BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian
4.2 Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal
distributor PT BWL Indonesia terhadap keputusan pembelian/perekrutan distributor
baru. Responden dalam penelitian ini adalah calon distributor PT BWL Indonesia
dalam acara PT BWL Indonesia di Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan melalui
penyebaran kuesioner kepada 100 pengguna pada 20-21 September 2017 secara
langsung sesuai dengan perizinan yang dimiliki peneliti dari pelaksana acara. Dari
100 kuesioner yang disebarkan, seluruhnya terisi dengan baik sehingga memiliki
successful rate sebesar 100% yang layak untuk dilanjutkan diuji ke dalam penelitian.
Data responden akan dijabarkan dalam sub bab karakteristik responden berikut ini.
4.2.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan indikator-indikator awal yang akan
penelitian ini, karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir dan pekerjaan. Pertama-tama, gender dari responden akan dijelaskan dalam
tabel 4.1
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian Identitas Responden No.1
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden dalam penelitian ini
didominasi oleh laki-laki dengan persentase sebesar 62%. Sedangkan perempuan
hanya sebesar 38%
Tabel 4.2 Umur Responden
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian Identitas Responden No.2
Tabel 4.2 menunjukkan data umur responden yang menjadi partisipan
kuesioner ini. Jumlah dari responden berumur 21-30 merupakan kelompok terbesar 62% 38% Men Women 4% 52% 31% 13% 15-20 21-30 31-40 >41
sebesar 52%, disusul oleh kelompok responden berumur 31-40 tahun sebesar 31%
dan responden diatas umur 41 tahun sebesar 13%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kebanyakan calon konsumen dan distributor BWL berusia muda yang masih
produktif.
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian Identitas Responden No.3
Tabel 4.3 menunjukkan data pendidikan terakhir responden. Jumlah terbanyak
adalah mahasiswa/S1 sebanyak 77% responden. Pekerjaan terbanyak kedua adalah S2
sebanyak 15%, SMA/SMK 6% dan lainnya sebanyak 3%. Tingkat pendidikan S1
terlihat mendominasi tingkat pendidikan terakhir responden mungkin dikarenakan
umur responden yang kebanyakan tergolong muda.
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden 6% 77% 14% 3% SMA/SMK S1 S2 Lainnya
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian Identitas Responden No.4
Tabel 4.4 menunjukkan data pekerjaan responden. Jumlah terbanyak adalah
karyawan sebanyak 40% responden, disusul mahasiswa sebanyak 37% responden.
Wiraswasta menempati posisi ketiga sebesar 15% dan lainnya sebesar 8%.
4.2.2 Komunikasi Interpersonal Distributor PT BWL Indonesia
Komunikasi interpersonal yang dimaksud adalah komunikasi antara
distributor PT BWL Indonesia Indonesia dengan calon konsumen/distributor di
daerah Jakarta Selatan yang akan dijabarkan melalui dimensi komunikasi
interpersonal (DeVito, 2013, p. 278) yang terdiri dari keterbukaan, empati, sikap
mendukung, sikap positif, kesetaraan. Dimensi-dimensi ini yang akan merangkum
pendapat responden terhadap komunikasi interpersonal distributor BWL terhadap
keputusan pembelian.
Pernyataan responden dari pertanyaan-pertanyaan dalam variabel komunikasi
interpersonal menggunakan alat bantu software SPSS versi 20 dan disajikan dalam
bentuk tabel tabulasi hasil pernyataan responden terhadap komunikasi interpersonal
distributor PT BWL Indonesia sebagai berikut. 37% 40% 15% 8% Pelajar/Mahasiswa Karyawan Wiraswasta Lainnya
Tabel 4.5
Keterbukaan (Openness)
No Indikator Skala Total
1 2 3 4 5
1. Distributor BWL memberikan informasi secara factual
0 (0%) 0 (0%) 25 (25%) 62 (62%) 13 (13%) 100 (100%) 2. Distributor BWL menjelaskan
kelebihan dan kekurangan produk PT BWL Indonesia yang mereka jual 0 (0%) 0 (0%) 29 (29%) 60 (60%) 11 (11%) 100 (100%)
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian No.1-2
Dimensi keterbukaan (Openness) terdiri dari dua indikator. Dari kedua
indikator tersebut, sebagian besar dari total responden menyatakan bahwa mereka
setuju bahwa distributor BWL memiliki sikap keterbukaan dalam memberikan
informasi tentang bisnis dan produk yang mereka jual (62% dan 13%), dan ketika
menjelaskan kelebihan dan kekurangan produk yang PT BWL Indonesia jual (60%
dan 11%). Namun terdapat responden yang menyatakan netral bahwa distributor
BWL belum memberikan informasi yang faktual dan belum menjelaskan kelebihan
dan kekurangan produk PT BWL Indonesia (25% dan 29%). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal dalam dimensi keterbukaan (openness)
berjalan dengan cukup baik karena sebagian besar responden menyatakan setuju
terhadap kedua indikator tersebut meskipun terdapat distributor BWL yang belum
memberikan penjelasan secara detil mengenai produk-produk MLM.
