• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS X IPS MA AISYIYAH SUNGGUMINASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS X IPS MA AISYIYAH SUNGGUMINASA"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL

PADA SISWA KELAS X IPS MA AISYIYAH SUNGGUMINASA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh : SUKARIA S 105331115716

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

(2)
(3)
(4)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SUKARIA S

Nim : 105331115716

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul skripsi : Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi dengan Menggunakan Media Visual pada Siswa Kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuat oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Agustus 2020

(5)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SUKARIA S

Nim : 105331115716

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun Skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi. 4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Agustus 2020 Yang Membuat Perjanjian

Sukaria S Mengetahui

Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dr. Munirah, M.Pd

(6)
(7)
(8)

vii ABSTRACT

SUKARIA S, 2020. "Improving the Learning of Paragraph Writing Skills in Description Using Visual Media in Class X MA Aisyiyah Sungguminasa Students" Thesis: Indonesian Language and Literature Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, Muhammadiyah University Makassar. Supervised by Andi Sukri Syamsuri and Desy Ayu Andhira.

The research aims to improve the results of writing descriptions in class X MA Aisyiyah Sungguminasa on Indonesian Language and Literature subjects through visual media. This research is a classroom action research (CAR). Research subjects numbered 15 people. This research procedure consisted of two cycles, each cycle carried out with four meetings. The instruments in this study were student assignments. The technique used to collect data in this study by means of documentation and observation sheets in the form of student performance and data about student learning outcomes are taken using formaif text learning outcomes. The collected data were analyzed using documentation and observation techniques and the data validation stage was carried out through two techniques. The results showed that the average writing paragraph description in class X MA Aisyiyah Sungguminasa in the implementation of the first cycle was 60.13 (sufficient category), in the second cycle was 81.6 (good category). So it can be concluded by applying the use of visual media in learning, the learning outcomes of writing paragraph descriptions in class X MA Aisyiyah Sungguminasa in Indonesian language lessons increases. As an application of this research, it is recommended that teachers motivate students to read, write, and train and guide the writing of paragraphs of description.

(9)

vii ABSTRAK

SUKARIA S, 2020. “ Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi dengan Menggunakn Media Visual pada Siswa Kelas X MA Aisyiyah Sungguminasa” Skripsi : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Andi Sukri Syamsuri dan Desy Ayu Andhira.

Penelitian bertujuan meningkatkan hasil menulis deskripsi pada siswa kelas X MA Aisyiyah Sungguminasa pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia melalui media visual. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek enelitian berjumlah 15 orang. Prosedur penelitian ini terdiri atas dua siklus, setiap siklus dilakukan dengan empat kali pertemuan. Instrumen dalam penelitian ini adalah tugas-tugas siswa. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara dokumentasi dan lembar observasi berupa kinerja siswa dan data tentang hasil belajar siswa diambil dengan menggunakan teks formaif hasil belajar. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik dokumentasi dan observasi dan tahap validasi data dilakukan melalui dua teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas X MA Aisyiyah Sungguminasa pada pelaksanaan siklus I adalah 60,13 (berkategori cukup), pada siklus II adalah 81,6 (berkategori baik). Maka dapat disimpulkan dengan menerapkan penggunaan media visual dalam pembelajaran, hasil belajar menulis paragraf deskripsi siswa kelas X MA Aisyiyah Sungguminasa pada pelajaran Bahasa Indonesia meningkat. Sebagai aplikasi penelitian ini, disarankan kepada guru agar memotivasi siswa membaca, menulis, serta melatih dan membimbing menulis paragraf deskripsi. Kata kunci : Pembelajaran, keterampilan menulis, paragraf deskripsi, media visual

(10)

vii MOTTO

Jika kita melakukan sesuatu dengan keikhlasan,

niscaya ganjaran yang kita terima juga setanding

dengan apa yang kita usahakan

Ku hadir karenamu,

Ku hidup karenamu

Ku melangkah dengan

Restumu

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini untuk engkau ayahanda

“Sudirman” dan ibunda “Kasma” yang tercinta, serta

kakakku tersayang Sukiasni S, Amd. Kep, Sukma S,

S.Pd. dan Tharatu Agus setiawan, S.E.

(11)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamndulillah, puji dan syukur atas izin dan petunjuk Allah Swt, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi dengan Judul: “ Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi dengan Menggunakan Media Visual pada siswa kelas X MA Aisyiyah Sungguminasa” dapat diselesaikan. Pernyataan rasa syukur kepada Allah Swt. atas apa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan karya ini yang tidak dapat dituliskan dengan kata-kata dan dituliskan dengan kalimat.

Tak lupa juga penulis panjatkan salawat dan salam atas junjungan nabi Muhammad Saw, dengan segala da’wahnya sebagai petunjuk dan nasihat agama serta membawa kebenaran menuju keselamatan dan kesejahteraan untuk umatnya di dunia dan akhirat.

Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimah kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada Dr. H. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum (Pembimbing1) dan Desy Ayu Andhira, S.Pd., M.Pd (Pembimbing II) yang telah banyak membimbing penulis selama proses penulisan proposal hingga selesainya skripsi ini. Tidak lupa pula juga penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse., M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar dan Erwin Akib, M.Pd.,Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Munirah, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atas saran dan petunjuknya serta ucapan terimah kasih juga

(12)

viii

disampaikan kepada Dr. Muhammad Akhir S.Pd., M.Pd. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unismuh Makassar yang telah membekali penulis ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Teristimewa dan terutama sekali penulis sampaikan ucapan terimah kasih yang tulus kepada Ayahanda Sudirman dan Kasma atas segala pengorbanan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu sejak kecil sampai sekarang ini. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi kebaikan dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan diakhirat.

Ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada Kepala Sekolah, guru, Staf MA Aisyiyah Sungguminasa dan ibu Suhana, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia disekolah yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada kakakku Sukiasni, Sukma dan Agus Setiawan yang selalu memberikan semangat dan dukungan selama penulis menyelesaikan ini, dan penulis berterimah kasih banyak kepada semua keluarga yang selama ini selalu memberi nasihat-nasihat selama penulis menuntut ilmu di Makassar, serta sahabat Umianti, Indah evatul jannah, Sridevi, Diana, Anugrah jayanti, Dewi Rahayu Renwarin, Fitriani Rahmat, Sarpia Sugiati, terimah kasih atas bantuan dan dukungan kalian selama penulis menyelesaikan skripsi ini serta seluruh rekan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2016 atas segala kebersamaan, motivasi dan saran selama penyelesaian penulisan skripsi ini. Semoga saran dan motivasi yang diberikan bernilai di sisi Allah Swt. Aamiin.

