• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian 1. Siklus Pertama 1.Siklus Pertama

a. Rencana Kegiatan

Siklus pertama dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan kegiatan belajar mengajar dan satu kali pertemuan untuk pelaksanaan evaluasi. Pertemuan pertama dilaksanakan proses kegiatan belajar

mengajar untuk menyampaikan materi yang telah dipersiapkan pada RPP. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah menemukan berbagai macam bentuk jaring-jaring kubus. Pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang siswa. Pada akhir pembelajaran masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. Pertemuan kedua merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama, kegiatan pembelajarannya dilaksankan dalam bentuk kelompok kecil (kelompok sama pada pertemuan pertama), sedangkan tujuan pembelajarannya untuk menemukan berbagai macam bentuk jaring-jaring balok. Selanjutnya pertemuan ketiga dilaksanakannya evaluasi untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar yang merupakan penilaian kognitif. Penilaian dilaksanakan juga pada proses belajar dengan mengamati sebagai penilaian afektif, sedangkan penilaian psikomotor dilaksanakan melalui pemberian tugas.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 14 Mei 2012 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, sesuai dengan skenario pembelajaran dalam RPP. Siswa memperhatikan media jaring-jaring kubus yang ditunjukan oleh guru, kemudian siswa disuruh menemukan berbagai bentuk jaring-jaring kubus sendiri. Hasil temuannya digambar pada lembar kerja yang disediakan. Selama proses pembelajaran guru mengamati siswa dalam kerja kelompoknya dengan lembar pengamatan yang meliputi

aspek : a) kerjasama dalam kelompok, b) menghargai pendapat orang lain, c) tanggung jawab, d) empatik terhadap pembelajaran. Pada akhir pembelajaran masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi, kelompok yang lain memberikan tanggapan. Pada pertemuan ini masing-masing kelompok menemukan jaring-jaring kubus berkisar 5 sampai 8 macam.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Mei 2012 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama. Kelompok belajar sama dengan pertemuan pertama, hanya tujuan pembelajarannya yang berbeda yakni menemukan berbagai bentuk jaring-jaring balok. Hasil temuan digambar pada lembar kerja yang disediakan. Pada akhir pembelajaran masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi, sedang kelompok yang lain memberikan tanggapan. Guru mengamati kegiatan siswa dalam berdiskusi kelompok. Jaring-jaring balok yang ditemukan siswa paling banyak 6 bentuk yang berbeda.

Pertemuan ketiga pelaksanaan evaluasi dengan jumlah soal 20 yang dilaksanakan tanggal 16 Mei 2012, yang selanjutnya diperoleh nilai kognitif. Sedangkan penilaian psikomotor dilaksanakan dengan pemberian tugas menggambar jaring-jaring kubus dan balok kemudian dibuat menjadi kubus dan balok. Aspek penilaian meliputi : a) persiapan, b) ketepatan, c) ketrampilan, d) hasil akhir. Rekapitulasi penilaian siklus I meliputi penilain kognitif, afektif, dan psikomotor.

c. Observasi / Pengamatan

Pada saat pembelajaran baik pada pertemuan satu dan dua, guru mengamati aktivitas siswa dalam berdiskusi kelompok untuk menilai aspek afektif. Siswa mulai aktif, mulai mengembangkan daya kreativitasnya, hal ini terlihat siswa dalam menemukan jaring-jaring kubus dan balok dengan menggambar dan mengguntingnya meskipun banyak memerlukan waktu. Anak-anak yang tidak aktif dalam pembelajaran masih ada, mereka kurang berperan dalam pembelajaran. Jaring-jaring kubus dan balok yang mereka temukan masing-masing kelompok berbeda, rata-rata kurang dari sepuluh macam. Hal ini perlu adanya peningkatan dalam proses pembelajaran hingga semua siswa aktif.

