• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Paparan Analisis data kuantitatif siklus I a. Hasil tes siklus I

Pada siklu I ini dilaksanakan tes hasil belajar bahasa Indonesia dengan pokok bahasan menulis paragraf deskripsi dengan memberikan beberapa soal kepada siswa untuk membuat paragraf deskripsi . Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa . Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar, untuk siklus I yang mengikuti pembelajaran menggunakan pebelajaran media visual adalah 15 orang siswa.

42

Berikut Deskripsi nilai Keterampilan menulis siklus I No Nama Siswa Isi Organis

asi isi

Tata bahasa

Gaya Ejaan Nilai total

1. Muh. As’ad Aslam 20 12 10 9 6 57

2. Nur Aulia 23 15 15 10 7 70 3. Airul Arkan 19 12 10 5 6 52 4. Nova Elisa 20 11 10 7 6 54 5. Hamriani 20 12 11 7 6 56 6. Tiara 19 11 8 6 6 50 7. Sulfadly 20 12 10 8 7 57 8. Sarah 18 10 10 7 5 50 9. Fitriani Firawati 20 11 11 6 6 54

10. Andi Tenri Aulia Martiandi 23 16 15 8 7 69 11. Indah Gustini 23 15 14 11 7 70 12. Jumriah 23 18 15 7 6 69 13. Majdi Ramadhan Ld 22 17 15 8 7 69 14. Muh. Agung Haedar 19 11 10 8 7 55 15. Nurul Salbi 23 18 14 8 7 70

43

Jumlah 312 201 178 115 96 902

Nilai max 23 18 15 11 7 70

Nilai min 18 10 8 5 5 50

Rata-rata 20,8 13,4 11,86 7,66 6,4 60,13

Tabel 2.1 Statistik hasil belajar siswa kelas X IPS

Pemberian skor untuk masing-masin aspek dalam pembahasan, mengacu pada kriteria penilaian karangan deskripsi, yaitu sebagai berikut:

a. Isi gagasan yang dikemukakan 1) Isi gagasan

Skor 13-15 apabila isi gagasan yang dikemukakan sesuai dengan tema, ditulis secara padat dan tuntas .

Skor 10-12 apabila isi gagasan sesuai dengan tema tetapi terbatas dan kurang tuntas.

Skor 6-9 apabila isi gagasan yang dikemukakan kurang sesuai dengan tema, terbatas dan kurang lengkap

Skor 1-5 apabila isi gagasan yang dikemukakan tidak sesuai dengan tema. 2) Hasil pendeskripsian

Skor 13-15 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati sangat teliti dan melukiskannya secara jelas serta pengembangan ide-ide gagasan sangat mendalam.

Skor 10-12 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati cukup teliti dan melukiskannya cukup jelas serta pengembangan ide-ide gagasan cukup mendalam.

44

Skor 6-9 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati kurang teliti dan melukiskannya kurang jelas serta pengembangan ide-ide gagasan kurang mendalam.

Skor 1-5 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati kurang teliti dan melukiskannya tidak teliti serta pengembangan ide-ide gagasan tidak mendalam.

b. Organisasi isi

Skor 12-25 apabila gagasan diungkapkan dengan jelas, tertata dengan baik, urutan logis, dan kohesif.

Skor 18-21 apabila gagasan kurang terorganisir, urutan logis, tetapi tidak lengkap.

Skor 14-17 apabila gagasan kacau, terpotong-potong, urutan tidak logis, dan kurang lengkap.

Skor 10-13 apabila gagasan tidak terorganisir, urutan tidak logis, dan tidak lengkap

c. Stuktur tata bahasa

Skor 18-20 apabila tata bahasa kompleks dan hanya sedikit terjadi kesalahan. Skor 14-17 apabila tata bahasa sederhana tetapi efektif, terjadi sejumlah

kesalahan tetapi makna tidak kabur

Skor 10-13 apabila terjadi kesalahan serius dalam tata bahasa, akna membingungkan dan kabur.

45

d. Gaya: pilihan struktur dan diksi

Skor 13-15 apabila pemanfaatan potensi kata canggih, pilihan kata dan ungkapan tepat menguasai pembentukan kata.