Tabel 4.6 Empati (Empathy)
No Indikator Skala Total
1 2 3 4 5
1. Distributor BWL mau mendengar keluhan saya sebagai calon distributor 0 (0%) 0 (0%) 35 (35%) 55 (55%) 10 (10%) 100 (100%) 2. Distributor BWL mau memahami
kebutuhan saya sebagai calon 0 (0%) 4 (4%) 29 (29%) 57 (57%) 10 (10%) 100 (100%)
distributor
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian No.3-4
Pada tabel di atas menunjukkan dimensi empati (empathy) yang terdiri dari
dua indikator. Berdasarkan kedua indikator tersebut terdapat sebagian besar
responden menyatakan bahwa mereka setuju bahwa distributor BWL mau mendengar
keluhan mereka terhadap produk yang ditawarkan (10% dan 55%). Mereka juga
beranggapan bahwa distributor BWL mau memahami kebutuhan mereka sebagai
calon distributor. Di sisi lain terdapat sebesar 35% responden yang menyatakan netral
bahwa distributor PT BWL Indonesia belum mampu mendengarkan keluhan mereka
sebagai calon distributor, sehingga terdapat responden yang menyatakan netral
terhadap indikator tersebut. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa komunikasi
interpersonal dalam dimensi empati (empathy) sudah berjalan cukup baik karena
sebagian besar responden setuju dengan pernyataan kedua indikator tersebut.
Tabel 4.7
Sikap Mendukung (Supportiveness)
No Indikator Skala Total
1 2 3 4 5
1. Distributor BWL memberi motivasi pada saya tentang penting menjadi distributor 0 (0%) 4 (4%) 20 (20%) 60 (60%) 16 (16%) 100 (100%) 2. Distributor BWL memberikan
solusi tentang kebutuhan saya
0 (0%) 0 (0%) 34 (34%) 62 (62%) 4 (4%) 100 (100%)
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian No.5-6
Pada tabel di atas menunjukkan dimensi sikap mendukung (supportiveness)
yang terdiri dari dua indikator. Berdasarkan kedua indikator tersebut terdapat
sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka setuju bahwa distributor BWL
(60% dan 16%). Mereka juga beranggapan bahwa distributor BWL memberikan
solusi tentang kebutuhan mereka (62% dan 4%). Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa komunikasi interpersonal dalam dimensi sikap mendukung (supportiveness)
sudah berjalan cukup baik karena sebagian besar responden setuju dengan pernyataan
kedua indikator tersebut.
Tabel 4.8
Sikap Positif (Positiveness)
No Indikator Skala Total
1 2 3 4 5
1. Distributor BWL dapat menimbulkan rasa ketertarikan anda akan produk PT BWL Indonesia 0 (0%) 0 (0%) 27 (27%) 62 (62%) 11 (11%) 100 (100%) 2. Distributor BWL dapat
menimbulkan rasa kebutuhan anda akan produk PT BWL Indonesia
0 (0%) 0 (0%) 32 (32%) 61 (61%) 7 (7%) 100 (100%) 3. Distributor BWL dapat menjelaskan pentingnya mengkonsumsi produk PT BWL Indonesia kepada Anda
0 (0%) 0 (0%) 33 (33%) 64 (64%) 5 (5%) 100 (100%)
Sumber: Hasil Kusioner Penelitian No. 7-9
Pada tabel di atas menunjukkan dimensi sikap mendukung (supportiveness)
yang terdiri dari tiga indikator. Berdasarkan ketiga indikator tersebut terdapat
sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka setuju bahwa distributor BWL
dapat menimbulkan rasa ketertarikan anda akan produk PT BWL Indonesia (62%
dan 11%). Selain itu, mereka merasa distributor BWL dapat menimbulkan rasa
kebutuhan mereka akan produk (61% dan 7%), dan dapat menjelaskan pentingnya
mengkonsumsi produk tersebut (64% dan 5%). Maka dari itu dapat disimpulkan
berjalan cukup baik karena sebagian besar responden setuju dengan pernyataan kedua
indikator tersebut.
