• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

4.3.2 Hasil Penelitian Kognisi Sosial

Kognisi sosial adalah bagaimana pandangan, kepercayaan dan prasangka yang dikembangkan dalam masyarakat.

Pengetahuan yang dimaksud dapat dipahami dalam dua hal yaitu pertama, pengetahuan faktual yang umumnya diterima sebagai

“benar” yang kita terima dalam masyarakat.

Kedua, kepercayaan faktual yang dianggap benar karena pendapat sumber-sumber yang otoritas seperti ilmuan, pakar, professional, pejabat, tokoh agama dan sebagainya.

xiii

Kognisi sosial merupakan dimensi untuk menjelajah bagaimana suatu teks diproduksi oleh individu atau kelompok pembuat teks. Disini peran wartawan sangat penting dalam terciptanya suatu teks tertentu dan untuk membongkar bagaimana makna tersebut tersembunyi dari teks, maka dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita. Dalam penelitian kognisi social dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan dalam memandang suatu peristiwa atau kejadian.

Surat kabar harian Kompas mengonstruksikan suatu peristiwa menjadi berita yang dapat menarik perhatian publik sehingga pesan yang disampaikan dalam berita tersebut dapat disampaikan dengan baik kepada pembaca. Koran Kompas juga menggunakan bahasa yang sederhana, sehingga tidak menyulitkan pembaca dalam mencerna berita tersebut. Pemakai bahasa dimaksud untuk menarik perhatian pembacanya dan posisi yang dapat diterima oleh pembaca, sehingga pembaca tidak sulit untuk mengerti pembahasan yang terlalu berat.

Menurut Indra Akuntono:

“Pidato budaya megawati dalam memperingati hari perempuan internasional, ia memilih kata-kata atau kalimat tertentu untuk mempertegas pilihan, sikap dan membentuk

xiv

kesadaran masyarakat maupun pemerintah dan sebagainya”.1

Pemakaian kata, kalimat, proposisi, retorika tertentu oleh media dipahami oleh Teun A. Van Dijk sebagai bagian dari strategi wartawan. Penggunaan kata-kata tertentu bukan semata-mata dipandang sebagai politik berkomunikasi. Suatu cara untuk mempengaruhi pendapat umum, menciptakan dukungan, dan memperkuat legitimasi dan menyingkirkan lawan atau penentang.

Pemilihan bahasa yang baik dan menjadi prioritas koran Kompas dalam mengembangkan berita dalam bentuk tulisan agar mudah dicerna oleh pembacanya, karena segmentasi dari Koran Kompas adalah masyarakat menengah kebawah dan menengah keatas. Sesuai dengan visi dan misi Koran Kompas adalah

“Amanat Hati Nurani Rakyat”. Dengan menggunakan bahasa yang efisien dan sederhana sangat membantu pembaca dalam mengartikan berita yang dibacanya. Pemakaian bahasa tersebut dimaksud untuk menarik perhatian pembaca dan mendapatkan posisi yang dapat diterima oleh pembaca, sehingga pembaca tidak sulit untuk mengerti pembahasan yang berat sekalipun.

Lebih lanjut, Indra Akuntono menjelaskan:

“Dalam menentukan angel berita, Koran Kompas memiliki sifat humanism. Dalam menentukan angel berita Koran Kompas melakukan rapat redaksi dua kali setiap minggunya. Pertama rapat perencanaan yang diadakan hari

1 Wawancara dengan Indra Akuntono melalui Email tanggal 2 November 2015.

xv

senin dengan pembahasan penggarapan berita apa untuk hari ini. Meskipun wartawan tidak ikut rapat redaksi tetapi pertama kali prosesnya berawal berasal dari reporter, lalu reporter menggambarkan apa yang sedang terjadi, otomatis wartawan tersebut sudah dalam proses menentukan angel berita yang akan ditampilkan”.2

Memiliki nilai berita yang tinggi dan sesuai dengan realitas yang ada, Koran Kompas berharap dapat mempengaruhi pemerintah dalam menentukan kebijakan dalam masalah yang ada khususnya yang sudah diatur tentang keterwakilan perempuan 30 persen di parlemen. Keberpihakan Koran kompas berpihak kepada pemerintah atau masyarakat, maka Koran Kompas menurut Indra Akuntono :

“Kompas menjawab berita yang benar-benar objektif selalu berpihak pada masyarakat, karena adanya sebuah pemberitaan itu ditujukan untuk kepentingan orang banyak.