(13)

ix

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya dan tiada manusia yang luput dari salah dan khilaf. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini. Semoga saran dan kritik tersebut menjadi motivasi kepada penulis untuk lebih tekun lagi belajar. Aamiin. Makassar, Juli 2020 Penulis

(14)

x DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i SURAT PERNYATAAN ... ii

SURAT PERJANJIAN ... iii

ABSTRAK ... iv

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 6 C. Tujuan penelitian ... 6 D. Manfaat penelitian ... 6 BAB II PEMBAHASAN A. Kajian Pustaka ... 8

1. Penelitian yang Relevan ... 8

2. Pembelajaran ... 11 3. Menulis ... 13 4. Deskripsi ... 17 5. Media Visual ... 21 B. Kerangka Pikir ... 23 C. Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 27

(15)

xiii

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 28

C. Prosedur Penelitian ... 29

D. Instrumen Penelitian ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 39

G. Indikator Keberhasilan ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41

1. Paparan Data SiklusI ... 41

2. Paparan Data Siklus II ... 49

B. Pembahasan ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(16)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Rubrik Penilaian Karangan Deskripsi ... 34

1.2 Penjelasan rentang skor keterampilan menulis mengarang setiap aspek 34

1.3 Penilaian Kriteria Hasil Belajar ... 40

2.1 Statistik Hasil Belajar Siswa Kelas X IPS ... 43

2.2 Statistik Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I ... 45

2.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase ... 46

2.4 Deskripsi Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Siswa pada Siklus I .... 47

2.5 Distribusi Frekuensi Sktivitas dan Sikap Siswa pada Siklus I ... 47

2.6 Statistik Hasil Belajar Siswa Kelas X IPS ... 50

2.7 Statistik Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus II ... 53

2.8 Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia untuk Siklus II ... 53

2.9 Deskripsi Ketuntasan Belajar Bahasa Indonesia Siswa pada Siklus II ... 54

(17)

x

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan Kerangka Pikir ... 25 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 27

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia. Melalui bahasa manusia dapat bekerja sama dengan manusia lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang disajikan secara terpadu dan menekankan pada keterampilan menggunakan bahasa. Dengan kata lain, bahasa memiliki suatu fungsi yaitu sebagai alat komunikasi yang digunakan manusia dalam upaya berinteraksi dengan sesamanya. Tentunya dalam situasi tersebut saling membutuhkan akan terjadi suatu proses interaksi satu sama lainnya.

Menurut Hamalik, 2013 (Sumiati 2019: 12) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia meliputi tiga aspek, yaitu tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan pembinaan sikap positif, pembinaan pengetahuan dan pembinaan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia.

Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena orang yang mampu menulis adalah orang yang memiliki kemampuan dalam mendengarkan, membaca, dan berbicara. Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai

(19)

2

peranan yang sangat penting didalam kehidupan manusia. Dalam kegiatan pembelajarana menulis, siswa diarahkan untuk mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Apabila dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya, sering sekali keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan yang paling sulit. Hal ini dibuktikan oleh Suparno dan Yunus (Ristiani dan iskandar wassidd. 2010), bahwa aspek pembelajaran bahasa yang tidak disukai siswa dan gurunya adalah menulis dan mengarang.

Sedangkan menurut Bunga, dkk (2015:65) kurangnya motivasi dari dalam siswa yang menyebabkan siswa kurang menyukai kegiatan menulis. Bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah kegiatan menulis menjadi suatu kegiatan yang membosankan, sulit, dan kurang penting dilakukan. Kurangnya rasa keingintahuan akan sesuatu hal yang baru atau faktor yang lainnya juga merupakan permasalahan dalam pembelajaran menulis. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah kurangnya media yang inovatif yang dapat memacu ide dan gagasan baru yang lebih besar. Selanjutnya, siswa sulit menuangkan ide-ide, gagasan, perasaan, dan pikiran dalam bentuk paragraf deskripsi. Hal ini, disebabkan karena kurangnya penguasaan kosa kata. Pembelajaran keterampilan menulis, khususnya menulis paragraf deskripsi dikalangan siswa belum mencapai hasil yang sangat maksimal.

Menurut Dalman 2018 menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan

(20)

3

menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, istilah tulisan, saluran atau media, dan pembaca. Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat memahaminya. Dalam hal ini, dapat terjadinya komunikasi antar penulis dan pembaca dengan baik.

Dari uraian tersebut, penulis dapat simpulkan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau kalimat untuk menyampaiakan pesan yang dapat dipahami dengan melalui bahasa tulis. Melalui definisi tersebut kita dapat memberikan batasan pembelajaran menulis paragraf deskripsi sebagai proses belajar menulis paragraf deskripsi yang didukung oleh serangkaian komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi.

Paragraf deskripsi merupakan karangan yang ditulis untuk mendeskripsikan, menggambarkan, atau melukiskan suatu objek sehingga pembaca memiliki penghayatan seolah-olah menyaksikan atau mengalaminya sendiri. Tujuan penulisan paragraf deskripsi adalah berusaha untuk menggambarkan suatu benda, tempat, suasan, atau keadaan. Seorang penulis paragraf deskripsi mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya dapat melihat apa yang dilihatnya, dan dapat mendengar apa yang didengarnya. Menulis paragraf deskripsi memerlukan pengamatan yang tajam dengan semua alat inderanya, kemudian menuliskannya dengan kata-kata yang tepat atau dengan menggunakan perbandingan yang tepat (Sri Rahmayani Suherman 2018: 5).

(21)

4

Oleh karena itu, peneliti akan mencoba melakukan perubahan dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Peneliti akan menggunakan media visual pada saat pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Penggunaan media pembelajaran akan membantu mengefektifkan proses pembelajaran dan penyampaian pesan pada materi pelajaran yang disampaikan. Disamping itu, media visual juga dapat menarik minat siswa untuk belajar, berpikir dan media visual mudah dalam penggunaanya. Media visual dapat dibuat dari bahan kertas yang berisi gambar atau tempelan gambar sehingga dalam penggunaan media visual sangat efektif dan dapat meningkatkan keterampilan menulis tulisan.

Pentingnya keterampilan menulis, khususnya menulis dalam bentuk paragraf deskripsi diperlukan wadah untuk melatih dan mengembangkan keterampilan ini. Salah satu wadah itu adalah sekolah, tidak terkecuali MA Aisyiyah Sungguminasa yang merupakan salah satu lembaga pendidikan di kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Penelitian mengangkat judul Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi dengan Menggunakan Media Visual Pada Siswa Kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa, karena keterampilan menulis paragraf deskripsi dikelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang lain tingkat pencapaian siswa terhadap pembelajaran keterampilan menulis bentuk paragraf deskripsi masih kurang. Pembalajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi masih mengalami permasalahan. Masalah yang terjadi yaitu: Pertama, siswa masih kesulitan mengembangkan ide-ide tulisan. Hal tersebut disebabkan oleh jarangya siswa

(22)

5

melakukan latihan. Kedua, siswa beranggapan bahwa menulis paragraf deskripsi adalah sesuatu yang sangat sulit. Ketiga, kurang menariknya media pembelajaran yang digunakan pada saat pebelajaran. Hal tersebut terlihat dari kebiasaan guru yang hanya menerangkan dengan menggunakan metode ceramah.

Penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam keterampilan menulis paragraf deskripsi karena siswa cenderung tidak memiliki ide, sehingga siswa tidak mengertia apa yang harus mereka jelaskan dan imajinasikan dalam menulis paragraf deskripsi. Oleh karena itu, salah satu cara yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan menulis paragraf deskripsi ini adalah dengan menggunakan pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan media visual. Dengan demikian, tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai secara maksimal.

