• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Perusahaan a. Sejarah Singkat

Pada tanggal 10 Januari 1973 melalui Akta Notaris Eliza Pondaag No. 13 dibentuklah “Yayasan Indah” dengan maksud dan tujuannya untuk :

1) Mendirikan Rumah Sakit dan Rumah Bersalin 2) Mendirikan Apotek dan Laboratorium

3) Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak, panti asuhan, tempat perawatan anak cacat

4) Mendirikan Institusi Pendidikan Kesehatan

Pada tanggal 15 Maret 1979 dengan Izin Sementara mulai dioperasikan Rumah Sakit Bersalin menggunakan bangunan sederhana dengan 12 tempat tidur dan 12 karyawan. Pada tanggal 26 Mei 1980 dikeluarkan Izin Tetap Rumah Bersalin Sari Mulia melalui Surat Keputusan Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan No. 391/Kanwil/izin/KB/80 yang ditandatangani oleh dr. M. Ansari Saleh. Setelah 6 tahun berjalan, tepatnya 7 Februari 1986 Rumah Bersalin Sari Mulia ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Bersalin Sari Mulia. Beberapa tahun kemudian tepatnya pada tangal 1 Juni 1994 Rumah Sakit Bersalin Sari Mulia ditingkatkan lagi statusnya menjadi Rumah Sakit Bersalin & Anak Sari Mulia dengan jumlah tempat tidur sebanyak 35 tempat tidur.

Pada tanggal 20 Februari 1998 berubah menjadi Rumah Sakit Umum Sari Mulia yang melayani pasien umum. Berkat kerjasama dokter spesialis, karyawan dan semua pihak, pada tahun 2006 Rumah Sakit Sari Mulia sudah mengoperasikan Unit Hemodialisa dan pada

tahun 2011 mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit 12 Pelayanan. Pada akhir tahun 2013, Rumah Sakit Umum Sari Mulia kembali menambah fasilitas layanan baru, yaitu :

1) Penambahan 7 tempat tidur di ruang perawatan Intensif (ICU/ICCU/PICU)

2) Penggunaan 4 Ruang bersalin (VK) baru

3) Penggunaan 8 tempat tidur di ruang observasi ibu bersalin 4) Penggunaan 4 tempat tidur perawatan intensif untuk bayi (NICU) 5) Penggunaan 20 tempat tidur perawatan bayi sehat

6) Penggunaan laparascopy

b. Visi, Misi dan Moto 1) Visi:

“Menjadi rumah sakit pilihan utama yang melaksanakan pelayanan dengan memberikan hasil layanan yang berkualitas dan terjangkau serta memastikan profitabilitas dalam jangka panjang.”

2) Misi:

a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu dan terjangkau masyarakat dengan mengutamakan keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.

b) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan dan perkembangan IPTEK.

c) Mengembangkan potensi, kompentensi, etos, dan budaya kerja Sumber Daya Manusia agar selalu siap menghadapi perubahan serta meningkatkan kesejahteraan Sumber Daya Manusia.

d) Mengembangkan Sistem kerja yang efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan.

“Mutu pelayanan yang terbaik adalah kewajiban kami.” c. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Sari Mulia Sumber : Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

Dari struktur di atas, dapat dilihat tugas dan tanggung jawab masing masing bagian pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin adalah sebagai berikut :

1) Ketua Yayasan

a) Menjalankan Visi dan misi Yayasan sesuai dengan Anggaran Dasar

b) Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh anggota dan pengurus Yayasan.

c) Mengkoordinasikan program kerja Yayasan baik perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, maupun pertanggungjawaban.

