• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Setelah dilakukan pengumpulan data dapat diketahui karakteristik responden meliputi :

a. Karakteristik Berdasarkan Umur

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Responden Frekuensi Persentase %

1 22 – 23 Tahun 9 28, 1

2 33 – 43 Tahun 9 28, 1

3 44 – 55 Tahun 14 43, 8

Total 32 100,0

Berdasarkan dari tabel 4.1 diatas kelompok umur responden 22 – 23 Tahun sebanyak 9 responden (28,1%), umur 33 – 43 Tahun sebanyak 9 responden (28,1 %), umur 44 –55 Tahun sebanyak 14 responden (43, 8%). Dari data yang didapat bisa disimpulkan responden dengan kelompok umur 44 – 55 Tahun merupakan responden terbanyak yaitu 14 responden ( 43,8 %).

Tabel 4.2 Hasil Crosstabulasi Umur dengan Pendidikan

Umur Kurang Cukup Baik Total

N % N % N % N %

22 – 33 Tahun 1 5,21 6 18,73 2 6,24 9 28,1 33 – 43 Tahun 2 10,42 7 21,86 0 0,00 9 28,1 44 – 55 Tahun 3 10,05 9 28,16 2 6,26 14 43,8 Jumlah 6 25,68 22 68,75 4 12,502 32 100.0 Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel diatas kelompok umur 22 – 33 tahun yang berpengetahuan kurang 1 responden (5,21%), pengetahuan cukup 6 responden (18,73%), dan pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,24%). Kelompok umur 33 – 43 tahun 2 responden (10,42%) pengetahuan kurang, 7 responden (21,86%) pengetahuan cukup dan 0 responden (0%) pengetahuan baik. Kelompok umur 44 – 55 tahun pengetahuan kurang 6 responden (10,05%), pengetahuan cukup 9 responden (28,16%) dan pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,26%).

49

b. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Responden Frekuensi Persentase

% 1 SD 4 12,5 2 SMP 7 21,9 3 SMA 16 50,0 4 Perguruan Tinggi 5 15,6 Total 32 100,0

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan Tabel 2.2 diatas dapat responden yang berpendidikan SD sebanyak 4 responden ( 12,5%), pendidikan SMP sebanyak 7 responden (21,9%), berpendidikan SMA sebanyak 16 responden (50,0%), dan yang berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 5 responden (15,6%). Dari data diatas dapat disimpulkan responden yang paling banyak ialah berpendidikan SMA sebanyak 16 responden (50,0%).

Tabel 4.4 Hasil Crosstabulasi Pendidikan dengan Pengetahuan Pendidikan Kurang Cukup Baik Total

N % N % N % N % SD 2 23,45 2 6,25 0 0,00 4 12,5 SMP 1 3,12 6 18,77 0 0,00 7 21,9 SMA 3 8,79 12 37,50 1 3,13 16 50,0 PT 0 0 2 6,24 3 9,36 5 15.6 Jumlah 6 38.94 22 62,52 4 3,125 32 100,0 Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil crosstab pengetahuan berdasarkan pendidikan, kelompok pendidikan SD sebanyak 2 responden (23,45%) pengetahuan kurang, sedangkan 2 responden (6,25%) pengetahuan cukup dan 0 responden (0,00%) pengetahuan baik. Kelompok pendidikan SMP sebanyak 1 responden (6,70%) pengetahuan kurang, 6

repsonden (18,77%) pengetahuan cukup, dan 0 responden (0,00%) pengetahuan baik. Sedangkan kelompok pendidikan SMA sebanyak 3 responden (8,79%) pengetahuan kurang, sebanyak 12 responden (37,50%), dan sebnayak 3 orang (3,12%) pengetahuan cukup. Serta kelompok PT sebanyak 0 responden tingkat pengetahuan kurang, sebanyak 2 responden (6,24%) pengetahuan cukup, dan sebanyak 3 responden (9,36%) pengetahuan baik.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Responden Frekuensi Persentase %

1 Wiraswasta 15 46,9

2 Swasta 15 46,9

3 PNS 2 6,2

Total 32 100,0

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat diperoleh data karakteristik responden berdasarkan pekerjaan, wiraswasta sebanyak 15 responden (46,9%), swasta sebanyak 15 responden (46,9%), dan PNS sebanyak 2 responden (6,2%). Dari data diatas dapat simpulkan paling banyak karakteristik responden yaitu wiraswasta 15 responden (46,9%) dan swasta 15 responden (46,9%).

