• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kompetensi Penguasaan Materi Bahasa Indonesia

1. Kompetensi penguasaan materi pembelajaran

Kompetensi adalah kemampuan dasar yang dapat dilakukan oleh para siswa pada tahap pengetahuan, ketrampilan, dan sikap (Martinus Yamin, 2005:127-128). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Kompetesi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Terlepas dari tahap pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagai kemampuan dasar tentu yang paling berperan untuk mewujudkan adanya kemampuan dasar adalah guru. Guru sebagai pendidik yang mengajarkan materi agar tercapainya suatu tujuan yang direncanakan, maka harus berawal dari guru yang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Syarat guru agar berhasil dalam proses pembelajaran:

a. Guru mampu membuat perencanaan pembelajaran dengan baik b. Mampu menguasai materi sehingga ketika ada siswa yang bertanya

dapat langsung menjawab tanpa mencari-cari di dalam buku c. Mampu menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan baik d. Mampu mampu beradaptasi dengan cepat dalam situasi kelas baru

dan kondisi tertentu

20

f. Dapat mengadakan evaluasi dengan tepat.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah dibutuhkan adanya lingkup materi untuk guru maupun siswa. Ruang lingkup yang harus dikuasai oleh guru dan siswa adalah:

a. Guru

Guru harus menguasai seluruh materi yang tercantum dalam GBPP (Garis-Garis Besar Program Pengajaran) sehingga perlu adanya buku pegangan guru, dan diharuskan untuk guru mencari materi dari sumber lain seperti majalah, artikel, dan internet selain dari buku sumber pegangan guru.

b. Siswa

Siswa minimal harus menguasai materi yang tercantum dalam GBPP, sehingga perlu adanya buku tersendiri yaitu buku sumber pegangan siswa.

Upaya meningkatkan penguasaan materi guru adalah dengan adanya musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) atau kelompok kegiatan guru (KKG), buku sumber, dan pendidikan. Selain itu perlu juga adanya kompetensi guru artinya kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. (UPMA Stain Salatiga 2010:34)

21 a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru dalam mengelola pembelajaran, kompetensi ini dapat dilihat dari kompetensi menyusun rencana pembelajaran, kompetensi melaksanakan proses belajar mengajar, kompetensi melaksanakan penilaian proses belajar mengajar.

1)Kompetensi menyusun rencana pembelajaran meliputi mampu mendiskripsikan tujuan pembelajaran, mampu memilih materi, mampu mengorganisir materi, mampu menentukan metode atau strategi pembelajaran, mampu menentukan media pembelajaran, mampu menyusun perangkat penilaian, mampu menentukan teknik penilaian dan mampu mengalokasikan waktu untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar.

2)Kompetensi melaksanakan proses belajar mengajar adalah guru mampu melaksanakan program yang telah direncanakan sebelumnya, guru dituntut aktif menciptakan dan menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Guru dapat menentukan penilaian mengubah teknik, metode demi tercapainya tujuan pembelajaran. Pada tahap ini tentunya seorang guru harus terampil dan mahir menggunakan alat bantu ajar, pengguanaan metode dan menilai hasil belajar siswa.

22

3)Kompetensi melaksanakan penilaian proses belajar mengajar adalah guru mampu membuat menentukan nilai hasil belajar siswa, penilaian proses belajar mengajar dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan perencanaan kegiatan belajar mengajar yang telah disusun dan dilaksanakan. Pada dasarnya penilaian sangatlah penting untuk mengetahui tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran, sehingga diketahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar agar dapat diupayakan tindak lanjut hasil belajar siswa. Kompetensi penilaian belajar peserta didik meliputi mampu memilih soal berdasarkan tingkat kesukaran, mampu memilih soal berdasarkan tingkat pembeda, mampu memperbaiki soal yang tidak valid, mampu memeriksa jawab, mampu mengklarifikasi hasil-hasil penilaian, mampu mengolah dan menganalisis penilaian, dan sebagainya.

b. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian ini mengharuskan guru mampu bersifat dan bersikap baik dimanapun dan dalam keadaan apapun. Karena sekolah adalah lingkungan yang sangat mendasari terbentuknya kepribadian siswa setelah lingkungan keluarga, maka segala hal yang ada di sekolah yaitu sikap guru di kelas maupun di luar kelas akan menjadi cermin bagi para siswanya. Tidak hanya bagi siswa tetapi juga terhadap masyarakat, pada umumnya masyarakat

23

mempunyai anggapan bahwa seorang guru adalah teladan yang baik dilingkungannya.

c. Kompetensi profesional

Kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang dapat menunjang tercapainya tugas seorang guru, kompetensi ini meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab atas tugasnya dan rasa kebersamaan dengan guru lainnya. Kompetensi profesional mencakup kemampuan dalam hal mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofis maupun psikologis, mengerti dan menerapkan teori belajar sesuai tingkat kemampuan peserta didik, mampu menangani berbagai bidang studi yang dibebankan kepadanya, mampu menggunakan media yang ada, mampu menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, mampu mengevaluasi pembelajaran, dan mampu memotivasi siswa agar berminat belajar.

d. Kompetensi sosial

Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kemampuan ini tidak kalah penting dengan kompetensi sebelumnya, terciptanya sekolah yang baik dan berhasil tidak lepas dari campur tangan semua pihak dalam

24

lingkungan sekolah. Seorang guru harus mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang baik dengan kemampuan untuk mendidik, membimbing masyarakat dalam menghadapi kehidupan yang akan datang. Kompetensi sosial guru tercermin melalui indikator interaksi dengan siswa, kepala sekolah, sesama guru/rekan kerja, orangtua siswa, dan masyarakat.

Kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sehingga dapatlah dirumuskan bahwa kompetensi diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar ditetapkan. Yang paling berperan dalam berhasil tidaknya seorang siswa di sekolah adalah guru, selain dari kemampuan siswa dalam menguasai materinya terlebih dahulu seorang guru harus memiliki kompetensi yang lebih luas dari siswanya.

Dokumen terkait