• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Program Studi Kebidanan Diploma Tiga (D-III) STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto merupakaan institusi di bawah Yayasan Kesejahteraan Warga Perawatan Perawat Nasional Indonesia, Kabupaten Mojokerto, yang beralamat di Jl. Raya Jabon KM 6, Mojoanyar, Mojokerto. Saat ini memiliki program studi Kebidanan dengan Jenjang Diploma III. Lama belajar ditempuh minimal selama 6 (enam) semester dan maksimal 10 (sepuluh) semester dengan beban studi 118 SKS terdiri dari 40% teori dan 60% praktik laboratorium dan praktik lapangan.

Kurikulum disusun sesuai dengan visi dan misi program studi serta mengacu pada kompetensi lulusan yakni bidan profesional dan mandiri yang selanjutnya masing masing mata kuliah telah dilengkapi dengan silabi. Strukutur kurikulum mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan.RI. Distribusi mata kuliah dalam tiap semester menggunakan sistem paket dan dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiataan belajar mengajar (KBM) yang telah dijadwalkan tiap tahun ajaran dalam Kalender Akademik.

commit to user

Program Studi Kebidanan Diploma Tiga (D-III) STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto dengan Program Studi Kebidanan telah mendapat izin operasional dari Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 114/D/O/2005 dan telah diperpanjang dengan Surat Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI Nomor 3210/D/T/2007, 11 Oktober 2007 serta Surat Rekomendasi Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.2.4.1.00758. Dan telah dilakukan penilaian akreditasi oleh Dikti Departemen Pendidikan Nasional pada Juni 2008 dengan hasil C (SK No.009 /BAN-PT/Ak-VIII/Dpl-III/2008)

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar didukung oleh tersedianya sumber daya manusia yaitu dosen tetap sebanyak 13 orang.

2. Karakteritik Responden dan Deskripsi Data

Tabel 4.1. Deskripsi Data Ketiga Variabel Penelitian

No Variabel N Mean SD Min Maks 1. Umur 40 22,17 1,17 20,00 24,00 2. Minat Praktik 40 33,00 3,23 28,00 40,00 3. Kompetensi 40 78,20 7,93 50,00 88,00 4. Tingkat Kecerdasan 40 76,75 11,61 40,00 90,00 Sumber : Data Primer, April 2011

a. Umur

Data tentang subyek yang diteliti berdasarkan umur, didapatkan hasil, umur tertinggi ( umur maksimum) 24,00, umur terendah (umur minimum ) 20,00, umur rata- rata (mean) 22,17, simpangan baku (standar deviasi) 1,17.

commit to user b. Minat Belajar

Data tentang minat klinik diperoleh dari angket minat mahasiswa terhadap praktik klinik. Jumlah subyek penelitian sebanyak 40 mahasiswa. Nilai minat tertinggi ( nilai maksimum) 40,00, nilai minat terendah (nilai minimum) 28,00, nilai rata-rata (mean) 33,00, simpangan baku (standar deviasi) 3,23.

Menurut Handoko (2008), mendeskripsikan data dalam 3 kategori dapat dilakukan berdasarkan nilai rata-rata (mean) dan stsndar deviasi sebagai berikut :

1) Kategori Tinggi, bila nilai (X) > Mean + 1 SD

2) Kategori Sedang, bila nilainya Mean -1 SD < X< Mean + 1 SD 3) Kategori Rendah, bila nilainya (X) < Mean – 1 SD

Berdasarkan pengkategorian tersebut dan minat praktik klinik dapat disajikan dalam distribusi frekuensi ( Tabel 4.2 )

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Minat Mahasiswa

Kategori Minat Praktik N Prosentase (%) Tinggi 17 42,50 Sedang 9 22,50 Rendah 14 35,00 Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer, April 2011

Berdasarkan tabel diatas bahwa hampir separuh (42,50 %) minat mahasiswa terhadap praktik klinik tinggi, dan hampir seperempat (22,50%) mempunyai minat sedang.

