• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

B. Hasil Penelitian

Salah satu upaya yang dilakukan dalam pengembangan kompetensi Aparatur adalah dengan melalui pelatihan teknis. Pelatihan teknis adalah wadah untuk mengembangkan skill kemampuan pegawai sesuai dengan bidang kelembagaannya. Maka untuk mengetahui hasil pelatihan teknis di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Takalar diperlukan strategi pengembangan yang baik dalam meningkatkan

kompetensi aparatur. Berikut adalah indikator instrument Pengembangan Sumber Daya Aparatur Melalui Pelatihan Teknis di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Takalar:

1. Diklat yang sistematis dan terencana

Didalam sebuah tatanan organisasi pemerintah, untuk mengembangkan kompetensi pegawai diperlukan diklat sebagai wadah untuk mengupdate kemampuan atau skill pegawai sesuai dengan tugasnya masing-masing. Diperlukan pendidikan dan pelatihan yang sistematis dan terencana agar sasaran diklat dapat di capai. Diklat dapat dikatakan bersifat sistematis apabila didesain untuk memenuhi kebutuhan individu ataupun organisasi.

Maka untuk mengetahui indikator diklat yang sistematis dan terencana, melalui sub indikator dalam lima pernyataan yaitu pendidikan dan pelatihan di sesuaikan dengan kebutuhan organisasi/instansi, saya mengikuti diklat karena kemauan saya sendiri, program (kurikulum) dalam diklat sudah sesuai dengan kebutuhan pegawai atau organisasi, Widyaiswara yang ditunjuk harus lebih kompeten dalam memberikan materi diklat dan jenis diklat yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pegawai/organisasi.

Untuk mendeskripsikan dari Enam Puluh responden terhadap subindikator Diklat yang sistematis dan terencana dapat dilihat dalam pengolahan data melalui hasil Mean Empiric dan Deviasi Empiric pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Hasil Data Statistik Indikator 1 Diklat yang sistematis dan terencana

X1 X2 X3 X4 X5

N Valid 60 60 60 60 60

Missing 0 0 0 0 0

Mean 3.58 2.83 3.22 3.77 3.48

Std. Deviation .497 .827 .490 .427 .537

Analisis data dengan menggunakan perhitungan SPSS 16.0 Windows.

Dari penjelasan tabel tersebut dengan melihat Mean atau rata-rata dari jawaban responden termasuk dalam kategori Sangat baik jika dilihat dari skor penilaian M + 1,5 (Sd) keatas. Itu artinya diklat yang sistematis dan terencana sangat dibutuhkan oleh semua instansi pemerintah di Kabupaten Takalar dan sesuai yang terjadi dilapangan. Diklat yang sistematis dan terencana ini akan terarah arah tujuan diklat tersebut. Untuk hasil penilaian menurut jawaban dari responden jika diukur dalam skor penilaian dapat dikategorikan sangat baik.

Berdasarkan tabel tersebut, jawaban responden mengenai subindikator Diklat yang sistematis dan terencana dengan pernyataan pendidikan dan pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi/instansi (X1) hasil rata-rata/Mean 3.58.

adapun tabel skor penilaian dari subindikator pertama (X1) sebagai berikut:

Tabel 4.2

Skor penilaian sub indikator 1

(Pendidikan dan pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 35 58,3%

Setuju 25 41,7%

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah Total 60 100%

Sumber: Data yang sudah diolah

Sesuai dengan jawaban responden mengenai sub indikator Pendidikan dan pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi/instansi (X1) dengan jumlah skor yang sangat setuju sebanyak 35 dan presentase 58,3% dari jawaban responden menunjukkan bahwa sasaran dan perencanaan dari diklat sudah merujuk pada kebutuhan organisasi atau instansi di Kabupaten Takalar.

