• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini bermanfaat bagi sekolah maupun kepala sekolah dan pengelola pendidikan lainnya yang terlibat agar terlaksananya pembiayaan secara efektif dan efisien.

b. diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang bagaimana penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Dan Prinsip Manajemen 1. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah sebuah proses dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan oranisasi dengan cara bekerja secara bersama-sama dengan orang-orang atau sumber daya yang memiliki organisasi.

Adapun menurut Husnan dan Pudjiastuti (2008:4) manajemen keuangan adalah pengaturan kegiatan keuangan dalam suatu organisasi yang menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan.

Selanjutnya menurut Horne dan Wachowicz (2012:2) yang diterjemahkan oleh Mubarakah manajemen keuangan adalah “manajemen keuangan berkaitan dengan peroleh aset, pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan merupakan segala aktivitas perusahaan berhubungan dengan bagaimana memperoleh, mengelola aset sesuai tujuan perusahan secara menyeluruh.

2. Fungsi Manajemen

Manajemen dalam organisasi pada dasarnya dilakukan sebagai suatu proses (aktivitas) penentuan dan pencapaian suatu tujuan tersebut perusahaan atau organisasi menggunakan fungsi dasar pelaksaan yang terdiri dari: Planning, Organizing, Actuating dan Controlling.

a. Planning (perencanaan) yaitu proses menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecendrungan dimasa yang akan dating dan menentukan strategi dan taktik yang tepat dalam mewujudkan target dan tujuan organisasi.

b. Organizing (pengorganisasian) yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan.

c. Actuating (pengarahan) yaitu berfungsi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis, sehat dan lainnya.

d. Controlling (pengendalian/pengawasan) yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan

Untuk memperjelas arti manajemen di bawah ini dikutip pendapat pakar dibidang manajemen yaitu menurut G. R. Terry dalam bukunya Principles Of Manajement, merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pengelolaan pengelolaan atau yang sering disebut manajemen yaitu bukan hanya melaksanakan suatu kegiatan yang meliputi fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

3. Tujuan Manajemen

Tujuan manajemen adalah agar sumber daya yang ada dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan seperti, sumber daya manusia, peralatan atau sasaran dapat digerakkan sedemikian rupa, agar dapat menghindar dari pemborosan waktu, tenaga dan materi dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

Semua perusahaan atau organisasi membutuhkan yang namanya manajemen, karena tanpa adanya manajemen atau pengelolaan suatu usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Disini ada beberapa tujuan manajemen yaitu:

a. Untuk pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi berdasarkan visi dan misi.

b. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan.

c. Untuk menjapai efisien dan efektivitas kerja suatu perusahaan atau organisasi.

Tujuan manajemen akan tercapai jika langkah-langkah pelaksanaan manajemen ditetapkan secara tepat. Menurut Afififfin (2010) bahwa langkah-langkah pelaksanaan manajemen berdasarkan tujuan sebagai berikut:

a. Menentukan strategi.

b. Menentukan sarana dan batasan tanggung jawab.

c. Menentukan target yang mencakup kriteria hasil, kualitas dan batas waktu.

d. Menentukan pengukuran pengoperasian tugas dan rencana. e. Menentukan standar kerja (efektivitas dan efisiensi).

f. Menentukan ukuran untuk menilai. g. Mengadakan pertemuan.

h. Pelaksanaan.

i. Pengadaan penilaian.

j. Mengadakan review secara berkala.

k. Pelaksanaan tahap berikutnya, berlangsung secara berulang-ulang. 4. Prinsip-Prinsip Manajemen

Adapun prinsip manajemen yang memberikan wewenang kebutuhan informasi manajemen menurut James A. Hall (2009) antara lain:

a. Formalisasi Pekerjaan

Pihak manajemen tidak harus menstruktur individu dengan keahlian yang unik namun mereka harus menstruktur perusahaan disekitar pekerjaan yang dilakukannya. Wilayah perusahaan dibagi ke pekerja yang mewakili posisi pekerjaan yang penuh waktu dan setiap posisi harus dengan jelas mendefinisikan batasan tanggung jawab. Tujuannya ialah untuk menghindari suatu susunan organisasi dimana kemampuan, kinerja dan eksistensi berkelanjutan perusahaan bergantung pada individu tertentu.