commit to user c. Pencapaian Kompetensi

Data tentang pencapaian kompetensi diperoleh dari nilai Ujian Tahap II pada pemeriksaan kehamilan. Pada tabel menunjukkan bahwa jumlah responden 40 mahasiswa, nilai kompetensi tertinggi ( nilai maksimum) 88,00, nilai kompetensi terendah (nilai minimum) 50,00 nilai rata-rata (mean) 78,20, simpangan baku 7,93

Data kompetensi mahasiswa dapat disajikan dalam distribusi frekuensi yang tersaji pada tabel 4.3

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kompetensi Mahasiswa Kategori Kompetensi N Prosentase%

Kompeten 35 87,50 Tidak Kompeten 5 12,50 Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer, April 2011

Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil lebih dari separuh (87,50 %) mahasiswa kompeten dalam pencapaian asuhan kebidanan ibu hamil, dan hanya sebagian kecil (12,50%) yang tidak kompeten

d. Tingkat Kecerdasan (IQ)

Data tentang tingkat kecerdasan ( IQ) diperoleh dengan melakukan tes SPM ( Standar Progresive Matrik ) pada subyek penelitian, nilai tingkat kecerdasan tertinggi (nilai maksimum) 90, nilai kecerdasan terendah (nilai minimum) 40, nilai rata-rata (mean)76,75, simpangan baku 11,61.

Data tingkat kecerdasan mahasiswa dapat disajikan dalam distribusi frekuensi yang tersaji pada tabel 4.4.

commit to user

Tabel 4.4. Distribusi Tingkat Kecerdasan Mahasiswa Kategori Tingkat Kecerdasan N Prosentase% Sangat Baik 21 52,5 Baik 15 37,5 Cukup 0 0 Kurang 4 10,0 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer, April 2011

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa lebih dari separuh (52,5%) tingkat kecerdasan mahasiswa sangat baik dan hanya sebagian kecil (10,0%) yang tingkat kecerdasannya kurang.

3. Uji Prasyarat Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk memastikan data variabel yang diteliti berdistrbusi normal atau tidak, karena merupakan salah satu prasyarat uji regresi linear ganda. Uji normalitas data menggunakan program SPSS, yang hasilnya dapat dilihat dari nilai taraf signifikansi (p) pada uji Kolmogorov Smirnov, dengan interpretasi jika nilai p > 0,05 maka data terdistribusi normal dan apabila p < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal (Priyatno, 2008)

1). Uji Normalitas data minat mahasiswa terhadap praktik klinik

Dari uji normalitas data minat mahasiswa terhadap praktik klinik diperoleh hasil nilai p= 0,353. Oleh karena nilai p>0,05, maka distribusi data Minat mahasiswa terhadap praktik klinik berdistribusi normal.

Untuk menggambarkan kenormalannya, maka distribusi data minat mahasiswa terhadap praktik klinik dapat disajikan melalui histogram di bawah ini.

commit to user

Gambar 1. Histogram Data Minat Mahasiswa Terhadap Praktik Klinik

2) Uji Normalitas data Kompetensi Mahasiswa

Dari uji normalitas data kompetensi mahasiswa terhadap pemeriksaan ibu hamil diperoleh hasil nilai p= 0,16 Oleh karena nilai p>0,05, maka distribusi data kompetensi pemeriksaan ibu hamil normal

Untuk menggambarkan kenormalannya, maka distribusi data kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil dapat disajikan melalui histogram di bawah ini.

commit to user

Gambar 2. Data Kompetensi Pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil 3) Uji Normalitas Tingkat Kecerdasan (IQ)

Dari uji normalitas data Tingkat Kecerdasan (IQ) mahasiswa diperoleh hasil nilai p= 0,291 Oleh karena nilai p>0,05, maka distribusi data Tingkat Kecerdasan (IQ) mahasiswa normal.

Untuk menggambarkan kenormalannya, maka distribusi data Tingkat Kecerdasan (IQ) mahasiswa dapat disajikan melalui histogram di bawah ini.