Koran Kompas mendeklarasi menjadi media yang mengutamakan hati nurani rakyat dan berharap terus menjadi kepercayaan masyarakat”.3

Disisi lain, Deddy Rahmady beranggapan :

“Bahwa pemberitaan pidato budaya megawati sangat menarik. Sebab itu Koran Kompas mengungkapkan permasalahan ini ke dalam sebuah pemberitaan agar pemerintah tahu dan melihat serta dapat mengambil

2 Wawancara dengan Indra Akuntono melalui Email tanggal 2 November 2015.

3 Wawancara dengan Indra Akuntono melalui Email tanggal 2 November 2015.

xvi

tindakan yang bijaksana dalam mempertahankan keterwakilan perempuan 30 persen di parlemen”. 4

Posisi perempuan di dunia politik dibutuhkan untuk memasuki tahun pemerintahan baru, adanya beberapa janji politik terkait isu perempuan yang perlu dipenuhi maka perempuan harus berjuang mewujudkan isu-isu terkait kepentingannya, seperti Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, revisi Undang-Undang bagi TKI, Undang-Undang Perlindungan Penyandang Disabilitas, dan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual. Perempuan di Indonesia kini harus berani berkarya dalam berbagai bidang, seperti kebudayaan, social, serta memperjuangkan kesetaraan hak dalam menyampaikan pendapat dan berpolitik.

Untuk itu Indra Akuntono berpendapat :

“Dalam berita itu pesannya focus pada seruan Megawati soekarnoputri yang mengajak perempuan Indonesia berani berpolitik, terjun ke dunia politik. Menurut megawati soekarnoputri banyak kehidupan ini adalah produk politik, melekat dengan mekanisme politik dan jadi tempat penyuaraan kesamaan hak”.5

Dukungan yang diberikan Koran Kompas secara intuisi hanya dengan isi berita yang factual dan actual tanpa ada

4 Wawancara dengan Deddy Rahmady tanggal 7 Oktober 2015.

5 Wawancara dengan Indra Akuntono melalui Email tanggal 2 November 2015.

xvii

penambahan-penambahan sedikitpun dalam isi beritanya. Agar dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat yang membaca dan mengguggah pemerintah agar memiliki perhatian dan kebijakan dalam menindak lanjuti permasalahan ini. Agar mempertahankan keterwakilan perempuan 30 persen di parlemen.

Koran Kompas dalam membuat berita memperhatikan mengenai hal-hal yang berkembang di dalam masyarakat dan akhirnya mampu mempengaruhi isi dan teks yang ditampilkan.

Adelia Krisan berpendapat :

“Berita mengenai Megawati Imbau Perempuan Masuk Politik membuka mata sekaligus membangkitkan semangat khususnya perempuan mulai berpikir untuk terjun ke dunia politik”.6

Megawati ingin perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dunia politik. Jiwa berpolitik harus melekat didalam diri seorang perempuan. Karena seorang perempuan juga bisa membangun sebuah bangsa dengan baik, seperti Megawati yang pernah menjadi seorang Presiden Republik Indonesia dengan sigap memimpin bangsa dan membangun bangsa ini untuk menjadi yang lebih baik.

6 Wawancara dengan Adelia Krisan tanggal 5 Oktober 2015.

xviii 4.3.3 Hasil Penelitian Konteks Sosial

Dimensi ketiga dari analisis Teun A. van Dijk adalah konteks social atau sering disebut analisis sosial. Wacana adalah bagian yang berkembang di masyarakat, sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikontruksi dalam masyarakat. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah bagaimana wacana yang berkembang di masyarakat, proses produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa yang digambarkan oleh Koran Kompas dalam penelitian ini, peneliti menganalisis pidato budaya Megawati yang menghimbau perempuan untuk masuk ke dunia politik. Karena minat perempuan yang masuk ke dunia politik sangat sedikit, sehingga kurang memenuhi 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen. Hal ini sangat dikhawatirkan Megawati akan dihapusnya keterwakilan perempuan 30 persen di parlemen.