Keterlibatan formalisasi pekerjaan suatu perusahaan memungkinkan spesifikasi informasi yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas tersebut.

b. Tanggung Jawab dan Wewenang

Prinsip tanggung jawab (responsibility) merujuk pada kewajiban individu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tanggung jawab sangat terkait dengan wewenang (authority), yaitu memberikan wewenang untuk mengambil keputusan dalam batas-batas tanggung jawab itu. Dalam organisasi bisnis, manajer mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang ke bawah melalui organisasi dari atasan kepada bawahannya, implikasi untuk, prinsip tanggung jawab dan wewenang mendefinisikan jalur pelaporan vertikal perusahaan dimana informasi mengalir.

c. Jangkauan Pengendalian

Jangkauan pengendalian (span of control) seorang manajer merujuk pada banyaknya bawahan yang langsung di bawah pengendaliannya. Ukuran jangkauan berpengaruh pada susunan fisik perusahaan. Keterlibatan para manajer dengan tanggung jawab pengendalian luas beroperasi paling efektif dengan informasi yang lebih ringkas. Sedangkan manajer dengan jangkauan pengendalian sempit membutuhkan laporan yang lebih terperinci. d. Manajemen dengan pengecualian

Prinsip manajemen dengan pengecualian (management by exception) menunjukkan bahwa manajemen harus membatasi perhatian mereka pada wilayah-wilayah yang berpotensi

bermasalah (yaitu, pengecualian) dari pada terlihat dalam aktivitas atau keputusan. Implikasi untuk laporan-laporan harus mendukung manajemen dengan pengecualian melalui pemusatan perhatian pada perubahan faktor-faktor kunci yang menunjukkan gejala ada masalah. perincian yang tidak perlu dapat mengalihkan perhatian ke fakta-fakta yang seharusnya tidak ada laporan.

5. Laporan Manajemen

Laporan merupakan sarana penting untuk menginformasikan kepada para manajer. Laporan manajemen biasanya berbentuk fisik sesuai dengan yang diinginkan atau diperlukan oleh penggunanya. Dapat berupa dokumen kertas atau gambar elektronik yang disajikan di terminal computer, dapat berisi informasi verbal, numerik atau grafis, dan kombinasinya.

a. Tujuan Laporan

Laporan dikatakan berguna apabila memiliki kandungan informasi. Nilainya merupakan dampak terhadap para penggunanya. Adapun tujuan pelaporan umum yaitu:

1) Mengurangi tingkat ketidakpastian yang berkaitan dengan suatu masalah yang dihadapi pengambil keputusan.

2) Mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif. Laporan yang tidak tepat pada sasaran merupakan laporan yang tidak ternilai dan kurang kandungan informasinya. 3) Pelaporan terprogram. Laporan terprogram memberikan

oleh pengguna yang terdapat pada dua subkelas laporan terprogram.

4) Pelaporan terjadwal dihasilkan oleh sistem pelaporan manajemen menurut waktu yang telah di tetapkan seperti (harian, mingguan, kuartalan, dsb).

5) Laporan menurut permintaan. Dibuat oleh suatu peristiwa, bukan oleh kerangka waktu.

b. Atribut Laporan

Agar efektif, surat laporan harus memiliki atribut sebagai berikut ini:

1) Setiap komponen informasi dalam suatu laporan harus mendukung terhadap keputusan manajer.

2) Laporan harus diringkas sesuai dengan tingkat manajer dalam hierarki perusahaan.

3) Meninjau pengecualian. Laporan-laporan pengendalian harus mengidentifikasi tugas yang mengakibatkan keluar dari pengendalian, dan harus mengabaikan tugas yang di bawah pengendalian.

4) Informasinya harus bebas dari kesalahan yang mengganggu. 5) Informasi harus sedetail mungkin.

6) disiplin waktu. Informasi yang disiplin waktu, yaitu cukup lengkap dan cermat, lebih berharga dari pada informasi yang sempurna tetapi terlambat untuk digunakan.

7) Informasi dalam suatu laporan harus disajikan sesingkat mungkin.

c. Pelapor Khusus

Manajer dengan penggunaan komputer yang terbatas dengan cepat menghasilkan laporan khusus dari komputer mikro, tanpa bantuan tenaga profesional pengolah data. Informasi adalah pokok dari pelaksanaan bisnis dan manajer bisa menggunakan data yang disimpan untuk mendapatkan pengetahuan berharga tentang bisnis mereka. Sumber data ini untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui konsep penggalian data, Penggalian data merupakan proses memilih, mengeksplorasi, dan memodelkan sejumlah besar data untuk membuka hubungan dan sistem global yang ada dalam basis data berukuran besar tetapi tersembunyi. Ada dua pendekatan dalam penggalian data yaitu:

1) Model verifikasi, menggunakan metode penggalian mendalam untuk memverifikasi atau menolak hipotesis pengguna.

