• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian di mulai dari analisis univariat pada penelitian ini akan mengindentifikasikan pengaruh perilaku kepemimpinan kepala rungan (perilaku

Intiating Structure, dan Consideration) sebagai variabel independen dan kinerja

5.2.1 Hasil Analisis Univariat

a. Perilaku Kepemimpinan Kepala Ruangan

Perilaku kepemimpinan kepala ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa diidentifikasi dengan menggunakan kuisioner yang terdiri dari dua katagori perilaku kepemimpinan kepala ruangan (intiating structure dan

consideration) dan memiliki beberapa indikator.

Berdasarkan hasil analisa data pada 76 perawat menunjukkan bahwa mayoritas perawat ruangan inap mempersepsikan perilaku kepemimpinan kepala ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa memiliki perilaku kepemimpinan yang baik yakni sebesar 89,5%. Berdasarkan distribusi frekuensi dan proporsi perilaku kepemimpinan kepala ruangan dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini:

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi dan Proporsi Perilaku Kepemimpinan Kepala Ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa 2012 (n = 76)

Perilaku Kepemimpinan Frekuensi Proporsi (%)

Buruk 8 10,5

Baik 68 89,5

Jumlah 76 100

Berdasarkan hasil analisa data pada 76 perawat menunjukkan bahwa mayoritas perawat ruangan inap mempersepsikan perilaku kepemimpinan kepala ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa memiliki perilaku kepemimpinan intiating structure yang baik yakni sebesar 86,8%. Berdasarkan distribusi frekuensi dan proporsi kecenderungan pelaksanaan perilaku kepemimpinan kepala ruangan berdasarkan sub variabel dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut ini:

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi dan Proporsi Kecenderungan Pelaksanaan Perilaku Kepemimpinan Kepala Ruangan Berdasarkan Sub Variabel di Rumah Sakit

Umum Daerah Kota Langsa 2012 (n = 76)

Perilaku Kepemimpinan Frekuensi Proporsi (%)

Intiating Structure Buruk 10 13.2 Baik 66 86.8 Consideration Buruk 11 14.5 Baik 65 85.5 Jumlah 76 100

b. Kinerja Perawat Ruangan Inap

Kinerja perawat ruangan inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa ini menggunakan kuisioner untuk mengidentifikasi kinerja perawat yang disusun berdasarkan kinerja perawat yaitu memberikan asuhan keperawatan pasien. kinerja perawat ini memiliki beberapa indikator untuk dapat diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan analisa data dari 76 perawat mengatakan tentang kinerja perawat ruangan inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa yang memberikan asuhan keperawatan pasien diperoleh hasil analisa data menunjukkan bahwa mayoritas perawat ruangan inap memiliki kinerja perawat yang memberikan asuhan keperawatan pasien yang tinggi yakni sebanyak 86,8%. Berdasarkan distribusi frekuensi dan proporsi kinerja perawat ruangan inap dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut ini:

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi dan Proporsi Kinerja Perawat Ruangan Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa 2012 (n = 76)

Kinerja Perawat

(Memberikan Asuhan Keperawatan Pasien)

Frekuensi Proporsi (%)

Rendah 10 13,2

Tinggi 66 86,8

5.2.2 Hasil Analisa Bivariat

Analisis bivariat yang digunakan pada penelitian ini adalah uji kai kuadrat

(Chi Square). Analisis bivariat dilakukan untuk melihat pengaruh antara variabel

indevenden yaitu: perilaku kepemimpinan, perilaku kepemimpinan berdasarkan sub variabel (perilaku intiating structure, dan consideration), dengan variabel dependen yaitu kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa.