(23)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah yang akan menjadi fokus penelitian adalah apakah media visual dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan media visual pada siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa.

D. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberi manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Secara Teoretis

Peneliti ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, lebih khusus untuk keterampilan menulis paragraf deskripsi.

2. Secara Praktis

Secara praktis penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberi manfaat terhadap guru, siswa dan sekolah.

a. Bagi guru

Penelitian ini dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran di kelas khususnya pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi dan dapat menambahkan bahan pertimbangan dan masukan dalam memilih teknik

(24)

7

b. Bagi siswa

Penelitian ini dapat menambah pengalaman belajar siswa yang berharga, dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi, serta melatih siswa dalam menulis terutama paragraf deskripsi. c. Bagi sekolah

Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan prestasi siswa, khususnya pada mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan sebagai pedoman mengevaluasi penguasaan keterampilan menulis siswa.

(25)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka

Tinjauan pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada dasarnya dijadikan acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini dan kerangka teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini diuraikan sebagai berikut. 1. Penelitian yang relevan

Penelitian yang relevan dengan membahas tentang peningkatan pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan media visual pada siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa sejauh pengetahuan penulis belum pernah dilakukan. Meskipun jenis tulisan, media dan teknik yang digunakan berbeda-beda, namun hasil yang diharapkan dari penelitian tersebut sama, yakni adanya pengaruh atau perubahan dalam menulis paragraf deskripsi.

Ada beberapa penelitian yang dapat dijadikan sebagai referensi.

Penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi pernah dilakukan oleh Sholihati Nufus (2015) yang berjudul peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V MI Al- Khoeriyah Leuwi Sedang, Bogor.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan media gambar mengalami peningkatan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian peningkatan keterampilan siswa kelas V MI-Alkhoeriyah leuwi Sadeng, Bogor, dalam menulis paragraf deskripsi, setelah

(26)

9

menggunkan media gambar adalah peningkatan tersebut dapat dilihat dari tes awal dengan nilai rata 58.29 dan mengalami peningkatan pada siklus I dengan rata-rata 64.12 dengan peningkatan sebesar 5.83% dari nilai siswa. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat 71.37 dan mengalami peningkatan dan .25% keterampilan siswa dalam menulis paragraf deskripsi pada siklus I mencapai kategori cukup, dan pada siklus II terdapat terdapat kedalam kategori baik. Jadi, disimpulkan bahwa keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa dengan media gambar dengan peningkatan cukup memuaskan sebesar 13.08%, setelah menggunakan media gambar siswa lebih berminat untuk menulis paragraf deskripsi, dan dapat menyusun kata-kata sesuai dengan tema, dan dapat menggunakan ide dan imajinasi.

Selain itu, Sri Rahmayani Suherman (2018) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkata Menlis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Model Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas VII di SMP Tridharma MKGR Makassar.”Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom action research). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelas dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, merefleksi tindakan melalui beberapa siklus yaitu siklus I dan siklus II. Lokasi dan subjek penelitian adalah seluruh murid kelas VII SMP Tridharma MKGR Makassar dengan jumlah 32 orang murid. Penelitian dilaksanakan selama 8 kali data yang digunakan adalah tes hasil belajar yang diberikan kepada murid dan lembar observasi untuk mengamati aktivitas murid selama proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dengan

(27)

10

menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Model Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dari rata-rata skor hasil belajar sebesar 44,43% pada siklus I menjadi 81,09% pada siklus II artinya terjadi peningkatan sebesar 36,66% pada murid kelas VII SMP Tridharma MKGR, (2) Aktivitas belajar siswa meningkat terlihat jelas pada distribusi observasi menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model Students Facilitator and Explaining aktivitas murid pada siklus I sebesar 3,84% menjadi 3,90% pada siklus II.

Adapun penelitian yang lain berhubungan dengan masalah menulis paragraf deskriptif antara lain dilakukan oleh Bara Pasenggong (2016) Keterampilan Menulis Karangan deskripsi berbasis media gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Lamasi kabupaten Luwu. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah kelas X A yang berjumlah 35 orang. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik tes tertulis membuat karangan deskriptif dengan menggunakan dengan menggunakan gambar. Keseluruhan data yang diperoleh danalisis melalui beberapa tahap: (1) membuat daftar skor mentah; (2) membuat distribusi frekuensi dari skor mentah; (3) menghitung rata-rata skor siswa; dan (4 membuat tabel klasifikasi keterampilan siswa sampel.

Hasil penenlitian menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan deskriptif berbasis media gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri 1 Lamasi Kabupaten Luwu belum terampil.

(28)

11

Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa dari 35 siswa yan dijadikan sampel, yang memperoleh nilai 75 ke atas sebanyak 29 siswa 82,86%, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah 75 sebanyak 6 siswa 17,14. Secara kuantitatif dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 1 Lamasi Kabupaten Luwu tidak terampil dalam menulis karangan deskriptif berbasis media gambar, karena jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas tidak mencapai kriteria jumlah yang diterapkan, yaitu 85%.

Dengan demikian, jelas terdapat perbedaan antara penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan penelitian ini. Berdasarkan kajian pustaka tersebut, dapat diketahui bahwa banyak yang meneliti tentang keterampilan menulis paragraf deskripsi. Tiap-tiap peneliti tersebut memiliki tindakan dan pengamatan dalam kebaharuan tersendiri, termasuk juga penelitian yang lainnya. Ternyata penelitian sudah banyak dilakukan dengan menggunakan metode, teknik dan media yang bervariasi dalam melakukan tindakan menulis paragraf deskripsi. Oleh karena itu, untuk melengkapi penelitian mengenai pembelajaran menulis paragraf deskripsi, peneliti merasa termotivasi untuk melakukan penelitian yaitu dengan menggunakan media visual. Adapun judul yang disusun peneliti adalah “Peningkatan Pembelajara Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi dengan Menggunakan Media Visua Pada Siswa Kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa. 2. Pengertian Pembelajaran

Pada satu sisi, kegiatan belajar yang dialami oleh siswa berkaitan dengan pertumbuhan jasmani yang siap berkembang, pada sisi lain kegiatan belajar merupakan perkembangan mental yang didorong oleh tindakan pembelajaran

(29)

12

khususnya pendidikan pada umumnya. Artinya, belajar mempunyai kaitan dengan usaha rekayasa pembelajaran, Sudaryono, 2012:56 (Sumiati 2019: 12). Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi pembelajaran. Guru sebagai pengajar memiliki tugas memberikan fasilitas atau kemudahan bagi suatu kegiatan belajar. Guru tidak hanya berperan sebagai/teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengolah pembelajaran (Manager Of). Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru.

Menurut Hamalik, 2013 (Sumiati 2019: 12) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Abidin 2014 (Sumiati 2019:12) menyatakan bahwa pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil belajar tertentu dalam bimbingan dan arahan serta motivasi dari seorang guru.

