positif flavonoida
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Hasil skrining fitokimia terhadap ekstrak metanol dari daun tumbuhan balik angin (M.recurvata Gage.) menunjukkan bahwa sampel positif terhadap pereaksi-pereaksi flavonoida. Hasil isolasi senyawa flavonoida dari daun tumbuhan balik angin yaitu berupa kristal jarum, berwarna putih kekuningan dengan massa= 2,2 mg, titik lebur 138-141 OC dan harga Rf= 0,42 diperoleh dengan fase gerak n-heksana : etil asetat (60:40) v⁄v, positif terhadap pereaksi flavonoida.
Spektrum UV-Visibel senyawa hasil isolasi ditunjukkan pada gambar 4.1 dibawah ini:
Gambar 4.1 Spektrum UV-Vis Senyawa Hasil Isolasi
Hasil analisis Spektrofotometer Ultraviolet-Visible (UV-Vis) dengan pelarut metanol memberikan panjang gelombang maksimum (λmaks) sebagai berikut: 1. Pada pita I memberikan panjang gelombang 339,5 nm
Spektrum FT-IR senyawa hasil isolaasi dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini: O OH HO O CH3 1' 2' 3' 4' 5' 6' 2 4 5 6 7 8 1 H3CO A B C 3
Gambar 4.2 Spektrum FT-IR Senyawa Hasil Isolasi
Hasil analisis spektofotometer FT-IR pada senyawa hasil isolasi menghasilkan pita serapan pada daerah gelombang sebagai berikut:
1. Pada bilangan gelombang 3338,78-3271,27 cm-1 puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ulur –OH
2. Pada bilangan gelombang 3107,32-3028,24 cm-1 puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ulur –CH aromatik
3. Pada bilangan gelombang 2920,23-2850,79 cm-1 puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ulur –CH alifatik
4. Pada bilangan gelombang 1707,00 cm-1 puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ulur ikatan rangkap C=O dari keton
6. Pada bilangan gelombang 1375,25 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi tekuk dari CH3
7. Pada bilangan gelombang 1292,31 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi ulur dari C-O dari gugus alkohol
8. Pada bilangan gelombang 1190,08 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi ulur dari C-CO-C dari gugus keton
9. Pada bilangan gelombang 1141,86 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi ulur C-O-C asimetris
10.Pada bilangan gelombang 1018,41 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi ulur C-O-C simetris
11.Pada bilangan gelombang 921, 97 – 663,51 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi tekuk dari C-H aromatik (Silverstein, 1986).
Spektrum Resonansi Magnetik inti proton (1H-NMR) senyawa hasil isolasi dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini:
Gambar 4.3 Spektrum 1H-NMR senyawa Hasil Isolasi
Gambar 4.4 Ekspansi spektrum 1H-NMR senyawa Hasil Isolasi (6,2 - 8,1 ppm)
Hasil analisa Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR) senyawa hasil Isolasi dengan menggunakan pelarut CDCl3memberikan pergeseran kimia (ppm) sebagai berikut:
1. Pergeseran kimia pada daerah δ= 1,3253 ppm puncak singlet menunjukkan proton-proton dari gugus metil (-CH3) pada C-3 dari cincin C struktur flavonoida.
2. Pergeseran kimia pada daerah δ= 3,9429 ppm puncak singlet menunjukkan proton-proton dari gugus metoksi (-OCH3) pada C-6 dari cincin A struktur flavonoida.
4. Pergeseran kimia pada daerah δ= 6,8458 ppm puncak singlet menunjukkan proton pada H-8 pada cincin A struktur flavonoida.
5. Pergeseran kimia pada daerah δ= 6,9210 ppm puncak singlet menunjukkan proton pada H-5 pada cincin A struktur flavonoida.
6. Pergeseran kimia pada daerah δ= 7,5916-7,6098 puncak doublet menunjukkan proton-proton pada H-2’ dan H-6’ pada cincin B struktur flavonoida.
4.2.Pembahasan
Dari hasil kromatografi lapis tipis, diketahui bahwa perbandingan pelarut yang baik untuk mengisolasi senyawa flavonoida dari daun tumbuhan balik angin adalah n-heksana:etil asetat (60:40) v
v
⁄ yang menunjukkan pemisahan yang lebih baik dari noda yang dihasilkan (Lampiran C). Selanjutnya dilakukan ekstraski maserasi terhadap daun tumbuhan balik angin (M.recurvata Gage.) sehingga dihasilkan ekstrak pekat metanol kemudian dipisahkan dengan kromatografi kolom. Fraksi dari kromatografi kolom kemudian di uji KLT untuk mengetahui kemurnian dan harga Rf yang sama. Fraksi dari kromatografi kolom I kemudian digabungkan dan diuji KLT untuk mengetahui eluen yang sesuai untuk kolom kromatografi II (Lampiran D).Fraksi hasil penggabungan dari kromatografi kolom II kemudian dihidrolisa dengan HCl 2N dan dipartisi dengan kloroform lalu diuapkan sehingga dihasilkan ekstrak pekat kloroform. Ekstrak pekat kloroform kemudian di uji KLT untuk mengetahui eluen yang sesuai untuk pemurnian dengan kromatografi lapis tipis preparatif (Lampiran E).Senyawa yang diperoleh kemurniannya diuji KLT dengan eluen n-heksan : etil asetat (60:40) v v⁄, benzena : eter (80:20) v v⁄ dan kloroform:metanol (90:10) v
v
⁄ yang menunjukkan hanya satu noda pada senyawa yang dihasilkan (Lampiran F).