2) Direktur

a) Bertanggung jawab langsung pada Ketua Yayasan

b) Bertanggung jawab penuh terhadap kemajuan atau kemunduran manajemen Rumah Sakit

c) Bertanggung jawab terhadap kinerja, laporan-laporan pertanggung jawaban kerja terhadap bagian-bagian pelayanan di Rumah Sakit

d) Membuat RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan)

e) Menjalin komunikasi dan informasi dengan Wakil Direktur dan komite, tentang perkembangan operasional Rumah Sakit setiap hari/minggu/bulan/tahun

3) Dewan Eksekutif

a) Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan rumah sakit, dalam hal pelaksanaan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), Rencana Strategi (Renstra) dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

b) Menentukan arah kebijakan Rumah Sakit, menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis, menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran

c) Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya, mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien

4) Komite Etik dan Mutu

a) Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan pemantauan indikator mutu dan pelaksanaan clinical pathway serta kegiatan-kegiatan mutu lainnya

b) Menyusun panduan indikator mutu

c) Melaksanakan kegiatan program peningkatan mutu di RS Sari Mulia Banjarmasin

d) Melakukan peningkatan pengetahuan dan kemampuan anggota-anggota di rumah sakit

e) Menyelenggarakan berbagai pelatihan dan seminar tentang etika pelayanan kesehatan dan memberikan pengetahuan etika kepada staf rumah sakit, pasien dan rumah sakit. 5) Komite Medik

a) Melaksanakan Kredensial dan Re-kredensial staf medik dan memberikan saran kepada direktur Rumah Sakit atau Manajer Yanmed

b) Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medik

c) Meyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh semua kelompok staf medis di rumah sakit

d) Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran e) Membantu direktur menyusun medical staff by laws dan

memantau pelaksanaannya 6) Komite Farmasi dan Terapi

a) Membantu pimpinan rumah sakit untuk peningkatan peggunaan obat secara rasional

b) Menyusun tata laksana penggunaan formularium rumah sakit sebagai pedoman terapi di rumah sakit

c) Memantau dan menganalisa kerasionalan penggunaan obat di rumah sakit

d) Melakukan analisa untung rugi dan biaya penggunaan obat di rumah sakit

e) Memperbaharui isi formularium sesuai dengan kemajuan ilmu kedokteran

7) Komite Tenaga Kesehatan

a) Memberikan dan meningkatkan profesionalisme pelayanan yang diberikan oleh tenaga yang kompeten sesuai kewenangannya

b) Memberikan rekomendasi rincian, surat penugasan, penolakan, perubahan, rincian kewenangan kerja klinis c) Melaksanakan kredensial tenaga kesehatan di rumah sakit 8) Komite Keperawatan

a) Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan melakukan pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit.

b) Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan.

c) Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.

9) SPI

a) Menerima dan memberikan penilaian terhadap laporan kinerja pelayanan/operasionaldan kinerja keuangan dari Kepala Rumah Sakit atau Yayasan

b) menyusun, mengusulkan perubahan dan melaksanakan kebijakan pemeriksaan internal;

c) Mendapatkan akses terhadap dokumen, informasi atas obyek pemeriksaandari unit struktural dan nonstruktural pada organisasi Rumah Sakit dalam rangka pelaksanaan tugasnya d) Berkoordinasi dengan dewan pengawas rumah sakit terkait hasil pemeriksaaninternal yang dilakukan dengan sepengetahuan Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit.

e) Memberiakan konsultasi, advokasi, pembimbingan, dan pendampingandalam pelaksanaan kegiatan operasional rumah sakit

10) Wakil direktur medis dan keperawatan

a) Bertanggung jawab langsung kepada direktur terkait dengan pelayanan medis dan keperawatan rumah sakit

b) Membantu Direktur dalam mengkoordinasi tugas bidang pelayanan medis, keperawatan, pelayanan penunjang dan

tugas-tugas bidang sesuai dengan peraturan perundang-undangan

c) Mengkoordinasikan pengelolaan pelayanan rawat jalan d) Mengkoordinasikan pengelolaan pelayanan rawat inap e) Mengkoordinasikan pengelolaan keperawatan, etika dan

profesi keperawatan

f) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya. 11) Manager Yanmed (pelayanan medis)

a) Bertanggung jawab kepada wakil direktur medis dan keperawatan mengenai pelaksanaan fungsi pelayanan medis b) Mengadakan koordinasi dan kerja sama yang harmonis

dengan semua kepala SMF (Staf Medis Fungsional)

c) Melakukan pembinaan dan pengembangan pelayanan medis dan penunjang medik di lingkungan Rumah Sakit

d) Memberikan saran baik yang diminta ataupun yang tidak diminta kepada wakil direktur atau direktur tentang sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis

e) Mengkoordinasikan unit yang berada di bawah koordinasinya untuk menyusun program kerja wakil direktur pelayanan medis dan keperawatan