Skor 10-12 apabila pemanfaatan potensi kata agak canggih, pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat namun tidak menganggu. Skor 7-9 apabila pemanfaatan potensi kata terbatas, sering terjadi kesalahan

penggunaan kosakata dan dapat merusak makna

Skor 4-6 apabila pemanfaatan potensi kata asal-asalan, dan pengetahuan tentang kosakata rendah, tidak layak nilai.

e. Ejaan dan tanda baca

Skor 9-10 apabila menguasai aturan penulisan, hanya terjadi beberapa kesalahan ejaan.

Skor 7-8 apabila kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna.

Skor 5-6 apabila terjadi kesalahan ejaan. Makna membingunkan atau kabur. Skor 3-4 apabila tidak menguasai aturan penulisan, terdapat banyak kesalahn

ejaan, tulisan tidak terbaca.

Tabel 2. 2 Statistik Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I

Statistika Nilai Statistik

Subjek Penelitian 15

Skor Maksimum 100

Skor Rata-rata 60,13

46

Skor terendah 50

Rentang Skor 20

Berdasarkan Tabel 2.2 diperoleh bahwa skor rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa setelah pemberian tindakan pada siklus I adalah 60,13 dari skor ideal yang mungkin dicapai yaitu 100. Skor tetinggi yakni 70 dan terendah 50. Jika skor hasil belajar bahasa Indonesia siswa tersebut dikelompokkan dalam 4 kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan presentase seperti disajikan pada tabel 2.3 berikut.

No Skor Frekuensi Presentase Kategori

1. 87-100 0 0 % Sangat baik

2. 73-86 0 0 % Baik

3. 60-72 6 40 % Cukup

4. < 60 9 60 % Kurang

Jumlah 15 100 %

Berdasarkan Tabel 2.3 diperoleh bahwa dari 15 orang siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa, terdapat 60 % yang hasil belajarnya masuk dalam kategori kurang , masuk dalam kategori cukup 40 %, masuk dalam kategori baik 0 %, kemudian 0 % masuk dalam kategori sangat baik.

Berdasarkan Tabel 2.2 dan 2.3, maka diperoleh skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 60,13. Jika skor rata-rata siswa tersebut dikonstruksikan

47

dengan Tabel 2.2, maka skor rata-rata hasil belajar pada siklus I masuk dalam kategori kurang atau sangat rendah.

Kemudian kita lihat presentase ketuntasan belajar bahasa Indonesia dalam pokok bahasan karangan deskripsi siswa setelah tindakan pebelajaran pada siklus I dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut ini.

Tabel 2.4 Deskripsi Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Siswa pada Siklus I.

Skor Kategori Frekuensi Presentase %

60-100 Tuntas 6 40

0-59 Tidak tuntas 9 60

Jumlah 15 100%

Berdasarkan Tabel 2.4 tampak bahwa dari 15 orang siswa kelas X IPS terdapat 9 orang siswa (60 %) yang tidak tuntas dan 6 orang siswa (40 %) yang telah tuntas belajar. Ini berarti ketuntasan belajar belum memuaskan secara keseluruhan

b. Data aktivitas siswa pada siklus I diperoleh melalui hasil pengamatan aktifitas dan sikap siswa selama proses pembelajaran disetiap pertemuan. Adapun deskripsi aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada 2.5 berikut:

Tebel 2.5 Distribusi Frekuensi Aktifitas dan Sikap siswa pada siklus I No Aspek yang diamati Pertemuan ke- Rata-rata

Presentase (%) I II III IV

1. Jumlah siswa yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran

48

2. Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru dan merespon positif

5 5 5 7 36,66

3. Siswa aktif membuat paragraf deskripsi

2 2 3 5 20

4. Siswa lebih mudah menyelesaikan kegiatan menulis dengan memperhatikan gambar.

3 4 4 5 26,66

5. Siswa termotivasi untuk mengembangkan keterampilan menulis

4 5 5 6 33,33

6. Siswa menyelesaikan paragraf deskripsi dengan waktu yang tepat.

8 5 6 5 40

7. Siswa menulis paragraf deskripsi dengan sikap yang baik, tidak ramai, tidak menganggu temanya, serta tidak keluar masuk ruangan.