Mengapa harus di dukung dan menjadi afirmatif action (pemenuhan kuota perempuan 30 persen) terpilih dalam Pemilu Legislatif.

Menurut Diana Martini :

“Sebelum Barat (Portugis, Belanda, Inggris dan Perancis) datang ke Nusantara perempuan dimuliakan tidak hanya melalui kesetaraan berperilaku, mendapatkan ilmu serta mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dalam membela bangsa dan Negara. Namun ajaran luar yang

xix

masuk menghilangkan ajaran untuk memuliakan derajat perempuan. Pada masa lalu Indonesia mempunya perempuan-perempuan hebat, salah satunya yaitu R.A Kartini yang memperjuangkan kaum perempuan untuk terbebas dari diskriminasi dan memperjuangkan hak-hak perempuan”.7

Megawati Soekarnoputri sebagai penerus perjuangan R.A Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, turun langsung menghimbau perempuan Indonesia dengan memotivasi untuk membangun pola pikir perempuan-perempuan Indonesia.

dalam Peringatan Hari Perempuan Internasional. Dr.(H.C.) Hj.

Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri yang dikenal sebagai Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947 adalah presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001- 20 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita pertama dan anak dari presiden pertama, Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya. Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Perjalanan karier Megawati didunia politik, tahun 1965 sebagai Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Bandung, tahun 1987-1997 sebagai Anggota Fraksi PDI DPR RI Komisi IV, Ketua DPC Jakarta Pusat, tahun 1993-1996 sebagai Ketua Umum PDI versi Kongres Luar Biasa (KLB) PDI di Surabaya, Wakil Presiden Republic Indonesia periode 20 Oktober

7 Wawancara dengan Diana Martini tanggal 9 Oktober 2015.

xx

1999-23 Juli 2001, dan menjadi Presiden Republik Indonesia ke-5 periode 23 Juli 2001-20 Oktober 2004.

Menurut Indra Akuntono :

“Megawati memiliki karakter yang kuat dan satu-satunya perempuan di Indonesia saat ini yang kerap diberi gelar professor politik. Lahir dan tumbuh di keluarga politik, maka darah politik pun mengalir dalam diri Megawati. Suasana politik orde lama, orde baru hingga pasca reformasi Megawati rasakan, sehingga Megawati berpengalaman dan berpengaruh dalam proses politik di Indonesia”. 8

Dalam pidatonya menurut Megawati, berkata bahwa negeri ini sebenarnya tidak pernah kering dari perempuan revolusioner.

Bentuk dukungan terlihat dengan ratusan orang hadir pada acara tersebut. Mereka antara lain Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Perawansa, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta komisioner Komnas Perempuan, Azriana. Mereka-mereka merupakan perempuan-perempuan Indonesia yang saat ini memiliki peran penting di dunia politik untuk sama-sama memajukan dan memperbaiki bangsa Indonesia. Acara itu diakhiri

8 Wawancara dengan Indra Akuntono melalui Email tanggal 2 November 2015.

xxi

dengan penandatanganan ikrar bersama “Suara Perempuan Indonesia”.

Menurut Indra Akuntono :

“Adanya acara tersebut akan dapat memotivasi perempuan-perempuan Indonesia untuk terjun ke dunia politik. Pidato yang disampaikan oleh Megawati sangat bagus. Gagasan-gagasan beliau mengenai pentingnya perempuan masuk kedunia politik sangat menarik.

Megawati juga menyampaikan mengenai isu-isu yang terkait.9

Bahkan menurut Adelia Krisan, bahwa :

“Megawati dapat membangun dan menyemangati perempuan-perempuan Indonesia untuk sama-sama berjuang membangun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik dan memotivasi perempuan Indonesia untuk mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam dunia politik”.10

Dokumen terkait