Gambar 3. Data Tingkat Kecerdasan (IQ) Mahasiswa 4. Uji Hipotesis

Dari hasil perhitungan, semua syarat telah terpenuhi, sehingga uji statistik Regresi Ganda untuk menerima atau menolak hipotesis penelitian dapat dilakukan.

Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang akan diuji, masing- masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

commit to user

1) Hipotesis 1 : Ada Hubungan antara Minat dengan Pencapaian Kompetensi Pada Asuhan Kebidanan ibu hamil

Hipotesis yang akan diuji adalah hubungan positif yang signifikan antara minat dengan kompetensi pemeriksaan ibu hamil.

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui, Hubungan antara kedua variabel tersebut diuji dengan menggunakan uji korelasi product moment, yang menghasilkan nilai r = 0,01. Hasil uji bernilai positif, berarti terdapat korelasi positif antara minat mahasiswa dengan kompetensi pemeriksaan ibu hamil. Sedangkan nilai p< 0,05, menunjukkan hasil uji yang signifikan. Oleh karena itu hipotesis nihil (Ho) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan antara minat mahasiswa dengan kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil mempunyai hubungan positif lemah dan signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang mempunyai minat praktek klinik tinggi, kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil juga baik.

Gambar 4.1 Hubungan antara minat dan kompetensi pemeriksaan ibu hamil pada mahasiswa

commit to user

Hal tersebut menunjukkan bahwa minat terhadap praktik klinik akan menimbulkan kecenderungan dalam bertingkah laku yang diarahkan untuk memperhatikan suatu objek dan melakukan aktifitas yang didorong oleh perasaan senang karena dianggap bermanfaat bagi dirinya. Besar kecinya minat menentukan keberhasilan melaksanakan tugas, dalam penelitian ini adalah kompetensi pemeriksaan ibu hamil. Minat yang tinggi menyebabkan seseorang akan menyukai tugasnya sehingga akan lebih mudah menyelesaikannya.

2) Hipotesis 2 : Ada Hubungan antara Pencapaian Kompetensi pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Tingkat Kecerdasan (IQ)

Berdasarkan gambar 4.2 mengenai interpretasi koefisien korelasi, maka hubungan antara pencapaian kompetensi pada asuhan kebidanan

Gambar 4.2 Hubungan antara tingkat kecerdasan dan kompetensi pemeriksaan ibu hamil pada mahasiswa

commit to user

ibu hamil dengan tingkat kecerdasan (IQ) termasuk hasil signifikan yang positif kuat karena nilai R2= 0.83.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan mempengaruhi pencapaian kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil.

3) Hipotesis 3 : Ada Hubungan antara Minat Mahasiswa dan Pencapaian Kompetensi pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Tingkat Kecerdasan(IQ)

Tabel 4.3 Hasil analisis regresi linier ganda tentang hubungan antara kompetensi pemeriksaan ibu hamil dan minat serta tingkat kecerdasan mahasiswa

Variabel Koefisien regresi (b) P Confidence Interval 95% Batas bawah Batas atas Konstanta 30.79 <0.001 18.07 43.51 Minat -0.01 0.956 -0.35 0.33 Tingkat kecerdasan 0.62 <0.001 0.53 0.71 N observasi = 40 Adjusted R2 = 81.90% Nilai p = <0.001

Tabel 4.3 menunjukkan terdapat hubungan yang sangat lemah, mendekati tidak ada hubungan, antara minat mahasiswa dan kompetensi pemeriksaan ibu hamil (b= -0.01; p= 0.956; CI 95% -0.35 hingga 0.33).

Tabel 4.3 juga menunjukkan terdapat hubungan yang sangat kuat dan secara statistik signifikan antara tingkat kecerdasan mahasiswa dan kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil (b= 0.62; p= <0.001; CI 95% 0.53 hingga 0.71). Artinya, setiap peningkatan satu poin tingkat kecerdasan mahasiswa akan meningkatkan kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil sebesar 0.62 poin. Dengan kata lain, setiap peningkatan sepuluh poin tingkat kecerdasan mahasiswa akan meningkatkan kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil sebesar 6.2

commit to user

poin. Hubungan tersebut secara statistik signifikan, artinya hubungan tersebut konsisten.