5 4 5 6 33,33

Berdasarkan Tabel 2.5 diatas diperoleh bahwa dari 15 siswa kelas X MA Aisyiyah Sungguminasa, kehadiran siswa rata-rata mencapai 80%. Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru dan merespon positif 36,66%. Siswa aktif membuat paragraf deskripsi 20%. Siswa lebih mudah menyelesaikan kegiatan menulis dengan memperlihatkan gambar 26,66%, siswa termotivasi untuk mengembangkan keterampilan menulis 33,33%, siswa menyelesaikan paragraf deskripsi sesuai dengan waktu yang ditentukan 40%, kemudian siswa menulis karangan deskripsi dengan sikap yang baik, tidak ramai, tidak mengganggu temannya, serta tidak keluar masuk ruangan 33,33%.

49

2. Paparan Analisis data kuantitatif siklus II a. Hasil tes Siklus II

Pada siklus II ini dilaksanakan tes hasil belajar menulis paragraf deskripsi dengan bentuk tes essay untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi. Tes hasil belajar tersebut dilaksanakan setelah penyajian beberapa pokok bahasan. Adapun statistik hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Berikut Deskripsi nilai Keterampilan menulis siklus II No Nama Siswa Isi Organis

asi isi

Tata bahasa

Gaya Ejaan Nilai total

1. Muh. As’ad Aslam 26 19 16 10 9 80

2. Nur Aulia 28 20 17 12 10 87 3. Airul Arkan 22 14 17 10 9 80 4. Nova Elisa 27 19 17 12 10 85 5. Hamriani 26 21 17 10 9 83 6. Tiara 21 17 15 9 8 65 7. Sulfadly 27 20 16 14 9 86 8. Sarah 23 17 14 9 9 67 9. Fitriani Firawati 28 18 17 12 10 85

10. Andi Tenri Aulia Martiandi

28 20 17 12 10 87

50 12. Jumriah 28 19 16 12 10 85 13. Majdi Ramadhan Ld 28 18 16 12 9 83 14. Muh. Agung Haedar 27 18 15 11 9 80 15. Nurul Salbi 26 18 17 13 10 85 Jumlah 395 276 244 172 141 1224 Nilai max 28 21 17 14 10 87 Nilai min 21 14 14 9 8 65 Rata-rata 26,13 18,4 16,26 11,46 9,4 81,6 Tabel 2.6 Statistik hasil belajar siswa kelas X IPS

Pemberian skor untuk masing-masin aspek dalam pembahasan, mengacu pada kriteria penilaian karangan deskripsi, yaitu sebagai berikut:

a. Isi gagasan yang dikemukakan 1) Isi gagasan

Skor 13-15 apabila isi gagasan yang dikemukakan sesuai dengan tema, ditulis secara padat dan tuntas .

Skor 10-12 apabila isi gagasan sesuai dengan tema tetapi terbatas dan kurang tuntas.

Skor 6-9 apabila isi gagasan yang dikemukakan kurang sesuai dengan tema, terbatas dan kurang lengkap

51

2) Hasil pendeskripsian

Skor 13-15 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati sangat teliti dan melukiskannya secara jelas serta pengembangan ide-ide gagasan sangat mendalam.

Skor 10-12 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati cukup teliti dan melukiskannya cukup jelas serta pengembangan ide-ide gagasan cukup mendalam.

Skor 6-9 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati kurang teliti dan melukiskannya kurang jelas serta pengembangan ide-ide gagasan kurang mendalam.

Skor 1-5 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati kurang teliti dan melukiskannya tidak teliti serta pengembangan ide-ide gagasan tidak mendalam.

b. Organisasi isi

Skor 12-25 apabila gagasan diungkapkan dengan jelas, tertata dengan baik, urutan logis, dan kohesif.

Skor 18-21 apabila gagasan kurang terorganisir, urutan logis, tetapi tidak lengkap.

Skor 14-17 apabila gagasan kacau, terpotong-potong, urutan tidak logis, dan kurang lengkap.

Skor 10-13 apabila gagasan tidak terorganisir, urutan tidak logis, dan tidak lengkap

52

c. Stuktur tata bahasa

Skor 18-20 apabila tata bahasa kompleks dan hanya sedikit terjadi kesalahan. Skor 14-17 apabila tata bahasa sederhana tetapi efektif, terjadi sejumlah

kesalahan tetapi makna tidak kabur

Skor 10-13 apabila terjadi kesalahan serius dalam tata bahasa, akna membingungkan dan kabur.

