• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Dari hasil wawancara dilakukan pada tanggal 23 September 2014 dengan Hastuti Sri Utami selaku guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V MI Muhammadiyah Beji, Tulung, Klaten menyatakan bahwa proses belajar mengajar yang selama ini terjadi dapat dikatakan belum sepenuhnya mencapai tujuan pembelajaran. permasalahan yang mendasar sebenarnya adalah siswa yang kurang mampu menguasai materi, terbukti dari nilai prasiklus yang masih banyak siswa belum tuntas KKM. Banyak faktor yang mempengaruhi kompetensi penguasaan materi pada siswa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor internal adalah minat membaca siswa. Menurut para Guru memang minat membaca siswa di MI Muhammadiyah sangatlah rendah, perlu adanya peningkatan minat membaca siswa terutama kelas V yang akan segera menghadapi persiapan di kelas VI. Berikut Hasil penelitian yang telah dilaksanakan:

a. Minat membaca siswa pada pra siklus

67

Untuk mengetahui persentase minat membaca siswa sebelum adanya tindakan dilakukan wawancara terhadap siswa. Berikut hasil dari olahan data wawancara siswa:

No. Indikator minat membaca siswa Ya Tidak Jumlah 1. Siswa menyukai pelajaran Bahasa

Indonesia

1 13 15

2. Siswa membaca buku pelajaran terlebih dahulu sebelum dimulainya pelajaran

0 15 15

3. Siswa menganggap membaca sangat penting

13 2 15

4. Membaca karena disuruh atau tidak karena kesadaran sendiri

5 10 15

5. Mencari informasi mengenai materi dari sumber lain

6 9 15

6. Mengulangi membaca materi pembelajaran dirumah

3 12 15

7. Menggunakan waktu istirahat untuk membaca buku di perpustakaan

2 13 15

8. Menyukai semua jenis buku bacaan 2 13 15 9. Berusaha membaca dan memahami

materi pelajaran

3 12 15

10. Membaca minimal dua buku ditiap minggunya

11 4 15

Jumlah Skor 47 103 150

Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Siswa Pra Siklus

Keterangan: Minat membaca siswa Sangat Baik (A) jika jumlah skor 100 – 150 Minat membaca siswa Baik (B) jika jumlah skor 50 – 100

Minat membaca siswa Cukup (C) jika jumlah skor 25 – 50 Minat membaca siswa Kurang (D) jika jumlah skor 00 – 25

68

b) Jumlah skor maksimal adalah 15 (skor maksimal tiap item)x 10 (item)= 150

c) Dari keterangan diatas dapat dikategorikan bahwa minat membaca siswa untuk kondisi sebelum dilakukan tindakan kelas adalah C (Cukup) sedangkan hasil yang ingin diperoleh adalah minimal B (Baik).

d) Persentase minat siswa sebelum dilakukan tindakan kelas adalah 47/150x100% = 31%.

b. Kompetensi penguasaan materi siswa pada pra siklus 1) Hasil belajar siswa

Hasil dari pra siklus sebelum penggunaan media komik anak dalam pembelajaran dan sebagai bukti bahwa penguasaan materi Bahasa Indonesia masih sangat rendah. Berikut hasil evaluasi siswa sebelum adanya tindakan:

No. Nama Siswa L/P Skor Nilai Pra siklus Ketentuan 1. Mirna Wati P 43 Tidak Tuntas 2. Reza Fahlefi L 72 Tidak Tuntas 3. Rahmad R. Arridho L 78 Tuntas 4. Sifa Salsabilla N. P 80 Tuntas 5. Azizah Muthoharoh P 72 Tidak Tuntas 6. Dela Wulandari P 68 Tidak Tuntas 7. Dhian Darmastuti P 88 Tuntas 8. Inge Angelina P 83 Tuntas

69

9. Muhammad Hasan L 68 Tidak Tuntas 10. Shofati Asadah P 83 Tuntas 11. Zakiyyah Markhamah A. P 82 Tuntas No. Nama Siswa L/P Skor Nilai