Selanjutnya untuk sub indikator kedua, Program (Kurikulum) dalam diklat sudah sesuai dengan kebutuhan pegawai atau organisasi (X2) hasil rata-rata/Mean 3.22, adapun tabel skor penilaian dari subindikator ketiga (X2) sebagai berikut:

Tabel 4.3

Skor penilaian sub indikator 2

(Kurikulum dalam diklat sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi/pegawai)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 15 25,0%

Jawaban responden mengenai Sub Indikator kedua menunjukkan respon yang sangat baik yang diukur dalam skor penilaian. Program (Kurikulum) dalam diklat sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi (X3) rata rata jawaban responden Setuju dengan skor 43 dan presentase 71,7%. Dari hasil jawaban responden yang menunjukkan respon sangat baik dibutuhkan Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Selanjutnya untuk sub indikator ketiga, Widyaiswara yang ditunjuk harus lebih kompeten dalam memberikan materi diklat (X3) hasil rata-rata/Mean 3.77.

dapat dikatakan bahwa trainer (Widyaiswara) disini memiliki peran penting dalam memberikan materi diklat kepada ASN sehingga dibutuhkan trainer yang profesional sesuai dengan bidangnya. Adapun tabel skor penilaian dari subindikator keempat (X3) yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4

Skor penilaian sub indikator 3

(Widyaiswara yang ditunjuk harus lebih kompeten dalam memberikan materi diklat)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 46 76,7%

Untuk sub indikator keempat, Trainer yang ditunjuk harus lebih kompeten dalam memberikan materi diklat (X3) dengan jumlah skor yang sangat setuju sebanyak 46 dan presentase 76,7%. Dari jawaban responden menunjukkan bahwa untuk Widyaiswara atau trainer yang ditunjuk harus lebih kompeten dalam memberikan materi diklat. Widyaiswara yang ditunjuk harus sesuai dengan bidangnya dan menguasai materi yang akan diberikan kepada peserta diklat.

Selanjutnya untuk sub indikator keempat, Jenis diklat yang dilaksanakan disesuaikan dengan kebutuhan pegawai/Organisasi (X4) dengan hasil rata-rata/mean 3.48. Kebutuhan akan keterampilan pegawai itu didapatkan dari hasil pelatihan. Pelatihan yang diberikan oleh pucuk pimpinan ataupun trainer harus disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, misalnya kebutuhan akan peningkatan komptensi ataupun diklat kepemimpinan yang dibutuhkan oleh pegawai dalam mengelola organisasi. Adapun tabel skor penilaian dari subindikator kelima (X4) sebagai berikut:

Tabel 4.5

Skor penilaian sub indikator 4

(Jenis diklat yang dilaksanakan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi/pegawai)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 30 50,0%

Untuk sub indikator keempat, jenis diklat yang dilaksanakan disesuaikan dengan kebutuhan pegawai (X4) dengan jumlah skor setuju sebanyak 29 dan presentase 48,3%. Ini menunjukkan bahwa target group atau sasaran diklat yang diadakan oleh BKPSDM Kab Takalar sudah sesuai dengan kebutuhan instansi di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar mengenai peningkatan kompetensi aparatur. Sasaran dari diklat ini tidak hanya untuk pengembangan Sumber Daya Manusia akan tetapi juga akan berdampak bagi organisasi yang dikelolanya agar pencapaian tujuan mudah dicapai.

Dari penjelasan keempat sub indikator tersebut, Peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagai strategi yang digunakan oleh BKPSDM Kabupaten Takalar dalam pengembangan sumber daya aparatur untuk meningkatkan kompetensi adalah dengan melalui diklat teknis. Sesuai dengan Instruksi dari Peraturan Presiden No 34 Tahun 1972 bahwa tujuan diadakannya pendidikan dan

pelatihan adalah untuk membina, memelihara, meningkatkan dedikasi aparatur, abdi negara dan abdi masyarakat kepada pancasila, Negara dan Pemerintah. hal tersebut sesuai yang diadakan oleh BKPSDM Kabupaten Takalar yang melaksanakan pelatihan teknis peningkatan kompetensi ini adalah untuk membekali pegawai sesuai tugas kelembagaannya dalam mengelola organisasi dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. Untuk indikator pertama mengenai diklat yang sistematis dan terencana diperlukan untuk menentukan arah dan tujuan diklat. Sebagai pembawa materi dalam diklat seorang widyaiswara harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya dalam memberikan materi diklat. Oleh karena itu sebagai sasaran dari BKPSDM Kabupaten Takalar dalam meningkatkan kompetensi pegawai di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar dibutuhkan diklat yang disesuaikan dengan kebutuhan pegawai dan organisasi.