12) Manager Janmed (penunjang medis)

a) Bertanggung jawab kepada wakil direktur medis dan keperawatan

b) Melakukan penyusunan, penerapan dan pengawasan terhadap pelaksana standar pelayanan penunjang medis c) Melakukan pengawasan pengendalian dan mutu terhadap

standar pelayanan penunjang medis rumah sakit;

d) Mengawasi, mengendalikan dan menilai penerapan kebijakan keperawatan, tata tertib dan etika profesi keperawatan;

e) Menyiapkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan dan pengendalian mutu pelayanan disetiap ruangan

13) Wakil Direktur Keuangan, UMUM & SDM

a) Bertanggung jawab langsung kepada direktur terkait dengan tugas bagian ketatausahaan, keuangan, penelitian, pengembangan dan tugas-tugas bagian sesuai dengan peraturan perundang-undangan

b) Mengkoordinasikan perumusan program Pendidikan dan latihan serta Penelitian dan Pengembangan Rumah Sakit c) Mengelola urusan kepegawaian, tatalaksana dan rumah

tangga Rumah Sakit

d) Mengelola keuangan data dan informasi Rumah Sakit e) Melaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya 14) Manajer Keuangan dan ACC

a) Bertanggungjawab kepada wakil direktur keuangan, umum dan sdm

b) Melaksanakan kegiatan yang meliput pelaporan keuangan, SPJ, penyusunan anggaran pembayaran gaji, pengelolaan jasa medis dan biaya hasil pemeriksaan

c) Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang keuangan

d) Menyusun rencana kegiatan tahunan

e) Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan atasan, berkoordinasi dengan bagian / bidang terkait dalam pelaksanaannya

15) Manajer Marketing dan PR

a) Bertanggungjawab kepada wakil direktur keuangan, umum dan sdm

b) Mengusulkan Rencana Kegiatan Operasional Sub Bagian Marketing dan PR

c) Mengusulkan Formasi dan Target Kinerja Sumber Daya Manusia di Sub Bagian Marketing dan PR

d) Menyelenggarakan fungsi pengembangan, fungsi pemasaran, pengendalian dan evaluasi kinerja rumah sakit e) Membuka dan membina hubungan bisnis yang baik dengan

pihak yang berpotensi, yang bertujuan membuka kemungkinan yang lebih besar bagi terjalinnya hubungan kerjasama yang menguntungkan rumah sakit

16) Manajer umum dan IPRS

a) Bertanggungjawab kepada wakil direktur keuangan, umum dan sdm

b) Mengkoordinasi kegiatan di bagian keuangan, kepegawaian, dan tata laksana Rumah Sakit

c) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan dilingkup tugas

d) Menyiapkan bahan analisa jabatan di lingkungan Rumah Sakit Daerah

e) Menyiapkan bahan penyusunan dan perencanaan kegiatan tahunan; dan

f) Melaksanakan tugas dinas lain yang dibeikan atasan, berkoordinasi dengan bagian /bidang terkait dalam pelaksanaannya

17) Manajer personalia dan diklat

a) Bertanggungjawab kepada wakil direktur keuangan, umum dan sdm

b) Menetapkan dan mengajukan rencana program kerja dan anggaran dalam bidang personalia dan Diklat.

c) Membuat ketentuan, peraturan dan instruksi pelaksanaan pada bidang administrasi kepegawaian dan diklat sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan Direktur

d) Melakukan evaluasi kinerja, penilaian loyalitas, skill dan dedikasi dalam lingkup SDM di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

e) Merencanakan SDM baik dalam hal rekrutmen maupun pengembangan untuk diajukan kepada Wakil Direktur Keuangan, Umum dan SDM.