Tabel 5.5

Distribusi Pengaruh antara Perilaku Kepemimpinan Kepala Ruangan Terhadap Kinerja Perawat Ruangan Inap di Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Langsa 2012 (n = 76) Perilaku Kepemimpinan Kinerja Perawat Total OR (95% CI) Value (p) Rendah Tinggi F % F % F % Buruk 4 50,0 4 50,0 8 100 10,333 *0,009 Baik 6 8,8 62 91,2 68 100 (2,0-52,1)

Ket: *Uji Fisher’s Exact Test

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dianalisis bahwa ada sebanyak 50,0% perilaku kepemimpinan yang buruk mengalami kinerja perawat tinggi, sedangkan perilaku kepemimpinan yang baik juga mengalami kinerja perawat tinggi sebanyak 91,2%. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan dengan dilakukan uji kai kuadrat (Chi Square) diperoleh nilai signifikasi (p) = 0,009. Oleh karena nilai p < 0,05 yang menjelaskan bahwa Ho ditolak, maka dapat disimpulakan terdapat pergaruh yang signifikan antara perilaku kepemimpinan kepala ruangan yang baik dengan buruk terhadap kinerja perawat ruangan inap yang tinggi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 10,333 artinya perilaku kepemimpinan kepala ruangan yang baik mempunyai peluang 10,333 kali untuk mengalami kinerja tinggi dibandingkan

perilaku kepemimpinan kepala ruangan yang buruk untuk mengalami kinerja tinggi.

Tabel 5.6

Distribusi Pengaruh antara Perilaku Kepemimpinan Kepala Ruangan Berdasarkan Sub Variabel Terhadap Kinerja Perawat Ruangan Inap di

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa 2012 (n = 76)

Perilaku Kepemimpinan Kinerja Perawat Total OR (95% CI) Value (p) Rendah Tinggi F % F % F % Perilaku Kepemimpinan Sebagai Intiating Structure: Buruk 4 40,0 6 60,0 10 100 6,667 *0,007 Baik 6 9,1 66 90,9 66 100 (1,4-30,4) Perilaku Kepemimpinan Sebagai Consideration: Buruk 4 36,4 7 63,6 11 100 5,619 *0,014 Baik 6 9,2 59 90,8 65 100 (1,2-24,8)

Ket: *Uji Pearson Chi-Square

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dianalisis bahwa ada sebanyak 60,0% perilaku kepemimpinan intiating structure yang buruk mengalami kinerja perawat tinggi, sedangkan perilaku kepemimpinan intiating structure yang baik juga mengalami kinerja perawat tinggi sebanyak 90,0%. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan dengan uji kai kuadrat (Chi Square) diperoleh nilai signifikasi (p) = 0,007. Oleh karena nilai p < 0,05 yang menjelaskan bahwa Ho ditolak, maka dapat disimpulakan terdapat pergaruh yang signifikan antara perilaku kepemimpinan kepala ruangan intiating structure yang baik dengan buruk terhadap kinerja perawat ruangan inap yang tinggi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 6,667 artinya perilaku kepemimpinan kepala ruangan intiating structure yang baik mempunyai peluang

6,667 kali untuk mengalami kinerja tinggi dibandingkan perilaku kepemimpinan kepala ruangan intiating structure yang buruk untuk mengalami kinerja tinggi.

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dianalisis bahwa ada sebanyak 63,6% perilaku kepemimpinan consideration yang buruk mengalami kinerja perawat tinggi, sedangkan perilaku kepemimpinan consideratio yang baik juga mengalami kinerja perawat tinggi sebanyak 90,8%. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan dengan dilakukan uji kai kuadrat (Chi Square) diperoleh nilai signifikasi (p) = 0,014. Oleh karena nilai p < 0,05 yang menjelaskan bahwa Ho ditolak, maka dapat disimpulakan terdapat pergaruh yang signifikan antara perilaku kepemimpinan kepala ruangan consideration yang baik dengan buruk terhadap kinerja perawat ruangan inap yang tinggi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 5,619 artinya perilaku kepemimpinan kepala ruangan consideration yang baik mempunyai peluang 5,619 kali untuk mengalami kinerja tinggi dibandingkan perilaku kepemimpinan kepala ruangan consideration yang buruk untuk mengalami kinerja tinggi.

Dokumen terkait