• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.2 Hasil Penelitian

1. Deskriptif Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan

(kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya ada 25 (dua puluh lima) butir

pernyataan, yakni 15 (lima belas) butir pernyataan untuk variabel Pengawasan dan

10 (sepuluh) butir untuk pernyataan Efisiensi Kerja Karyawan. Sedangkan

jumlah responden penelitian sebanyak 43 (empat puluh tiga) orang.

a. Karakteristik Berdasarkan Usia Responden

Hasil penelitian dari 43 (empat puluh tiga) responden sampel karakteristik

responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Usia Responden

No Usia Frekuensi Persentase

(100%)

1 19-30 33 77,74%

2 31-40 7 16,27%

3 41-50 3 6,9

4 Jumlah 43 100%

Sumber: Pengolahan Data Kuesioner Penelitian (2015)

Tabel 4.1 menunjukkan usia responden 19-30 tahun adalah sebesar

77,74%, usia 31-40 tahun sebesar 16,27%, usia 41-50 tahun sebesar 6,9%. Hal ini

menunjukkan bahwa persentase yang paling besar adalah 77,74% pada usia 19-30

tahun. Pada usia 19-30 tahun dianggap usia yang lebih produktif dan dianggap

b. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan hasil penelitian pada 43 (empat puluh tiga) responden

karakteristik jenis kelamin pria terdapat 39 (tiga puluh sembilan) dan wanita

terdapat 4 (empat) orang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden No

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

(100%)

1 Laki-laki 39 90,69%

2 Wanita 4 9,31%

3 Jumlah 43 100%

Sumber: Pengolahan Data Kuesioner Penelitian (2015)

Tabel 4.2 menjelaskan mayoritas responden berjenis kelamin pria sebesar

90,69% sementara responden berjenis kelamin wanita sebanyak 9,31%. Hal ini

merupakan kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan, karena membutuhkan

tenaga fisik yang kuat. Sedangkan wanita hanya dibutuhkan dalam bagian

dokumen sehingga jumlahnya jauh lebih sedikit.

c. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden

Hasil penelitian berdasarkan pendidikan terakhir pada karyawan dapat

dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Pendidikan Terakhir Responden

No Pendidikan Frekuensi Persentase (100%)

1 SMU/SMK 28 65,12%

2 Diploma 9 20,93%

3 S1 6 13,95%

4 Jumlah 43 100%

Tabel 4.3 menunjukkan pendidikan terakhir responden SMU/SMK adalah

65,12%, Diploma sebesar 20,93%, daan S1 sebesar 13,95%. Dapat diketahui

bahwa persentase yang paling tinggi adalah SMU/SMK, karena pendidikan

SMU/SMK merupakan pendidikan yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan

oleh perusahaan.

2. Tanggapan Responden terhadap Variabel Penelitian

Hasil pengolahan data primer dari penelitian berdasarkan

pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dapat dijelaskan pada Tabel 4.4

berikut:

a. Pengawasan

Frekuensi jawaban responden terhadap variabel pengawasan dapat dilihat

pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Pengawasan Butir Frekuensi SS % S % KS % TS % STS % 1 27 62,79% 16 37,21% 0 0% 0 0% 0 0% 2 10 23,25% 33 76,75% 0 0% 0 0% 0 0% 3 12 27,90% 28 65,11% 3 6,98% 0 0% 0 0% 4 19 44,18% 23 53,48% 1 2,34% 0 0% 0 0% 5 14 32,55% 27 62,79% 2 4,66% 0 0% 0 0% 6 20 46,51% 22 51,16% 1 2,33% 0 0% 0 0% 7 15 34,88% 28 65,12% 0 0% 0 0% 0 0% 8 15 34,88% 27 62,79% 1 2,33% 0 0% 0 0%

9 7 16,27% 35 81,39% 1 2,34% 0 0% 0 0% 10 14 32,55% 28 65,11% 1 2,34% 0 0% 0 0% 11 22 51,16% 21 48,84% 0 0% 0 0% 0 0% 12 19 44,18% 24 55,82% 0 0% 0 0% 0 0% 13 14 32,55% 29 67,45% 0 0% 0 0% 0 0% 14 7 16,27% 22 51,16% 14 32,57% 0 0% 0 0% 15 11 25,58% 31 72,09% 1 2,22% 0 0% 0 0%

Sumber : Pengolahan Data Kuesioner Penelitian (2015)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 43 orang responden untuk

variabel pengawasan pada tabel 4.5 adalah:

1. Didalam pengawasan sangat dibutuhkan penetapan standar waktu untuk

penyelesaian pekerjaan. Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak

62,79% dan menjawab setuju 32,21%. Responden lebih banyak menjawab

sangat setuju karena penetapan waktu memang sangat dibutuhkan didalam

penyelesaian pekerjaan mereka.

