belajar peserta didik yang disebabkan faktor emosi.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kesulitan Belajar Terkait Faktor Emosi

T a b

Tabel 9 dapat dgambarkan dengan grafik distribusi frekuensi seperti di bawah ini :

Gambar 4.

Grafik Kesulitan Belajar Terkait Faktor Emosi

0 10 20 30 40 50

Rendah Sedang Tinggi sangat

tinggi Series1 3 12 34 50 fr e ku e n si

emosi

Emosi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Rendah 3 3.0 3.0 3.0 Sedang 12 12.1 12.1 15.2 Tinggi 34 34.3 34.3 49.5 sangat tinggi 50 50.5 50.5 100.0 Total 99 100.0 100.0

Data yang diperoleh dapat dilihat bahwa masalah kesulitan belajar IPS yang berhubungan dengan emosi adalah sebanyak 3 peserta didik atau 3% menyatakan kesulitan rendah, 12 peserta didik atau 12.1% menyatakan kesulitan sedang, 34 peserta didik atau 34.3% menyatakan kesulitan tinggi, dan 50 peserta didik atau 50.5% menyatakan kesulitan sangat tinggi.

b. Cara belajar

Kesulitan belajar disebabkan faktor cara belajar didapat data sebesar 69,12% peserta didik menyatakan cara belajar mereka masih kurang untuk memahami materi IPS. Untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi yang lebih jauh berikut disajikan hasil penelitian tentang kesulitan belajar peserta didik yang disebabkan faktor cara belajar. Beberapa kesulitan yang dihadapi peserta didik diantaranya:

1) Peserta didik belum/kurang dalam membuat catatan terkait materi IPS.

2) Peserta didik belum mampu secara runtut menjawab pertanyaan lisan dari guru.

3) Peserta didik merasa kesulitan dalam mengungkapkan hal yang belum dimengertinya.

4) Peserta didik tidak mau bertanya tentang hal-hal yang tidak dimengertinya.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Kesulitan Belajar Terkait Faktor

Dokumen terkait