Skor 7-9 apabila tata bahasa tidak komunikatif, terdapat banyak kesalahan. d. Gaya: pilihan struktur dan diksi

Skor 13-15 apabila pemanfaatan potensi kata canggih, pilihan kata dan ungkapan tepat menguasai pembentukan kata.

Skor 10-12 apabila pemanfaatan potensi kata agak canggih, pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat namun tidak menganggu. Skor 7-9 apabila pemanfaatan potensi kata terbatas, sering terjadi kesalahan

penggunaan kosakata dan dapat merusak makna

Skor 4-6 apabila pemanfaatan potensi kata asal-asalan, dan pengetahuan tentang kosakata rendah, tidak layak nilai.

e. Ejaan dan tanda baca

Skor 9-10 apabila menguasai aturan penulisan, hanya terjadi beberapa kesalahan ejaan.

Skor 7-8 apabila kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna.

53

Skor 3-4 apabila tidak menguasai aturan penulisan, terdapat banyak kesalahn ejaan, tulisan tidak terbaca.

Tabel 2. 7 Statistik Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus II

Statistika Nilai Statistik

Subjek Penelitian 15 Skor Maksimum 100 Skor Rata-rata 81,6 Skor Tertinggi 87 Skor Terendah 65 Rentang Skor 22

Berdasrkan Tabel 2.7diperoleh bahwa skor rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia dalam pokok bahasan menulis paragraf deskripsi siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa setelah pemberian tindakan pada siklus II adalah 81,6 dari skor ideal yang mungkin dicapai yaitu 100. Skor tertinggi, yakni 87 dan terendah 65. Jika skor hasil belajar bahasa Indonesia siswa tersebut dikelompokkan kedalam empat kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan presentase seperti disajikan pada tabel 2.8 berikut.

Tabel 2.8 Statistik Frekuensi dan Presentase skor hasil belajar Bahasa Indonesia untuk siklus II.

No Skor Frekuensi Presentase Kategori

1. 87-100 2 13% Sangat baik

54

3. 60-72 2 13 % Cukup

4. < 60 0 0 % Kurang

Jumlah 15 100 %

Berdasrkan Tabel 2.8 diperoleh informasi bahwa dari 15 orang siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa , terdapat (0%) hasil belajarnya dalam kategori kurang atau sangat rendah. (13 %) masuk dalam cukup . Kemudian (74%) masuk dalam kategori baik dan (13%) masuk dalam kategori sangat baik.

Berdasrkan Tabel 2.7 dan 2.8, maka diperoleh skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II yaitu 81,6. Jika skor rata-rata siswa tersebut dikonstruksikan dengan Tabel 2.8, maka skor rata-rata hasil belajar pada siklus II masuk dalam kategori baik.

Presentase ketuntasan belajar bahasa Indonesia siswa setelah tindakan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel 2.9 berikut ini.

Tabel 2.9 Deskripsi Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Siswa pada Siklus II.

Skor Kategori Frekuensi Presentase %

73-100 Tuntas 13 87

0-72 Tidak tuntas 2 13

Jumlah 15 100%

Berdasarkan tabel 2.9 tampak bahwa dari 15 orang siswa kelas X IPS masih terdapat siswa yang tidak tuntas yaitu sebanyak 2 orang (13%), siswa telah mencapai ketuntasan belajar yakni 13 orang siswa (87%). Hal ini berarti ketuntasan belajar sangat memuaskan.

55

b. Data aktivitas siswa pada siklus II diperoleh melalui hasil pengamatan aktifitas dan sikap siswa selama proses pembelajaran disetiap pertemuan. Adapun deskripsi aktivitas siswa pada siklus II dapat dilihat pada 2.5 berikut:

Tebel 2.10 Distribusi Frekuensi Aktifitas dan Sikap siswa pada siklus I I No Aspek yang diamati Pertemuan ke- Rata-rata

Presentase (%) I II III IV

1. Jumlah siswa yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran

13 14 15 15 95

2. Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru dan merespon positif

10 12 13 12 78,33

3. Siswa aktif membuat paragraf deskripsi

4 4 6 6 33,33

4. Siswa lebih mudah menyelesaikan kegiatan menulis dengan memperhatikan gambar.

11 9 14 14 80

5. Siswa termotivasi untuk mengembangkan keterampilan menulis

5 6 6 7 40

6. Siswa menyelesaikan paragraf deskripsi dengan waktu yang tepat.

11 10 13 14 80

7. Siswa menulis paragraf deskripsi dengan sikap yang baik, tidak ramai, tidak menganggu temanya, serta tidak keluar masuk ruangan.

