• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Wilayah Kabupaten Langkat terletak pada koordinat 3°14° - 4°13° LU dan 97°52° - 98°45° BT. Luas keseluruhan Kabupaten Langkat 902.986 km² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

• Sebelah utara : Prop. Nanggro Aceh Darussalam (NAD) • Sebelah selatan : Kabupaten Karo

• Sebelah barat : Prop. Nanggro Aceh Darussalam dan Tanah Alas • Sebelah timur : Kabupaten Deli Serdang dan Kota Binjai

Kecamatan Secanggang merupakan bagian dari kabupaten langkat dengan luas wilayah 243,78 km, yaitu sekitar 2,89% dari luas total kabupaten langkat. Mayoritas penduduk bekerja sebagai nelayan dan petani.

Iklim dan cuaca pada kecamatan ini tidak begitu berbeda dengan keadaan di kota Medan pada umumnya. Hal ini berpengaruh terhadap prevalensi penyakit di kecamatan ini. Unit kesehatan setempat menyatakan adanya peningkatan prevalensi demam berdarah dan demam chikungunya pada rentang waktu tertentu. Secara keseluruhan, fasilitas kesehatan yang ada sudah mencakup ke seluruh wilayah kecamatan.

Penelitian ini dilakukan pada 10 Sekolah Dasar dan 2 Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Secanggang, yaitu :

1. SD Negeri No. 050700 Desa Secanggang 2. SD Negeri No. 050701 Hinai Kiri

3. SD Negeri No. 050704 Desa Cinta Raja 4. SD Negeri No. 050705 Desa Selotong 5. SD Negeri No. 050712 Hinai Kiri 6. SD Negeri No. 054918 Desa Selotong 7. SD Negeri No. 050711 Pasar Gunung 8. SD Negeri No. 053948 Desa Tanjung Ibus

9. SD Negeri No. 056616 Pasar XII Desa Teluk 10. SD Negeri No. 057211 Desa Cinta Raja 11. MTS Tarbiyyah Islamiah Swasta Hinai Kiri 12. MTS Amaliyah Swasta Secanggang

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Penelitian dilakukan pada 73 orang responden yang merupakan siswa di 10 Sekolah Dasar dan 2 Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Secanggang. Dari keseluruhan responden gambaran karakteristik responden yang diamati kelompok umur, tinggi badan dan berat badan.

a. Umur

Berdasarkan karakteristik umur, hasil penelitian ini memperoleh responden terbanyak berada pada umur 13 tahun yaitu sebanyak 31 orang (42,5%). Sedangkan kelompok responden paling sedikit berada pada umur 10 tahun, yaitu sejumlah 2 orang (2,7%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Kelompok umur Jumlah (orang) Persentase % 10 tahun 2 2.7 11 tahun 4 5.5 12 tahun 22 30.1 13 tahun 31 42.5 14 tahun 14 19.2 Jumlah 73 100

Rata-rata umur responden adalah 12,7 tahun dengan nilai tengah 13 tahun. Umur terkecil adalah umur 10 tahun dan umur terbesar 14 tahun. Dengan demikian, rentang tinggi badan responden adalah 4 tahun.

b. Tinggi Badan

Karakteristik berdasarkan tinggi badan dibagi menjadi 3 kelompok interval. Hasil penelitian memperoleh kelompok responden terbanyak adalah pada kelompok dengan interval tinggi badan 141-151 cm. Sedangkan kelompok responden paling sedikit adalah pada kelompok dengan interval tinggi badan 131 – 141 cm. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tinggi Badan

Tinggi Badan Jumlah (orang) Persentase %

131 – 141 cm 6 8,2

142 – 151 cm 41 56,2

152 – 161 cm 26 35,6

Jumlah 73 100

Rata-rata tinggi badan responden adalah 149 cm dengan nilai tengah 150 cm. Tinggi badan responden dimulai dari titik minimal, yaitu 131 cm dan titik maksimal, yaitu 161 cm. Hal ini menunjukkan rentang tinggi badan responden adalah 30 cm.

c. Berat Badan

Karakteristik berdasarkan berat badan dibagi menjadi 3 kelompok interval. Hasil penelitian memperoleh kelompok responden terbanyak adalah pada kelompok dengan interval berat badan 41–52 kg. Sedangkan kelompok responden paling sedikit adalah pada kelompok dengan interval berat badan 29 – 40 kg. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Berat Badan

Berat Badan Jumlah (orang) Persentase %

29 – 40 kg 9 12,3

53 – 64 kg 27 37,0

Jumlah 73 100

Rata-rata berat badan responden adalah 42,9 kg dengan nilai tengah 42 kg. Berat badan terendah adalah 33 kg dan berat badan tertinggi adalah 62 kg. Hal ini menunjukkan rentang berat badan responden adalah 33 kg.