Jika sasaran atau diklat sudah jelas maka kurikulum dalam diklat harus disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Bagi peserta diklat yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar menunjukkan respon sangat baik dalam mengikuti diklat dengan kemauan sendiri akan tetapi masing-masing pimpinan juga berhak memberikan mandat kepada bawahannya untuk mengikuti diklat teknis peningkatan kompetensi sebagai bentuk persetujuan atau pendelegasian dari instansi terkait.

2. Pengembangan yang Berkesinambungan

Untuk mendeskripsikan jawaban dari Enam Puluh responden terhadap subindikator Pengembangan yang berkesinambungan. Untuk

memperbaharui kembali pengetahuan pegawai yang sudah didapatkan dari pelatihan sebelumnya maka diperlukan pengembangan yang berkesinambungan/berkelanjutan sebagai upaya untuk mengevaluasi kembali ilmu yang sudah didapatkan dengan pelatihan yang berkesinambungan. dapat dilihat dalam pengolahan data melalui hasil Mean Empiric dan Deviasi Empiric mengenai sub indikator tersebut pada tabel

Analisis data dengan menggunakan perhitungan SPSS 16.0 Windows.

Dari hasil penilaian menurut subindikator jawaban responden, jika kita ukur dari Mean atau rata-rata jawaban responden yaitu M+ 1,5 (Sd) keatas termasuk dalam kategori sangat baik. Itu artinya pengembangan yang berkesinambungan perlu dilakukan kepada pegawai di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar dalam meningkatkan kinerjanya.

Berdasarkan tabel tersebut, berikut jawaban responden mengenai subindikator Pengembangan yang berkesinambungan dengan pernyataan program Diklat dilaksanakan secara berkelanjutan (X5) hasil rata-rata/Mean 3,38. Salah

satu upaya dalam meningkatkan kinerja aparatur adalah dengan mengikuti program diklat yang berkelanjutan sebagai upaya untuk mengevaluasi kembali ilmu yang sudah didapatkan dengan pelatihan yang berkesinambungan. Program diklat yang dilaksanakan secara berkelanjutan maka pengalaman dan ilmu baru yang didapatkan pada saat pelatihan akan berdampak pada kinerja dan menambah pengetahuan baru bagi pegawai. Adapun tabel skor penilaian dari subindikator keenam (X5) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Skor penilaian sub indikator 5 (Diklat dilaksanakan secara berkelanjutan)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 26 43,3%

Sesuai dengan jawaban responden megenai sub indikator keenam diklat dilaksanakan secara berkelanjutan (X5) dengan jumlah skor yang setuju 31 dan presentase 51,7%. Pengembangan kompetensi yang berkelanjutan diperlukan untuk memperdalam pengetahuan pegawai sesuai dengan tugas kelembagaannya.

Sesuai yang peneliti dapatkan dari hasil observasi di kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Takalar, setiap tahunnya selalu mengadakan

pelatihan teknis sebagai fasilitator yang menunjang kinerja pegawai dalam mengelolah organisasi dari masing-masing instansi di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar. Pelatihan teknis yang diadakan oleh BKPSDM Kabupaten Takalar sudah berkesinambungan akan tetapi belum merata kepada semua PNS di pemerintah Daerah Kabupaten Takalar. Itu dilihat dari jumlah PNS yang ikut dalam bimtek peningkatan kompetensi yang diikuti sebanyak 60 orang PNS merupakan perwakilan dari semua intansi, Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah dan Kantor Camat se-Kabupaten Takalar.