2) Model Penemuan, menggunakan penggalian data untuk menemukan informasi yang tidak diketahui tetapi penting, yang tersembunyi dalam data.

Ciri utama dari upaya penggalian data yang sukses adalah pengaplikasian gudang data dari arsip dan operasional. Gudang data merupakan sistem manajemen bisnis data relasional yang telah dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan penggalian data. 6. Akuntansi Pertanggung Jawaban

Konsep akuntansi Pertanggung jawaban menyatakan bahwa setiap peristiwa ekonomi yang mempengaruhi perusahaan adalah tanggungjawab manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing

manajer, karena hampir semua pelaporan manajemen melibatkan Akuntansi Pertanggung Jawaban.

a. Penempatan Tujuan Keuangan Proses Anggaran

Proses anggaran membantu pihak manajemen mencapai tujuan keuangannya dengan membentuk tujuan yang dapat diukur untuk setiap segmen perusahaan.

b. Pengukuran dan Pelaporan Kinerja

Pengukuran dan pelaporan kinerja dilakukan pada setiap segmen operasional dalam perusahaan.

c. Pusat Pertanggungjawaban

Untuk mencapai akuntabilitas, aktivitas bisnis secara teratur mengorganisasikan kegiatan operasi ke dalam unit-unit yang disebut sebagai pusat pertanggungjawaban. Bentuk yan palin umum dari pusat pertanggungjawaban adalah:

1) Pusat biaya. Merupakan suatu unit organisasi dengan tanggung jawab terhadap manajemen biaya dalam batas-batas anggaran. 2) Pusat laba. Manajer pusat laba bertanggungjawab untuk

mengendalikan biaya dan menghasilkan pendapatan.

3) Pusat investasi. Manajer pusat investasi memiliki wewenang umum untuk mengambil keputusan yang secara mendasar memengaruhi perusahaan.

7. Peratuan Pemerintah Tentang Dana Bantuan Operasional Sekolah Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 (tujuh sampai dengan lima belas) tahun wajib

mengikuti pendidikan dasar. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa aparatur Negara menjamin terlaksananya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat (3) disebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab seluruh aparatur Negara termasuk masyarakat yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah. dampak dari undang-undang tersebut yaitu aparatur Negara wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) serta sekolah lain yang sederajat.

Program wajib belajar 9 (sembilan) tahun telah tuntas 7 (tujuh) tahun lebih awal dari target deklarasi Education For All (EFA) di Dakar, karena salah satu indikator pencapaian program wajib belajar 9 (sembilan) tahun dapat diukur dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dan SMP, sehingga pada tahun 2005 APK SD telah mencapai 115%, sedangkan SMP pada tahun 2009 telah mencapai 98,11%.

Mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan perubahan tujuan, pendekatan dan peninjauan program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas. Karena program bantuan operasional sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan juli 2005 lalu, telah berperan penting dalam laju pencapaian wajib belajar 9 (sembilan) tahun.

Adanya perkembangannya tersebut, program BOS mengalami perubahan mekanisme penyaluran dan peningkatan biaya satuan. Sejak tahun 2012 proses dana BOS dilakukan dengan mekanisme transfer dari provinsi ke provinsi yang selanjutnya ditransfer ke

rekening sekolah secara langsung dalam bentuk pemberian dengan sukarela (hibah).

Pelaksanaan program BOS di tentukan oleh beberapa peraturan, yaitu:

a. Peraturan presiden yang menata rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

b. Peraturan menteri keuangan yang menata proses penyaluran dana BOS dari pusat ke provinsi dan pelaporannya.

c. Peraturan menteri dalam Negeri yang menata proses pengelolaan dana BOS di daerah dan mproses penyaluran dari kas daerah ke sekolah.

d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang petunjuk teknis pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS.

Beberapa yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Program BOS tidak akan di bicarakan kembali dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan ini.

B. Analisis Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2005:5), pada dasarnya laporan keuangan itu terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi serta laporan ekuitas. Neraca menunjukkan banyaknya aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada saat itu. Sedangkan pada laporan laba rugi menunjukkan posisi yang dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan ekuitas menunjukkan

sumber dalam penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas.