Dari uraian tersebut, penulis dapat simpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa berkaitan dengan kegiatan belajar dalam bimbingan dan arahan serta keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas dan kemampuan motivasi dari seorang guru. Guna mencapai tujuan tersebut tentu saja tidak hanya cukup membaca bahan bacaan dan kemudian menjawab pertanyaan tentang isi bacaan, siswa seharusnya melakukan serangkaian aktivitas yang dapat menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran.

(30)

13

3. Menulis

a. Hakikat Menulis

Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak. Menurut Murtianis 2011 (Salmawati 2018:11) menulis adalah proses atau rangkaian kegiatan menuangkan, mengungkapkan, atau mengespresikan ilmu pengetahuan, ide atau gagasan, pengalaman hidup, dan sebagainya dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa tulis yang baik, benar, dan menarik sehingga tulisan tersebut bisa dipahami oleh orang lain.

Menurut Munirah 2015 (Salmawati 2018:11), menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan atau keterampilan berbahasa paling akhir dikuasai pelajar setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur diluar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin rapi untuk menghasilkan karangan yang utuh dan padu.

Menurut Dalman 2018 menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, istilah tulisan, saluran atau media, dan pembaca.

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan proses kegiatan menuangkan, menggambarkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa tulis. Keterampilan menulis menjadi salah satu pokok bahasan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yang harus

(31)

14

benar-benar diajarkan secara cepat.

b. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Menulis

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia meliputi tiga aspek, yaitu tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan pembinaan sikap positif terhadap bahasa Indonesia, tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan pembinaan pengetahuan tentang segi, bentuk, makna, dan fungsi bahasa Indonesia, serta tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan pembinaan kemampuan menggunakan bahasa Indonesia. Artinya, membina agar siswa mampu atau terampil menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berbagai peristiwa komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Sebagaimana yang dijelaskan Junus, 2011 (Salmawati 2018: 13) mengatakan bahwa:

1) Tulisan yang bertujuan untuk memberikan atau mengajar disebut wacana Informatif (Informative discourse).

2) Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak, disebut wacana persuasive (persuasive discourse).

3) Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer (wacana keastraan atau literary discourse).

4) Tulisan yang mengeksperesikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api disebut wacana ekspresif (exspressive discourse).

Tujuan diatas masih sering bertumpah-tindih sehingga setiap orang masih menambahkan tujuan menulis, namun dari beberapa tujuan menulis, ada satu tujuan yang paling menonjol yang dikemukakan oleh Damayanti.

(32)

15

Menurut Damayanti 2017 (Hilyatul Jannah 2018: 15) mengungkapkan tujuan menulis sebagai berikut:

1) Menginformasikan sesuatu, informasi tersebut bisa berupa fakta, data, peristiwa, pendapat, atau pandangan. Informasi yang disampaikan itu pada akhirnya diharapkan bermanfaat bagi pembaca sehingga mereka mendapat pemahaman dan pengetahuan baru tentang berbagai hal.

2) Persuasu atau membujuk, menulis juga bisa bertujuan untuk membujuk atau mengajak. Seorang lelaki menulis surat cinta untuk seorang perempuan, isi dari surat itu pasti berupa bujukan agar siperempuan mau menjadi kekasihnya.

3) Hiburan, cerpen dan novel adalah salah satu bentuk tulisan yang bertujuan untuk menghibur. Bacaan cerpen dan novel memang mengandung nilai-nilai pendidikan, namun disamping dengan menyenangkan sehingga terkesan menghibur.

4) Mendidik bangsa, menulis adalah sebuah usaha untuk memberikan pengetahuan kepada pebaca sehingga dapat memperbaiki perilaku seseorang, inilah tujuan pendidikan dari kerja menulis.

Dari definisi tujuan menulis tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu usaha untuk menyampaikan berbagai hal yang bertujuan mendidik, mengespesikan, menghibur, meyakinkan dan memberikan informasi kepada orang lain.

c. Manfaat Menulis

Dalman (2018: 6) Menulis memiliki banyak manfaat yang dapat dapat dipetik dalam kehidupan ini, diantaranya adalah:

(33)

16

1) Peningkatan kecerdasan,

2) Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, 3) Penumbuhan keberanian, dan

4) Pendorongan kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. d. Bentuk-bentuk Menulis

Berdasarkan sifat dan teknik pengajarannya dikenal empat jenis menulis yaitu:

1) Eksposisi

Munirah 2015 (Rispa 2018:12) menyatakan bahwa eksposisi adalah wacana berusaha atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembaca. Wacana ini bertujuan menyampaikan fakta-fakta secara teratur, logis dan saling bertautan dengan maksud untuk menjelaskan sesuatu ide, istilah, masalah, proses, unsur-unsur sesuatu, hubungan sebab akibat, dan sebagainya. Wacana ini dapat menjelaskan dan memberikan keterangan, serta dapat menghubungkan gagasan agar menjadi luas dan mudah dimengerti.

2) Deskripsi (lukisan)

Munirah 2015 (Rispa 2018:13) deskripsi ialah tulisan yang melukiskan sesuatu dengan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium dan merasakan) yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisannya.

3) Argumentasi

Munirah 2015 (Rispa 2018: 13) menyatakan bahwa argumentasi adalah suatu jenis wacana atau tulisan yang memberikan alasan dengan contoh dan bukti

(34)

17

yang kuat seta meyakinkan agar pembaca terpengaruh dan membenarkan pendapat, gagasan, sikap, keyakinan penulis, sehingga mau berbuat sesuatu dengan kemauan penulis.

Susi P, 2012 (Rispa 2018: 13) arguentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka percayadan bertindak sesuai yang diinginkan penulis.

4) Narasi (kisahan)

Munirah 2015 (Rispa 2018:13) menyatakan bahwa wacana narasi adalah rangkaian tuturan yang menceritakan atau meyakinkan suatu hal kejadian melalui tokoh atau pelaku dengan maksud memperluas pengetahuan, pendengar atau pembaca.

Susi P 2012 (Rispa 2018: 13-14) narasi adalah karangan yang berusaha menyajikan atau menyampaikan serangkaian peristiwa menurut urutan terjadinya (Kronologis) dengan maksud memberi inti kepada sebuah atau serentetan kejadian sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita tersebut.

4. Paragraf Deskripsi

a. Pengertian Paragraf Deskripsi

Kata “deskripsi” berasal dari kata latin Desribere, yang berarti “menulis tentang”, atau membeberkan satu hal. Sebaliknya kata “deskripsi” dapat diterjemahkan menjadi “pemerian”, yang berasal dari kata “per-memerikan”, yang berarti “melukiskan satu hal”. Dalam deskripsi penulis memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatan, dan perasaanya kepada para pembaca, menyampaikan sifat dan semua perincian wujud yang dapat ditemukan pada objek

(35)

18

tersebut. Menurut Keraf, 2014 (Sitti Sarifa 2018: 16), Sasaran yang ingin dicapai oleh seorang penulis deskripsi adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya daya khayal (imajinasi) pada para pembaca, seolah olah pembaca melihat sendiri objek secara keseluruhan.

