• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP

D. Hasil Penelitian Kemasyarakatan

I. Identitas A. Klien

1. Nama : Jekson Aritonang 2. Tempat / tgl lahir : Muara 15 Pebruari 1989 3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Agama : Kristen

5. Bangsa/Suku bangsa : Indonesia / Batak Toba 6. Pendidikan : SMP Kls 1 ( D O ) 7. Pekerjaan : Kernet Angkutan 8. Status Perkawina : Belum Kawin

9. Alamat : Jl. Panglima Denai Gg. Rawa No. Medan Amplas

B. Orang Tua Wali

Ayah :

a. Nama : Patar Aritonang b. Tempat / tgl lahir : ± 53 tahun c. Agama : Kristen

e. Pendidikan : SD (tamat) f. Pekerjaan : Tani

g. Alamat : Jl. Tapanuli Utara h. Keterangan : Ayah Kandung

Ibu :

a. Nama : Surun Br. Siregar b. Tempat / tgl lahir : Toba, 53 tahun

c. Agama : Kristen

d. Bangsa/Suku bangsa : Indonesia / Batak Toba e. Pendidikan : SD (tamat)

f. Pekerjaan : Tani

g. Alamat : Simpang Padang Pasir Rantau Parapat h. Keterangan : Ibu kandung (Penjamin)

C. Susunan Keluarga Tabel 1 :

No. Nama Umur L/P Status Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Patar Aritonang Suran Br. Siregar Lokjo Aritonang Melia Aritonang Rani Wati Rosma Rohana Jekson Aritonang 53 thn 53 thn 27 thn 25 thn 20 thn 18 thn 17 thn L P L P P P L Ayah kandung Ibu kandung Anak Kandung Anak Kandung Anak Kandung Anak Kandung Anak Kandung Meninggal dunia Ibu R.tangga Kawin Kawin Belum Kawin Belum Kawin Tersangka

II. Masalah

Berdasarkan hasil intervieu pada hari kamis tanggal 8 pebruari 2007 dingan klien, keluarga dan pihak terkait dalam masalah ini kami susun dalam laporan Penelitian Kemasyarakatan sebagai berikut :

1. Penahanan Klien

Berdasarkan Surat Laporan Polisi Kota Beasar Medan Sekitarnya No. Pol. 352 / 2007/Tabes tanggal 30 januari 2007 Klien Jekson Aritonga ditahan sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana Penganiayaan oleh

Poltabes MS. terhitung mulai tanggal 30 Januari 2007 sampai diadakannya Penelitian Kemasyarakatan dari BAPAS Klas I Medan

2. Kronologis Pelanggaran

a. Menurut keterangan klien saat Pembimbing Kemasyarakatan mengintervieu di Poltabes medan memberikan keterangan sebagai berikut :

b. Klien An. Jekson Aritonang pada hari selasa tanggal 30 Januari 2007 sedang melintas di Jalan Panglima Denai depan Terminal Amplas Medan tiba-tiba ditengah jalan saat melintas terjadi kecelakaan yang korbannya seorang perempuan yang sedang berjalan kaki ditabrak oleh 2 orang pengendara sepeda motor dengan spontan Klien menuju ketempat kecelakaan tersebut niatnya ingin menolong korban tabrakan tersebut saat berada ditempat kejadian tabrakan tiba-tiba 2 orang laki- laki yang sedang mengendarai sepeda motor yang menabrak korban soerang perempuan mau melarikan diri, klien langsung

menarik/memegang dan memukul sebanyak 1 kali kesalah satu pengendara sepeda motor agar jangan melarikan diri dan mengatakan bahwa mereka harus bertanggung jawab disaat seperti itu tiba-tiba massa sudah berdatangan dan memukuli pelaku tabrakan tersebut. akhirnya setelah diramai-ramaikan oleh massa pelaku tabrakan tersebut mau bertanggung jawab dengan membawa korban berobat karena anggota tubuh korban ada yang luka dan terkilir. Disaat kedua pelaku korban tabrakan dan klen sudah berada di jalan sisinga mangaraja dekat pajak simpang limun Medan untu mengantar korban berobat tanpa sepengetahuan klien salah satu dari pelaku ternaya pelaku tabrakan tersebut menelepon seseorang, tidak berapa lama datang seorang laki-laki dan klien langsung ditangkap ternyata pelaku tabrakan tersebut menelepon polisi yang langsung datang dengan berpakaian preman klien langsung dibawa dan ditahan untuk diproses sesuai hukum yang berlaku karena klien disangka melakukan penganiayaan terhadap pelaku tersebut.