18) Panitia PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) a) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program

peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit b) Melaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan mutu dan

keselamatan pasien

c) Melakukan pelaporkan hasil pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Direktur Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

19) Panitia K3RS (keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit) a) Membuat rencana program dan koordinasi pemeriksaan

kesehatan kerja sebelum bekerja bagi personel Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

b) Merencanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala bagi personel Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

c) Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan tentang kesehatan kerja dan memberikan bantuan kepada personel Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental.

d) Melakukan koordinasi dengan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) mengenai penularan infeksi terhadap personel Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin e) Pembinaan dan pengawasan kesehatan dan keselamatan

sarana, prasarana dan peralatan

a) Membuat dan mengevaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi

b) Melaksanakan sosialisasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit

c) Membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) mengenai Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

d) Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotika serta menyebar luaskan data resistensis antibiotika

e) Memberikan masukan yang meyangkut kontruksi bangunan, pengadaan alat, bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemprosesan alat, penyimpangan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI

21) Panitia DOTS (Directly Observed Trearment Short course) a) Melakukan koordinasi secara internal dan eksternal rumah

sakit terkait dengan kegiatan DOTS di lingkungan Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

b) Membuat program kerja DOTS

c) Melakukan koordinasi yang terkait dengan pelayanan keperawatan kegiatan DOTS

d) Melakukan kegiatan analisa di laboratorium terkait dengan pelaksanaan DOTS

e) Melakukan evaluasi pelayanan DOTS

22) Panitia PONEK (pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif)

a) Melaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif;

b) Menanggapi segala masukan yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin c) Memberi masukan yang positif kepada pelaksana pelayanan

medis/kesehatan.

d) Mengajukan pendapat kepada Direktur Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan bagi Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif

23) Panitia PKRS (promosi kesehatan rumah sakit)

a) Bertanggungjawab secara administratif dan fungsional terhadap pelaksanaan kegiatan PKRS di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

b) Menyusun dan merencanakan pelaksanaan program kerja kegiatan PKRS.

c) Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional kegiatan PKRS secara efektif , efisien dan bermutu.

d) Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait.

e) Memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS

24)

Panitia Akreditasi

a) Menyampaikan program kerja terkait dengan akreditasi Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin kepada Direktur b) Membantu Direktur dalam persiapan akreditasi Rumah Sakit

Sari Mulia Banjarmasin

c) Membantu unit tertentu dalam membuat kebijakan, SPO, dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelasanaan standar pelayanan di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

d) Menyiapkan kebutuhan dalam penilaian terkait dengan akreditasi rumah sakit

e) Menghitung kebutuhan anggaran dalam rangka menyiapkan UAN (Undangan, Absensi, dan Notulen) untuk keperluan pelaksanaan akreditasi rumah sakit

d. Kegiatan Perusahaan

Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin adalah sebuah badan penyelenggara kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah khususnya di wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya. Ada beberapa jenis layanan yang disediakan oleh Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin diantaranya yaitu :

1) Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rawat Inap adalah layanan yang ditujukan untuk upaya penyembuhan pasien melalui pengobatan dan perawatan yang dilaksanakan dalam ruang inap di rumah sakit.

2) Instalasi Rawat Jalan Spesialis

Instalasi Rawat Jalan Spesialis adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien yang masuk rumah sakit untuk keperluan observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medis dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal di ruang rawat inap. (Depkes, 1987 dikutip dari Rijadi, 1997).

Layanan Rawat Jalan Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin didukung oleh beberapa dokter umum, dokter spesialis, dan dokter sub spesialis. Saat ini Instalasi Rawat Jalan Spesialis memiliki 22 tenaga Dokter Spesialis atau sub spesialis dari berbagai disiplin ilmu.

3) Instalasi Laboratorium

Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin adalah laboratorium kesehatan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa kesehatan, yaitu sebagai pelaksana pemeriksaan sampel yang berasal dari manusia.