Pra siklus Ketentuan 12 Sinung Agus Susilo L 26 Tidak Tuntas 13. Fajar Adi Tama L 70 Tidak Tuntas 14. Nur Wakhid L 68 Tidak Tuntas 15. Muhammad Rizki F. L 59 Tidak Tuntas

Nilai Tertinggi 88

Nilai Terendah 26

Rata-rata 69,33

Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Pra Siklus

a) Jumlah siswa seluruhnya 15 anak

b) Jumlah siswa yang tuntas sebelum penggunaan media komik anak adalah 6 siswa

c) Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 9 anak d) Persentase ketuntasan siswa adalah 6/15x100%= 40% masih

jauh dari kata tuntas pembelajaran, dikatakan tuntas dan berhasilnya suatu tindakan kelas apabila persentase ketuntasan keseluruhan siswa mencapai 85%.

e) Rata-rata nilai siswa kelas V adalah 69,33 itu artinya belum tercapainya tujuan pembelajaran.

70

2) Hasil observasi terhadap aktifitas siswa

Hasil pengamatan aktifitas siswa selama pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung (lihat lampiran) sebagai berikut:

No. Aspek Penilaian Persentase

B% C% K%

1. Kognitif (Kemampuan) 33,33 46,67 20 2. Afektif (Perhatian) 26,67 46,67 26,67 3. Psikomotorik (Keaktifan) 26,67 53,33 20

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Pra siklus

a) Dari hasil tabel 4.3 pengamatan aktifitas siswa dapat dilihat kemampuan siswa yang sudah baik baru mencapai 33,33% sedangkan sisanya masih cukup dan kurang

b) Perhatian siswa sangatlah kurang, dari hasil pengamatan persentase siswa pada kategori baik hanya 26,67%, sedangkan untuk siswa yang perhatiannya cukup 46,67% dan yang kurang memperhatikan pelajaran sebanyak 26,67%

c) Begitu juga dengan persentase keaktifan siswa lebih banyak jumlah siswa yang mempunyai keaktifan cukup yaitu 53,33%, dibandingkan dengan siswa yang keaktifan mengikuti pelajaran baik hanya 26,67%, dan yang tersisa adalah siswa pasif berjumlah 20%.

71 c. Refleksi

1) Hal yang menghambat proses pembelajaran antara lain kurang aktifnya siswa karena tingkat minat membaca siswa rendah, siswa tidak mau membaca cerita berjudul Malin kundang karena mereka sudah sering membacanya di buku lain.

2) Hal yang mendukung dalam proses belajar mengajar adalah seluruh siswa duduk memperhatikan.

3) Yang dilakukan peneliti setelah adanya hasil pembelajaran adalah lebih fokus pada siswa yang belum tuntas serta mencari informasi mengenai mereka.

2. Siklus I

Pada siklus I sudah digunakan media komik berjudul Legenda seribu candi untuk mengetahui kompetensi penguasaan materi siswa. Hasil dari pengamatan terhadap minat membaca siswa terhadap materi sangat baik, seluruh siswa sangat bersemangat untuk mempelajari komik. Bagi siswa di MI Muhammadiyah Beji komik memang hal baru sehingga perlu belajar membaca komik. Selain hal baru untuk mereka komik merupakan bacaan yang membutuhkan kejelian untuk memahami maksud bacaan. Berikut hasil belajar siswa sesudah adanya tindakan dan hasil pengamatan aktifitas siswa.

72 a. Hasil belajar siswa

Berikut ini nilai siswa setelah diadakan tindakan kelas dengan menggunakan media komik anak ketika pembelajaran Bahasa Indonesia:

No. Nama Siswa L/P Skor Nilai

Pra siklus Ketentuan

1. Mirna Wati P 45 Tidak Tuntas

2. Reza Fahlefi L 55 Tidak Tuntas 3. Rahmad R. Arridho L 20 Tidak Tuntas 4. Sifa Salsabilla N. P 75 Tuntas 5. Azizah Muthoharoh P 65 Tidak Tuntas 6. Dela Wulandari P 45 Tidak Tuntas 7. Dhian Darmastuti P 95 Tuntas