2. Pengawasan dilakukan untuk menggunakan waktu bekerja secara maksimal.

Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 23,25% dan setuju

76,75%. Responden menjawab setuju karena melalui pengawasan yang

dilakukan maka pemakaian waktu secara maksimal dapat terlaksana.

3. Dalam pengawasan dibutuhkan penetapan jumlah barang yang akan dikirim

kepada konsumen. Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak

29,90%, menjawab setuju sebanyak 65,11%, dan kurang setuju sebanyak

6,98%. Responden menjawab kurang setuju karena mereka tidak dapat

4. Dalam pengawasan dibutuhkan kualitas barang yang akan dikirim kepada

konsumen. Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 44,18%,

menjawab setuju sebanyak 53,48%, dan menjawab kurang setuju hanya

2,34%. Dari hal ini dapat dilihat bahwa responden lebih banyak setuju

karena kualitas barang yang dikirim kepada konsumen harus diperhatikan

agar kepuasan konsumen dapat tercipta.

5. Pengawasan sangat dibutuhkan agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan

standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Responden yang menjawab

sangat setuju sebanyak 32,55%, menjawab setuju sebanyak 62,79%, dan

kurang setuju 4,66%. Responden menjawab kurang setuju karena mereka

tidak dapat bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

6. Pengawasan dilakukan untuk memeriksa hasil kerja karyawan. Responden

yang menjawab sangat setuju sebanyak 46,51%, menjawab setuju sebanyak

51,16%, dan menjawab kurang setuju sebanyak 2,33%. Responden lebih

banyak menjawab setuju karena ingin mengetahui bagaimana hasil kerja

yang telah mereka lakukan.

7. Pengawasan dilakukan untuk mengevaluasi standar yang telah ditetapkan.

Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 34,88% dan menjawab

setuju 65,12%. Responden yang menjawab setuju ingin mengetahui

bagaimana standar yang telah ditetapkan, apakah telah sesuai atau belum

dengan yang dilaksanakan.

8. Melalui pengawasan dapat diberikan penilaian kepada setiap karyawan.

setuju sebanyak 65,12%. Responden menjawab setuju karena setiap

karyawan ingin mendapat penilaian yang sesuai dengan kinerja

masing-masing.

9. Melalui pengawasan pimpinan dapat mengetahui kesalahan yang terjadi

pada karyawan. Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak

16,27%, menjawab setuju sebanyak 81,39%, dan kurang setuju 2,34%.

Responden menjawab setuju karena pada saat pelaksanaan pengawasan

pimpinan dapat melihat langsung kegiatan karyawan.

10. Dalam melakukan pengawasan pimpinan dapat mengetahui penyebab

kesalahan yang dilakukan oleh karyawan. Responden yang menjawab

sangat setuju 32,55%, menjawab setuju sebanyak 65,11%, dan yang

menjawab kurang setuju 2,34%. Responden menjawab setuju karena

melalui pengawasan pimpinan dapat melihat langsung kegiatan karyawan,

sehingga penyebab terjadinya kesalahan dapat diketahui oleh pimpinan.

11. Melalui pengawasan dapat diberikan tindakan koreksi untuk memperbaiki

kesalahan yang telah terjadi sebelumnya. Responden yang menjawab

sangat setuju sebanyak 51,16% dan menjawab setuju sebanyak 48,84%.

Responden menjawab setuju karena melalui pengawasan pimpinan dapat

memberikan tindakan koreksi agar kesalahan yang telah terjadi tidak

terulang kembali.

12. Pimpinan memberikan solusi terhadap kesalahan yang dilakukan oleh

karyawan. Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 44,18% dan

solusi yang diberikan pimpinan sangat penting agar karyawan dapat

menghindari kesalahan dan tidak akan terulang kembali.

13. Tindakan koreksi sangat dibutuhkan dalam pengawasan. Responden

menjawab sangat setuju sebanyak 32,55% dan yang menjawab setuju

sebanyak 67,45%. Responden menjawab setuju karena melalui tindakan

koreksi karyawan dapat mengetahui kesalahan yang telah dilakukan.

14. Sanksi yang diberikan sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh

karyawan. Responden menjawab sangat setuju sebanyak 16,27%,

menjawab setuju sebanyak 51,16%, dan kurang setuju sebanyak 32,57%.

Responden menjawab kurang setuju karena sanksi yang diberikan belum

sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh karyawan.

15. Melalui sanksi yang diberikan karyawan lebih hati-hati dalam bekerja.

Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 25,58%, menjawab

setuju sebanyak 72,09%, dan menjawab kurang setuju sebanyak 2,22%.