3. Latar Belakang dan Faktor Penyebab Masalah

Adapun yang melatar belakangi dan factor penyebab masalah sebagai berikut :

a. Klien dan kedua korban sebelumnya tidak saling kenal, pada saat terjadi klien merasa bertanggung jawab karena peristiwa kecelakaan tersebut langsung disaksikan oleh Klien

b. Mulanya pertengkaran antara Klien dan korban secara spontanitas saja dimana klien merasa kasihan melihat ada korban kecelakaan di jalan raya yang sedang membutuhkan pertolongan sementara pelaku mau melarikan diri.

c. Klien bermaksud untuk menolong korban tersebut namun akhirnya klien jadi ikut terlibat langsung dalam peristiwa kecelakaan itu. d. Timbul rasa emosional seketika ( Arogansi Pemuda ) pada diri

Klien, mempertahankan harga dirinya untuk diakui keberadaannya di lingkungan tersebut.

e. Tingkat pendidikan yang masih minim serta pengetahuan yang terbatas dan usia Klien yang masih muda membuatnya tidak dapat memilah-milah perbuatan yang bertentangan dan melanggar hukum yang berakibat mendapat sanksi hukum atas dirinya.

f. Faktor lingkungan kurang baik karena di lingkungan tersebut anak- anak berteman bukan dengan seusianya.

4. Akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan Klien a. Pribadi Klien

Klien harus mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum, untuk sementara waktu aktifitasnya sehari-hari sedikit terhambat dikarenakan klien disibukkan dengan urusan masalahnya di kepolisian

Keluarga merasa sedih dan malu karena masalah ini merupakan aib bagi keluarganya

c. Korban

Pihak korban bernama Richardo Parluhutan Hutagalung warga jalan menteng kelurahan amplas merasa dirugikan secara materi mengalami luka dan sakit sehingga melapor ke pihak Berwajib untuk diproses secara hukum

d. Lingkungan Masyarakat

Akibatnya terhadap masyarakat merasa prihatin dan mengharapkan agar masalah ini dapat secepatnya diselesaikan dengan jalan damai karena klien dan korban sama-sama bermaksud untuk menolong korban kecelakaan tersebut.

III. Riwayat Hidup Klien

1. Riwayat hidup klien sejak dalam kandungan

Riwayat hidup klien sejak dalam kandungan adalah sehat dan normal, lahir dirumah dibantu bidan desa

2. Perkembangan kesehatan klien

a. Perkembangan kesehatan klien menurut pengamatan kami dan keterangan klien dapat dikatakan wajar-wajar saja sesuai dengan usianya.

b. Klien tidak ada menderita atau mengidap penyakit yang bersifat akut maupun kronis.

3. Riwayat Pendidikan

Klien mulai masuk pendidikan formal di SD Negeri Muara (Tapanuli Utara) selama di SD klien tidak pernah tinggal kelas, setamat dari SD klien melanjutkan ke SMP negeri di muara dan hanya sampai kelas I (satu) lalu berhenti kemudian mengangur sampai sekarang.

4. Riwayat Pekerjaan

Klien saat ini tidak mempunyai pekerjaan menetap sebelum bermasalah klien sedang belajar mengemudi angkutan atau sopir

IV. Pandangan Masa Depan

Menurut pengakuan klien semasa kecil klien bercita-cita ingin menjadi TNI ataupun Polri, tetapi setelah putus sekolah harapan tersebut sirna dengan sendirinya. Klien berharap penegak hukum memberi keringanan pada dirinya karena akan meneruskan aktifitasnya meningkatkan kemahirannya sebagai sopir atau driver.

V. Tanggapan Klien Terhadap Masalahnya

Ketika ditanya tanggapan atas masalah yang dihadapinya klien merasa menyesal dan bersalah sehingga membuat seluruh keluarga susah. klien berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan merasa jera.