d. Refleksi

Ada beberapa hal yang ditemukan selama proses pembelajaran pada siklus satu berlangsung, antara lain :

a) Dalam kegiatan diskusi kelompok masih ada anak yang pasif, karena menggantungkan pada temannya

b) Dalam menemukan jaring-jaring kubus maupun balok terlalu lama karena anak masih membayangkan

c) Siswa yang kreatif berusaha menemukan jaring-jaring kubus maupun balok dengan menggambar pada kertas petak dan mengguntingnya, sehingga waktu yang dibutuhkan sangat lama.

d) Hasil penelitian ini indikator keberhasilan adalah 78,46 dan persentase 71,79%. Karena target indikator keberhasilan masih di bawah atau belum mencapai 75%, maka penelitian dilanjutkan dengan mengadakan siklus dua.

e. Lebih jelasnya hasil tindakan siklus I dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Grafik 4.1.

Pencapaian Hasil Siklus I

67,97

Grafik 4.2.

Persentase Pencapaian Hasil Siklus I

dilihat dari diagram di atas bahwa rata-rata nilai dari 67,97 menjadi 78,46, sehingga mengalami kenaikan sebesar 10,49 dengan peningkatan prosentasi keberhasilan dari 62,85% menjadi 71,79% adalah sebesar 8,94%.

2. Siklus Kedua

a. Rencana Kegiatan

Siklus kedua juga dilaksanakan dua kali pertemuan untuk kegiatan belajar mengajar dan satu kali pertemuan untuk palaksanaan

62,85%

evaluasi. Pertemuan pertama dilaksanakan proses kegiatan belajar mengajar untuk menyampaikan materi yang telah dipersiapkan pada RPP. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini sama dengan pertemuan pertama pada siklus satu yaitu menemukan berbagai bentuk jaring-jaring kubus yang berbeda.

Berdasarkan hasil pada siklus satu disusun rancangan kegiatan untuk siklus kedua. Pada siklus kedua ini lebih dikondisikan untuk belajar dengan bermain bongkar pasang bangun datar, sehingga semua siswa aktif dalam kelompoknya. Dalam pembelajaran pada siklus dua diharapkan siswa lebih aktif dan kreatif serta menyenangkan. Pada akhir pembelajran masing- masing kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok, sedang kelompok yang lain memberikan tanggapan.

Pertemuan kedua merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama dengan kelompok yang sama, siswa berdiskusi untuk menemukan berbagai bentuk jaring-jaring balok yang berbeda dengan bermain bongkar pasang. Pada akhir pembelajaran masing- masing kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok, dan kelompok lain memberikan tanggapan. Selanjutnya pertemuan ketiga pelaksanaan evaluasi. Penilaian dilaksanakan sebagaimana pada siklus satu yang meliputi penilain kognitif, afektif dan psikomotor.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin, 21 Mei 2012 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajran dalam RPP masing-masing kelompok menerima model kubus, persegi, dan LKS. Sesuai dengan petunjuk siswa melakukan kegiatan belajar dengan bermain bongkar pasang 6 persegi untuk dibuat berbagai bentuk jaring-jaring kubus yang berbeda. Dengan menyusun 6 persegi tersebut siswa menemukan jaring-jaring kubus dan hasil temuannya digambar pada lembar kerja. Selama proses pembelajaran guru mengamati siswa dalam kerja kelompoknya, dengan lembar pengamatan yang meliputi aspek : a) kerja sama dalam kelompok, b) menghargai pendapat orang lain, c) tanggung jawab, d) empatik dalam pembelajaran yang selanjutnya dijadikan sebagai penilaian afektif. Pada akhir pembelajaran masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok, sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. Pada pertemuan ini masing- masing kelompok bisa menemukan jaring- jaring kubus di atas 10 macam.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Mei 2012 selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar tidak berbeda dengan pertemuan pertama, hanya tujuan pembelajarannya yang berbeda yakni menemukan berbagai bentuk jaring-jaring balok yang berbeda. Kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran dalam RPP, masing-masing kelompok menerima model balok, 6 persegi panjang dengan 3 ukuran