Selanjutnya untuk sub indikator kedelapan, Diklat dilaksanakan satu kali sesuai kebutuhan organisasi (X6) hasil rata-rata/Mean 2,65. adapun tabel skor penilaian dari subindikator ketujuh (X6) sebagai berikut:

Tabel 4.8

Skor penilaian sub indikator 6

(Diklat dilaksanakan satu kali sesuai kebutuhan organisasi)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 6 10,0%

Jawaban responden mengenai sub indikator ketujuh yaitu diklat dilaksanakan satu kali sesuai kebutuhan organisasi (X6) dengan jumlah skor yang

setuju sebanyak 28 dan presentase 46,7%. Dari jawaban responden dapat dilihat jumlah yang setuju diklat peningkatan kompetensi ini dilakukan satu kali sesuai kebutuhan organisasi. Dari hasil observasi peneliti dilapangan, kegiatan pelatihan teknis peningkatan kompetensi yang diadakan BKPSDM Kabupaten Takalar sudah dilakukan satu kali dalam setahun yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah se-Kabupaten Takalar.

Selanjutnya untuk sub indikator kedelapan, Diklat yang berkelanjutan akan memperdalam pengetahuan pegawai mengenai tugas kelembagaannya (X7) hasil rata-rata/Mean 3,58. adapun tabel skor penilaian dari subindikator kedelapan (X7) sebagai berikut:

Tabel 4.9

Skor penilaian sub indikator 7

(Diklat yang berkelanjutan akan memperdalam pengetahuan pegawai mengenai tugas kelembagaannya)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 37 61,7%

Setuju 21 35,0%

Tidak Setuju 2 3,3%

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah Total 60 100%

Sumber: Data yang sudah diolah

Untuk sub indikator yang kedelapan diklat yang berkelanjutan akan memperdalam pengetahuan pegawai mengenai tugas kelembagaannya (X7) dengan jumlah skor sangat setuju 37 dan presentase 61,7%. Dari jawaban responden dapat ditarik kesimpulan bahwa kebutuhan akan diklat yang berkesinambungan akan mempengaruhi kualitas kompetensi aparatur. Sesuai hasil observasi peneliti dilapangan, BKPSDM Kabupaten Takalar mengadakan pelatihan teknis peningkatan kompetensi satu kali dalam setahun yang menjadi sasaran adalah PNS di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar sesuai tugas kelembagaannya dalam mengelola organisasinya.

Selanjutnya untuk sub indikator kesembilan, Diklat dilaksanakan secara berjenjang (X8) hasil rata-rata/Mean 3,32. adapun tabel skor penilaian dari subindikator kesembilan (X8) sebagai berikut:

Tabel 4.10

Skor penilaian sub indikator 8 (Diklat dilaksanakan secara berjenjang)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 21 35,0%

Untuk sub indikator kesembilan diklat dilaksanakan secara berjenjang (X8) dengan skor yang setuju sebanyak 37 dan presentase 61,7%. Melihat jawaban responden yang lebih banyak setuju mengenai diklat yang dilakukan secara berjenjang. Dari hasil observasi peneliti dilapangan, BKPSDM Kabupaten Takalar sudah melakukan diklat yang berkelanjutan tetapi tidak berjenjang.

Berjenjang artinya BKPSDM Kabupaten Takalar harusnya memberikan pelatihan yang berjenjang atau bertingkat sesuai dengan golongan pegawai misalnya yaitu sesuai dengan beban kerja yang diberikan oleh pegawai dalam menjalankan tupoksinya pada organisasi yang dikelola.