VI. Keadaan Keluarga

orang tua klien menikah pada tahun 1977 di Tapanuli Utara. Dikaruniai lima orang anak dan klien merupakan anak ke lima dari lima bersaudara atau bungsu.

2. Relasi social dalam keluarga

Menurut keterangan klien dan orang tua klien hubungan relasi social dalam keluarga berjalan baik. klien dan saudaranya saling menyayangi juga dengan ibunya, dan menurut pengakuan kelurganya termasuk taat beragama.

3. Relasi social keluarga dengan lingkungan masyarakat

Relasi social keluarga dengan lingkungan berjalan baik dan biasa-biasa saja selalu aktif dalam kegiatan social di lingkungannya.

4. Keadaan Sosial Ekonomi keluarga

Keadaan social ekonomi keluarga tergolong ekonomi lemah, ayah klien sudah menginggal dunia lima tahun yang lalu sementara ibu klien hanya petani dan seluruh biaya keluarga ditanggulangi dengan cara hidup pas- pasan di desa

5. Keadaan rumah

Rumah yang ditempati klien saat ini adalah rumah kos-kosan dengan sewa Rp. 60.000,- per bulan, sangat sederhana terbuat dari papan, atap seng listrik PLN dan air minum keadaan rumah sangat padat penduduk.

VII. Keadaan Lingkungan Masyarakat Tempat Tinggal Klien

Strata social masyarakat ekonomi menengah ke bawah mempunyai mata pencaharian beraneka macam terdiri dari suku jawa dan batak yang beragama islam dan Kristen yang berinteraksi social terlihat baik dan akur.

VIII. Tanggapan - Tanggapan 1. pihak keluarga

Pihak keluarga berharap agar anaknya atau klien diberi hukuman seringan- ringannya serta keluarga masih bersedia menerima klien dan masih sangat menyayangi klien.

2. Korban

Korban menyerahkan kepada pihak berwajib untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. namun demikian masih mau berdamai jika keluarga klien menganti kerugian korban, berupa materi untuk biaya pengobatan korban 3. Masyarakat dan pemerintah setempat

Masyarakat dan pemerintah setempat merasa prihatin dan menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib dan berharap diberi jalan damai antar korban dan klien.

IX. Kesimpulan Dan Saran

Berdasarkan Pengamatan dan informasi yang diperoleh dari klien, keluarga serta pihak terkait dengan ini pembimbing kemasyarakatan BAPAS Klas I medan menyimpulkan sebagai berikut :

1) Pada dasarnya klien bermaksud/meninggalkan korban tidak lari dari tanggung jawabnya sebagai pelaku tabrak lari di jalan raya.

2) Klien mengakui perbuatannya spontanitas tanpa direncanakan atau didorong pihak lain, hal ini dilakukan karena merasa kasihan atau emosi seketika karena Klien melihat orang membutuhkan pertolongan, Klien bermaksud untuk menolong tetapi akhirnya Klien terlibat dalam pertengkaran tersebut, dan Klien juga sempat memukul kepala korban sebanyak 1(satu) kali dengan tangannya tetapi tidak mengakibatkan luka korban.

3) Pendidikan rendah, pengetahuan terbatas membuat klien belum dapat memilah perbuatan yang benar dan yang salah

4) Klien mengakui perbuatannya dan menyesal serta berjanji tidak mengulangi lagi, dan beru pertaman ini berurusan dengan pihak berwajib

5) Keluraga Klien masih sanggup membimbing dan membina Klien.

b. Saran-saran

Kepada Bapak/Ibu hakim yang terhormat yang menyidangkan perkara klien atas nama : Jekson Aritonang memang terbukti bersalah

dipersidangan dengan memperhatikan UU. No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dan UU. No. 23 Tahun 2002, maka kami dari BAPAS Medan memberikan saran sebagai berikut :

Agar Klien diberikan hukuman yang seringan-ringannya yang mana Pelanggaran Hukum yang dilakukan bukanlah unsure kesengajaan (balas dendan) melainkan tindakan tersebut ia lakukan agar korban tidak lari dari tanggung jawabnya sebagai pelaku dari peristiwa tabrakan tersebut. Klien baru pertama kali berurusan denga Hukum.

Dokumen terkait