5.1.3. Indeks Masa Tubuh (IMT)

Dari 73 responden yang menjadi sampel penelitian, 50,7 persen diantaranya atau sekitar 37 orang termasuk kategori normal. Kategori kekurangan berat badan baik tingkat berat maupun tingkat ringan dimasukkan dalam klasifikasi kurus, sedangkan kategori kelebihan berat badan baik tingkat sedang maupun tingkat ringan dimasukkan dalam klasifikasi gemuk. Hal ini menunjukkan sekitar 35,2% sampel penelitian termasuk klasifikasi kurus dan 4,1% termasuk klasifikasi gemuk. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Hasil Pengukuran Indeks Masa Tubuh (IMT) pada Remaja Putri di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat IMT

(kg/m2) Kategori

Jumlah

(orang) Persentase % < 17 Kekurangan Berat Badan

Tingkat Berat

14 19,2

17 – 18,4 Kekurangan Berat Badan Tingkat Ringan

19 26,0

18,5 – 25 Normal 37 50,7

25,1 – 27 Kelebihan Berat Badan Tingkat Ringan

2 2,7

> 27 Kelebihan Berat Badan Tingkat Berat

1 1,4

Jumlah 73 100

Rata-rata IMT sampel adalah 19,3 dengan nilai tengah 18,6. IMT terendah adalah 13,6 dan IMT tertinggi adalah 27,5. Hal ini menunjukkan rentang IMT responden adalah 13,9.

5.1.4. Usia Menarche

Dari 73 responden yang menjadi sampel penelitian, ada 33 orang (45,2%) yang mengalami menarche pada usia 12 – 13 tahun. Sedangkan, jumlah paling sedikit adalah responden yang mengalami menarche pada usia 9 – 10 tahun. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Gambaran Usia Menarche pada Remaja Putri di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat Usia Menarche Jumlah

(orang) Persentase % 9 – 10 tahun 10 – 11 tahun 1 8 1.3 11 11 – 12 tahun 17 23,3 12 – 13 tahun 33 45,2 13 – 14 tahun 14 19,2 Jumlah 73 100

Rata-rata usia menarche sampel adalah 12,3 dengan nilai tengah 12,3. Usia menarche terendah adalah 9,4 dan usia menarche tertinggi adalah 14,1. Hal ini menunjukkan rentang usia menarche sampel adalah 4,7.

5.1.5. Hasil Analisis Statistik

5.1.5.1. Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Usia Menarche

Sebanyak 73 responden diperiksa dan diwawancarai apabila telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis melalui uji hipotesis Korelasi Pearson yang dilanjutkan dengan Regresi Linier.

Untuk mengetahui hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Usia Menarche, diawali dengan membuat suatu diagram tebar (scatter plot). Dari diagram ini dapat diketahui pola hubungan antara kedua variabel numerik tersebut. Data Indeks Masa Tubuh ditampilkan pada sumbu X (axis), sementara data usia menarche disajikan pada sumbu Y (ordinat). Setiap pengamatan diwakili oleh satu titik. Dari hasil diagram tebar (scatter plot) didapatkan pola hubungan yang linear.

Dengan demikian data tersebut memungkinkan untuk dapat dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan uji Korelasi Pearson guna mengetahui kekuatan hubungan diantara kedua variabel tersebut.Hal ini dapat dilihat dari diagram 5.1.

Gambar 5.1. Diagram tebar (Scatter plot) dari hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Usia Menarche

Dari penelitian, didapatkan rata-rata IMT sebesar 19,3 dengan standard deviasi 2,8 dan rata-rata usia menarche sebesar 12,3 dengan standard deviasi 0,95. Hal ini dapat dilihat dari table 5.6.

Tabel 5.6.Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat

Variabel Mean Standard

Deviation P value Correlation Indeks Masa

Tubuh (IMT) 19,3 2,8 0,01 0,436

Dari hasil uji hitung, p value yang didapat sebesar 0,01. Karena nilai p yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis nol dalam penelitian ini ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Usia Menarche. Selanjutnya, dilakukan uji kekuatan hubungan antara Indeks Masa Tubuh dengan usia menarche dengan menggunakan uji korelasi pearson. Pengukuran ini dilakukan dengan interval kepercayaan 95% dan batas kemaksaan P < 0,05. Hasil uji korelasi pearson hubungan indeks Masa Tubuh dan Usia Menarche yaitu sebesar 0,44. Hal ini menyatakan derajat keeratan tingkat sedang.

Setelah memperoleh nilai r, analisis dilanjutkan dengan uji Regresi Linier guna mendapatkan pola persamaan linier yang mencerminkan ketergantungan antara indeks masa tubuh dengan usia menarche. Untuk nilai r = 0,44 atau nilai r kuadrat ( r2 ) = 0,19, maka didapati persamaan sebagai berikut:

y = 15,099 + 0,146x dimana:

y = usia menarche

x = Indeks Masa Tubuh (IMT)

sedemikian sehingga diperoleh persamaan:

Usia menarche = 45,961 + (0,733 × Indeks Masa Tubuh)

Dengan adanya persamaan ini, maka dapat dilakukan prediksi usia menarche seorang remaja putri berdasarkan Indeks Masa Tubuhnya.

Dokumen terkait