BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variabel yang diteliti. Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang dikenai kesimpulan hasil penelitian (Azwar,2000). Subjek penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan dewasa dini dari berbagai komunitas media dan dance di Semarang.
Teknik pengambilan subjek mengunakan metode purposive sampling yaitu mengambil subjek dengan kriteria tertentu (Azwar,2000). Adapun kriteria pemilihan subjek dengan berdasarkan usia berkisar 20 sampai 40 tahun. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah individu dalam beberapa komunitas media dan dance di Semarang. Subjek yang diteliti berjumlah 138 orang dengan rincian 69 laki-laki dan 69 perempuan. Berikut gambaran umum tentang subjek penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 6
Deskripsi Subjek Penelitian
Karakteristik
Jenis kelamin Usia
Laki-laki = 69 orang Perempuan = 69 orang 20 (16 laki-laki, 9 perempuan) 21 ( 9 laki-laki, 6 perempuan) 22 ( 7 laki-laki, 3 perempuan) 23( 6 laki-laki, 16 perempuan) 24 ( 7 laki-laki, 8 perempuan) 25 ( 6 laki-laki, 2 perempuan) 26 ( 3 laki-laki, 4 perempuan) 27 ( 2 laki-laki, 5 perempuan) 28 ( 1 laki-laki, 2 perempuan) 29 ( 3 laki-laki, 2 perempuan) 30 ( 1 laki-laki, 4 perempuan) 31 ( 1 laki-laki, 3 perempuan) 32 ( 3 laki-laki, 0 perempuan) 33 ( 0 laki-laki, 2 perempuan) 34( 1 laki-laki, 1 perempuan) 36 ( 2 laki-laki, 0 perempuan) 38 ( 0 laki-laki, 2 perempuan) 39 ( 1 laki-laki, 0 perempuan) Total = 138
2. Deskripsi Data Penelitian
Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran skala kecerdasan emosi, yang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7
Deskripsi Data Penelitian
Variabel Teoritik SD Empirik SD
Xmax Xmin Mean Xmax Xmin Mean
KE 80 20 50 10 77 48 62,33 5,155
a. Mean Teoritik diketahui dari :
Jumlah item = 20 item
Skor maximum = jumlah item x nilai tertinggi
= 20 x 4
= 80
Skor minimum = jumlah item x nilai terendah
= 20 x 1 = 20 MT = MT = MT = MT = 50
Range = skor miximum – skor minimum = 80 – 20
= 60
Standar Deviasi = = = 10
b. Mean Empirik diketahui melalui perhitungan program SPSS 16 for
windows yang menunjukan skor terendah 48 dan skor tertinggi 77,
dengan mean empirik M= 62,33 .
Data tersebut menunjukan bahwa mean Empirik lebih besar dari mean Teoritik. Hal ini berarti bahwa laki-laki dan perempuan dewasa dini memiliki kecerdasan emosi yang cenderung kearah positif.
3. Uji Asumsi
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang dianalisis (Arikunto,2003). Uji Normalitas dilakukan dengan mengunakan Kolmogorov-Smirnov Test dari program SPSS 16 for windows, dengan melihat probabilitasnya. Apabila nilai probabilitasnya sama dengan 0,05 (p=0,05) atau lebih dari 0,05 (p>0,05), maka sebaran skornya dinyatakan normal. Sebaliknya, apabila nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (p<0,05), maka sebaran skor dinyatakan tidak normal.