8. Inge Angelina P 85 Tuntas

9. Muhammad Hasan L 45 Tidak Tuntas 10. Shofati Asadah P 75 Tuntas 11. Zakiyyah Markhamah A. P 80 Tuntas 12. Sinung Agus Susilo L 20 Tidak Tuntas 13. Fajar Adi Tama L 75 Tuntas

14. Nur Wakhid L 75 Tuntas

15. Muhammad Rizki F. L 85 Tuntas

Nilai Tertinggi 95

73

Rata-rata 62,66

Tabel 4.4 Nilai Evaluasi Siklus I

1)Pada tabel 4.4 adalah nilai dari siklus I rata-rata kelas mencapai 62,66. Rata-rata tersebut lebih rendah dari pra siklus yang sebelumnya rata-rata kelas adalah 69,33. Komik anak adalah hal baru bagi mereka, sehingga para siswa memerlukan waktu untuk belajar membaca komik anak sebagai media pembelajaran mereka.

2)Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I adalah 8 anak, lebih banyak daripada pelaksanaan pra siklus yaitu 6 siswa

3)Jumlah siswa yang belum tuntas adalah 7 lebih sedikit dibandingkan pra siklus yaitu 9 siswa.

4)Persentase ketuntasan rata-rata kelas adalah 8/15x100%= 53% itu artinya masih belum tuntas. Penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus II.

b. Hasil observasi terhadap aktifitas siswa

Selain dari hasil evaluasi siswa, peningkatan kompetensi penguasaan materi diukur dengan observasi terhadap aktifitas siswa selama mengikuti pelajaran dengan media komik anak. Berikut tabel persentase hasil observasi terhadap aktifitas siswa, adapun tabel observasi aktifitas siswa (lihat lampiran):

74

No. Aspek Penilaian Persentase

B% C% K%

1. Kognitif (Kemampuan) 53,33 33,33 13,33 2. Afektif (Perhatian) 73,33 13,33 13,33 3. Psikomotorik (Keaktifan) 66,67 20 13,33

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus I

1)Tabel hasil observasi 4.5 menunjukkan adanya peningkatan persentase kemampuan siswa yang sebelumnya 33,33%, menjadi 53,33% baik, dan jumlah siswa yang masih dalam kategori cukup sebanyak 33,33% menurun 14% dari pra siklus, begitu juga dengan siswa yang kognitifnya masih kurang berjumlah 2 orang atau 13,33% dari keseluruhan siswa.

2)Nilai kedua dari observasi adalah perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat hingga 47% menjadi 73,33% siswa memperhatikan dengan baik pelajaran Bahasa Indonesia dan penggunaan media komik anak berjudul Legenda seribu candi. Pada siklus I ini sudah dimulai pengguanaan media komik dan berdampak pada penurunan persentase siswa yang cukup dan kurang memperhatikan pembelajaran menjadi 13,33%.

3)Tidak hanya perhatian siswa yang meningkat baik, tetapi juga persentase keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

75

meningkat baik, dalam siklus I siswa diharuskan belajar terlebih dahulu membaca komik, karena pada umumnya mereka belum pernah membaca cerita dalam jenis komik anak. Keaktifan siswa berjumlah 66,67% naik hingga 40% baik. Sisanya masih dalam kategori cukup aktif dan kurang aktif yaitu 20% dan 13,33%. c. Refleksi

1) Hal yang mendukung adalah tampak dari awal antusias para siswa membaca komik anak pertama, bahkan para siswa mau membaca komik seperti bermain drama setiap siswa memainkan tokoh masing-masing

2) Hal yang terhitung menghambat dalam proses pembelajaran pada siklus II adalah ada satu siswa yang belum terampil membaca, serta pada umumnya mereka belum pernah membaca komik. Para siswa diharuskan belajar membaca komik, dan mereka belum menguasai materi unsur cerita rakyat dengan baik

3) Guru dan observer terus memantau siswa yang mengalami kesulitan menguasai materi dan belum terampil membaca untuk terus didampingi. Diadakan tutor sebaya agar siswa yang belum tuntas lebih leluasa mengungkapkan kekurangan dalam menguasai materi pada siswa yang lebih unggul dari mereka. 3. Siklus II

Kompetensi penguasaan materi siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel hasil belajar dan tebel pengamatan aktifitas siswa. Pada siklus