Tabel 4.9 Kesetaraan (Equality)
No Indikator Skala Total
1 2 3 4 5
1. Distributor BWL tidak membeda-bedakan pelayanan sesuai strata ekonomi maupun sosial calon anggota baru
0 (0%) 0 (0%) 15 (15%) 70 (70%) 15 (15%) 100 (100%) 2. Distributor BWL professional dalam
melayani Anda berapapun jumlah produk yang anda beli
0 (0%) 0 (0%) 8 (8%) 70 (70%) 22 (22%) 100 (100%)
Sumber: Hasil Kusioner Penelitian No.10-11
Pada tabel di atas menunjukkan dimensi kesetaraan (equality) yang terdiri dari
dua indikator. Berdasarkan kedua indikator tersebut terdapat sebagian besar
responden menyatakan bahwa mereka setuju bahwa distributor BWL tidak
membeda-bedakan pelayanan sesuai strata ekonomi maupun sosial seorang calon anggota baru
(70% dan 15%). Mereka juga beranggapan bahwa distributor BWL seorang
professional dalam melayani anda berapapun jumlah produk yang mereka ingin beli
(70% dan 22%). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal
dalam dimensi kesetaraan (equality) sudah berjalan cukup baik karena sebagian besar
responden setuju dengan pernyataan kedua indikator tersebut.
4.2.3 Keputusan Bergabung Anggota Baru PT BWL Indonesia
Komunikasi interpersonal yang terjalin antara distributor BWL dengan calon
anggota baru diharapkan akan menghasilkan efek positif yakni terjadinya keputusan
downline mereka dan bergabung menjadi distributor PT BWL Indonesia. Calon
pembeli/distributor tersebut akan melakukan keputusan pembelian dikarenakan
adanya faktor pemicu. Faktor yang dapat memicu terjadinya keputusan pembelian
menurut Kotler dan Amstrong (2006, P. 162) yaitu harga, produk, dan lokasi.
Dalam penelitian ini, keputusan terdiri dari empat dimensi (Kotler, 2006, p.
178) yaitu pengenalan, pencarian informasi, evaluasi, keputusan pembelian. Dimensi
tersebut akan dijabarkan melalui tabulasi hasil pernyataan responden terhadap
keputusan pembelian sebagai berikut.
Tabel 4.10 Pengenalan
No Indikator Skala Total
1 2 3 4 5
1. Informasi yang disampaikan distributor PT BWL Indonesia menyadarkan saya akan manfaat produk BWL 0 (0%) 0 (0%) 24 (24%) 60 (60%) 16 (16%) 100 100%)
2. Informasi yang diberikan distributor PT BWL Indonesia memberikan pengetahuan tentang sistem usaha BWL 0 (0%) 0 (0%) 32 (32%) 55 (55%) 13 (13%) 100 100%)
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian No.12-13
Dimensi pengenalan terdiri dari dua indikator. Dari kedua indikator tersebut,
sebagian besar dari total responden menyatakan bahwa mereka setuju bahwa
informasi yang disampaikan distributor BWL menyadarkan mereka akan manfaat
produk BWL (62% dan 16%), dan informasi tersebut membantu mereka untuk
mengerti sistem usaha PT BWL Indonesia (55% dan 13%). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa dimensi pengenalan dalam keputusan pembelian cukup baik
Tabel 4.11 Pencarian Informasi
No Indikator Skala Total
1 2 3 4 5
1. Saya merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk yang dijual oleh distributor PT BWL Indonesia 0 (0%) 0 (0%) 16 (16%) 74 (74%) 10 (10%) 100 100%)
2. Saya merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sistem usaha BWL 0 (0%) 0 (0%) 18 (18%) 70 (70%) 12 (12%) 100 100%)
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian No.14-15
Dimensi pencarian informasi terdiri dari dua indikator. Dari kedua indikator
tersebut, sebagian besar dari total responden menyatakan bahwa mereka setuju bahwa
merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk yang dijual oleh
distributor PT BWL Indonesia (74% dan 10%), dan merasa tertarik untuk mengetahui
lebih lanjut mengenai sistem usaha BWL (70% dan 12%). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa dimensi pencarian informasi dalam keputusan pembelian cukup
baik karena responden setuju dengan kedua indikator yang ada.