Menurut Enre 2012 (Sitti sarifa 2018: 17), deskripsi berfungsi menjadi pembaca seakan-akan melihat wujud sesungguhnya dari materi yang disajikan itu, sehingga kualitasnya yang khas dapat dikenal dengan lebih jelas. Menurut Dalman (2018:94) merupakan karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci sehingga si pembaca seolah-olah turut merasakan atau mengalami langsung apa yang akan dideskripsikan si penulisya.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa paragraf deskripsi adalah suatu teks yang bertujuan memberikan kesan, dan memindahkan hasil pengamatan dalam menciptakan paragraf yang isinya menggambarkan objek sehingga pembaca bisa seolah-olah melihat dan merasakan apa yang tertulis dalam paragraf tersebut.

Munirah 2015 (Muh.Yusuf 2019: 21), tahap menulis karangan deskripsi ada lima yaitu:

1) Menentukan objek pengamatan 2) Menentukan tujuan

3) Mengadakan pengamatan dan mengumpulkan bahan 4) Menyusun kerangka karangan

(36)

19

b. Jenis-jenis Teks Deskripsi

Menurut Enre 2012 (Sitti Sarifa 2018:17-18), wacana pemerian (deskripsi) dibedakan atas dua jenis, yaitu :

1. Pemeriaan (Deskripsi) Ekspositoris

Deskripsi ekspositoris merupakan deskripsi yang bertujuan memberikan pengertian mengenai hakikat suatu objek sebagai suatu pernyataan agar pembaca dapat memahami hakikat suatu objek sebagai suatu pernyataan agar pembaca dapat memahami hakikat yang diuraikan. Penyajiannya bersifat analitik dan tidak bermaksud menggugah perasaan. Jenis wacana ini biasa juga disebut wacana pemerian teknis atau ilmiah.

2. Pemerian (Deskripsi) Literer

Deskripsi literer merupakan deskripsi yang bertujuan menjadikan seseorang melihat sesuatu dengan penuh renik-renik yang menghasilkan kesan dalam perasaan. Memusatkan perhatian pada bagian akhir, menyangkut warna kehidupan dan keragaman subjeknya meskipun hal tersebut berhubungan dengan benda yang sangat sederhana. Jenis wacana ini sering juga disebut wacana pemerian impersionitik atau stimulatif. Sifatnya sedikit subjektif dan literer. Dengan menggunakan sifat-sifat factual objek sebagai titik tolak, bergerak dengan bebas kedalam dunia perasaan dan imajinasi.

Sementara itu, Keraf 2014 (Sitti Sarifa 2018: 18-19) menyatakan bahwa berdasarkan tujuannya, teks deskripsi dibedakan menjadi dua macam yaitu, deskripsi sugestif dan deskripsi teknis atau ekspositori.

(37)

20

1. Deskripsi Sugestif

Deskripsi Sugestif bermaksud menciptakan sebuah pengalaman pada diri pembaca, pengalaman karena pengalaman langsung dengan objeknya. Pengalaman atas objek itu harus menciptakan sebuah kesan atau interpretasi. Sasaran deskripsi sugestif adalah dengan perantaraan rangkaian kata-kata yang dipilih oleh penulis untuk menggambarkan ciri, sifat dan watak dari objek tersebut dapat diciptakan sugesti tertentu pada pembaca. Dengan kata lain deskripsi sugestif berusaha untuk menciptakan suatu penghayatan terhadap objek tersebut melalui imajinasi para pembaca.

2. Deskripsi Ekspositori

Deskripsi ekspositori atau deskripsi teknis hanya bertujuan untuk memberikan identifikasi atau informasi mengenai objeknya, shingga pembaca dapat mengenalnya bila bertemu atau berhadapan dengan objek tadi. Tidak berusaha untuk menciptakan kesan atau imajinasi pada diri pembaca.

Dari pendapat diatas , dapat disimpulkan bahwa teks deskripsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, deskripsi sugestif dan deskripsi ekspositori. Deskripsi sugestif adalah bertujuan menjadikan seseorang melihat sesuatu dengan penggambaran terhadap objeknya. Sedangkan deskripsi ekspositori bertujuan agar pembaca dapat memahami hakikat suatu objek.

c. Ciri-ciri Paragraf Deskripsi

Paragraf Deskripsi mempunyai ciri khas menurut Dalman (2018: 94) yaitu sebagai berikut:

(38)

21

1) Deskripsi lebih memperlihatkan detail atau perincian tentang objek;

2) Deskripsi bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca;

3) Deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah;

4) Deskripsi memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat dan dirasakan. Misalnya: benda, alam, warna dan manusia.

d. Isi Teks Deskripsi

Isi teks deskripsi adalah isi teks yang melukiskan sesuatu dengan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat meneliti dan mencitari apa yang dilakukan sesuai dengan citra penulisnya. Secara singkat deskripsi bertujuan untuk membuat pembaca menyadari dengan hidup-hidup tentang apa yang diserap penulis melalui pancainderanya. Merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan suatu kualitas pengalaman langsung menurut Mahsun 2014 (Sherlina Jamal 2018: 19).

5. Hakikat Media Visual a. Pengertian Media Visual

Media Visual adalah media yang merupakan reproduksi dari bentuk asli dalam dua dimensi, yang berupa foto atau lukisan menurut, Musfiqon 2012 (Bara Pasenggong 2016: 32). Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar adalah untuk menvisualisasi konsep yang ingin disampaikan kepada siswa menurut (Arsyad 2015).

(39)

2

b. Pemilihan Media Visual yang Baik

Sudiman 2014 (Bara Pasenggong 2016:33) menyatakan enam syarat yang perlu diperhatikan dalam memilih media gambar/foto.

1. Autentik

Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti orang melihat benda sebenarnya.

2. Sederhana

Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.

3. Ukuran relative

Gamabr/foto dapat membesarkan atau memperkecil objek atau benda sebenarnya.

4. Gambar atau foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan.

Gambar yang baik tidak menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tartentu.

5. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar/foto karya siswa sendiri sering kali baik.

6. Tidak semua gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

(40)

2

(41)

23

d. Media Visual dalam Proses Belajar Mengajar

Sudiman 2014 (Bara Pasenggong 2016:34) menyatakan bahwa ada beberapa keuntungan gambar digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:

1) Sifatnya konkret, gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawah kedalam kelas. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut, karena gambar merupakan penjelasan dari benda-benda yang sebenarnya seperti peristiwa yang terjadi dimasa lampau. 3) Gambar dapat mengatasi kekurangan daya kemampuan pancaindra

manusia.

4) Gambar dapat digunakan untuk memperjelas suatu masalah, karena itu gambar bernilai terhadap semua mata pelajaran di sekolah.

5) Gambar mudah diperoleh serta dapat digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yaitu menulis, membaca, menyimak dan berbicara. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti tentang aspek menulis. Khususnya pada keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan media visual.

Banyak faktor yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran, salah satunya adalah kreativitas guru dalam menciptakan proses pembelajaran.

