Bab IV Pelaksanaan dan Hasil Penelitian
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
Subjek penelitian adalah 64 orang karyawan di beberapa coffee shop yang sebagian besar mahasiswa. Berdasarkan data penelitian, deskripsi data dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 10.
Deskripsi data penelitian
Variabel N Min Maks Mean SD
Teoritis Empiris
Manajemen Konflik secara Konstruktif 38 80 144 95 116,83 13,38
Kecerdasan Emosi 45 92 180 112,5 133,33 16,15
Keterangan :
Min : skor terendah yang dimiliki subjek Maks : skor tertinggi yang dimiliki subjek
Mean teoritis : rata-rata skor pada alat penelitian (skor titik tengah nilai skala) Mean Empiris : rata-rata skor pada data hasil penelitian subjek
SD : standar deviasi atau standar penyimpangan
Pembuatan kategorisasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah pada skala Kecerdasan Emosional dan skala Manajemen Konflik secara Konstruktif, dilakukan dengan kategorisasi berdasarkan model distribusi normal menurut Azwar (1999b).
aitemnya diberi skor berkisar antara 1, 2, 3, dan 4. Berdasarkan skor tersebut, maka skor terkecil yang akan diperoleh adalah 45 (45x1) dan skor terbesarnya adalah 180 (45x4). Maka rentangan skor skala diperoleh sebesar 135, hasil dari pengurangan antara skor terbesar dan terkecil (180-45). Kemudian rentangan skor tersebut dibagi dalam enam satuan deviasi standar populasi
(σ),
sehingga diperoleh hasil 22,5 (135:6) yang digunakan untuk membuat kategori normatif skor subjek. Mean teoritisnya(μ)
diperoleh dari jumlah aitem dikalikan skor tengah dari kategori respon yaitu 45x2,5=112,5. Pembagian dalam enam satuan deviasi standar didasarkan karena suatu distribusi normal terbagi atas enam bagian atau enam satuan deviasi standar. Tiga bagian berada di sebelah kiri mean (bertanda negatif) dan tiga bagian lagi berada di sebelah kanan mean (bertanda positif).Pada skala Manajemen Konflik secara Konstruktif, jumlah aitemnya adalah 38 yang masing-masing diberi skor sama seperti skala Kecerdasan Emosional, yakni berkisar antara 1, 2, 3, dan 4. Skor terkecil yang didapat adalah 38 (38x1), dan skor terbesar adalah 152 (38x4). Dengan demikian rentang skor skala adalah 114 (152-38). Rentang skor tersebut, lalu dibagi dalam enam satuan deviasi standar sehingga diperoleh hasil sebesar 19 (114:6). Hasil pembangian tersebut merupakan estimasi besarnya satuan deviasi standar populasi yang akan digunakan untuk membuat kategori normatif skor subjek. Sedangkan mean teoritisnya diperoleh dari jumlah aitem dikalikan skor tengah dari kategori respon yaitu 38x 2,5 =95. Berdasarkan pada perhitungan skor dalam kategorisasi, rerata
keseluruhan subjek untuk kedua variabel masuk dalam kategori tinggi.
Hasil perhitungan di atas kemudian dikategorisasikan berdasarkan model distribusi normal menurut Azwar (1999), yakni :
X ≤ (μ – 1,5 σ) kategori sangat rendah (μ – 1,5 σ) < X ≤ (μ – 0,5 σ) kategori rendah
(μ – 0,5 σ) < X ≤ (μ + 0,5 σ) kategori sedang (μ + 0,5 σ) < X ≤ (μ + 1,5 σ) kategori tinggi (μ + 1,5 σ) < X kategori sangat tinggi Tabel 11.
Kriteria kategorisasi tingkat Kecerdasan Emosional
Skala Rentang Nilai Kategori Subjek Prosentase
Kecerdasan Emosional X ≤ 78,75 Sangat Rendah 0 0,00% 78,75 < X ≤ 101,25 Rendah 1 1,56% 101,25 < X ≤123,75 Sedang 17 26,56% 123,78< X ≤146,25 Tinggi 34 53,13% 146,25< X Sangat Tinggi 12 18,75% Total 64 100,00%
Analisis kategorisasi skala Kecerdasan Emosional menunjukkan bahwa subjek rata-rata memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi, sebagian lainnya dalam taraf sedang, sebagian lagi sangat tinggi, dan hanya seorang yang memiliki kecerdasan emosional rendah, sementara tidak ada subjek yang memiliki kecerdasan emosional sangat rendah.