Tabel 4.12 Evaluasi
No Indikator Skala Total
1 2 3 4 5
1. Saya membandingkan kelebihan dan kekurangan BWL dengan sistem MLM lainnya. 0 (0%) 0 (0%) 10 (10%) 75 (75%) 15 (15%) 100 100%) 2. Saya membandingkan kelebihan
dan kekurangan product BWL dengan produk MLM lainnya
0 (0%) 0 (0%) 15 (15%) 64 (64%) 21 (21%) 100 100%)
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian No.16-17
Dimensi evaluasi terdiri dari dua indikator. Dari kedua indikator tersebut,
sebagian besar dari total responden menyatakan bahwa mereka setuju bahwa mereka
MLM lainnya (75% dan 15%), dan juga produk BWL dengan produk MLM lainnya
(64% dan 21%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dimensi evaluasi
dalam keputusan pembelian cukup baik karena responden setuju dengan kedua
indikator yang ada.
Tabel 4.13 Keputusan Pembelian
No Indikator Skala Total
1 2 3 4 5
1. Saya merasa tertarik dengan skema bisnis dan kompensasi distributor PT BWL Indonesia 0 (0%) 16 (16%) 18 (18%) 54 (54%) 12 (12%) 100 100%) 2. PT BWL Indonesia menjadi
preferensi saya untuk mencoba menjadi distributor 0 (0%) 13 (13%) 18 (18%) 57 (57%) 12 (12%) 100 100%) 3. Saya mencoba untuk
mengkonsumsi produk yang ditawarkan oleh distributor PT BWL Indonesia 0 (0%) 6 (6%) 20 (20%) 51 (51%) 23 (23%) 100 100%)
4. Saya mencoba untuk berjualan produk yang ditawarkan oleh distributor PT BWL Indonesia 0 (0%) 13 (13%) 32 (32%) 45 (45%) 10 (10%) 100 100%)
Sumber: Hasil Kuesioner Penelitian No.18-21
Dimensi keputusan pembelian terdiri dari empat indikator. Dari keempat
indikator tersebut, sebagian besar dari total responden menyatakan bahwa mereka
setuju bahwa mereka merasa tertarik dengan skema bisnis dan kompensasi distributor
PT BWL Indonesia (54% dan 12%), dan BWL menjadi preferensi mereka untuk
menyatakan akan mencoba mengkonsumsi produk yang ditawarkan distributor PT
BWL Indonesia (51% dan 23%), dan akan mencoba berjualan produk tersebut (45%
dan 10%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dimensi keputusan pembelian
dalam keseluruhan dimensi keputusan pembelian cukup baik karena responden setuju
dengan keempat indikator yang ada.
4.3 Uji Hipotesis
Pada tahap ini, analisis uji F, uji koefisien determinasi (R2), dan regresi linier
akan dilakukan. Uji F digunakan untuk menentukan apakah hipotesis ditolak atau
diterima, uji koefisien determinasi menentukan seberapa besar variabel independen
mempengaruhi variabel dependen, dan regresi linier digunakan untuk mengukur
bagaimana komunikasi interpersonal distributor BWL (X) mempengaruhi keputusan
bergabung anggota baru (Y). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara kemampuan komunikasi interpersonal distributor PT BWL Indonesia terhadap keputusan
bergabung anggota baru PT BWL Indonesia
H1 : Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan komunikasi interpersonal distributor PT BWL Indonesia terhadap keputusan
Untuk meneliti hipotesis tersebut, pertama-tama, peneliti melakukan uji
statistic F (ANOVA) untuk menentukan apakah hipotesis ditolak atau diterima, yang
dijabarkan pada tabel berikut:
Table 4.14 Tabel ANOVA
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 1,406 1 1,406 7,946 ,006b
Residual 17,344 98 ,177
Total 18,750 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN b. Predictors: (Constant), KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2017)
Uji statistik F pada dasarnya ingin menunjukkan apakah variabel bebas yang
dimasukan dalam model penelitian memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap
variabel terikat (Ghozali, 2011, p.98). Untuk uji F kita akan menggunakan ANOVA
(Analysis of Variance) yang digunakan untuk mengetahui apakah model linier yang
digunakan untuk analisa ini akurat atau tidak.