Dari keempat penjelasan dari subindikator pengembangan yang berkesinambungan, maka dapat ditarik kesimpulan untuk mendapatkan hasil yang maksimal pelatihan teknis ini maka dibutuhkan pelatihan yang berkelanjutan untuk memperbaharui kinerja pegawai dalam menjalankan tugasnya. Sesuai yang dikemukakan oleh Daryanto dan Bintoro (2014:33) dalam kutipannya Edison Siregar (2018) mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan sebagai upaya yang disebabkan karena kekurangmampuan manusia atau kurangnya kemampuan manejerial. Kurangnya produktivitas pegawai sangat berpengaruh terhadap perkembangan organisasi dan akan memperlamban pekerjaan sehingga diperlukan pelatihan peningkatan kompetensi. Oleh karena itu BKPSDM Kabupaten Takalar sudah melakukan diklat teknis peningkatan kompetensi secara berkelanjutan akan tetapi masih belum merata kepada seluruh PNS di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar. Diklat yang berkelanjutan ini secara tidak lansung akan memperdalam pengetahuan pegawai dan membina

aparatur agar menjadi aparatur yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mencapai tujuan nasional sesuai dengan Instruksi dari Presiden No 34 Tahun 1972. Diklat peningkatan kompetensi yang dilaksanakan oleh BKPSDM Kabupaten Takalar satu kali dalam setahun yang diikuti oleh PNS perwakilan dari seluruh OPD Di Kabupaten Takalar dan materi diklat yang didapatkan terus mengalami perubahan sesuai kebutuhan pegawai. Adapun diklat teknis peningkatan kompetensi ini BKPSDM Kabupaten Takalar sudah berkelanjutan tetapi belum berjenjang atau bertingkat sesuai dengan golongan atau pangkat pegawai sesuai dengan beban kerjanya dan pelaksanaan diklat teknis peningkatan kompetensi masih bersifat Random dari PNS di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar.

3. Penciptaan organisasi pembelajar

Untuk mendeskripsikan dari Enam Puluh responden terhadap subindikator Penciptaan organisasi pembelajar dapat dilihat dalam pengolahan data melalui hasil Mean Empiric dan Deviasi Empiric pada tabel 4.11. Salah satu faktor berkembangnya Sumber daya manusia dalam organisasi adalah menciptkan organisasi pembelajar dalam lingkungan kerja. Penciptaan organisasi pembelajar sangat mendukung bagi pegawai dalam meningkatkan semangat kerja seperti lingkungan kerja yang mendukung, rekan kerja yang sportif dan pucuk pimpinan yang sangat mendukung dan merangkul pegawainya dalam mempelajari hal-hal yang baru sehingga mudah bagi pegawai untuk belajar dan mengembangkan ilmu yang dimilikinya, sehingga itu akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi. Dapat dilihat dalam

pengolahan data melalui hasil Mean Empiric dan Deviasi Empiric mengenai sub indikator tersebut pada tabel 4.11 adalah sebagai berikut:

Berikut sebagai berikut:

Analisis data dengan menggunakan perhitungan SPSS 16.0 Windows.

Dari hasil penilaian menurut subindikator jawaban responden, jika kita ukur dari Mean atau rata-rata jawaban responden terhadap subindikator pernyataan yaitu M + 1,5 (Sd) keatas termasuk dalam kategori sangat baik. Itu artinya penciptaan organisasi pembelajar di lingkungan kerja juga mempunyai dampak terhadap perkembangan kinerja aparatur. Suasana atau lingkungan kerja yang nyaman, budaya saing serta partner kerja yang sangat mendukung juga berperang penting dalam meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar.

Untuk sub indikator kesepuluh, Kendala yang saya temui ditempa kerja dapat dijadikan proses pembelajaran (X9) hasil rata-rata/mean 3,28. Berikut tabel skor penilaian dari subindikator kesepuluh (X9):

Tabel 4.12

Skor penilaian sub indikator 9

(Kendala yang saya temui ditempat kerja dapat dijadikan proses pembelajaran)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 19 31,7% dan presentase 65,0%. Dengan melihat kriteria jawaban responden yang setuju mengenai sub indikator tersebut maka kendala yang ditemukan oleh pegawai dilingkungan kerja dapat dijadikan bahan pembelajaran mengenai hal-hal yang baru dan akan berdampak pada kualitas kinerja pegawai.