76

II digunakan komik kedua berjudul Timun emas. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa minat membaca siswa semakin membaik, dengan antusias mereka membaca komik kedua sebagai awal pembelajaran Bahasa Indonesia pada siklus II. Berikut disajikan hasil belajar siswa setelah penggunaan media komik Timun emas:

a. Hasil belajar siswa

Perolehan hasil evaluasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel :

No. Nama Siswa L/P Skor Nilai

Pra siklus Ketentuan

1. Mirna Wati P 80 Tuntas

2. Reza Fahlefi L 75 Tuntas

3. Rahmad R. Arridho L 84 Tuntas 4. Sifa Salsabilla N. P 72 Tidak Tuntas 5. Azizah Muthoharoh P 75 Tuntas 6. Dela Wulandari P 72 Tidak Tuntas 7. Dhian Darmastuti P 77 Tuntas

8. Inge Angelina P 89 Tuntas

9. Muhammad Hasan L 84 Tuntas 10. Shofati Asadah P 80 Tuntas 11. Zakiyyah Markhamah A. P 84 Tuntas 12. Sinung Agus Susilo L 74 Tidak Tuntas 13. Fajar Adi Tama L 75 Tuntas

14. Nur Wakhid L 72 Tidak Tuntas

77

Nilai Tertinggi 89

Nilai Terendah 72

Rata-rata 78,46

Tabel 4.6 Nilai Evaluasi Siklus II

1)Rata-rata penilaian dari siklus II adalah 78,46. Rata-rata kelas tersebut mengalami kenaikan yang cukup baik, yang pada siklus I nilai rata-rata kelas hanya 62,66 selisih 15,80. Nilai rata-rata kelas tersebut dapat dikatakan memenui standar KKM yaitu ≥75. Pada siklus II siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran menggunakan media komik. Komik yang digunakan pada siklus dua berjudul Timun emas para siswa sebelumnya mengungkapkan bahwa cerita rakyat ini sudah sering mereka membaca dan juga menonton filmnya, tetapi mereka belum pernah membaca cerita rakyat dalam bentuk komik anak.

2)Jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran siklus II adalah 11 siswa lebih banyak 3 anak dibandingkan dengan siklus I yang hanya berjumlah 9 anak..

3)Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas tentunya mengalami penurunan yang sebelumnya 7 siswa dan pada siklus II berjumlah 4 siswa.

4)Persentase jumlah ketuntasan siswa adalah 11/15x100%= 73%. Pada siklus II ini persentase ketuntasan siswa belum mencapai 85% sehingga dilakukan siklus berikutnya yaitu siklus III.

78

Berikut hasil observasi terhadap aktifitas siswa selama pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung pada siklus II selengkapnya (lihat lampiran):

No. Aspek Penilaian Persentase

B% C% K%

1. Kognitif (Kemampuan) 40 53,33 6,67 2. Afektif (Perhatian) 66,67 33,33 0 3. Psikomotorik (Keaktifan) 86,67 6,67 6,67

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II

1)Kemampuan siswa dalam menguasai materi pada siklus II menurun, persentase jumlah siswa yang mampu menguasai materi dengan baik berjumlah 40% dikarenakan siswa mulai bosan dengan materi Bahasa Indonesia walaupun pada dasarnya mereka belum menguasai materi dengan baik atau sempurna, sedangkan menurut hasil observasi pada tabel 4.7 masih ada siswa yang kemampuannya kurang berjumlah 6,67%, dan sisanya adalah mempunyai kemampuan cukup yaitu 53,33%.

2)Perhatian siswa menurut hasil observasi masih terhitung baik, meski menurun dari hasil persentase pada siklus sebelumnya, pada siklus II siswa yang memperhatikan pelajaran dengan baik terhitung 66,67% dari keseluruhan siswa, walaupun begitu pada siklus II ini sudah tidak ada siswa yang tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh Guru. Dari 15 siswa sekitar

79

33,33% yang cukup memperhatikan pembelajaran pada siklus II ini.