Tabel 8
Hasil Normalitas Keseluruhan Kecerdasan Emosi
Variable
Kolmogorov-Smirnov (z)
Asymp.Sig (p) Sebaran
KE 0,103 0,048 Tidak normal
KE (laki-laki) 0,066 0,200 Normal
KE (perempuan) 0,119 0,016 Tidak normal
Berdasarkan hasil uji normalitas (dapat dilihat pada tabel 8 ), diketahui bahwa nilai probabilitas keseluruhan sebaran adalah 0,048 , sehingga p < 0,05 atau 0,048 < 0,05. Dengan demikian sebaran skor keseluruhan diyatakan tidak normal. Uji normalitas juga dilakukan untuk sebaran laki-laki dan perempuan dewasa dini. Pada perempuan adalah 0.016 sehingga p < 0,05 atau 0,016 < 0,05. Dengan demikian
sebaran skor pada perempuan dinyatakan tidak normal. Namun, pada laki-laki adalah 0,200 , sehingga p > 0,05 atau 0,200 > 0,05. Dengan demikian sebaran skor pada laki-laki dinyatakan normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah varian yang digunakan sample penelitian bersifat homogen. Tingkat homogenitas ini dapat dilihat melalui taraf signifikan levene’s test for equality of
variance. Cara melihat homogenitasnya yaitu dengan melihat nilai
probabilitasnya. Apabila nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 (p>0,05) maka kedua kelompok sample memiliki varian yang sama. Begitu pula sebaliknya, jika probabilitasnya kurang dari 0,05 (p<0,05) maka kedua sample memiliki varians yang tidak sama.
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas, diperoleh probabilitas sebesar 0,162 artinya bahwa nilai probabilitas tersebut lebih besar dari 0,05 (0,162 > 0,05). Hal ini menunjukan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki varians yang sama dan berasal dari populasi yang sama. Dengan demikian maka kedua kelompok tersebut dinyatakan homogen. Berikut hasil homogenitas pada tabel 9.
Tabel 9
Uji Homogenitas
Levene statistic Sig. Kategori
4. Uji Hipotesis
Pada hasil uji normalitas diketahui bahwa nilai probabilitas keseluruhan dan sebaran pada perempuan menunjukan bahwa p>0,05 sehingga dinyatakan tidak normal. Ketidaknormalan tersebut menunjukan angka yang tidak terlalu parah. Selain itu, Uji t juga termasuk analisis statistik yang agak kebal dengan kondisi ketidaknormalan sehingga uji t tetap dapat digunakan ( Santoso, 2010)
Perhitungan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan
Independent Sample t-test dengan bantuan program SPSS 16.0 for
windows. Hipotesis dalam penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam kecerdasan emosi. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai t sebesar -0,099 dengan probabilitas 0,922 (p>0,05) maka dinyatakan tidak ada perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan dewasa dini dalam kecerdasan emosi.
Pada tabel group statistic kecerdasan emosi terlihat bahwa mean laki-laki dan perempuan hampir sama. Hal ini berarti bahwa laki-laki-laki-laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan kecerdasan emosi. Oleh sebab itu, hipotesis dalam penelitian ini tidak terbukti.
C. Analisis Tambahan
Uji hipotesis tambahan dilakukan untuk mengetahui perbedaan dari setiap komponen yang ada dalam kecerdasan emosi. Dalam hal ini peneliti menguji hipotesis berdasarkan komponen-komponen yang terdapat dalam kecerdasan
emosi yaitu mengenal emosi diri sendiri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan.
Berdasarkan hasil uji hipotesis per komponen dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan pada keempat komponen kecerdasan emosi kecuali komponen mengelola emosi pada laki-laki dan perempuan. Hasil uji t dari komponen mengenal emosi diri yang ditunjukan oleh kelompok laki-laki dan perempuan dewasa dini adalah p sebesar 0,413. Karena P > 0,05, maka dinyatakan tidak ada perbedaaan yang signifikan. Sama halnya dengan komponen memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan, secara rinci dari komponen memotivasi diri diperoleh untuk nilai p sebesar 0,839. Karena p > 0,05 maka dinyatakan tidak ada perbedaan kecerdasan emosi. Berdasarkan komponen mengenali emosi orang lain diperoleh p sebesar 0,525. Hal ini juga menunjukan hasil yang tidak siginifikan. Begitu pula pada komponen membina hubungan diperoleh p sebesar 0,893 (p>0,05) juga menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Sebaliknya, pada komponen mengelola emosi diperoleh p sebesar 0,021 (p<0,05) yang menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dewasa dini.