Instalasi Farmasi adalah salah satu unit di rumah sakit yang menyelenggarakan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri. Intalasi Farmasi Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin memberikan layanan untuk pasien di Rawat Inap dan Rawat Jalan Spesialis serta juga dapat menerima resep dari dokter praktek luar, resep perusahaan dan asuransi, pelayanan distribusi obat-obatan yang dipesan melalui tender perusahaan yang tersebar di wilayah Kalsel, Kalteng dan Kaltim.

5) Instalasi Radiologi

Instalasi Radiologi adalah layanan yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu menegakkan diagnosa kesehatan kepada pasien. Radiologi memberikan gambaran anatomi tubuh yang ditampilkan dalam film radiografi.

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin melayani :

a) X-Ray Konvensional

b) Scan 16 Slice (Computerized Tomografi Scaning) c) USG (Ultra Sonografi)

6) Unit Hemodialisa

Unit Hemodialisa RS Sari Mulia Banjarmasin merupakan suatu unit kesehatan yang melakukan proses cuci darah bagi penderita disfungsi ginjal. Saat ni unit hemodialisa melayani pasien umum dan kerjasama, sedangkan untuk pasien peserta askes dalam proses kerjasama.

7) MCU (Medical Check Up)

MCU adalah layanan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang dilakukan secara teratur.

8) Layanan Umum

Layanan umum Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin meliputi :

a) Instalasi Gawat Darurat (IGD) b) Laboratorium

c) Radiologi (CT-Scan 16 Slices) d) Kamar Perawatan

e) Kamar Bersalin f) Kamar Operasi g) Ambulan

2. Penerapan Sistem Akuntansi Aset Tetap Berwujd yang berjalan pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

a. Deskripsi Produk

Pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin penerapan pengelolaan aset tetap, masih menggunakan aplikasi Microsoft Excecl untuk pencatatan setiap aset yang dibeli. Hasil dari pengolahan data yang ada di aplikasi Microsoft Excel tersebut nantinya akan dijadikan laporan yang diarsipkan oleh bagian keuangan dan diserahkan kepada direktur Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin.

b. Informasi yang diperlukan manajemen

Informasi yang diperlukan manajemen dalam pengelolaan aset tetap pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin, yaitu :

1) Informasi nama aset dan harga perolehan setiap aset 2) Informasi tanggal pembelian aset

3) Informasi kuantitas aset yang dibeli 4) Laporan keseluruhan aset

c. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam pengelolaan aset tetap pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin adalah :

1) Fungsi Pengelola Aset

Kepala ruangan dan staf-staf lain yang terkait dalam pemakaian aset tetap berperan sebagai fungsi pengelola aset pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

Bagian logistik berperan sebagai fungsi perencanaan pengadaan aset untuk kepentingan ruangan. Bagian logistik akan mengadakan pengecekan terhadap aset yang diperlukan untuk proses pembelian aset tetap. Selain dengan melakukan pengecekan langsung bagian logistik juga dapat menanyakan kepada kepala ruangan sebagai pengelola ruangan dalam mengadakan pembelian aset tetap.

3) Fungsi Pembelian

Bagian logistik Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasn juga berperan sebagai fungsi pembelian yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pembelian aset-aset yang diminta pada proses pengadaan. Bagian logistik perlu mengetahui supplier-supplier tertentu untuk proses pembelian aset Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin.

4) Fungsi Pencatatan

Bagian keuangan Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin berperan sebagai fungsi pencatatan bertanggung jawab melakukan pencatatan terhadap aset-aset yang telah dilakukan pembelian sebelumnya.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem 1) Prosedur Perencanaan

Prosedur perencanaan ini digunakan untuk membuat rencana pembelian barang yang diperlukan oleh Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin. Prosedur perencanaan diawali dengan mensurvei aset-aset apa saja yang perlu diganti atau diperlukan di suatu ruangan, kemudian membuat rencana pengadaan dan pembelian aset tetap.

2) Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pelaksanaan digunakan melakukan pembelian terhadap aset yang diperlukan sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya.