(42)

24

Interaksi dalam proses pembelajaran bukan hanya guru dengan siswa, tetapi antara materi dan siswa juga harus saling memberikan timbal balik. Pemahamannya terhadap materi pelajaran dapat dibuktikan dengan produk yang dihasilkan siswa.

Pada dasarnya pengajaran menulis bertujuan untuk melatih siswa dalam menuangkan gagasan dan pengalaman siswa dalam bentuk tulisan. Siswa dapat menerapkan dan memanfaatkan keterampilan menulis dalam berbagai bidang. Pembalajaran menulis paragraf deskripsi bukanlah sebuah keterampilan yang mudah dikuasai dalam waktu singkat. Siswa harus sering berlatih menulis untuk menghasilkan sebuah paragraf deskripsi yang baik.

Pada kenyataannya, pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi di sekolah belum mencapai hasil yang maksimal. Secara umum, siswa belum menyampaikan ide, kedalam bentuk paragraf deskripsi. Hal ini karena kurang tepatnya metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran dikelas. Maka, penelitian menggunakan pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan media visual.

Oleh karena itu, sudah menjadi tugas para pengajar untuk menemukan dan menerapkan metode dan media yang efektif dalam pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi yaitu dengan menggunakan media visual yang menyajikan gambar yang dapat mereka peroleh dari apa yang mereka lihat sebagai jalan cerita dalam menulis paragraf deskripsi sehingga dapat dikemas menjadi hasil karya yang menarik. Media tersebut diharapkan dapat efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi di kelas.

(43)

25

Gambar: Bagan Kerangka Pikir Pembelajaran Bahasa Indonesia

Siklus Siklus II 1. Revisi Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi Media Visual Siklus I 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Analisis Temuan/Hasil

(44)

26

C. Hipotesis Tindakan

Pada hakikatnya hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka di atas, peneliti merumuskan hipotesis yaitu adanya peningkatan perubahan minat dan prestasi belajar siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa setelah mengikuti pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan media gambar dapat merubah minat dan perilaku siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

(45)

27

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa. (Arikunto dalam Tukiran dkk, 2010:15-16). Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Siklus model tersebut diawali dengan perencanaan (plan), tindakan (act), dan pengamatan (observasi), kemudian refleksi (refleck).

Bagan Model Kemmis dan Mc Taggart

Berdasarkan bagan tersebut, dapat dijelaskan penelitian ini berlangsung dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengalaman dan refleksi. Observasi awal dilakukan sebelum melaksanakan keempat tahap tersebut supaya penelitian

Siklus I 1 Siklus II Perencanaan Observasi Tindakan Refleksi Tindakan Observasi Perencanaan Refleksi

(46)

28

dapat mengetahui kondisi siswa selama melaksanakan pembelajaran di kelas untuk mengidentifikasi kesulitan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, antara penelitian dan siswa bisa saling mengenal sehingga penelitian yang akan dilakukan dapat berlangsung dengan lancar. Sebelum penelitian tindakan siklus I dilaksanakan, peneliti melakukan tes awal untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan siswa dalam menulis paragraf deskripsi. Hasil tes awal atau nilai prasiklus dan KKM sekolah digunakan sebagai pertimbangan penentuan batas ketuntasan penelitian. Nilai prasiklus dibandingkan nilai siklus I dan siklus II untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi berdasarkan standar ketuntasan menulis paragraf deskripsi yang telah ditetapkan. B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MA Aisyiyah Sungguminasa Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan pada semester ganjil tahun pelajaran 2020. Sumber data adalah subjek, yaitu dari mana data tersebut dapat diperoleh atau diambil. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data primer. Sumber data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya. Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung dengan teknik observas untuk mengetahui keseluruhan jumlah siswa. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (sugiyono, 2017: 187). Jadi yang dimaksud sumber data adalah subjek penelitian yang dapat berupa benda, manusia, tempat, dan sebagainya. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini ialah siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa Kabupaten Gowa dengan jumlah siswa 15 orang.

(47)

29

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus penelitian tindakan kelas. Dua siklus ini didukung dengan observasi awal untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa. Penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan ini, mencakup dua perencanaan siklus penting, yakni Siklus I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, dan siklus II dilaksanakan selama tiga kali pertemuan.

1. Prosedur Tindakan Siklus I

Prosedur Tindakan Siklus I terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

a. Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan proses pembelajaran keterampilan menulis melalui penggunaan media visual dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil observasi awal, maka peneliti merencanakan, melaksanakan perbaikan terhadap kondisi awal yang dinilai kurang baik dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang paragraf deskripsi.

2. Membuat lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa, membuat pedoman wawancara untuk guru dan siswa, dengan tujuan mengetahui segala hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

(48)

30

3. Membuat alat evaluasi yang sesuai, untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman yang dimiliki siswa tentang materi yang dipelajari.

4. Menyusun rencana pembelajaran yang berhubungan dengan pembelajaran menulis paragraf deskripsi.

5. Menyusun instrument tes dan nontes. Istrumen tes yaitu soal pemahaman, esai terbuka yang isinya menjelaskan tentang pembelajaran menulis beserta penilaiannya, sedangkan instrument nontes yaitu berupa lembar observasi, lembar judul, dan dokumentasi.

6. Berkolaborasi dengan guru dan teman sejawat. b. Pelaksanaan Tindakan

1. Kegiatan awal

a. Mengucapkan salam b. Memimpin siswa berdoa c. Mendata kehadiran siswa

d. Apersepsi, yaitu guru bercerita tentang pengalaman pribadinya. 2. Kegiatan inti

a. Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang langkah-langkah mengarang dan jenis-jenis karangan

b. Siswa diminta mengemukakan idenya untuk dijadikan tema paragraf c. Siswa memilih salah satu tema untuk dikembangkan menjadi paragraf

yang utuh.

(49)

31

visual.

e. Siswa mengumpulkan hasil paragraf deskripnya. 3. Kegiatan Akhir

a. Melakukan tindak lanjut b. Menutup pembelajaran c. Pengamatan (Observation) c. Observasi

Observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I adalah mengamati hasil tes siswa selama pembelajaran menulis berlangsung. Observasi dilakukan untuk mengambil data berupa hasil tes setelah melakukan pembelajaran menulis di kelas. Pengamatan juga dilakukan oleh peneliti secara cermat pada setiap tindakan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti akan melihat hasil dari tahap tindakan dan pengamatan pada siklus I. Dari hasil tersebut jika masih banyak siswa yang bersikap negatif terhadap proses pembelajaran atau kekurangan seperti yang dijelaskan dalam hasil observasi, hal ini dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan untuk tindakan pada siklus II.

Hasil evaluasi yang diperoleh dapat dijadikan dasar untuk melakukan refleksi, sebagai berikut:

1. Pengungkapan hasil pengamatan peneliti

2. Pengungkapan tindakan yang telah dilakukan oleh siswa.

(50)

32

selama proses pembelajaran. Apaila ada siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan yang dilakukan oleh siswa dan peneliti dalam kegiatan menulis paragraf deskripsi, pada siklus II akan ditindak lanjuti dan dilakukan dengan tindakan untuk memperbaiki.