Adjusted R2 = 81.90% mengandung arti, dengan model regresi linier ganda, tingkat kecerdasan dan minat secara bersama mampu menjelaskan sebanyak 82 persen variasi yang terjadi pada kompetensi mahasiswa dalam pemeriksaan ibu hamil. Hubungan tersebut secara keseluruhan sangat signifikan (p<0.001).

B.PEMBAHASAN

Hasil analisis regresi menyatakan bahwa variabel bebas yang dipergunakan dalam penelitian ini secara bersama- sama maupun secara individu mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan tingkat kecerdasan (IQ). Dengan uraian berikut :

1. Hubungan antara Minat dengan Pencapaian Kompetensi Pada Asuhan Kebidanan ibu hamil

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Minat mempunyai kontribusi positif terhadap pencapaian kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil pada mahasiswa Prodi DIII Kebidanan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto.

Kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang tenaga bidan profesional, sehingga nanti apabila bidan telah mengabdi di masyarakat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai standar yang telah ditentukan oleh organisasi profesi.

commit to user

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan (Slamet,1995). Seseorang yang berminat terhadap suatu aktifitas akan memperhatikan itu secara konsisten dengan rasa senang.

Sutjipto (2001) menjelaskan bahwa minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya, minat harus dipandang sebagai sesuatu yang sadar. Karenanya minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Nunnally (Sutjipto, 2001) menjabarkan minat sebagai suatu ungkapan kecenderungan tentang kegiatan yang sering dilakukan setiap hari, sehingga kegiatan itu disukainya; sedangkan Guilford (Sutjipto, 2001) menyatakan minat sebagai tendensi seseorang untuk berperilaku berdasarkan ketertarikannya pada jenis-jenis kegiatan tertentu.

Konsentrasi tidak ada bila tidak ada minat yang memadai, seseorang tidak akan melakukan kegiatan jika tidak ada minat, minat sangat penting untuk mencapai sukses dalam hidup.

Mahasiswa yang memiliki minat yang tinggi terhadap pencapaian kompetensi maupun yang memiliki minat rendah akan terpacu untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya karena berkaitan dengan profesi yang telah ditekuni. Hal tersebut menunjukkan bahwa

commit to user

mahasiswa yang mempunyai minat praktek klinik tinggi, kompetensi pemeriksaan ibu hamil juga baik.

Penelitian yang sejalan telah dilakukan oleh Sumiyarsi (2009) menjelaskan ada pengaruh minat dalam pembelajaran praktik skills laboratorium asuhan kebidanan ibu bersalin kala III. Hasil penghitungan dengan anova diperoleh nilai F hitung faktor minat sebesar 44.353 dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Sujatmiko (2008) menjelaskan minat mempunyai kontribusi positif terhadap prestasi belajar, yang berarti semakin tinggi minat mahasiswa maka semakin tinggi pula nilai prestasi belajar yang dicapai. Besarnya kontribusi minat terhadap prestasi belajar adalah sebesar 44,4% dari seluruh kontribusi yang diberikan oleh minat dan motivasi.

2 Hubungan antara Pencapaian Kompetensi pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Tingkat Kecerdasan (IQ)

Koefisien korelasi variabel pencapaian kompetensi asuhan kebidanan pada ibu hamil menunjukkan nilai r = 30.79 dan p = <0.001. hasil uji bernilai positif , berarti terdapat korelasi positif antara pencapaian kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil dengan tingkat kecerdasan. Sedangkan nilai p<0,05, menunjukkan hasil uji yang signifikan.

Menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas penjelasan pasal 35 (1) : kompetensi merupakan kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan dan

commit to user

ketrampilan sesuai standar nasional yang telah disepakati. Secara umum definisi lain mengenal kompetensi juga mengemukakan bahwa kompetensi berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Ketrampilan merupakan usaha memperoleh kompetensi cekat, cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan.

Kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap dasar dalam melakukan sesuatu. Kebiasaan berfikir akan bertindak itu didasari oleh budi pekerti luhur baik dalam kehidupan pribadi, sosial, kemasysrakatan, keberagamaan, dan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Praktik klinik adalah kegiatan pembelajaran klinik dengan menggunakan target kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik pada situasi nyata sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Pembelajaran klinik ini memberi kesempatan kepada peserta didik mendapatkan pengalaman nyata dalam mencapai kompetensi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas tertentu.

Dalam pencapaian kompetensi tersebut tidak lepas dati tingkat kecerdasan mahasiswa peserta didik. Dimana setiap peningkatan satu poin tingkat kecerdasan mahasiswa akan meningkatkan kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil sebesar 0.62 poin. Dengan kata lain, setiap peningkatan sepuluh poin tingkat kecerdasan mahasiswa akan meningkatkan kompetensi pada asuhan

commit to user

ibu hamil sebesar 6.2 poin. Hubungan tersebut secara statistik signifikan, artinya hubungan tersebut konsisten.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hanida (2010), memberikan bukti ilmiah tentang pentingnya kompetensi dan peran instruktur klinis dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa kebidanan dalam pertolongan persalinan. Hal ini membawa pesan jika ingin meningkatkan ketrampilan mahasiswa kebidanan dalam pertolongan persalinan sesuai standar pelayanan kebidanan maka salah satu metode yang harus ditempuh adalah dengan meningkatkan kompetensi dan peran instruktur di lahan praktik.

3 Hubungan antara Minat Mahasiswa dan Pencapaian Kompetensi pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Tingkat Kecerdasan

Berdasarkan karakteristik usia, didapatkan usia terbanyak mahasiswa kebidanan adalah usia 20-22 tahun (55%). Usia merupakan faktor yang mempengaruhi daya terima , daya nalar dan daya ingat yang memadai sehingga menunjang ketrampilan atau kompetensi dalam asuhan kebidanan ibu hamil yang sesuai standar.

Faktor lain yang mungkin mempengaruhi kompetensi asuhan kebidanan ibu hamil adalah latar belakang semester yang sudah ditempuh adalah sudah semester VI. Mahasiswa sudah praktik sejak semester III sehingga memiliki pengalaman yang cukup untuk menerima pembelajaran pemeriksaan ibu hamil yang sesuai. Dan dianggap sudah kompeten dalam memberikan asuhan kebidanan ibi hamil

commit to user

Strategi belajar yang memungkinkan mahasiswa mempraktekkan pola pemikiran sebagai mahasiswa akan menyediakan persiapan untuk praktek profesional sebagai lulusan. Mahasiswa yang memiliki minat yang tinggi terhadap pencapaian kompetensi maupun yang memiliki minat rendah akan terpacu untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya karena berkaitan dengan profesi yang telah ditekuni. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang mempunyai minat praktek klinik tinggi, kompetensi pemeriksaan ibu hamil juga baik.

Menurut Binet intelegensi adalah merupakan sisi tunggal dari karakteristik yang terus berkembang sejalan denagn proses kematangan seseorang. Pada dasarnya teori thorndike menyatakan bahwa intelegensi terdiri atas berbagai kemampuan spesifik yang ditampakkan dalam wujud perilaku intelegen.

Variabel bebas ( minat dan pencapaian kompetensi pada Asuhan Kebidanan ibu hamil) secara bersama-sama mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan variabel terikat ( tingkat kecerdasan). Tingkat kecerdasan menghasilkan nilai R2= 0.83

Adjusted R2 = 81.90% mengandung arti, dengan model regresi linier ganda, tingkat kecerdasan dan minat secara bersama mampu menjelaskan sebanyak 82 persen variasi yang terjadi pada kompetensi mahasiswa pada asuhan kebidanan ibu hamil. Hubungan tersebut secara keseluruhan sangat signifikan (p<0.001).