Tabel 4.6 Hasil Crosstabulasi Pekerjaan dengan Pengetahuan

Pekerjaan Kurang Cukup Baik Total

N % N % N % N %

Wiraswasta 3 9,38 11 34,39 1 3,13 15 46,9 Swasta 3 9,38 11 34,39 1 3,13 15 46,9

PNS 0 0 0 0 2 6,20 2 6,2

Jumlah 6 18,76 22 68,29 4 12,453 32 100,0 Sumber : Data Primer, 2015

51

Berdasarkan data tabel diatas hasil crosstab tingkat pengetahuan dengan pekerjaan, pada kelompok wiraswasta sebanyak 3 reponden (9,38%) pengetahuan kurang, 11 responden (34,39%) pengetahuan cukup, dan 1 orang responden (3,13%) pengetahuan baik. Pada kelompok pekerjaan swasta terdapat 3 responden (9,38%) pengetahuan kurang, sebanyak 11 responden (34,39%) pengetahuan cukup, dan sebanyak 1 responden (3,13%) pengetahuan baik. Pada kelompok pekerjaan PNS didapatkan hasil berupa 2 responden (6,20%) pengetahuan baik.

2. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil Penelitian dapat diketahui nilai Mean dan Standar Deviasi seperti tabel berikut ini :

Tabel 4.7 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat pengetahuan suami dalam pemberian ASI Eksklusif

16,75 4,38

Sumber : Data Primer, 2015

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Suami Dalam Pemberian ASI Eksklusif

No Pengetahuan Jumlah Persentase %

1 Baik 4 12,5

2 Cukup 22 68,8

3 Kurang 6 18,8

Total 32 100,0

Sumber : Data Primer 2015

Berdasarkan tabel diatas, tingkat pengetahuan suami dalam pemberian ASI Eksklusif di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung Sragen pada

kategori keadaan baik sebanyak 4 responden (12,5 %), pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (68,8%), dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (18,8%)

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan suami dalam

pemberian ASI Eksklusif di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 4 responden (12,5 %), pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (68,8 %), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (18,8 %).

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia apa alam dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011). Menurut Mubarak, (2007) faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan, pekerjaan, umur, dan informasi.

Faktor pertama adalah pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal – hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita – cita tertentu yang

53

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan manusia untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan (Wawan, 2011). Berdasarkan hasil penelitian, responden yang kategori baik adalah sebanyak 4 responden yaitu pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi. Mayoritas berpengetahuan cukup adalah SMA sebanyak 16 responden, sedangkan responden pada kategori kurang sebanyak 4 responden yaitu pendidikan SD. Hal ini berkaitan dengan faktor yang mempengaruh tingkat pengetahuan seseorang yang mengatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula untuk menerima informasi, dan pada akhirnya membuat semaikin baiknya pengetahuan.

Faktor kedua adalah pekerjaan, pekerjaan yaitu lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung (Mubarak, 2007). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebanyak 32 responden terbagi menjadi 3 kategori pekerjaan sebanyak 15 responden pekerjaan sebagai wiraswasta, 11 responden berpengetahuan cukup dan 1 responden berpengetahuan baik, sedangkan pekerjaan PNS sebanyak 2 responden berpengetahuan baik, dan sebanyak 6 responden pekerjaan swasta dan wiraswasta berpengetahuan kurang. Dapat disimpulkan seseorang yang bekerja akan membuat banyak pergaulan sehingga akan mendapatkan informasi yang lebih banyak lagi. Ini merupakan salah satu faktor penghambat dalam pengetahuan.

Faktor ketiga adalah umur, umur semakin cukup, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang lain yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebagian besar kelompok umur, berumur 44 – 55 tahun yaitu 14 responden (43, 8%).

Faktor keempat Informasi, informasi yaitu kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru (Mubarak, 2007). Berdasarkan tempat lokasi penelitian yang dilakukan kurangnya sarana kesehatan, maka kurang juga informasi tentang kesehatan didesa tersebut, dan ini membuat informasi menjadi salah satu faktor penghambat dalam pengetahuan tentang kesehatan tersebut, terutama dalam pemberian ASI Eksklusif.

Dari penelitian yang dilakukan Asari Fitri (2013), Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang ASI Eksklusif di RB Marga Waluyo Surakarta dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 orang responden (15,62%), pengetahuan cukup sebanyak 21 orang responden (65,63%) dan pengatahuan rendah sebanyak 6 orang responden (18,75%). Sedangkan penelitian yang dilakukan Wardani Hayatun 2012, judul penelitian “Gambaran Pendidikan, Motivasi, dan Pengetahuan Suami dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Ulee Kareng Kota Banda Aceh” Tahun 2012 didapatkan hasil dari 14 responden yang berpendidikan tinggi 8 (57,2%) responden yang istrinya memberikan ASI Eksklusif, sedangkan dari 17 responden yang memotivasi tinggi memberikan ASI Ekskulusif sebanyak 10 (58,8%) responden, dan dari 18 responden yang berpengathuan rendah yaitu

55

mayoritas istrinya tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 14 (77,8%) responden.