Menurut Harahab (2009:105) laporan keuangan menjabarkan kondisi keuangan dari hasil usaha suatu perusahaan pada jangka waktu tertentu. Jenis-jenis laporan keuangan yang biasanya dikenal yaitu laporan neraca, laporan laba rugi hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan laporan posisi keuangan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa laporan keuangan untuk perusahaan yang melaporkan posisi keuangan perusahaan pada jangka waktu tertentu, yang tertuju pada laporan neraca, perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas dan arus kas. dimana neraca menunjukkan hasil operasi perubahan selama periode tertentu. Sedankan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasab yang menunjukkan perubahan ekuitas perusahaan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut buku standar akuntansi keuangan (SAK) (2009) antara lain sebagai berikut:

a. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. b. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi kinerja keuangan

serta perubahan posisi keuangan pada suatu perusahaan sehingga memberi manfaat bagi sejumlah besar pemakai (stakeholders) dalam pengambilan keputusan ekonomi.

c. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang perubahan netto dari kekayaan sebagai hasil dari aktivitas usaha.

d. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan saat ini.

e. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau sumber daya yang dipercayakan kepadanya. f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan

dalam suatu periode. 3. Fungsi Laporan Keuangan

Laporan keuangan penting untuk mengetahui secara pasti kondii financial suatu organisasi atau perusahaan. adapun fungsi laporan keuangan yaitu:

a. Menunjukkan kredibilitas perusahaan

Kredibilitas perusahan dapat dibuktikan melalui laporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap, transparan, dan jelas menunjukkan bahwa operasional perusahaan berjalan dengan lancar. Ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan.

b. Meningkatkan proses pengambilan keputusan

Analisis keuangan yang dapat membantu kita dalam mengambil keputusan yang tepat bagi suatu perushaan. Dimana perusahaan tersebut harus berinvestasi, bagaimana perusahaan terebut harus memanfaatkan modal usahanya dan biaya apa saja yang perlu dikurangi semuanya dapat di tentukan melalui laporan keuangan perusahaan.

c. Memperlihatkan kesehatan perusahaan

Sehat atau tidaknya suatu perusahaan dapat inilai dari laporan keuangannya. Dan perlu memperhatikan perputaran uang perusahaannya, jika pengeluaran sebuah perusahaan lebih besar daripada pendapatannya maka dapat di simpulkan bahwa perusahaan tersebut tidak sehat.

Pengelolaan keuangan suatu perusahaan termasuk organisasi kesehataan seperti rumah sakit umum daerah tercermin dari laporaan keuangan yang disusun setiap tahun. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan dari semua kelompok pengguna yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Setiap pengguna laporaan keuangan memiliki motivasi berbeda dalam membaca laporan keuangan. suatu laporan keuangan akan bermanfat bagi sejumlah besar pengguna apabila informasi yang disajikannya dapat dipahami, akan tetapi, informasi dalam laporan keuangan belum begitu jelas dan tidak semua orang dapat memahaminya. Sedangkan bagi pengguna laporan keuangan akan menjadi bahan pertimbangan dala pengambilan keputusan.

4. Komponen-Komponen Laporan Keuangan

Menurut standar akuntansi pemerintah ada beberapa komponen laporan keuangan antara lain:

a. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyediakan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas laporan secara tersamaan pada suatu periode tertentu. Laporan realisasi anggaran menyediakan sumber ringkasan, alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang di olah oleh aparatur Negara, yang menjabarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode laporan. Unsur yang mencakup secara langsung pada laporan realisasi anggaran terdiri dari pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan masing-masing unsur dapat di artikan sebagai berikut:

1) Akuntansi anggaran ialah cara pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan. 2) Akuntansi pendapatan dilakukan secara asas bruto yaitu dengan

melakukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikurangi pengeluaran), pendapatan dikelompokan berdasarkan, transfer masuk yaitu penerimaan uang dan wujud lain, seperti penerimaan dana yang di pertimbangkan dari pemerintah pusat dan dari hasil pemerintah provinsi.

3) Akuntansi belanja, berkaitan dengan pengeluaran yang melalui bendahara pengeluaran. pelaporannya terjadi pada saat

pertanggungjawaban mengenai pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai wewenang pembendaharaan.