commit to user

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hanida (2010), memberikan bukti ilmiah tentang pentingnya kompetensi dan peran instruktur klinis dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa kebidanan dalam pertolongan persalinan. Hal ini membawa pesan jika ingin meningkatkan ketrampilan mahasiswa kebidanan dalam pertolongan persalinan sesuai standar pelayanan kebidanan maka salah satu metode yang harus ditempuh adalah dengan meningkatkan kompetensi dan peran instruktur di lahan praktik.

commit to user 83 BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Hasil penelitian secara umum menyimpulkan bahwa ada Hubungan antara Minat Mahasiswa dan Pencapaian Kompetensi pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Tingkat Kecerdasan Mahasiswa. Secara rinci kesimpulannya sebagai berikut :

1. Ada hubungan antara minat mahasiswa dengan kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil di lahan praktik klinik Prodi D III Kebidanan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto, hubungan yang ada positif lemah yang ditunjukkan dari hasil uji statistik r =0,01 dan p=0,956.

2. Ada hubungan antara Pencapaian Kompetensi pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Tingkat Kecerdasan mahasiswa di lahan praktik klinik Prodi D III Kebidanan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto, hubungan yang ada positif kuat yang ditunjukkan dari hasil uji statistik r = 30.79 dan p = <0.001

3. Ada hubungan antara Minat Mahasiswa dan Pencapaian Kompetensi pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Tingkat Kecerdasan mahasiswa di lahan praktik klinik Prodi D III Kebidanan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto, hubungan antara tiga variabel positif, yang ditunjukkan dari hasil uji statistik r= 0.83 dan p= < 0.001

commit to user B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

a. Perlu melakukan peningkatan minat mahasiswa terhadap praktik klinik sehingga dia mampu dan mau menjalankan praktik klinik dengan baik selama proses pembelajaran di lahan praktik

b. Penyelenggaraan proses pembelajaran perlu didukung oleh sarana dan prasarana serta SDM yang memadai sehingga dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam menjalankan praktik klinik

c. Mengupayakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga meningkatkan minat mahasiswa dan mahasiswa kompeten dalam menyelesaikan semua tugasnya.

2. Bagi Mahasiswa

a. Hendaknya meningkatkan minat dalam menjalankan praktik klinik b. Hendaknya mengikuti kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di

laboratorium yang akan menambah wawasan mahasiswa.

c. Melakukan komunikasi atau minta bimbingan dosen apabila mempunyai kesulitan dalam mengikuti semua kegiatan perkuliahan d. Bagi mahasiswa tingkat III khususnya, perlu dipertahankan dan

ditingkatkan minat dalam menjalankan kegiatan praktik klinik, serta meningkatkan kompetensi/ skill yang akan bermanfaat.

commit to user C. Implikasi

1. Implikasi teoritis

Berdasarkan simpulan penelitian mengenai hubungan antara Minat Mahasiswa dan Pencapaian Kompetensi pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Tingkat Kecerdasan mahasiswa di lahan praktik klinik Prodi D III Kebidanan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto yaitu adanya hubungan positif yang signifikan antara minat pada praktik klinik dan pencapaian kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil dengan tingkat kecerdasan, maka dapat dikatakan kondisi internal mahasiswa yaitu tingkat kecerdasan dapat mendukung minat dan pencapaian kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil

2. Implikasi managerial

Berdasarkan simpulan penelitian mengenai hubungan antara Minat Mahasiswa dan Pencapaian Kompetensi pada Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Tingkat Kecerdasan mahasiswa di lahan praktik klinik Prodi D III Kebidanan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto, dapat dikatakan bahwa dengan tingkat kecerdasan yang tinggi akan didapatkan minat dan pencapaian kompetensi pada asuhan kebidanan ibu hamil yang optimal. Dengan demikian perlu disampaikan kepada semua dosen di Prodi D III Kebidanan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto, bahwa mereka perlu menumbuhkan minat mahasiswa terhadap praktik klinik, yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa mulai tingkat I sampai tingkat III dan mahasiswa perlu lebih memantapkan kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang bidan. Dengan demikian semua lulusan akan kompeten dan akan memudahkan bersaing di lapangan pekerjaannya.

commit to user 86

Dokumen terkait