3)Pada siklus II siswa sudah mulai terbiasa dengan media komik anak, sehingga hampir seluruh siswa aktif mengikuti jalannya pembelajaran Bahasa Indonesia, dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa keaktifan siswa mencapai 86,67% sudah baik, meningkat 19% dari siklus sebelumnya. Masih ada siswa yang cenderung pasif mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari tabel di atas siswa yang cukup aktif dan kurang aktif masing-masing 6,67%. c. Refleksi

1) Hal yang mendukung pada pembelajaran di siklus II ini adalah para siswa mulai menguasai media komik anak dan materi unsur cerita rakyat melalui tutor sebaya. Minat siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat jumlahnya.

2) Masih ada beberapa kendala yang perlu adanya tindakan khusus yaitu para siswa belum sepenuhnya menguasai unsur cerita rakyat yaitu pada saat menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri, kebanyakan dari mereka malah menulis isi komik. Selain itu sudah merasa bosan dengan materi unsur cerita rakyat.

3) Guru mengadakan semacam perlombaan antar kelompok tutor sebaya untuk meningkatkan minat menguasai materi. Apabila kelompok mendapat poin terendah mereka dihukum dan sebaliknya yang mendapat poin tertinggi mendapat hadiah.

80 4. Siklus III

a. Minat membaca siswa pada siklus III

1) Hasil wawancara dengan siswa mengenai minat membaca

Pada akhir siklus III diadakan wawancara kembali serta kesan dan pesan selama diadakan penelitian dengan penggunaan media Komik anak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hasilnya pada umumnya siswa menyukai adanya media komik anak ini, berikut tabel hasil dari peningkatan minat membaca siswa melalui wawancara:

No. Indikator minat membaca siswa Ya Tidak Jumlah 1. Siswa menyukai pelajaran Bahasa

Indonesia

14 1 15

2. Siswa membaca buku pelajaran terlebih dahulu sebelum dimulainya pelajaran

13 2 15

3. Siswa menganggap membaca sangat penting

15 0 15

4. Membaca karena disuruh atau tidak karena kesadaran sendiri

15 0 15

5. Mencari informasi mengenai materi dari sumber lain

8 7 15

6. Mengulangi membaca materi pembelajaran dirumah

12 3 15

7. Menggunakan waktu istirahat untuk membaca buku di perpustakaan

13 2 15

8. Menyukai semua jenis buku bacaan 15 0 15 9. Berusaha membaca dan memahami

materi pelajaran

14 1 15

10. Membaca minimal dua buku ditiap minggunya

81

Jumlah Skor 134 16 150

Tabel 4.8 Hasil Wawancara dengan Siswa Pasca Siklus

Keterangan: Minat membaca siswa Sangat Baik (A) jika jumlah skor 100 – 150

Minat membaca siswa Baik (B) jika jumlah skor 50 – 100 Minat membaca siswa Cukup (C) jika jumlah skor 25 – 50 Minat membaca siswa Kurang (D) jika jumlah skor 00 – 25

a) Jumlah skor minat membaca pada kondisi akhir atau pasca diadakan siklus I sampai siklus III adalah 134

b) Jumlah skor maksimal adalah 15 (skor maksimal tiap item)x 10 (item)= 150

c) Dari keterangan diatas dapat dikategorikan bahwa minat membaca siswa untuk kondisi akhir penelitian adalah A (Sangat Baik). Kategori A adalah peningkatan minat membaca yang sangat baik sehingga dapat di katakan media Komik anak dapat meningkatkan minat membaca, yang sebelumnya banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran Bahasa Indonesia dan tidak mempunyai minat membaca sehingga nilai minat membaca siswa kelas V adalah C (Cukup) menjadi A (Sangat Baik) dengan kata lain semakin banyak siswa yang berminat membaca.

d) Persentase minat siswa setelah dilakukan tindakan kelas adalah 134/150x100% = 90% mengalami peningkatan minat sebesar 59%.