Untuk kategorisasi skala Manajemen Konflik secara Konstruktif dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 12.
Kriteria kategorisasi tingkat Manajemen Konflik secara Konstruksif
Skala Rentang Nilai Kategori Subjek Prosentase
Manajemen Konflik secara Konstruksif X ≤ 66,5 Sangat Rendah 0 0,00% 66,5 < X ≤ 85,5 Rendah 2 3,12% 85,5 < X ≤104,5 Sedang 7 10,94% 104,5< X ≤123,5 Tinggi 40 62,50% 123,5< X Sangat Tinggi 15 23,44% Total 64 100,00%
Analisis kategorisasi skala Manajemen Konflik secara Konstruktif menunjukkan bahwa subjek rata-rata memiliki tingkat manajemen konflik secara konstruktif yang tinggi, sebagian lagi memiliki tingkat sangat tinggi, beberapa berada dalam kategori sedang, dan dua orang subjek memiliki tingkat yang rendah, sementara tidak ada yang berada dalam kategori sangat rendah.
2. Hasil Uji Asumsi
Sebelum dilakukan analisis data atau uji hipotesis dengan korelasi Product Moment Pearson, terlebih dahulu harus dipenuhi dua syarat, yakni uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows ver. 13.0.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran kedua variabel dalam penelitian ini mengikuti distribusi normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus one sample Kolmogorov-Smirnov
Test. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data Kecerdasan Emosi menghasilkan nilai K-SZ = 0,685 dengan probabilitas 0,736 (p> 0,05), sedangkan data Manajemen Konflik secara Konstruktif menunjukkan nilai K-SZ = 0,814 dengan probabilitas 0,522 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi sebaran variabel Kecerdasan Emosional dan Manajemen Konflik secara Konstruktif bersifat normal, seperti disebutkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 13.
Uji Normalitas. Manajemen Konflik secara
Konstruktif
Kecerdasan Emosional
Kolmogorov-Smirnov Z 0,814 0,685
Asymp. Significant 0,522 0,736
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang linear antara Variabel Kecerdasan Emosional dan Manajemen Konflik secara Konstruktif. Hasil perhitungan menunjukkan deviasi dari linearitas adalah 1,172, F linear sebesar 23,234 dengan probabilitas sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Hal ini membuktikan bahwa terdapat korelasi yang linear antara variabel Kecerdasan Emosional dan Manajemen Konflik secara Konstruktif.
Tabel 14.
Uji Linearitas
F sig
Manajemen Konflik secara Konstruktif
Kecerdasan Emosional (combined)
1,802 0,056
Linearity 23,234 0,000
V 1,172 0,336
3. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis product moment dari Pearson dengan menggunakan SPSS for Windows ver. 13.0. Taraf signifikansi dinyatakan pada taraf 5% (0,05), yang artinya bahwa kemungkinan penolakan hipotesis penelitian sebesar 5 di antara 100 atau dengan kata lain taraf kepercayaan terhadap kebenaran hipotesis penelitian sebesar 95%.
Taraf signifikansi di uji menggunakan uji satu ekor (1-tailed). Uji hipotesis satu ekor dilakukan karena hipotesis pada penelitian ini sudah berarah, yaitu berarah positif (Hadi, 1991).
Hasil dari uji analisis menunjukkan bahwa koefisien korelasi (r) antara manajemen konflik secara konstruktif dan kecerdasan emosional adalah 0,515 pada taraf signifikansi 0,05 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05), maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan manajemen konflik secara konstruktif diterima. Dengan demikian semakin tinggi kecerdasan emosional semakin tinggi manajemen konflik secara konstruktif, dan apabila semakin rendah kecerdasan emosional maka semakin rendah juga manajemen konflik secara konstruktif.