• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

“Apakah penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction

dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Klumpit pada Tahun Pelajaran 2016/2017?” C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction

pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi Perubahan Kenampakan Bumi pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Klumpit pada tahun pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis

Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapai sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2009:63).

Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut “Dengan menggunakan model pembelajaran pembelajaran

Problem Based Introduction dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali Tahun 2016/2017”. 2. Indikator Keberhasilan

Dalam penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction ini dikatakan efektif, apabila indikator keberhasilan belajar mencapai 85% siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 65.

a. Secara Individu

Siswa dapat mencapai nilai ≥ 65 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan dari sekolah pada materi Perubahan Kenampakan Bumi.

b. Secara Klasikal

Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 65.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Menambah pengembangan ilmu pengetahuan di bidang keguruan, terutama mengenai pengelolaan proses pembelajaran yang efektif dan penambah wacana pengetahuan di bidang penelitian tindakan kelas.

2. Manfaat praktis a. Bagi siswa

Meningkatkan aktivitas dengan model pembelajaran Problem Based Instruction dan memotivasi belajar siswa dalam mengingat serta memahami konsep-konsep IPA.

b. Bagi Guru

Meningkatkan kemampuan guru dalam berkreasi dan berinovasi pada pembelajaran sehingga lebih efektif dan efisien dalam peranannya sebagai fasilitator dan mediator.

c. Bagi sekolah

Meningkatkan profesionalisme guru IPA di sekolah Dasar dengan menulis penelitian ilmiah yang memberikan solusi bagi permasalahan pembelajaran IPA.

d. Bagi peneliti lain

Mengembangkan hasil penelitian dan menumbuhkan rasa sikap positif dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dalam pembelajaran IPA.

e. Bagi pengambil kebijakan

Membantu pihak lembaga pendidikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran IPA agar lebih baik.

F. Definisi Operasional 1. Pengertian IPA

IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang (factual), baik barupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab akibatnya (Wisudawati dan Sulistyowati,

2014:22). Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran serta menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 167).

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu materi yang mempelajari tentang fenomena alam secara nyata dan mempelajari tentang sebab akibat serta memahami alam semesta melalui pengamatan dengan menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan. Dengan kata lain IPA merupakan proses penemuan.

2. Model pembelajaran Problem Based Instruction

Model pembelajaran Problem Based Instruction yang berarti pembelajaran yang berbasis masalah untuk menggali daya kreativitas siswa dalam berpikir dan memotivasi siswa untuk terus belajar menurut (Imas dan Berlin, 2016: 48). IPA cukup baik apabila menggunakan Model Problem Based Instruction sebab model pembelajaran Problem Based Instruction

merupakan model pembelajaran yang mengaitkan permasalahan yang ada dalam materi IPA serta menumbuhkan kreatifitas untuk berpikir dan memotivasi untuk terus belajar.

3. Materi perubahan kenampakan bumi

Materi perubahan kenampakan bumi adalah materi yang terdapat dalam pembelajaran IPA di kelas IV. Perubahan adalah suatu kejadian atau keadaan

yang berubah. Kenampakan bumi adalah susuatu yang berada diatas permukaan bumi baik yang berada didarat ataupun dilaut.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat diukur dengan menggunakan tes guna melihat kemajuan siswa (Slameto, 2008: 7). lebih lanjut Slameto (2008: 8) mengemukakan bahwa hasil belajar diukur dengan rata-rata hasil tes yang diberikan dan tes hasil belajar itu sendiri adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan mengukur kemajuan belajar siswa.

Berdasarkan uraian pendapat diatas, dapat diapahami bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar serta tugas-tugas dan tes.

G. Metode penelitian 1. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah peneltian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Zainal Aqib, dkk., 2014:3).

Menurut harjodipuro bahwa PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik

tersebut dan agar mau untuk mengubahnya. PTK mendorong guru untuk berani bertindak dan berpikir kritis dalam mengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional (Elfanany, 2013:21).

2. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian a. Subjek Penelitian

Peneliti memfokuskan subjek penelitiannya pada siswa kelas IV MI Klumpit. Subjek penelitian berjumlah 20 siswa. Pada umumnya mereka merupakan siswa-siswa yang ceria dan bersemangat ketika berlajar.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Klumpit, Dukuh Girirejo, Desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Mata pelajaran yang menjadi subjek penelitian yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi pokok?, dengan menggunakan model pembelajaran problem based instruction.

c. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 15 Mei sampai 22 Mei 2017. Penelitian dilaksanakan dengan beberapa siklus, setiap siklusnya 1 pertemuan dan setiap pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).

3. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Ada beberapa ahli yang mengemukakan

model penilitian tindakan dengan bagan yang berbeda namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu:

a. Menyusun rancangan tindakan (Planning)

Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah.

b. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

c. Pengamatan (Observasi)

Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data (angket/wawancara/observasi, dan lain-lain)

d. Refleksi (Reflecting)

Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

Berikut skema dari prosedur penelitian.

Gambar 1.1 Siklus PTK

Sumber: (Arikunto, Suharsimi. 2006: 16) Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan

?

4. Instrumen Penelitian

a. Lembar observasi, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPA materi Perubahan Kenampakan Bumi

b. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk memperoleh gambaran umum sekolah dan keadaan proses pembelajaran.

c. Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan nilai. Jenis tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang diadakan setelah diadakan tindakan siklus 1, siklus 2 dan seterusnya.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti nantinya akan dibantu oleh guru kelas. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan tes.

6. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, penulis menganalisa data tersebut dengan teknik deskriptif analitik. Data tersebut dikelola dengan menggunkan deskriptif prosentase nilai yang diperoleh siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Nilai persentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:

NP =

x

100 %

Keterangan :

∑ Skor : Jumlah skor

∑ Skor maksimal : Jumlah skor maksimal

a. Ketuntasan belajar secara individu

Peserta dikatakan tuntas belajar secara individu apabila

Daya serap secara klasikal =

x 100 %

b. Ketuntasan belajar secara kelompok

Ketuntasan belajar =

x 100 %

Peserta dikatakan tuntas belajar secara klasikal bila memperoleh presentase daya secara klasikal 70%

c. Rata-rata hasil belajar

Nilai rata-rata =

H. Sistematika Penulisan

Pada garis besarnya sistematika penulisan adalah sebagai berikut:

Bagian muka skripsi terdiri dari Halaman Judul Skripsi, Nota Pembimbing, Pengesahan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, dan Daftar Tabel. Bagian isi terdiri dari 5 bab, sedangkan dari tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab dan selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam kajian pustaka ini terdiri dari : Belajar meliputi Pengertian Belajar, Ciri-ciri Belajar, Tujuan Belajar, Faktor yang Mempengaruhi Belajar. Hasil Belajar meliputi Pengertian Hasil Belajar, Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar, Penilaian Hasil Belajar, Tujuan Penilaian Hasil Belajar. Kemudian membahas model Problem Based Instruction meliputi pengertian model pembelajaran PBI, Kriteria Pembelajaran PBI, Langkah-langkah Model PBI, Kelebihan dan Kelemahan Model PBI. Hakikat IPA, Materi Perubahan Kenampakan Bumi terdiri dari Pasang Naik dan Pasang Surut, Badai, Erosi, Kebakaran. KKM meliputi Pengertian KKM, fungsi KKM, Prinsip Penetapan KKM, Penentuan Kriteria KKM.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum MIS Klumpit meliputi: Identitas Madrasah, Visi Misi dan Tujuan Madrasah, Letak Geografis, Sarana dan Prasarana, Struktur Organisasi, Keadaan Guru, Kondisi Siswa, Karakteristik Siswa, Deskripsi Kondisi Awal Siswa, Waktu Penelitian. Kemudian Deskripsi Pelaksanaan Siklus I meliputi: Perencanaan Tindakan, Tahap Pelaksanaan, Observasi, Refleksi. Deskripsi Penelitian Siklus II meliputi : Perencanaan Tindakan, Tahap Pelaksanaa, Obervasi, Refleksi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang deskripsi hasil belajar tiap siklus meliputi: Deskripsi Data Pra Siklus, Deskripsi Data Siklus I, Deskripsi Data Siklus II, dan Pembahasan.

BAB V PENUTUP

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Menurut Morgan (dalam Suprijono, 2011:3) “Learning is any realityvely permanent change in behavior that is a result of past exsperience” (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman). Belajar menurut Syah (dalam Sriyanti, dkk. 2009: 17) adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang realitive menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Sedangkan menurut Chaplin (dalam Kastolani, 2014: 53) mengungkapkan definisi belajar menjadi dua rumusan. Pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Kedua, belajar adalah proses memperoleh respon- respon sebagai akibat adanya latihan khusus.