82

b. Kompetensi penguasaan materi siswa pada siklus III 1) Hasil belajar siswa

Alasan diadakan siklus III karena pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belum mencapai 85%. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini hasil penilaian siklus III, hampir 100% siswa tuntas belajar:

No. Nama Siswa L/P Skor Nilai Pra siklus Ketentuan

1. Mirna Wati P 80 Tuntas

2. Reza Fahlefi L 86 Tuntas 3. Rahmad R. Arridho L 100 Tuntas 4. Sifa Salsabilla N. P 80 Tuntas 5. Azizah Muthoharoh P 94 Tuntas 6. Dela Wulandari P 86 Tuntas 7. Dhian Darmastuti P 94 Tuntas 8. Inge Angelina P 94 Tuntas 9. Muhammad Hasan L 86 Tuntas 10. Shofati Asadah P 86 Tuntas 11. Zakiyyah Markhamah A. P 80 Tuntas 12. Sinung Agus Susilo L 67 Tidak Tuntas 13. Fajar Adi Tama L 94 Tuntas

14. Nur Wakhid L 80 Tuntas

15. Muhammad Rizki F. L 86 Tuntas

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 67

83

Tabel 4.9 Nilai Evaluasi Siklus III

a) Rata-rata pada siklus III ini telah memenui KKM yaitu 86,2 untuk 15 anak. Pada siklus III ini hanya ada 1 siswa yang belum tuntas KKM yaitu Sinung Agus Susilo, disamping itu ada siswa yang mencapai nilai 100 yaitu Rahmad R. Arridho. b) Jumlah siswa yang tuntas pada siklus III ini 14 anak, meningkat

3 anak dari siklus sebelumnya.

c) Jumlah siswa yang tidak tuntas ada 1 anak yang pada siklus sebelumnya masih 4 anak yang belum tuntas.

d) Persentase ketuntasan siswa pada siklus III ini adalah 14/15x100%= 93%. Pada siklus III para siswa sudah dapat menguasai materi yang disajikan oleh Guru atau peneliti, yang terpenting adalah siswa berminat membaca. Siswa sudah terbiasa dengan bacaan jenis komik anak dan sebagai media pembelajaran mereka, bahkan banyak siswa yang masih menginginkan komik selanjutnya. Dikarenakan pada siklus III persentase ketuntasan siswa kelas V pada pembelajaran Bahasa Indonesia telah memenui 85% maka siklus dicukupkan sampai pada siklus III.

84

2) Hasil observasi terhadap aktifitas siswa

No. Aspek Penilaian Persentase

B% C% K%

1. Kognitif (Kemampuan) 73,33 20 6,67

2. Afektif (Perhatian) 80 20 0

3. Psikomotorik (Keaktifan) 73,33 26,67 0

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus III

a) Hasil akhir dari pengamatan aktifitas siswa adalah masih terdapat siswa yang kemampuannya terhitung kurang yaitu 6,67% dari keseluruhan siswa kelas V, dan yang mempunyai kemampuan cukup baik sebanyak 20%. Rata-rata siswa mengalami peningkatan pada kognitif atau kemampuannya dapat dilihat pada tabel bahwa persentase siswa pada siklus III ini meningkat dari siklus II yang hanya 40% untuk siswa berkemampuan baik meningkat sebanyak 33% menjadi 73,33%.

b) Perhatian siswa pada kategori baik terhitung meningkat dibanding pada siklus II. Karena setiap siklus berganti cerita atau komik anak membuat mereka tetap memperhatikan pelajaran Bahasa Indonesia dengan baik dan hasil observasi adalah 80% memperhatikan dengan baik. Untuk kategori cukup perhatian dalam pelajaran sebanyak 20%, dan 0% artinya sudah tidak ada siswa yang perhatiannya kurang.

85

c) Tingkat keaktifan siswa juga mengalami pasang surut, seperti hasil observasi pada siklus III ini keaktifan siswa menurun 12% menjadi 73,33% siswa masih bertahan dengan keaktifan baik. Sedangkan untuk keaktifannya cukup menjadi 26,67%, dan yang terakhir menurut pengamatan sudah tidak ada siswa yang tidak aktif di dalam kelas atau 0% siswa kurang aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

c. Refleksi

Pada siklus III ini terhitung sudah tidak ada hambatan yang berarti, sudah hampir 100% siswa aktif dalam proses belajar mengajar dan mempunyai minat yang tinggi dalam belajar maupun membaca. Pada siklus III hanya terdapat satu siswa yang belum tuntas walaupun selama siklus berlangsung siswa yang bersangkutan telah mendapat perhatian khusus dari pengajar. Siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran dapat dilihat dalam profil siswa terlampir.