yang berbeda dan LKS. Pembelajarannya sama dengan pertemuan pertama yaitu bermain bongkar pasang 6 persegi panjang untuk menemukan jaring-jaring balok. Pada akhir pembelajaran masing- masing kelompok melaporkan hasil diskusi, dan kelompok yang lain memberikan tanggapan. Selama proses pembelajaran guru mengamati siswa dalam kerja kelompok yang selanjutnya sebagai penilaian afektif. Pembelajaran dengan bermain bongkar pasang masing-masing kelompok minimal menemukan 10 macam bentuk jaring-jaring balok.

Pertemuan ketiga dilaksanakan evaluasi dengan jumlah soal 20 yang dilaksanaan pada hari Kamis, 24 Mei 2012, yang selanjutnya dijadikan sebagai penilaian kognitif. Penilaian psikomotor dilaksanakan dengan memberi tugas untuk menggambar jaring-jaring kubus dan balok kemudian dibuat model kubus dan balok. Aspek penilaian psikomotor meliputi : a) persiapan, b) ketepatan, c) ketrampilan, d) hasil akhir. Rekapitulasi penilaian siklus dua meliputi penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor.

c. Observasi / Pengamatan

Pada pelaksanaan pembelajaran baik pada pertemuan pertama maupun kedua, guru mengamati aktivitas siswa dalam berdiskusi kelompok untuk menilai aspek afektif. Dalam pembelajaran siswa diberi media untuk menentukan jaring-jaring kubus dan balok, siswa

semakin aktif, asyik, semua mempunyai peran. Mereka semakin dapat mengembangkan daya kreativitasnya karena mereka belajar melalui pengalamannya sendiri, sehingga jaring-jaring yang mereka temukan semakin banyak. Karena keterbatasan waktu, siswa hanya diberi kesempatan untuk menemukan jaring-jaring kubus dan balok maksimal sepuluh macam.

d. Refleksi

Beberapa hal yang ditemukan selama proses pembelajaran berlangsung antara lain :

1) Dalam diskusi kelompok setiap siswa aktif, seakan terorganisasi, masing-masing mempunyai peran dalam kelompoknya

2) Siswa berkesempatan mengembangkan kreatifitasnya sehingga banyak menemukan berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok. 3) Siswa lebih jelas dan memahami konsep karena mengalami sendiri

dengan pembelajaran yang nyata 4) Pembelajaran lebih menyenangkan

5) Pada siklus dua ini indikator keberhasilan telah tercapai seperti yang diharapkan, maka siklus berikutnya dihentikan.

e. Di bawah ini penulis sajikan diagram hasil tindakan siklus II yang dapat dibandingkan dengan kondisi awal sehingga dapat diketahui peningkatannya.

Grafik 4.3.

Pencapaian Hasil Belajar Setelah Dilakukan Tindakan

Grafik 4.4.

Persentase Pencapaian Hasil Belajar Setelah Dilakukan Tindakan 67,97

78,46 81,71

62,85%

71,79%

Dari diagram di atas dapat dilihat peningkatan dari kondisi awal sampai dengan siklus II adalah rata-rata nilai dari 67,97 menjadi 81,71 dengan persentase 62,85% menjadi 89,74%. Dengan demikikan peningkatannya rata-rata nilai sebesar 13,74 dengan persentase 6,89%.