Tabel uji ANOVA di atas didapatkan nilai F hitung sebesar 7,946 dengan
probabilitas nilai sebesar 0.006 (arah regresi sig. 0.006< 0.05 berarti Ho ditolak).
ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa terbukti bahwa efektivitas komunikasi interpersonal distributor PT BWL Indonesia berpengaruh terhadap keputusan
bergabung calon anggota baru.
Setelah mengetahui hasil dari uji ANOVA, selanjutnya akan dites uji
koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi
interpersonal distributor terhadap keputusan bergabung calon distributor baru:
Table 4.15
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,574a ,375 ,326 ,421
a. Predictors: (Constant), KOMUNIKASI INTERPERSONAL b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2017)
Tabel 4.15 diatas menentukan nilai koefisien korelasi (R) untuk keseluruhan
penelitian ini. Nilai R digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel
independen yang mempengaruhi variabel dependen. Adjusted R Square Value untuk
hipotesis ini adalah 0,326 dan itu berarti 32,6% dari variabel dependen yaitu
keputusan pembelian/ bergabungnya calon distributor baru dipengaruhi oleh
komunikasi interpersonal distributor PT BWL Indonesia. 67,4% lainnya disebabkan
Jika dimensi dalam variabel independen (efektivitas komunikasi interpersonal
distributor) dijabarkan satu persatu dan dilakukan regresi terhadap variabel dependen
(keputusan bergabung anggota), akan didapatkan hasil sebagai berikut:
Table 4.16
Uji Koefisien t Variabel Openness Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,372a ,147 ,121 ,423
a. Predictors: (Constant), OPENNESSAVG
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2017)
Tabel 4.16 diatas menentukan nilai koefisien korelasi (R) untuk salah satu
variabel komunikasi interpersonal, yaitu openness. Berdasarkan nilai koefisien
determinasi tersebut, openness mempunyai nilai adjusted r square sebesar 0,121 dan
itu berarti 12,1% dari variabel dependen yaitu keputusan pembelian/ bergabungnya
calon distributor baru dipengaruhi oleh dimensi openness dalam komunikasi
interpersonal distributor PT BWL Indonesia.
Table 4.17
Uji Koefisien t Variabel Empathy Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,169a ,053 ,042 ,431
a. Predictors: (Constant), EMPATHYAVG
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2017)
Tabel 4.17 diatas menentukan nilai koefisien korelasi (R) untuk salah satu
variabel komunikasi interpersonal, yaitu empathy. Berdasarkan nilai koefisien
itu berarti 4,2% dari variabel dependen yaitu keputusan pembelian/ bergabungnya
calon distributor baru dipengaruhi oleh dimensi empathy dalam komunikasi
interpersonal distributor PT BWL Indonesia.
Table 4.18
Uji Koefisien t Variabel Supportiveness Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,117a ,020 ,0089 ,434
a. Predictors: (Constant), SUPPORTIVENESSAVG
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2017)
Tabel 4.18 diatas menentukan nilai koefisien korelasi (R) untuk salah satu
variabel komunikasi interpersonal, yaitu supportiveness. Berdasarkan nilai koefisien
determinasi tersebut, supportiveness mempunyai nilai adjusted r square sebesar
0,0089 dan itu berarti 0,9% dari variabel dependen yaitu keputusan
pembelian/bergabungnya calon distributor baru dipengaruhi oleh dimensi
supportiveness dalam komunikasi interpersonal distributor PT BWL Indonesia.
Table 4.19
Uji Koefisien t Variabel Positiveness Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,181a ,063 ,051 ,430
a. Predictors: (Constant), POSITIVENESSAVG
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2017)
Tabel 4.19 diatas menentukan nilai koefisien korelasi (R) untuk salah satu
variabel komunikasi interpersonal, yaitu positiveness. Berdasarkan nilai koefisien
dan itu berarti 5,1% dari variabel dependen yaitu keputusan pembelian/bergabungnya
calon distributor baru dipengaruhi oleh dimensi positiveness dalam komunikasi
interpersonal distributor PT BWL Indonesia.