2. Prosedur Tindakan Siklus II

Desain langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I. Setelah melakukan evaluasi pada siklus I, peneliti mengambil strategi pada siklus II sebagai berikut.

a. Perencanaan

1. Merancang tindakan berdasarkan hasil refleksi siklus I 2. Menyusun rencana pembelajaran

3. Membuat lembar observasi untuk mengamati kondisi pembelajaran dikelas ketika pelaksanaan tidak sedang berlangsung.

4. Perbaikan pengajaran sehingga indikator hasil belajar yang akan dicapai pada setiap pertemuan dapat tuntas pada pertemuan itu sehingga tidak ada murid memperbaiki tugasnya setelah diperiksa.

b. Tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah tindakan yang merupakan perbaikan dari siklus I, yaitu memperbaiki temuan kelemahan-kelemahan yang menjadi penghambat kegiata pembelajaran siklus I, kemudian peneliti berusaha memperbaiki sikus I dalam proses pembelajaran siklus II.

(51)

33

c. Observasi

Observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah mengamati perubahan hasil tes dan nontes pada proses pembelajaran menulis berlangsung. Observasi perubahan hasil tes siswa diamati oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana perubahan nilai selama proses pembelajaran. Hasil tes yang diamati juga sama seperti pada siklus I. Observasi tentang hasil tes ini dilakukan untuk mengambil data berupa hasil paragraf deskripsi siswa.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus II ini dimaksudkan untuk membuat simpulan dari pelaksanaan kegiatan dan tindakan serta sikap siswa yang terjadi selama pembelajaran pada siklus II. Pada bagian ini peneliti diharapkan dapat mengetahui jawaban tentang peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran melalui penggunaan media visual pada siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa.

D. Instrumen Penelitian 1. Tes Menulis

Nurgiyantoro (2010:440) menyatakan bahwa indikator penilaian keterampilan menulis meliputi: 1) Isi gagasan, 2) organisasi isi, 3) tata bahasa, 4) struktur dan kosa kata, 5) ejaan. Sebagai acuan untuk mengetahui adanya peningkatan atau tidaknya dalam hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia setiap siklusnya. Bardasarkan pendapat diatas, rubrik untuk mengarang deskripsi adalah sebagai berikut.

(52)

34

Tabel 1.1 Rubrik Penilaian Karangan Deskripsi

Aspek yang dinilai Skor maksimal

1. Isi gagasan yang dikemukakan 30

2. Organisasi isi 25

3. Struktur tata bahasa 20

4. Gaya: pilihan struktur dan diksi 15

5. Ejaan dan tanda baca 10

Jumlah 100

(Nurgiyantoro 2010: 441) Pedoman penilaian karangan deskripsi akan mengacu pada kriteria berdasarkan Nurgiyantoro (2010: 441) dan akan dimodifikasi oleh penulis, maka dapat dijelaskan rentang skor penilaian keterampilan menulis mengarang setiap aspek sebagai berkut.

Tabel 1.2 Penjelasan rentang skor keterampilan menulis mengarang setiap aspek

a. Isi gagasan yang dikemukakan 1) Isi gagasan

Skor 13-15 apabila isi gagasan yang dikemukakan sesuai dengan tema, ditulis secara padat dan tuntas .

Skor 10-12 apabila isi gagasan sesuai dengan tema tetapi terbatas dan kurang tuntas.

(53)

35

Skor 1-5 apabila isi gagasan yang dikemukakan tidak sesuai dengan tema 2) Hasil Pendeskripsian

Skor 13-15 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati sangat teliti dan melukiskannya secara jelas serta pengembangan ide-ide gagasan sangat mendalam.

Skor 10-12 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati cukup teliti dan melukiskannya cukup jelas serta pengembangan ide-ide gagasan cukup mendalam.

Skor 6-9 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati kurang teliti dan melukiskannya kurang jelas serta pengembangan ide-ide gagasan kurang mendalam.

Skor 1-5 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati kurang teliti dan melukiskannya tidak teliti serta pengembangan ide-ide gagasan tidak mendalam.

b. Organisasi isi

Skor 12-25 apabila gagasan diungkapkan dengan jelas, tertata dengan baik, urutan logis, dan kohesif.

Skor 18-21 apabila gagasan kurang terorganisir, urutan logis, tetapi tidak lengkap.

Skor 14-17 apabila gagasan kacau, terpotong-potong, urutan tidak logis, dan kurang lengkap.

Skor 10-13 apabila gagasan tidak terorganisir, urutan tidak logis, dan tidak lengkap

(54)

36

c. Stuktur tata bahasa

Skor 18-20 apabila tata bahasa kompleks dan hanya sedikit terjadi kesalahan.

Skor 14-17

apabila tata bahasa sederhana tetapi efektif, terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak kabur

Skor 10-13 apabila terjadi kesalahan serius dalam tata bahasa, akna membingungkan dan kabur.

Skor 7-9 apabila tata bahasa tidak komunikatif, terdapat banyak kesalahan d. Gaya: pilihan struktur dan diksi

Skor 13-15 apabila pemanfaatan potensi kata canggih, pilihan kata dan ungkapan tepat menguasai pembentukan kata.

Skor 10-12 apabila pemanfaatan potensi kata agak canggih, pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat namun tidak menganggu. Skor 7-9 apabila pemanfaatan potensi kata terbatas, sering terjadi

kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna

Skor 4-6 apabila pemanfaatan potensi kata asal-asalan, dan pengetahuan tentang kosakata rendah, tidak layak nilai.

e. Ejaan dan tanda baca

Skor 9-10 apabila menguasai aturan penulisan, hanya terjadi beberapa kesalahan ejaan.

Skor 7-8 apabila kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna.

(55)

37

Skor 5-6 apabila terjadi kesalahan ejaan. makna membingunkan atau kabur.

Skor 3-4 apabila tidak menguasai aturan penulisan, terdapat banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca.

2. Lembar observasi aktivitas siswa, yaitu untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas-aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung mengenai perhatian, kesungguhan, dan keberanian serta hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia.

3. Dokumentasi digunakan untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai partisipasi siswa pada saat proses pembelajaran dan untuk memperkuat data yang diperoleh. Dokumen tersebut berupa foto yang akan memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan siswa, serta hasil tes yang dilaksanakn pada akhir pertemuan. Foto berfungsi untuk merekam berbagai kegiatan penting di dalam kelas dan menggambarkan partisipasi siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini ialah tes, observasi, catatan lapanagn dan dokumentasi. Berikut adalah penjelasan mengenai teknik pengumpulan data.

(56)

3

1. Tes

Dalam penelitian tindakan kelas peneliti menggunakan tes yang dapat mengukur keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan media visual. Dalam tes ini siswa diberikan tugas untuk menulis paragraf deskripsi. 2. Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas serta partisipasi yang ditunjukkan siswa pada saat proses kegiatan belajar berlangsung tanpa menganggu kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan serta berupa catatan lapangan.