D. Keterbatasan

1. Kendala

Kendala dalam penelitian ini adalah untuk menemui responden dikarenakan rata – rata responden memiliki kesibukan dalam pekerjaannya. Karena kepala keluarga Desa Gantiwarno mempunyai beragam pekerjaan sehingga sulit untuk menemui dan mengumpulkan seluruhnya yang menjadi salah satu kendala dalam penelitian.

2. Kelemahan/keterbatasan selama penelitian

a. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga penelitian hanya sebatas pada tingkat pengetahuan suami dalam pemberian ASI Eksklusif.

b. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah, dan jawaban responden belum bisa mengetahui pengetahuan responden secara mendalam.

56

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan suami dalam pemberian ASI Eksklusif di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen dalam kategori baik sebanyak 4 responden (12,5 %).

2. Tingkat pengetahuan suami dalam pemberian ASI Eksklusif di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen dalam kategori cukup sebanyak 22 responden (68,8 %).

3. Tingkat pengetahuan suami dalam pemberian ASI Eksklusif di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen dalam kategori kurang sebanyak 6 responden (18,8 %).

4. Faktor Penghambat dan Pendorong Tingkat pengetahuan suami dalam pemberian ASI Eksklusif di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen. Berdasarkan dari hasil penelitian faktor pendorong adalah pendidikan, pekarjaan dan faktor penghambat adalah umur dan informasi.

57

B. Saran

1. Lahan Penelitian

Diharapkan Desa Gantiwarno dengan adanya penelitian ini, dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan khususnya tentang ASI Eksklusif. sehingga dari penyuluhan tersebut dapat memperoleh pengetahuan pentingnya pemberian ASI Ekslusif.

2. Bagi Suami

Bagi suami di Desa Gantiwarno, Mojokerto, Kedawung, Sragen, semoga dengan adanya penelitian ini bisa menambah pengetahuan pada para suami, terutama pada pemberian ASI Eksklusif.

3. Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan tentang ASI Eksklusif, serta dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

4. Bagi Peneliti

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini, bisa membuat peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih jauh, dengan metode penelitian berbeda sehingga mendapatkan hasil penelitian lebih baik lagi.

:RinekeCipta.

DinkesRI.2013.AngkaMenyusuiMasihRendah.Available:http://www.dinkesjateng prov.co.id. Diaksestanggal 15 November 2014.

Hidayat , A. 2014. Metode Penelitian dan Tehnik Analisis Data. Jakarta Selatan :Salemba Medika.

Juherman, Y. N . 2008.Pengetahuan Sikap Dan Peranan Ayah Terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Gizi Mayarakat dan Sumber Daya Manusia Vol.1, No.1, Juli 2008. Bagian Litbang Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kristiyanasari, w. 2011.ASI, Menyusuidan Sadari. Yogjakarta :Nuha Medika. Mulyani, S.M. 2013. ASI dan Pedoman Menyusui. Jogjakarta: Nuha Medika. Notoatmdojo, S. 2012.Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineke Cipta. Prasetyono, D.S. 2009.Buku Pintar ASI Ekslkusif. Jogjakarta: Diva Pres

Proverawati, A, Rahmawati, E. 2010.Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Jogjakarta: Nuha Medika.

Prwawihardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka

Riwidikdo, H. 2013. Statisitk Untuk Penelitian Kesehatan Dengan Aplikasi Program R dan SPSS.Yogjakarta :Pusataka Rihana

Sartono, A. 2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Pendidikan Ibu dan Dukungan Suami dengan Praktek Pemberian ASI Ekslusif di Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan Telogosari Kota Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Vol.1, No.1, November 2012. Bagian Litbang Univerisitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :Alfabeta, Cv.

Wahyuningsih. D, Macmudah. 2013. Dukungan suami dalam pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Keperawatan Maternitas Vol.1, No.2 November 2013. Bagian Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.

Hayatun, Wardani. 2013. Gambaran Pendidikan Motivasi dan Pengetahuan Suami Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Ulee Kareng

Kota

Banda Aceh

.Jurnal Kebidanan‘ U’Budiyah. Vol. 1, No.1, Februari

2012. STIKES ‘ U’Budiyah Aceh. Aceh.

Wawan, A, Dewi, M. 2011.Teori Pengetahuan, Sikap dan Prilaku Manusia. Jogjakarta: Nuha medika.

Dokumen terkait