Melalui sanksi yang diberikan dan sesuai dengan tingkat kesalahan yang

dilakukan maka karyawan akan lebih berhati-hati dalam pelaksanaan

b. Efisiensi Kerja

Frekuensi jawaban responden terhadap variabel efisiensi kerja dapat

dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Efisiensi Kerja Butir Frekuensi SS % S % KS % TS % STS % 1 20 46,51% 23 53,49% 0 0% 0 0% 0 0% 2 12 27,90% 31 72,1% 0 0% 0 0% 0 0% 3 15 34,88% 28 65,12% 0 0% 0 0% 0 0% 4 15 34,88% 28 65,12% 0 0% 0 0% 0 0% 5 9 20,93% 33 76,4% 1 2,33% 0 0% 0 0% 6 22 51,16% 21 48,84% 0 0% 0 0% 0 0% 7 18 41,86% 25 58,14% 0 0% 0 0% 0 0% 8 19 44,18% 22 51,16% 2 4,66% 0 0% 0 0% 9 14 32,55% 27 62,79% 2 4,66% 0 0% 0 0% 10 14 32,55% 28 65,11% 1 2,34% 0 0% 0 0%

Sumber : Pengolahan Data Kuesioner (2015)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 43 orang responden untuk

variabel efisiensi kerja karyawan adalah:

1. Beban kerja yang diberikan sesuai dengan waktu kerja yang ditetapkan

perusahaan. Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 46,51%

dengan waktu yang diberikan oleh perusahaan untuk penyelesaian suatu

pekerjaan.

2. Karyawan selalu hadir tepat waktu pada jam kerja yang sudah ditetapkan

oleh perusahaan. Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak

27,90% dan yang menjawab setuju sebanyak 72,1%. Responden

menjawab setuju karena sebagian karyawan hadir tepat waktu pada jam

kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan.

3. Setiap karyawan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk

pelaksanaan pekerjaan. Responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 34,88% dan menjawab setuju sebanyak 65,12%. Responden

menjawab setuju karena waktu untuk pelaksanaan pekerjaan telah

digunakan dengan maksimal.

4. Kerjasama dalam tim sangat membantu untuk pemakaian waktu secara

maksimal. Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 34,88% dan

setuju sebanyak 65,12%. Responden setuju karena dengan adanya

kerjasama tim maka penyelesaian pekerjaan dapat lebih cepat diselesaikan.

5. Setiap karyawan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur standar

yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Responden yang menjawab

sangat setuju sebanyak 20,93%, setuju sebanyak 76,42%, dan kurang

setuju sebanyak 2,33%. Karyawan yang menjawab kurang setuju karena

bekerja belum sesuai dengan standar prosedur yang ditetapkan oleh

6. Hasil kerja karyawan sesuai dengan waktu yang diberikan oleh

perusahaan. Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 51,16%

dan setuju sebanyak 48,84% Responden menjawab setuju karena

karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang

diberikan perusahaan.

7. Karyawan diberikan fasilitas yang memadai didalam pelaksanaan

pekerjaan. Responden yang menjawab setuju sebanyak 41,86% dan setuju

sebanyak 58,14%. Responden yang menjawab setuju karena fasilitas yang

diberikan perusahaan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan karyawan.

8. Pembagian kerja sesuai dengan bidang dan kemampuan kerja karyawan.

Responden yang menjawab setuju sebanyak 44,18%, setuju sebanyak

51,16%, dan kurang setuju sebanyak 4,66%. Responden yang menjawab

setuju karena pembagian kerja telah sesuai dengan bidang dan kemampuan

masing-masing karyawan.

9. Setiap karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu yang

ditentukan oleh perusahaan. Responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 32,55%, setuju sebanyak 62,79%, dan kurang setuju sebanyak

4,66%. Responden menjawab setuju karena hasil kerja mereka telah

sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh perusahaan.

10. Pencapaian kerja karyawan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh

perusahaan. Responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 32,55%,

menjawab setuju karena hasil kerja mereka telah mencapai target yang

ditetapkan perusahaan.

4.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh

atau hubungan variabel bebas (X) berupa pengawasan dan variabel terikat (Y)

berupa efisiensi kerja pada PT. Astra International Tbk Bagian Depo Amplas

Medan. Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan

bantuan SPSS (statistic product and service solution) versi 18.0 dari tabel

coefficient maka dihasilkan output seperti pada Tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6

Analisis Regresi Sederhana

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 11,689 5,430 2,153 ,037 PENGAWASAN ,492 ,084 ,676 5,879 ,000

a. Dependent Variable: EFISIENSI_KERJA

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.7 kolom

Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = 11,689 + 0,492 X + e

1. Konstanta (a) = 11,689 ini mempunyai arti bahwa variabel pengawasan

dianggap konstanta maka efisiensi kerja (Y) sebesar 11,689.

2. Koefisien X = 0,492 variabel pengawasan terhadap efisiensi kerja dengan

koefisien regresi sebesar 0,492. Ini berarti bahwa setiap terjadi

peningkatan variabel pengawasan 1 satuan, maka efisiensi kerja karyawan

PT. Astra International Tbk Bagian Depo Amplas Medan akan meningkat

sebesar 0,492.

4.3 Uji Validitas dan Realibilitas

Dokumen terkait