Selanjutnya untuk sub indikator kesebelas, Peningkatan kompetensi pegawai hanya dengan melalui diklat (X10) hasil rata-rata/mean 2,35. Sebagai upaya dalam meningkatkan prestasi pegawai maka diperlukan diklat sebagai upaya meningkatkan kompetensi pegawai sebagai sasaran utamanya. Untuk mendeskripsikan jawaban responden mengenai sub indikator tersebut berikut tabel skor penilaian dari subindikator kesebelas (X10):

Tabel 4.13

Skor penilaian sub indikator 10

(Peningkatan kompetensi pegawai hanya dengan melalui diklat)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 4 6,7%

Untuk sub indikator kesebelas peningkatan kompetensi pegawai hanya dengan melalui diklat (X10) dengan jumlah skor yang setuju sebanyak 45 dan presentase 58,3%. Dengan melihat kriteria jawaban responden mengenai subindikator tersebut rata-rata jawaban responden tidak setuju hanya diklat sebagai sarana peningkatan kompetensi. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh pegawai di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar dalam meningkatkan kompetensi seperti lingkungan kerja yang mendukung untuk mempelajari hal-hal yang baru, banyak belajar dari rekan kerja dan tentunya atasan memberikan ruang gerak untuk berinovasi.

Selanjutnya untuk sub indikator kedua belas, Saya banyak belajar dari rekan kerja saya (X11) hasil rata-rata/mean 3,13. Berikut tabel skor penilaian dari subindikator keempatbelas (X11):

Tabel 4.14

Skor penilaian sub indikator 11 (Saya banyak belajar dari rekan kerja saya)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 12 20,0%

Setuju 45 75,0%

Tidak Setuju 2 3,3%

Sangat Tidak Setuju 1 1,7%

Jumlah Total 60 100%

Sumber: Data yang sudah diolah

Untuk sub indikator kedua belas saya banyak belajar dari rekan kerja saya (X11) dengan jumlah skor yang setuju sebanyak 45 dan presentase 75,0% dan sub indikator keempat belas saya banyak belajar dari rekan kerja saya. Artinya adanya keterkaitan antara pegawai satu dan lainnya untuk saling mempelajari apa yang menjadi kekurangan pegawai sehingga dapat mempengaruhi pola pikir atau kemampuan pegawai dalam mengelola instansi yang tersebar di lingkungan Pemda Kabupaten Taklalar.

Selanjutnya untuk sub indikator ketiga belas, Atasan saya memberikan banyak ruang untuk belajar dalam meningkatkan kompetensi saya (X12) hasil rata-rata/mean 3,35. Berikut tabel skor penilaian dari subindikator ketiga belas (X12):

Tabel 4.15

Skor penilaian sub indikator 12

(Atasan saya memberikan banyak ruang untuk belajar dalam meningkatkan kompetensi saya)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 22 36,7%

dalam meningkatkan kompetensi saya (X12) dengan jumlah skor yang setuju sebanyak 37 dan presentase 61,7%. Dengan melihat sub indikator tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa peningkatan kompetensi pegawai tidak hanya dengan melalui diklat akan tetapi ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai.

Melihat jawaban responden mengenai indikator penciptaan organisasi pembelajar di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar, dapat kita tarik kesimpulan mengenai kelima sub indikatornya yaitu tentang penciptaan organisasi pembelajar jika kita lihat jawaban dari responden mengenai sub indikator peningkatan kompetensi pegawai hanya melalui diklat sebanyak 58,3% yang tidak setuju hanya diklat sebagai sarana peningkatan kompetensi. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai sesuai jawaban responden

mengenai atasan memberikan banyak ruang untuk belajar dalam meningkatkan kompetensi saya jumlah skor yang setuju sebanyak 37 dengan presentase 61,7%.