Belanja dapat dikelompokan sebagai berikut:

a) Kelompok ekonomi ialah pengelompokan yang berdasarkan pada jenis belanja selama aktivitas. Seperti belanja pegawai, hibah dan bantuan sosial.

b) Kelompok organisasi ialah pengelompokan berdasarkan satuan organisasi penggunaan anggaran.

c) Kelompok fungsi ialah pengelompokan berdasarkan pada fungsi utama aparatur Negara dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.

4) Akuntansi pembiayaan merupakan seluruh transaksi pemerintah, baik pemasukan maupun pengeluaran, yang akan diterima dan yang harus dibayar, yang dalam perhitungan pemerintah terutama diperuntukan menutup devisit atau pemanfaatan anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain berasal dari pinjaman dan hasil investasi. Sedangkan pengeluaran pembiayaan yaitu digunakan untuk membayar kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepeda entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.

b. Neraca

Menurut Jumingan (2003:13) neraca adalah suatu yang sistematis tentang aktiva (assets), utang (liabilites), dan modal sendiri dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Biasanya pada saat buku ditutup yakni akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir tahun.

Menurut Kasmir (2008:28) bahwa neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksud adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.

Berdsarkan sumber Akuntansi Pemerintah (2005), neraca merupakan laporan yang menjabarkan posisi keuangan suatu entitas laporan berkaitan dengan aset, kewajiban dan ekuitas dana pada waktu laporan, unsur-unsur yang da pada neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Unsur-Unsur tersebut didefinisikan sebagai berikut:

1. Aset ialah sumber daya ekonomi yang dikuasai atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu di mana manfaat ekonomi atau sosial umtuk masa depan diharapkan dapat diperoleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya keuangan yang dibutuhkan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

2. Kewajiban ialah hutang yang muncul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya berdampak pada aliran keluar dari sumber daya ekonomi pemerintah.

3. Ekuitas dana ialah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan perbandingan antara aset dan kewajiban pemerintah.

Penyajian neraca dapat ditunjukan untuk kepentingan umum, yakni untuk kepentingan pihak-pihak diluar perusahaan seperti kreditur, pemeang saham, lembaga pemerintah seperti kreditur, pemeang saham, lembaga pemerintah, dan masyarakat umum, maupun untuk kepentingan khusus yang bersifat internal bai kepentingan manajemen.

Dalam prakteknya, neraca disusun mengikuti kaidah-kaidah menurut Jumingan (2005: 14) sebagai berikut:

a) Harus disebutkan judul laporan yang menurut neraca menurut perusahaan, nama laporan (neraca), dan tanggal penyusunan laporan.

b) Dalam bentuk rekening (account form), sebelah kiri selalu diberi judul “aktiva” sedang disebelah kanan selalu diberi judul “utang dan modal sendiri”.

c) Dalam neraca, metode penilaian harta kekayaan yang dianut berdasarkan hara pokoknya (cost).

d) Pos-pos dalam neraca harus dikelompokkan secara lois dan tepat.

e) Pos-pos sejenis tidak akan dikelompokkan sendiri dalam neraca. f) Jumlah suatu kelompok atau sub kelompok harus ditunjukan

dengan jelas.

g) Jumlah keseluruhan kelompok untuk kedua sisi harus sama atau seimbang.

h) Laporan harus menunjukkan hal yang sebenarnya aar supaya jangan menyesatkan. Tambahan keterangan bila perlu dapat dicantumkan dalam catatan kaki sebagai suplemen.

i) Harus digunakan judul pos-pos aktiva dan utang yang bersifat deskriptif.

j) Untuk keperluan analisis laporan keuangan, jumlah sen diabaikan atau dihilankan.

c. Laporan Arus Kas

Menurut Kasmir (2008:29) laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan denan keiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.

Menurut Zaki Baridwan (2008:40) tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Untuk mencapai tujuan ini, aliran kas diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang membedakan ialah pemasukan dan pengeluaran kas yang diperoleh dari pelaksaan investasi, pembelanjaan (financing), dan aktivitas usaha.

Laporan arus kas terdiri atas kas masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu. Kas masuk berupa uang yang masuk ke perusahaan, misalnya hasil penjualan atau pemasukan lainnya, sedangkan kas keluar merupakan bayaknya pengeluaran, salah satunya ialah pembiayaan biaya operasional pemerintah.

Metode permintaan uang pada perusahaan harus dirancang

Dokumen terkait