B. Pembahasan

Dari rincian tiap siklus terlihat adanya peningkatan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Beji, dapat dilihat pada perolehan nilai siswa dan observasi mengenai aktifitas siswa dikelas. Untuk lebih jelasnya di bawah ini digambarkan perbandingan hasil wawancara, perolehan nilai evaluasi, dan hasil observasi aktifitas siswa dalam sajian tabel dan grafik:

86

1. Perbandingan Hasil Wawancara mengenai minat membaca siswa Pra Siklus dengan Pasca Siklus

Dari hasil wawancara terhadap siswa pada prasiklus dan pasca siklus ditemukan data perbandingan pada tabel 4.11. Sebelum adanya tindakan berupa pembelajaran dengan media komik anak, siswa yang telah melaksanakan indikator penilaian minat baca hanya 31,33%. Perbandingan persentase pada tabel 4.11 menyebutkan bahwa sesudah adanya tindakan kelas minat membaca siswa naik hingga 58% menjadi 89,33%. Berikut tabel perbandingan minat membaca siswa melalui wawancara prasiklus dengan pasca siklus:

No. Alternatif Jawaban

Pra Siklus Pasca Siklus Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1. Ya 47 31,33% 134 89,33%

2. Tidak 103 68,67% 16 10,67%

Jumlah 150 100% 150 100%

Tabel 4.11 Tabel Perbandingan Minat Membaca Siswa melalui Wawancara

Selain dari penyajian dalam bentuk tabel perlu digambarkan dalam bentuk grafik supaya lebih terlihat perbandingan dan peningkatan minat baca siswa. Berikut gambar 4.1 adalah perbandingan minat baca siswa melalui wawancara prasiklus dengan pasca siklus:

87

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Minat Membaca Siswa melalui Wawancara

Keterangan:

Ya : Jumlah siswa yang setuju dan melaksanakan indikator pencapaian minat membaca.

Tidak : Jumlah siswa yang masih belum mau melaksanakan indikator pencapaian minat membaca.

2. Perbandingan Hasil Evaluasi Siswa

Pada tabel 4.12 berupa penyajian perbandingan hasil belajar siswa tuntas dan tidak tuntas dari pra siklus, siklus I, II dan III. Nilai KKM 75 sebagai tolak ukur ketuntasan belajar siswa, berikut adalah tabel perbandingan hasil evaluasi siswa:

KKM=75 Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

f % f % f % f %

Tuntas >75 6 40 8 53 11 73 14 93 Tidak Tuntas <75 9 60 7 47 4 27 1 7

Rata-rata 69,33 62,66 78,46 86,2

88

Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Evaluasi Siswa

Untuk lebih jelasnya telah disajikan dengan grafik hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, II, dan III. Dalam grafik terdapat perbandingan tuntas, tidak tuntas, dan rata-rata kelas. Berikut grafik perbandingan hasil belajar siswa:

Gambar 4.2 Grafik Hasil Penilaian Evaluasi

Dari rincian tabel 4.12 dan gambar 4.2 terdapat rincian peningkatan kompetensi penguasaan materi Bahasa Indonesia bahwasannya untuk nilai ketuntasan siswa sudah mencapai 93% pada siklus III. Dari tabel perbandingan 4.12 peningkatan hasil evaluasi siswa sangatlah bertahap dari banyaknya siswa yang belum menguasai materi pada pra siklus yaitu hanya 6 siswa tuntas belajar, dan rata-rata kelas masih dibawah KKM 69,63, meningkat 8 siswa tuntas pada siklus I dengan rata-rata kelas 62,66 juga masih jauh dari kata Tuntas. Rata-rata kelas menurun di siklus I karena siswa pertama kali belajar membaca menggunakan media komik. Pada siklus II siswa sudah mulai terbiasa menggunakan media komik

89

sebagai bahan bacaan sekaligus materi pembelajaran, nilai rata-rata kelas

Dokumen terkait