Table 4.20
Uji Koefisien t Variabel Equality Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,238a ,121 ,104 ,425
a. Predictors: (Constant), EQUALITYAVG
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2017)
Tabel 4.18 diatas menentukan nilai koefisien korelasi (R) untuk salah satu
variabel komunikasi interpersonal, yaitu equality. Berdasarkan nilai koefisien
determinasi tersebut, equality mempunyai nilai adjusted r square sebesar 0,104 dan
itu berarti 10,4% dari variabel dependen yaitu keputusan pembelian/bergabungnya
calon distributor baru dipengaruhi oleh dimensi equality dalam komunikasi
interpersonal distributor PT BWL Indonesia.
Setelah melakukan uji F dan uji R, peneliti kemudian melakukan uji koefisien
(uji t). Uji t ini diperlukan untuk membuat persamaan garis regresi, sehingga
diketahui berapakah nilai keputusan bergabung anggota baru PT BWL Indonesia
yang dipengaruhi efektivitas komunikasi interpersonal distributor PT BWL
Indonesia, dan apakah pengaruh tersebut bernilai positif atau negatif. Berikut ini
merupakan tabel uji koefisien:
Table 4.16 Uji Koefisien t
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2,918 ,368 7,923 ,000 KOMUNIKASI INTERPERSONAL ,271 ,096 ,274 2,819 ,006
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2017)
Regresi linear sederhana adalah untuk membuat persamaan garis regresi yang
dapat dilihat pada kolom unstandardized coefficients B pada tabel di atas. Rumus
persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut: Y = α + bX
α = 2,918 bX = 0,271
X= Efektivitas Komunikasi Interpersonal Distributor PT BWL Indonesia
Y= Keputusan Bergabung Anggota Baru
Y = 2,918 + 0,271X
Nilai persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa tidak ada
peningkatan dalam pengaruh komunikasi interpersonal distributor PT BWL
Indonesia, maka keputusan bergabung anggota baru konstan sebesar 2,918. Apabila
terjadi peningkatan dalam hal variabel-variabel komunikasi interpersonal tersebut
maka akan menambah peluang keputusan bergabung anggota baru sebesar 0,271.
Selain itu, jika dimensi dalam variabel independen (efektivitas komunikasi
variabel dependen (keputusan bergabung anggota), akan didapatkan hasil sebagai
berikut:
Table 4.17
Uji Koefisien t Variabel Komunikasi Interpersonal Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2,772 ,403 6,883 ,000 OPENNESS ,147 ,087 ,194 1,678 ,014 EMPATHY ,119 ,116 ,156 1,028 ,036 SUPPORTIVENESS ,192 ,137 -,250 -1,407 ,016 POSITIVENESS ,154 ,170 -,181 -,903 ,037 EQUALITY ,381 ,256 ,380 1,491 ,014
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2017)
Rumus persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut: Y = α + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5
X1= Openness, X2= Empathy, X3= Supportiveness, X4= Positiveness, X5= Equality Y= Keputusan Bergabung Anggota Baru
Y = 2,772 + 0,147X1+ 0,119X2+ 0,192X3+ 0,154X4+ 0,381X5
Setiap peningkatan 1 poin dalam hal openness dalam komunikasi interpersonal distributor, maka akan ada peningkatan 0,147 poin dalam hal
keputusan bergabung anggota baru dalam MLM PT BWL Indonesia.
Setiap peningkatan 1 poin dalam hal empathy dalam komunikasi interpersonal distributor, maka akan ada peningkatan 0,119 poin dalam hal keputusan
bergabung anggota baru dalam MLM PT BWL Indonesia.
Setiap peningkatan 1 poin dalam hal supportiveness dalam komunikasi interpersonal distributor, maka akan ada peningkatan 0,192 poin dalam hal
keputusan bergabung anggota baru dalam MLM PT BWL Indonesia.
Setiap peningkatan 1 poin dalam hal positiveness dalam komunikasi interpersonal distributor, maka akan ada peningkatan 0,154 poin dalam hal
keputusan bergabung anggota baru dalam MLM PT BWL Indonesia.
Setiap peningkatan 1 poin dalam hal equality dalam komunikasi interpersonal distributor, maka akan ada peningkatan 0,381 poin dalam hal keputusan
bergabung anggota baru dalam MLM PT BWL Indonesia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan dimensi efektivitas
komunikasi interpersonal yaitu openness, empathy, supportiveness, positiveness, dan
equality mempunyai dampak positif terhadap keputusan bergabung anggota baru ke
PT BWL Indonesia. Dimensi yang mempunyai dampak positif paling besar adalah
equality, dimana setiap peningkatan 1 poin dalam hal equality akan meningkatkan