11 13 14 14 86,66

Berdasarkan Tabel 2.10 diatas diperoleh bahwa dari 15 siswa kelas X MA Aisyiyah Sungguminasa, kehadiran siswa rata-rata mencapai 95%. Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru dan mencapai positif 78,33%

56

Siswa aktif membuat paragraf deskripsi 33,33%. Siswa lebih mudah menyelesaikan kegiatan menulis dengan memperlihatkan gambar 80%, siswa termotivasi untuk mengembangkan keterampilan menulis 40%, siswa menyelesaikan paragraf deskripsi sesuai dengan waktu yang ditentukan 80%, kemudian siswa menulis karangan deskripsi dengan sikap yang baik, tidak ramai, tidak mengganggu temannya, serta tidak keluar masuk ruangan 86,66%.

B. Pembahasan

Penerapan media visual dalam pembelajaran bahasa indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dalam pelaksanaannya siswa berkesempatan untuk mengembangkan keterampilan menulis dengan langkah awal siswa langsung berperan untuk melakukan kegiatan yang akan siswa tuliskan, sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam menulis paragraf deskripsi.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat banyaknya perubahan yang terjadi pada perkembangan murid baik dalam hal pemahaman terhadap materi, maupun dari aktivitas siswa yang meliputi kehadiran dan sikap siswa. Pada siklus I khususnya pada awal pertemuan, kegiatan belajar masih terlihat seperti biasa, sikap murid belum begitu merespon pada pembelajaran yang digunakan. Berdasrkan hasil observasi, yakni kurangnya perhatian serius dari diri murid sehingga dalam menanggapi materi atau mengajarkan soal latihan atau tugas yang diberikan masih ada yang melakukan dengan seadanya, hal ini dapat dilihat dari peran siswa dalam menyusun kerangka karangan dalam menuli paragraf deskripsi masih kurang sehingga hasil belajar siswa tentag menulis paragraf deskripsi masih

57

rendah.

Untuk meningkatkan hasil belajar pada siklus II, maka peneliti lebih merumuskan penerpan media visual dalam pelaksanaanya peneliti menjelaskan kembali materi yang kurang dipahami olehsiswa serta memperlihatkan gambar agar siswa lebih muda mendeskripsikan tugas yang diberikan. Pada siklus II siswa terlihat lebih bersemangat dalam belajar, antusias ini dapat dilihat dari semakin banyak murid yang ikut serta dalam menulis paragraf deskripsi.

Pada saat proses pembelajaran pada siklus II perubahan sangat terlihat, siswa lebih banyak aktif dalam menulis paragraf deskripsi, proses penulisan tersebut berlangsung dengan tenang karena keseluruhan dari siswa sangat fokus memperhatikan gambar yang ditayangkan di depan untuk kemudian siswa mendeskripsikan dalam bentuk tulisan. Tugas yang diberikan akan dikumpul oleh siswa sesuai dengan waktu yang ditentukan, sehingga hal ini memacu semangat siswa untuk menyelesaikan kegiatan menulis paragraf deskripsi.

Hasil dari refleksi siklus I dan siklus II direfleksi kembali dan hasilnya menunjukkan bahwa siklus II mengalami peningkatan, hal ini diketahui dari hasil belajar siswa pada sikus I, siswa pada kategori rendah dan sangat rendah terdapat 60 % yang hasil belajarnya masuk dalam kategori kurang , masuk dalam kategori cukup 40 %, masuk dalam kategori baik 0 %, kemudian 0 % masuk dalam kategori sangat baik, dari keseluruhan presentase tersebut hanya 60,13%. Pada siklus II siswa pada kategori rendah dan sangat rendah terdapat (0%) hasil belajarnya dalam kategori kurang atau sangat rendah. (13 %) masuk dalam cukup . Kemudian (74%) masuk dalam kategori baik dan (13%) masuk dalam kategori

58

sangat baik, siswa yang tuntas secara individu pada siklus II terdapat 81,6%. Dari hasil presentase keseluruhan siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa .

59 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait