• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

Pada sub bab ini akan dipaparkan tentang hasil penelitian yang berupa hasil tes dan nontes. Hasil tes diperoleh untuk mengetahui kemampuan menyimak siswa dan hasil nontes berupa keterlibatan siswa selama proses pembelajaran, jurnal guru, jurnal siswa, observasi dan wawancara.

4.2.1Hasil Tes Kemampuan Menyimak

Hasil kemampuan menyimak siswa diperoleh dari siklus I dan siklus II.Hasil kemampuan menyimak diperoleh dari hasil diskusi kelompok dan kuis.

a. Hasil Kemampuan Menyimak Siklus I

Pada siklus I, hasil kemampuan menyimak diperoleh dari diskusi kelompok dan kuis. Dari hasil diskusi kelompok yang terdiri atas lima kelompok, dapat diketahui tingkat kemampuan menyimak siswa. Nilai kelompok 2, 4, dan 5 sebesar 77,7. Kelompok 1 dan 3 mendapat nilai sebesar 66,6. Rata-rata nilai kelompok 2, 4 dan 5 sebesar 9,71, sedangkan kelompok 1 dan 3 sebesar 8,32. Perolehan nilai selain dari diskusi kelompok juga melalui kuis. Hasil kuis siklus I nilai tertinggi yaitu 100, diperoleh 6 siswa, dan nilai terendah yaitu 55,5 diperoleh 1 siswa. Berikut ini dipaparkan diagram hasil kuis siklus I.

Diagram 4.1 Hasil Kuis Siklus I

6 7 20 7 5 0 10 20 30 100 88,8 77,7 66,6 55,5 Ju m lah Sis w a Perolehan Nilai Diagram Hasil Kuis Siklus I

Berdasarkan hasil kuis, dapat diketahui siapa yang menjadi kelompok bintang dalam kelas dengan cara melihat poin kemajuan. Hasil kuis dikelompokkan berdasarkan kelompok yang telah dibentuk,pada kegiatan diskusi kelompok di awal, kemudian dihitung rata-rata nilainya. Berdasarkan hasil kuis, nantinya dapat diketahui ada tidaknya peningkatan keterampilan siswa.

Berdasarkan hasil kuis siklus 1 yang kemudian dikelompokkan lagi sesuai kelompoknya, diperoleh nilai rata-rata kelompok sehingga dapat menunjukkan kelompok bintang. Nilai rata-rata kelompok 1 sebesar 74,93, kelompok 2 sebesar 79,1 kelompok 3 sebesar 77,7, kelompok 4 sebesar 84,66, kelompok 5 sebesar 85,12. Kelompok 5 mendapatkan nilai rata-rata tertinggi sehingga kelompok 5 disebut sebagai kelompok bintang.

b. Hasil Kemampuan Menyimak Siklus II

Pada siklus II hasil kemampuan menyimak siswa diperoleh melalui diskusi kelompok dan kuis. Dari hasil diskusi kelompok yang terdiri atas sembilan kelompok diperoleh data nilai kelompok 1 dan 9 memperoleh nilai sebesar 100, kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6, memperoleh nilai sebesar 88,8, kelompok 7 dan 8 memperoleh nilai sebesar 77,7. Berdasarkan data tersebut, nilai rata-rata tiap kelompok yaitu: kelompok 1 dan 9 memperoleh nilai rata-rata sebesar 100, kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6 memperoleh nilai rata-rata sebesar 88,8, dan kelompok 7 dan 8 memperoleh nilai rata-rata sebesar 77,7.

Nilai kemampuan menyimak juga diperoleh melalui kuis. Pada siklus II nilai kuis tertinggi sebesar 100 (27 siswa) dan terendah sebesar 77,7 (4 siswa). Berikut ini dipaparkan diagram hasil perolehan kuis pada siklus II.

Diagram 4.2 Hasil Kuis Siklus II

Berdasarkan perolehan hasil kuis tersebut, kemudian dihitung nilai rata-rata siswa untuk menentukan kelompok bintang di siklus II. Nilai rata-rata-rata-rata kelompok 1 sebesar 88,85, kelompok 2 sebesar 97,76, kelompok 3 sebesar 94,42, kelompok 4 sebesar 91, 06, kelompok 5 sebesar 96,2, kelompok 6 sebesar 97,76, kelompok 7 sebesar 91,04, kelompok 8 sebesar 100, dan kelompok 9 sebesar 80. Dengan demikian, kelompok 2 dan 6 menjadi kelompok bintang.

4.2.2Hasil Nontes

Hasil nontes diperoleh melalui penilaian aspek keterlibatan siswa selama proses pembelajaran, jurnal guru, jurnal siswa, dan observasi. Berikut akan dipaparkan secara rinci.

a. Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa

Pada proses pembelajaran menyimak akan dipaparkan mengenai keterlibatan siswa pada siklus I dan II.

27 4 9 0 10 20 30 100 88,8 77,7 Ju m lah Sis w a Perolehan Nilai Diagram Hasil Kuis Siklus II

1. Siklus I

Hasil kualitas pembelajaran menyimak dari segi afektif (sikap) diperoleh dari penilaian aspek keterlibatan siswa dalam pembelajaran.Keterlibatan siswa dapat dilihat dari pengamatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti dibantu rekan peneliti yang bernama Elisabet Ayu Wiranti dengan bantuan beberapa indikator, yaitu: (a) keberanian siswa mengungkapkan pendapat, (b) keaktifan/peran serta siswa dalam proses pembelajaran, (c) menghargai pendapat teman, (d) kerjasama dalam kelompok, (e) memecahkan masalah. Penilaian aspek keterlibatan siswa ada tiga kategori. Jumlah keterlibatan siswa selama proses pembelajaran menyimak sejumlah 4—5 dikategorikan sangat aktif, jumlah keterlibatan 3 dikategorikan aktif, dan jumlah keterlibatan 1—2 dikategorikan kurang aktif. Berikut ini diagram hasil keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran siklus I.

Diagram 4.3 Keterlibatan Siswa Siklus I Keterangan:

A : Keberanian siswa mengungkapkan pendapat B : Keaktifan/peran serta dalam proses pembelajaran C : Menghargai pendapat teman

D : Kerjasama dalam kelompok E : Mampu memecahkan masalah

28 29 32 29 14 0 20 40 A B C D E Ju m lah Sis w a

Indikator Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa Diagram Keterlibatan Siswa

Diagram batang di atas, menunjukkan ada 28 atau 70% siswa yang berani mengungkapkan pendapat, sebanyak 29 atau 72,5% siswa yang berperan serta dalam proses pembelajaran, sebanyak 32atau 80% siswa menghargai pendapat teman, sebanyak 29 atau 70% siswa yang dapat bekerja sama dalam kelompok, dan sebanyak 14 atau 35% siswa yang mampu memecahkan masalah.

2. Siklus II

Hasil kualitas proses pembelajaran menyimak siklus II dapat dilihat dari data penilaian aspek keterlibatan siswa yang terlampir dalam lampiran. Berikut ini dipaparkan gambar diagram batang penilaian aspek keterlibatan siswa dalam pembelajaran menyimak siklus II.

Diagram 4.4 Keterlibatan Siswa Siklus II Keterangan:

A : Keberanian siswa mengungkapkan pendapat B : Keaktifan/peran serta dalam proses pembelajaran C : Menghargai pendapat teman

D : Kerjasama dalam kelompok E : Mampu memecahkan masalah

22 31 33 30 24 0 10 20 30 40 A B C D E Ju m lah S is w a

Indikator Penilaian Aspek Keterlibatan Siswa Diagram Keterlibatan Siswa

Diagram di atas merupakan penilaian aspek keterlibatan siswa yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu: jumlah keterlibatan siswa mencapai 4—5 dikategorikan sangat aktif, jumlah keterlibatan siswa mencapai 3 dikategorikan aktif, dan jumlah keterlibatan siswa mencapai 1—2 dikategorikan kurang aktif. Pada penilaian keterlibatan siswa terlihat ada sejumlah 32 atau 80% siswa berani mengungkapkan pendapat, sejumlah 31 atau 77,5% siswa dalam kelas ikut berperan serta dalam proses pembelajaran, sejumlah 33 atau 82,5% siswa menghargai pendapat teman, sejumlah 30 atau 75% siswa mau bekerja sama dalam kelompok, dan sejumlah 24 atau 60% siswa mampu memecahkan masalah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak siswa yang dapat bekerja sama dalam kelompok sejumlah 30 siswa. Hal ini berarti siswa dalam proses pembelajaran menyimak dapat dikatakan mampu bekerja sama dalam kelompok terbukti bahwa ketika siswa dalam kelompok dapat saling memberikan pendapat maka kerjasama dalam kelompok dapat dikatakan baik.

b. Hasil Jurnal Guru

Jurnal adalah bentuk catatan yang digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi dari siswa maupun guru serta kejadian-kejadian yang menonjol selama penelitian. Jurnal guru digunakan untuk mengetahui kesan dan pesan guru mengenai pembelajaran menyimak berita melalui metode kooperatif STAD yang telah dilaksanakan. Jurnal guru dalam penelitian ini diperoleh dari siklus I dan siklus II. Aspek yang diamati dalam jurnal guru yaitu: (a) kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan menyimak, (b) keseriusan siswa saat mengikuti

pembelajaran menyimak, (c) tanggapan siswa terhadap pembelajaran menyimak, (d) perilaku siswa saat pembejaran menyimak, (e) tanggapan siswa terhadap tugas dan pembelajaran menyimak yang diberikan, (f) kejadian yang muncul saat pembelajaran.

Data yang diperoleh berdasarkan jurnal guru pada siklus I adalah sebagai berikut.

1) Siswa cukup siap mengikuti pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Mereka duduk dengan rapi dan menyiapkan buku serta peralatan lain yang diperlukan selama pembelajaran berlangsung.

2) Siswa cukup serius selama proses belajar mengajar, meskipun sesekali ada yang bercanda dengan teman sebangku atau teman lain bangku. Ada pula siswa yang terlihat melamun.

3) Pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD sangat bagus. Metode ini meyenangkan dan siswa menginginkan agar metode ini juga dapat diaplikasikan ke dalam mata pelajaran yang lain.

4) Perilaku siswa saat pembelajaran menyimak berlangsung bermacam-macam. Ada yang menyimak penjelasan guru dengan baik, tenang, tidak bergurau dengan teman. Ada juga ditemukan siswa yang tiduran saat pembelajaran berlangsung. Ada juga yang bersenda gurau dengan teman.

5) Tanggapan siswa terhadap tugas yang diberikan guru baik. Soal yang diberikan mudah dimengerti. Video rekaman berita yang digunakan juga mudah disimak, sehingga siswa juga dapat menyerap informasi yang ada di dalamnya dengan mudah.

6) Kejadian-kejadian lain yang muncul pada saat pembelajaran menyimak berlangsung adalah pada saat diskusi kelompok ada salah satu siswa yang tidak mau berpartisipasi membentuk kelompok. Siswa tersebut tidak mau bergabung membentuk kelompok dengan alasan tidak mau ikut bekerja menyumbang ilmu. Teman lain pun tidak mau jika siswa itu masuk menjadi anggota kelompoknya karena siswa itu dikenal tidak mau ikut berpartisipasi menyumbangkan pendapat dalam diskusi kelompok.

Berdasarkan hasil jurnal siklus I, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD dapat diterima dengan baik oleh siswa. Hal itu terlihat dari kesiapan dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Namun, ada beberapa siswa yang menunjukkan sikap belum cukup siap mengikuti pembelajaran. Hal itu terlihat dari sikap siswa yang tidak mau berpartisipasi dalam kelompok, bercanda dengan teman saat pembelajaran berlangsung, dll.

Data jurnal guru juga diperoleh pada pembelajaran menyimak siklus II. Aspek yang diamati sama dengan jurnal guru siklus I. Berdasarkan jurnal guru pada siklus II diperoleh data sebagai berikut.

1) Siswa cukup siap mengikuti pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Mereka duduk dengan rapi dan menyiapkan buku serta peralatan lain yang diperlukan selama pembelajaran berlangsung. 2) Siswa cukup serius selama proses belajar mengajar, meskipun sesekali ada

yang bercanda dengan teman sebangku atau teman lain bangku. Ada pula siswa yang terlihat melamun.

3) Pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD sangat bagus. Metode ini meyenangkan dan siswa menginginkan agar metode ini juga dapat diaplikasikan ke dalam mata pelajaran yang lain.

4) Perilaku siswa saat pembelajaran menyimak berlangsung bermacam-macam. Pada umumnya siswa mengikuti proses pembelajaran menyimak dengan baik. Mereka mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru dengan baik. 5) Tanggapan siswa terhadap tugas yang diberikan guru baik. Soal yang diberikan mudah dimengerti. Video rekaman berita yang digunakan juga mudah disimak, sehingga siswa juga dapat menyerap informasi yang ada di dalamnya dengan mudah.

6) Kejadian-kejadian lain yang muncul pada saat pembelajaran menyimak berlangsung adalah keberanian siswa untuk bertanya, menanyakan sesuatu hal yang dirasa masih kurang jelas.

c. Hasil Jurnal Siswa

Selain melalui jurnal guru data juga diperoleh melalui jurnal siswa. Jurnal siswa digunakan untuk mengetahui (1) kesungguan atau minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak berita; (2) kesulitan yang dialami siswa dalam menerima materi menyimak berita; (3) ketertarikan siswa terhadap metode kooperatif tipe STAD; (4) kesulitan atau tidaknya siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD; (5) perasaan siswa setelah pembelajaran menyimak berita metode kooperatif tipe STAD; dan (6) pesan, kesan dan saran siswa terhadap pembelajaran menyimak berita melalui

metode kooperatif tipe STAD. Jurnal siswa diperoleh dari kegiatan pembelajaran menyimak siklus I dan II.

1. Jurnal siswa siklus I

Data yang diperoleh dari jurnal siklus I adalah: pertama, aspek ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Ada sebanyak 36 siswa dari 40 siswa yang hadir dan mengikuti proses pembelajaran, mereka menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD cukup tinggi, yaitu sebesar 90%.

Kedua, aspek kejelasan penjelasan guru. Ada sebanyak 36 siswa dari 40 siswa yang hadir dan mengikuti proses pembelajaran yaitu 90% mereka menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti penjelasan guru menurut mereka cukup jelas dan mudah dimengerti.

Ketiga, aspek siswa mengalami kesulitan atau tidak selama melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD berlangsung. Ada sejumlah 4 orang menjawab ―Ya‖, yang artinya 10% mereka merasa kesulitan melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD, dan 36 orang menjawab ―Tidak‖, yang artinya 90% mereka merasa tidak mengalami kesulitan melakukan pembelajaran menggunakan metode STAD.

Keempat, aspek ada tidaknya manfaat penggunaan metode kooperatif tipe STAD yang dapat dirasakan siswa. Ada, sebanyak 30 siswa atau 75% menjawab

―Ya‖. Hal itu berarti mereka merasakan adanya manfaat penggunaan metode kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam pembelajaran menyimak berita.

Kelima, aspek perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran. Ada sebanyak 36atau 90% siswamenjawab mereka merasa senang. Hal ini berarti penggunaan metode STAD dalam pembelajaran menyimak berita dapat menarik minat siswa terhadap pembelajaran. Berikut ini pemaparan hasil jurnal siswa siklus I dalam bentuk tabel.

Tabel. 4. 1 Hasil Jurnal Siswa Siklus 1

No. Pertanyaan Jawaban Presentase

1. Apakah Anda tertarik dan senang dengan pembelajaran menyimak menggunakan STAD? Ya = 36 Tidak = 4 Ya = 90% Tidak= 10%

2. Apakah penjelasan guru mengenai metode kooperatif tipe STAD pada

pembelajaran menyimak berita sudah cukup jelas dan mudah dipahami?

Ya = 36 Tidak = 4

Ya = 90% Tidak = 10%

3. Apakah Anda merasa kesulitan ketika melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD?

Ya = 4 Tidak = 36 Ya = 10% Tidak = 90% 4. Apakah pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD dapat membantu mempermudah Anda dalam memahami dan menemukan pokok-pokok berita (5W+1H) khususnya aspek ―bagaimana‖? Ya = 30 Tidak= 10 Ya = 75% Tidak = 25%

5. Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti

pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD?

Ya = 36 Tidak = 4

Ya = 90% Tidak = 10%

2. Jurnal siswa siklus II

Selain jurnal siswa diperoleh dalam siklus I, jurnal siswa juga diperoleh dalam siklus II. Pertama, aspek ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Ada 33 siswa dari 40 siswa yang hadir dan mengikuti proses pembelajaran, mereka menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menyimak menggunakan metode kooperatif tipe STAD cukup tinggi, yaitu sebesar 75%.

Kedua, aspek kejelasan penjelasan guru. Ada 32 siswa atau sekitar 72% mereka menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti penjelasan guru menurut mereka cukup jelas dan mudah dimengerti.

Ketiga, aspek siswa mengalami kesulitan atau tidak selama melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD berlangsung. Ada 6 siswa menjawab ―Ya‖, yang artinya 13% mereka merasa kesulitan melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD, dan 34 siswa menjawab ―Tidak‖, yang artinya 77% mereka merasa tidak mengalami kesulitan melakukan pembelajaran menggunakan metode STAD.

Keempat, aspek ada tidaknya manfaat penggunaan metode kooperatif tipe STAD yang dapat dirasakan siswa. Berdasarkan tabel di atas, 32 siswa atau 72% menjawab ―Ya‖. Hal itu berarti mereka merasakan adanya manfaat penggunaan metode kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam pembelajaran menyimak berita.

Kelima, aspek perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran.Ada 34 siswa atau 77% yang menjawab merasa senang. Hal itu berarti penggunaan metode STAD dalam pembelajaran menyimak berita dapat menarik minat siswa terhadap pembelajaran. Berikut ini pemaparan hasil jurnal siswa siklus II dalam bentuk tabel.

Tabel. 4. 2 Hasil Jurnal Siswa Siklus 1I

No. Pertanyaan Jawaban Presentase

1. Apakah Anda tertarik dan senang dengan pembelajaran menyimak menggunakan STAD? Ya = 33 Tidak = 7 Ya = 75 % Tidak= 15%

2. Apakah penjelasan guru mengenai metode kooperatif tipe STAD pada pembelajaran menyimak berita sudah cukup jelas dan mudah dipahami?

Ya = 32 Tidak = 8

Ya = 72% Tidak = 18%

3. Apakah Anda merasa kesulitan ketika melakukan pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD?

Ya = 6 Tidak = 34 Ya = 13% Tidak = 77% 4. . Apakah pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD dapat membantu mempermudah Anda dalam memahami dan menemukan pokok-pokok berita (5W+1H) khususnya aspek ―bagaimana‖? Ya = 32 Tidak= 8 Ya = 72% Tidak = 18 %

5. Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti

pembelajaran menyimak berita menggunakan metode kooperatif tipe STAD?

Ya = 34 Tidak = 6

Ya = 77% Tidak = %

d. Hasil Observasi dan Dokumentasi

Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan siklus I dan II. Peneliti dibantu rekan dan guru dalam mengamati jalannya proses belajar mengajar dari awal hingga akhir pembelajaran.

1. Siklus I

Dari hasil pengamatan pada siklus I diperoleh data bahwa proses pembelajaran berlangsung cukup baik. Guru juga menggunakan media pembelajaran yang berupa rekaman video berita yang up to date untuk pembelajaran menyimak berita.Namun, media yang digunakan berupa pengeras suara (speaker) menghasilkan suara yang kurang maksimal, sehingga, beberapa siswa mengeluhkan keadaan tersebut.

Melalui hasil dokumentasi terlihat bahwa siswa cukup antusias dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Namun, masih ada beberapa siswa yang terlihat berpangku tangan saat pembelajaran berlangsung bahkan ngobrol sendiri dengan teman.

Berdasarkan pengamatan, suara guru dalam menyampaikan materi cukup keras, namun ruang gerak guru masih terbatas. Hal seperti ini dapat menjadi bahan perbaikan pada siklus II. Di bawah ini dokumentasi yang menggambarkan situaasi pada saat kegiatan belajar mengajar siklus I.

Gambar 4.1 Guru memberikan materi

Gambar 4.2 Suasana diskusi kelompok Gambar 4.3 Suasana saat kuis

2. Siklus 2

Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa adanya kemajuan yang terjadi baik pada siswa maupun guru. Melalui pengamatan terlihat semangat belajar siswa pada siklus II cukup tinggi. Mereka sangat antusias mengikuti pembelajaran. Ruang gerak guru juga terlihat lebih meluas.guru bersedia untuk berkeliling memantau siswa dari jarak yang lebih dekat sehingga Guru bisa langsung membantu jika menemukan siswa yang mengalami kesulitan. Di bawah ini adalah dokumentasi pelaksanaan siklus II.

Gambar 4.4 Guru memberikan penjelasan materi

Gambar 4.5 Saat diskusi kelompok Gambar 4.6 Suasana saat kuis

Dokumen terkait