Sejalan dengan filosofi konteks yang dikemukakan oleh Simamora (1995:19) yang mengatakan bahwa manager harus mampu menciptakan budaya kerja yang inovatif agar pegawai terdorong untuk menggunakan keahliannya semaksimal mungkin. Jadi dapat dikatakan bahwa peran pucuk pimpinan sangat penting dalam menciptakan budaya kerja sehingga sebagai bawahan dapat mempelajari hal hal baru dan menciptakan inovasi demi kemajuan organisasi yang dikelola. saya banyak belajar dari rekan kerja saya jumlah skor yang setuju sebanyak 45 dengan presentase 75,0%, kendala yang pegawai dapatkan ditempat kerja dapat dijadikan proses pembelajaran jumlah skor yang setuju sebanyak 39 dengan presentase 65,0% dan masalah yang saya temui ditempat kerja saya menurunkan prestasi kerja saya jumlah skor yang tidak setuju 43 dengan presentase 71,7%. Dengan melihat jawaban responden, maka peningkatan kompetensi PNS di lingkungan Pemda Kabupaten Takalar tidak hanya dengan melalui diklat.

4. Diklat yang terkait dengan kinerja

Untuk mendeskripsikan dari Enam Puluh responden terhadap subindikator Diklat yang terkait dengan kinerja dapat dilihat dalam pengolahan data melalui hasil Mean Empiric dan Deviasi Empiric pada tabel 4.16 sebagai berikut:

Hasil Data Statistik Indikator 4

Analisis data dengan menggunakan perhitungan SPSS 16.0 Windows.

Dari hasil penilaian menurut subindikator jawaban responden, jika kita ukur dari Mean atau rata-rata jawaban responden terhadap subindikator pernyataan yaitu M + 1,5 (Sd) keatas termasuk dalam kategori sangat baik. Itu artinya diklat yang dilakukan harus sesuai dengan sasaran organisasi yaitu terkait dengan kinerja aparatur. Diklat dilakukan supaya memiliki dampak yang baik bagi aparatur terkait dalam kinerjanya dalam mengelola organisasi. Dari hasil observasi peneliti dilapangan, Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Takalar sudah melakukan diklat yang terkait dengan kinerja berdasarkan indikator penelitian. Itu dapat diukur dari jawaban responden mengenai subindikator diklat terkait dengan kinerja.

Berdasarkan tabel tersebut, jawaban responden mengenai subindikator Diklat diberikan disesuaikan dengan kinerja karyawan (X14) hasil rata-rata/Mean 2,93. adapun tabel skor penilaian dari subindikator keempat belas (X14) sebagai berikut:

Tabel 4.17

Skor penilaian sub indikator 13

Diklat diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pegawai)

Item Pernyataan Jumlah Presentase (%)

Sangat Setuju 5 8,3%

Untuk subindikator keempat belas diklat diberikan disesuaikan dengan kinerja karyawan (X13) dengan jumlah skor yang setuju sebanyak 47 dan presentase 78,3%. Salah satu faktor yang mempengaruhi majunya organisasi adalah kemampuan seorang pegawai dalam me-manage dan mengelola organisasinya. Sesuai dengan jawaban responden yang dominan setuju mengenai subindikator diklat harus diberikan disesuaikan dengan kinerja pegawai. Masing-masing pegawai dilingkungan Pemda Kabupaten Takalar memiliki kualitas kinerja yang berbeda-beda. Sebagai alat yang mengatur jalannya organisasi, pegawai dilingkungan Pemda Kabupaten Takalar yang memiliki kualitas kinerja

Untuk subindikator keempat belas diklat diberikan disesuaikan dengan kinerja karyawan (X13) dengan jumlah skor yang setuju sebanyak 47 dan presentase 78,3%. Salah satu faktor yang mempengaruhi majunya organisasi adalah kemampuan seorang pegawai dalam me-manage dan mengelola organisasinya. Sesuai dengan jawaban responden yang dominan setuju mengenai subindikator diklat harus diberikan disesuaikan dengan kinerja pegawai. Masing-masing pegawai dilingkungan Pemda Kabupaten Takalar memiliki kualitas kinerja yang berbeda-beda. Sebagai alat yang mengatur jalannya organisasi, pegawai dilingkungan Pemda Kabupaten Takalar yang memiliki kualitas kinerja

Dokumen terkait