3. Catatan lapangan

Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang diselenggarakan, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian. Catatan lapangan digunakan untuk memperoleh data secara objektif selama proses pembelajaran berlangsung yang tidak terekam melalui lembar observasi.

4. Dokumentasi

Dokumentasi bertujuan untuk mengetahui suasana kegiatan yang dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung baik itu didalam kelas maupun saat berada diluar kelas.

(57)

39

F. Teknik Analisis Data

Setelah mengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf deskripsi maka tahap selanjutnya mengolah data siswa. Nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dan siklus II akan diolah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan yang terjadi dalam proses pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan media visual. Teknik analisis data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu dengan mencari rerata, untuk mencari rata-rata hasil belajar menulis paragraf deskripsi siswa dapat dirumuskan:

Mean= ∑x N Keterangan:

Mean = Nilai-nilai rata-rata ∑x = Jumlah seluruh skor N = Jumlah siswa

Menurut Nurgiyantoro (2013) nilai tes, rata-rata dan kriteria dipaparkan sebagai berikut:

Nilai=Jumlah skor yang diperoleh siswa x 100% Jumlah skor maksimal

Rata-rata =Nilai skor diperoleh siswa x 100% Jumlah siswa

(58)

40

No. Skor atau Nilai Kategori

1 Skor 87-100 Sangat baik

2 Skor 73-86 Baik

3 Skor 60-72 Cukup

4 Skor < 60 Kurang

(Depdikbud dalam Aqib, 2010: 41) G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian kelas ini ditentukan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar mencapai lebih dar 80%. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010: 35) bahwa pelaksanaan pembelajaran mendapat kriteria sangat baik jika memperoleh presentasi lebih dri 80%. Nilai ketercapaian skor mencapai lebih dar 80% dengan kriteria baik sekali.

2. Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar apabila telah mencapai KKM lebih dari 68. Presentase tuntas secara klasikal apabila lebih dari 68% siswa yang mencapai KKM.

Bila terjadi perubahan sikap siswa terhadap bahan ajar dalam proses belajar mengajar dan segi hasil belajar terjadi peningkatan skor rata-rata kemampuan siswa menulis setelah menjalani proses pengajaran dan tes selama siklus I dan siklus II.

(59)

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian mengenai peningkatan pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan media visual yang didahului dengan pratindakan. Hal tersebut dilakukan untuk memperjelas permasalahan yaitu mengetahui keterampilan menulis karangan siswa sebelum diterapkan penggunaan media visual pada siswa kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa dengan data tentang hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif.

A. Hasil Penelitian

1. Paparan Analisis data kuantitatif siklus I a. Hasil tes siklus I

Pada siklu I ini dilaksanakan tes hasil belajar bahasa Indonesia dengan pokok bahasan menulis paragraf deskripsi dengan memberikan beberapa soal kepada siswa untuk membuat paragraf deskripsi . Penelitian ini dilaksanakan di kelas X IPS MA Aisyiyah Sungguminasa . Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar, untuk siklus I yang mengikuti pembelajaran menggunakan pebelajaran media visual adalah 15 orang siswa.

(60)

42

Berikut Deskripsi nilai Keterampilan menulis siklus I No Nama Siswa Isi Organis

asi isi

Tata bahasa

Gaya Ejaan Nilai total

1. Muh. As’ad Aslam 20 12 10 9 6 57

2. Nur Aulia 23 15 15 10 7 70 3. Airul Arkan 19 12 10 5 6 52 4. Nova Elisa 20 11 10 7 6 54 5. Hamriani 20 12 11 7 6 56 6. Tiara 19 11 8 6 6 50 7. Sulfadly 20 12 10 8 7 57 8. Sarah 18 10 10 7 5 50 9. Fitriani Firawati 20 11 11 6 6 54

10. Andi Tenri Aulia Martiandi 23 16 15 8 7 69 11. Indah Gustini 23 15 14 11 7 70 12. Jumriah 23 18 15 7 6 69 13. Majdi Ramadhan Ld 22 17 15 8 7 69 14. Muh. Agung Haedar 19 11 10 8 7 55 15. Nurul Salbi 23 18 14 8 7 70

(61)

43

Jumlah 312 201 178 115 96 902

Nilai max 23 18 15 11 7 70

Nilai min 18 10 8 5 5 50

Rata-rata 20,8 13,4 11,86 7,66 6,4 60,13

Tabel 2.1 Statistik hasil belajar siswa kelas X IPS

Pemberian skor untuk masing-masin aspek dalam pembahasan, mengacu pada kriteria penilaian karangan deskripsi, yaitu sebagai berikut:

a. Isi gagasan yang dikemukakan 1) Isi gagasan

Skor 13-15 apabila isi gagasan yang dikemukakan sesuai dengan tema, ditulis secara padat dan tuntas .

Skor 10-12 apabila isi gagasan sesuai dengan tema tetapi terbatas dan kurang tuntas.

Skor 6-9 apabila isi gagasan yang dikemukakan kurang sesuai dengan tema, terbatas dan kurang lengkap

Skor 1-5 apabila isi gagasan yang dikemukakan tidak sesuai dengan tema. 2) Hasil pendeskripsian

Skor 13-15 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati sangat teliti dan melukiskannya secara jelas serta pengembangan ide-ide gagasan sangat mendalam.

Skor 10-12 apabila penggambaran terhadap lingkungan atau tempat yang diamati cukup teliti dan melukiskannya cukup jelas serta pengembangan ide-ide gagasan cukup mendalam.

Gambar

Gambar  tersebut  harus  secara  jujur  melukiskan  situasi  seperti  orang  melihat benda sebenarnya
Tabel 1.1 Rubrik Penilaian Karangan Deskripsi
Tabel 2. 2 Statistik Skor Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I
Tabel  2.4  Deskripsi  Ketuntasan  Belajar  Bahasa  Indonesia  Siswa  pada  Siklus I.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kecewa Kasus Century, KAMMI Gelar Aksi Unjuk Rasa Di Depan Gedung DPRD Sahabat MQ/ Sekitar 30 an mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia

Menurut berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja organisasi merupakan hasil kerja nyata yang dicapai oleh seorang atau organisasi tersebut baik secara

Jika tingkat pendapatan responden tinggi dengan pola gaya hidup juga terbilang boros maka perilaku berutang dari responden juga tidak akan berpengaruh atau

Pada grup Indonesia Tanpa Pacaran, dalam profil tersebut kita dapat menemukan tulisan “Gerakkan perjuangan umat menghapus pacaran dari Indonesia.” Pada grup

Mobil Xenia memiliki banyak sistem pendukung, salah satunya adalahsistem pendingin engine.Sistem pendingin (cooling system) adalah suatu rangkaian untukmengatasi

juga memberikan pemahaman pada siswa tentang dunia kerja; (4) fasilitas lain selain sebagai tempat praktek dengan adanya kemampuan sekolah untuk memanfaatkan peralatan yang

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang kedudukan dan kewenangan Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pemerintahan desa serta untuk

Penelitian diharapkan menemukan penyelesaian bagi Rumah Deret (berdempetan) terutama dalam poal tatanan ruang rumah baik yang dibangun oleh masyarakat secara individu