Oemar Hamalik (dalam Sam’s, Rosma Hartini. 2010: 31) belajar diartikan sebagai proses perubahan prilaku akibat adanya interaksi individu dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam belajar mengandung tiga hal pokok, yaitu:

a) Belajar mengakibatkan perubahan kemampuan atau perilaku. b) Perubahan kemampuan atau perilaku bersifat relatif menetap.

c) Perilaku tersebut disebabkan karena hasil adanya latihan atau pengalaman dan bukan karena proses dari pertumbuhan atau kematangan.

2. Ciri – Ciri Belajar

Aktivitas dalam belajar memiliki ciri – ciri tertentu. Menurut Baharudin & Esa N. W(dalam Sriyanti, dkk. 2009:18) ciri– ciri belajar meliputi:

a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.

b. Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan prilaku itu bisa jadi bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku itu merupakan latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. 3. Tujuan Belajar

Belajar itu sendiri memeiliki tujuan yang hendak dicapai. Secara umum tujuan dari belajar adalah:

a. Untuk mendapakan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir. kemampuan pengembangan berpikir membutuhkan adanya bahan pengetahuan, dan kemampuan berpikir dapat memperluas pengetahuan. b. Penanaman konsep dan keterampilan

Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu keterampilan yang baik ketrampilan jasmani yang dapat dilihat dan dialami sehingga menitik beratkan pada keterampilan gerak

atau penampilan anggota tubuh seseorang yang sedang belajar, atau keterampilan rohani yang menyangkut persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreatifitas atau penyelesaian dan merumuskan suatu masalah atau konsep.

c. Pembentukan sikap

Guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa. Guru harus cakap dalam mengarahkan motivasi dan berpikir bahwa pribadi guru dipakai seorang uswah (Kastaloni , 2014:67)

4. Prinsip – Prinsip Belajar

Tujuan dari belajar dapat tercapai secara maksimal apabila dalam pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hal itu dapat terwujud jika dalam pelaksanaannya berpedoman pada prinsip-prinsip dari belajar. Prinsip-prinsip belajar tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama, prinsip belajar adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar memiliki ciri sebagai berikut:

a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari.

b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

d) Positif atau berkomulasi.

e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f) Permanen atau tetap.

g) Bertujuan dan terarah.

h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya (Suprijono, Agus. 2011 : 4-5).

Sedangkan menurut Saputro Suprihatin (2000: 146) mengatakan bahwa prinsip belajar meliputi:

1) Menyajikan kegiatan yang bervariasi

Kegiatan pembelajaran dan metode yang digunakan bervariasi seperti menggunakan metode diskusi, percobaan, meringkas buku dan lain-lain. 2) Menciptakan suasana belajar yang bervariasi

Kegiatan belajar diciptakan secara menarik dan bervariasi dan tidak membosankan seperti pengaturan tempat duduk siswa, pengaturan ruangan.

3) Mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar

Hendaknya dalam kegiatan selalu beranggapan bahwa setiap siswa memiliki potensi kemampuan dan pengalaman. Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mencakup aktivitas fisik, mental, dan sosial. Keaktifan siswa dapat terlaksana bila tugas-tugas yang dilakukan siswa mengacu pada keterampilan proses.

4) Mendorong siswa agar kreatif

Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaktifkan dirinya seperti memberi kesempatan untuk berpendapat, mengajukan pertanyaan atau usul.

5) Meningkatkan terjadinya interaksi yang lebih baik dalam kelas

Guru lebih berperan sebagai pengarah atau pengendali kegiatan belajar mengajar, siswa tidak harus meminta informasi atau jawaban yang diperlukan.

6) Melayani perbedaan individu

Siswa ada yang dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik melalui mendengar, melihat atau melalui cerita, hendaknya hal ini digunakan sebagai kegiatan belajar yang bervariasi untuk melayani perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa.

7) Memanfaatkan berbagai sumber belajar

Penggunaan buku, alat peraga ataupun media dalam kegiatan pembelajaran akan memacu siswa untuk belajar dan tidak mengalami kebosanan.

Adapun menurut S. Nasution (dalam kastaloni, 2014: 71-72) prinsip-prinsip belajar meliputi:

1) Agar seseorang (siswa) benar-benar belajar, maka siswa harus mempunyai suatu tujuan.

2) Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipasakan oleh orang lain.

3) Seseorang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesukaran dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya.

4) Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya.

5) Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya hasil-hasil sampingan. Misalnya siswa tidak hanya terampil membuat soal ilmu pengetahuan alam akan tetapi juga memperoleh minat yang lebih besar untuk bidang studi itu.

6) Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan (learning by doing).

7) Seseorang (siswa) belajar sebagai keseluruhan , tidak dengan otaknya atau secara intekstual saja tetapi juga secara sosial, emosional, etis dan sebagainya.

8) Seorang (siswa) memerlukan dan bantuan dari orang lain dalam belajar. 9) Belajar memerlukan insight .apa yang dipelajari harus benar-benar

dipahami.

10) Disamping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya seorang (siswa) sering mengejar tujuan-tujuan lain.

11) Belajar lebih berhasil apabila usaha untuk memberi sukses dan menyenangkan.

5. Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Dalyono (2007: 55) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:

1) Faktor internal (yang berasal dari dalam diri) a. Kesehatan

b. Intelegensi dan bakat c. Minat dan motivasi d. Cara belajar

2) Faktor eksternal (yang berasal dari luar) a. Keluarga

b. Sekolah c. Masayarakat d. Lingkungan sekitar

Sedangkan menurut Syah (2004: 144) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni kondisi jasmani dan rohani siswa.

b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learmimg), yakni jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

B. Hasil Belajar 1. Pengertian

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Menurut Slameto (2008: 7) hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat diukur dengan menggunakan tes guna melihat kemajuan siswa. lebih lanjut Slameto (2008: 8) mengemukakan bahwa hasil belajar diukur dengan rata-rata hasil tes yang diberikan dan tes hasil belajar itu sendiri adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan tujuan mengukur kemajuan belajar siswa.

Djamarah dan Zain (2010: 107) yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individual maupun kelompok.

Suyitno (2011: 33) mengemukakan bahwa ada tiga hasil belajar yang diperoleh pelajar yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, yaitu:

a) Inkuiri keterampilan memecahkan masalah b) Belajar model peraturan orang dewasa c) Keterampilan belajar mandiri

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotorik meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized (Suprijono, Agus. 2011: 7).

Gagne dan Briggs (dalam Sam’s, Rosma Hartini. 2010: 33-34)

mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Adapun kemampuan yang diperoleh sebagai hasil belajar adalah keterampilan intelektual, strategi, kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik, dan sikap.

Keterampilan intelektual adalah suatu keterampilan yang membuat seseorang menjadi kompeten terhadap sesuatu sehingga ia dapat mengklasifikasikan, mengidentifikasi, mendemonstrasikan, dan

menggeneralisasikan suatu gejala. Strategi kognitif adalah kemampuan sesorang untuk dapat mengontrol aktifitas intelektualnya dalam mengatasi masalah. Informasi verbal adalah kemampuan seseorang untuk dapat menggunakan bahasa lisan dan tulisan untuk mengungkapkan suatu gagasan. Sikap adalah suatu kecenderungan pada diri seseorang dalam menerima atau menolak suatu sikap, sedangkan keterampilan motorik adalah kemampun seseorang untuk mengkoordinasi semua gerakan secara teratur dan lancar dalam keadaan sadar.

Berdasarkan beberapa definisi di atas hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar. Adapun hasil belajar tersebut meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik (Sam’s, Rosma Hartini. 2010: 37).

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Suryabrata (dalam Sriyanti, dkk. 2009: 23-25) keberhasilan beajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Faktor Eksternal

Faktor Eksternal adalah faktor yang terdapat di luar diri individu atau siswa. Faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

a. Faktor nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.

b. Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor ini bisa meliputi keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak).

2) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu atau siswa yang sedang belajar. Faktor ini terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. a. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:

(1) Keadaan jasmani pada umumnya

Keadaan jasmani secara umum berupa tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan sehat dan bugar maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar.

(2) Keadaan fungsi-fungsi alat tertentu

Keadaan fungsi alat tertentu terkait dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang pengetahuan dalam diri individu.

b. Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.

3. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar merupakan suatu proses untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (Syah, 2010: 197). Sedangkan menurut Sudijono (2011 : 2 ) penilaian hasil belajar merupakan suatu kegiatan atau proses penemuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.

Dokumen terkait