3) Prosedur Pelaporan

Prosedur pelaporan ini dilakukan melalui proses pencatatan aset yang telah dibeli kemudian dibuat laporan daftar aset yang dimiliki oleh Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin. Laporan yang dihasilkan disebut laporan keseluruhan aset tetap dan laporan penyusutan aset tetap.

e. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan adalah surat menyurat resmi yang memperkuat bukti dan membantu dalam pembuatan daftar barang secara rinci. Surat Menyurat tersebut seperti STNK , BPKB, sertifikat tanah, dan nota pembelian

Gambar 4.2 Bukti Nota Pembelian Laptop Asus Sumber : Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

Gambar 4.3 Bukti Nota Pembelian Harddisk Laptop Sumber : Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

Gambar 4.4 Bukti Nota Pembelian AC Sumber : Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

f. Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam pengelolaan aset tetap pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin masih belum sesuai dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ataupun UU Pajak No.36 tahun 2009 tentang aset tetap, karena pencatatan dilakukan dengan mengelompokkan aset tetap sesuai dengan umur manfaat yang ditetapkan sendiri oleh Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin.

g. Bagan alir dokumen

Berikut bagan alir dokumen penerapan pengelolaan aset tetap yang berjalan di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

Gambar 4.5 Flowchart Pengadaan Aset Tetap yang berjalan Sumber : Dibuat oleh penulis

Berdasarkan bagan alir dokumen pengelolaan aset tetap pada Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin dijelaskan sebagai berikut :

a) Melakukan pemeriksaan keadaan aset di ruangan

b) Memperkirakan aset yang diperlukan untuk dilakukan permintaan aset ke bagian logistik. Pada proses ini, kepala ruangan bisa meminta saran aset yang diperlukan dari unit yang berada dibawah tanggungjawabnya.

c) Mengisi form surat pengadaan aset, form surat pengadaan aset dibuat 2 rangkap. Lembar pertama akan diarsip permanen di bagian kepala ruangan dan lembar yang kedua akan diserahkan ke bagian logistik untuk di proses lebih lanjut.

d) Menerima aset dari bagian logistik.

e) Melakukan pemeriksaan terhadap aset yang baru datang. f) Mengisi kartu inventaris ruangan

g) Melalukan pengoperasian aset sesuai kebutuhan Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin.

2) Bagian Logistik Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin

a) Menerima form surat pengadaan aset dari bagian kepala ruangan

b) Menyerahkan form surat pengadaan aset kepada direktur untuk proses persetujuan pengadaan.

c) Setelah bagian keuangan menyerahkan surat pembelian aset dan juga dana pembelian aset, maka bagian umum akan memproses pesanan aset yang diminta sesuai dengan surat pembelian aset.

d) Setelah pesanan selesai dilakukan dan aset yang dibeli sudah datang dari supplier, maka bagian umum akan menyerahkan nota pembelian kepada bagian keuangan.

e) Bagian umum akan menyerahkan aset atau barang yang telah dibeli kepada kepala ruangan atau unit yang meminta aset tersebut sebelumnya.

a) Direktur akan melakukan pemeriksaan terhadap surat pengadaan aset yang diserahkan oleh bagian logistik Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin.

b) Setelah melakukan pemeriksaan mengenai pembelian aset oleh bagian logistik, form surat pengadaan aset yang tidak sesuai atau tidak disetujui oleh direktur akan diserahkan kembali ke bagian logistik dan kemudian akan disampaikan kepada kepala ruangan untuk melakukan pengkajian ulang mengenai aset yang akan dilakukan pembelian. Sedangkan untuk form surat pengadaan aset yang disetujui oleh direktur akan diserahkan ke bagian keuangan, direktur akan menandatangani laporan perencanaan pembelian aset tersebut sebagai tanda bukti bahwa telah menyetujui.

c) Direktur menerima laporan keseluruhan aset oleh bagian keuangan

d) Direktur melakukan pemeriksaan terhadap laporan keseluruhan aset tersebut.

e) Laporan keseluruhan aset yang dibuat oleh bagian keuangan akan dijadikan bahan rujukan untuk pengambilan keputusan

Dokumen terkait