Dari hasil interpretasi spektrum UV-Vis memberikan serapan pada pita I dengan panjang gelombang 339,5 nm dan pita II dengan panjang gelombang 295,5 nm yang menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi mirip dengan spektrum UV-Vis dari senyawa pembanding flavonoida yaitu Flavon (dengan panjang gelombang pita I berkisar 310-350 nm dan pita II 250-280 nm).
Hasil interpretasi Spektrum Inframerah (FT-IR) dan Spektrum Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR) senyawa hasil isolasi dengan menggunakan pelarut CDCl3 dalam stsndar TMS diperoleh:
1. Pergeseran kimia pada daerah δ= 1,2488 ppm dengan puncak singlet menunjukkan proton dari gugus metil (-CH3) pada C-3 dari cincin C senyawa flavonoida. Hal ini didukung oleh spektrum infra merah pada bilangan gelombang 2920,23-2850,79 cm-1 dengan puncak tajam adanya vibrasi ulur C-H alifatik dan pada bilangan gelombang 1375,25 cm-1 dengan puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi tekuk CH3.
2. Pergeseran kimia pada daerah δ= 3,9429 ppm dengan puncak singlet menunjukkan proton dari gugus metoksi (-OCH3) pada C-6 dari cincin A senyawa flavonoida. Hal ini didukung oleh spektrum infra merah pada bilangan gelombang 2920,23-2850,79 cm-1 dengan puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ulur C-H alifatik dan spektrum pada bilangan gelombang 1375,25 cm-1 dengan puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi tekuk CH3. Hal ini didukung juga oleh spektrum pada bilangan gelombang 1141,86 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi ulur C-O-C asimetrik.
3. Pergeseran kimia pada daerah δ= 6,2634-6,2828 ppm puncak doublet menunjukkan proton pada H-3’ dan H-5’ pada cincin A. Hal ini didukung oleh spektrum inframerah pada bilangan gelombang 3107,32-3028,24 cm-1 puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ulur C-H aromatik dan pada bilangan gelombang 1627,92 - 1514,12 cm-1 puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ulur C=C pada cincin aromatik. Hal ini didukung juga oleh spektrum inframerah pada bilangan gelombang 921,97 – 663,51 cm-1 yang menunjukkan adanya vibrasi tekuk C-H pada cincin aromatik.
4. Pergeseran kimia pada daerah δ= 6,8458 ppm puncak singlet menunjukkan proton pada H-8 pada cincin A struktur flavonoida. Hal ini didukung oleh spektrum inframerah pada bilangan gelombang 3107,32-3028,24 cm-1 puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ulur C-H aromatik dan pada bilangan gelombang 1627,92 - 1514,12 cm-1 puncak tajam mennjukkan adanya vibrasi ulur C=C pada cincin aromatik. Hal ini didukung juga oleh spektrum
5. Pergeseran kimia pada daerah δ= 6,9210 ppm puncak singlet menunjukkan proton pada H-5 pada cincin A struktur flavonoida. Hal ini didukung oleh spektrum inframerah pada bilangan gelombang 3107,32-3028,24 cm-1 puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi C-H aromatik dan pada bilangan gelombang 1627,92 - 1514,12 cm-1 puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi C=C pada cincin aromatik. Hal ini didukung juga oleh spektrum inframerah pada bilangan gelombang 921,97 – 663,51cm-1 yang menunjukkan adanya vibrasi tekuk C-H pada cincin aromatik.
6. Pergeseran kimia pada daerah δ= 7,5916-7,6098 puncak doublet menunjukkan proton-proton pada H-2’ dan H-6’ pada cincin B struktur flavonoida. Hal ini didukung oleh spektrum inframerah pada bilangan gelombang 3107,32-3028,24 cm-1 puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ulur CH aromatik dan pada bilangan gelombang 1627,92 - 1514,12 cm-1 puncak tajam mennjukkan adanya vibrasi C=C pada cincin aromatik. Hal ini didukung juga oleh spektrum inframerah pada bilangan gelombang 921,97 – 663,51 cm-1 yang menunjukkan adanya vibrasi tekuk C-H pada cincin aromatik.
Dari hasil pembahasan diatas, berdasarkan skrining fitokimia, data spektrum UV-Vis, data spektrum inframerah dan 1H-NMR dapat diduga bahwa senyawa yang diisolasi dari daun tumbuhan balik angin (M.recurvata Gage.) merupakan senyawa flavonoida golongan flavon dengan kerangka sebagai berikut: O OH HO O CH3 1' 2' 3' 4' 5' 6' 2 4 5 6 7 8 1 H3CO
A
B
C
3BAB 5