C. Pembahasan

Kondisi awal dalam penelitian ini ditemukan adanya permasalahan rendahnya kemampuan siswa dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok pada siswa kelas V SD Muhammadiyah Gunungpring yang berjumlah 35 siswa. Rendahnya kemampuan siswa dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok dapat dilihat dari hasil belajar siswa rata-rata nilai 67,97 dengan indikator keberhasilan siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal 21 siswa dari 35 siswa atau sebesar 62,85%. Proses pembelajaran pada kondisi awal guru telah menggunakan media, namun media tersebut hanya model kubus dan balok dimana guru hanya menginformasikan bentuk jaring-jaring kubus dan balok di papan tulis, siswa mendengarkan informasi yang disampaikan guru, sehingga diperoleh hasil belajar masih rendah. Setelah dilakukan tindakan yang dilaksanakan dalam siklus-siklus ternyata ada peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.1. Pencapaian Hasil Belajar Setelah Dilakukan Tindakan NO KONDISI AWAL SESUDAH TINDAKAN SIKLUS I SIKLUS II Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 65 62 70 2 67 78 81 3 68 75 81 4 68 85 86 5 50 70 84 6 68 78 84 7 63 74 80 8 67 81 87 9 55 83 85 10 90 75 78 11 68 81 82 12 60 72 72 13 85 72 76 14 62 73 78 15 55 80 83 16 62 82 85 17 67 79 78 18 77 77 84 19 62 77 80 20 60 79 85 21 72 85 87 22 67 82 86 23 77 82 85 24 81 68 73 25 67 82 82 26 75 85 87 27 58 79 81 28 60 86 88 29 80 82 83 30 69 82 83 31 68 76 77 32 56 84 83

33 83 90 86 34 80 72 83 35 67 85 88 36 80 81 37 73 73 38 84 85 39 71 77 40 Kebe rhasil an 67.97 78.46 81.71 Perse ntase 62,85% 71,79% 89,74%

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat perbandingan hasil belajar pada kondisi awal dengan hasil belajar setiap siklusnya. Proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus I telah sesuai dengan rencana selain guru menunjukkan model bangun ruang kubus dan balok juga menunjukkan model jaring-jaring kubus dan balok, sedangkan siswa disuruh untuk menemukan bentuk jaring-jaring kubus dan balok yang berbeda. Pembelajaran ini siswa mulai mengembangkan daya pikirnya, ia mencoba menemukan jaring-jaring yang lain, ada pula siswa yang mencoba menggambar pada kertas berpetak dan mengguntingnya kemudian menggabungkannya. Bagi siswa yang malas ia hanya berdiam diri saja, karena dala kelompok sudah ada yang melakukannya. Hasil belajar yang dicapai pada akhir siklus I mengalami peningkatan dibanding dengan kondisi awal yakni rata-rata nilai 78,46 dengan indikator keberhasilan siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal 29 siswa dari 39 siswa atau sebesar 71,79%. Dari data tersebut indikator keberhasilan telah mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan

yaitu rata-rata 75, namun persentase siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal belum mencapai kriteria yang diharapkan yaitu 75%. Dengan demikian penelitian dilanjutkan dengan siklus II.

Pada proses pembelajaran di siklus II diperbaiki dengan menggunakan media puzzle yang disediakan oleh guru, siswa melakukan bongkar pasang bersama dengan kelompoknya untuk menentukan berbagai macam bentuk jaring-jaring kubus dan balok yang berbeda sesuai dengan petunjuk. Semua siswa mulai aktif, asyik dan senang karena tidak membosankan, mereka semakin mempunyai kesempatan untuk mengembangkan daya kreativitas, jaring-jaring yang diperoleh semakin banyak. Namun jika tida ada pembatasan waktu, karena asyik maka tujuan tidak tercapai. Untuk itu siswa diberi kesempatan mengembangkan sendiri di luar jam pelajaran. Indikator keberhasilan dengan rata-rata nilai 81,71 dan siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal adalah 35 siswa dari 39 siswa atau sebesar 89,74%. Dari data tersebut indikator keberhasilan telah mencapai kriteria yang diharapkan yakni rata-rata nilai 75 dan persentase siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal 75% maka siklus dihentikan. Dengan demikian sangatlah jelas penggunaan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menentukan jaring-jaring kubus dan balok pada siswa kelas V SD Muhammadiyah Gunungpring, dan dapat dilihat peningkatannya rata-rata nilai 67,97 menjadi 81,71 dan persentase siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal 62.85% menjadi 89,74%.

49 BAB V

Dokumen terkait