• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

1. Metode Analisis Deskriptif a. Deskriptif Responden

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang data yang diteliti. Jumlah responden penelitian sebanyak 70 orang. Jumlah pernyataan yang diberikan untuk variabel X1 (Budaya Organisasi) sebanyak 8 pernyataan, X2 (Kepuasan Kerja) sebanyak 8 pernyataan dan

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Usia * Gender Crosstabulation Count

Gender

Total Laki – laki Perempuan

Usia 21 - 25 tahun 4 1 5 26 - 30 tahun 5 3 8 31 - 35 tahun 6 4 10 36 - 40 tahun 6 2 8 41 - 45 tahun 11 3 14 46 - 50 tahun 9 6 15 51 - 55 tahun 8 2 10 Total 49 21 70

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0

Tabel 4.2 menjelaskan bahwa rentang usia 21-25 tahun terdapat 4 orang laki-laki dan 1 orang perempuan, pada rentang usia 26-30 tahun terdapat laki-laki sebanyak 5 orang 3 orang perempuan, pada rentang usia 31-35 tahun terdapat 6 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, pada rentang usia 36-40 tahun terdapat 6 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, pada rentang usia 41-45 tahun terdapat 11 orang laki-laki dan 3 orang perempuan, pada rentang usia 46-50 tahun terdapat 9 orang laki-laki dan 6 orang perempuan, pada rentang usia 51-55 tahun terdapat 8 orang laki-laki dan 2 orang.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Gender Tabel 4.3

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa karyawan yang berjenis kelamin laki-laki ddengan pendidikan terakhir SLTA sebanyak 8 orang dan 4 orang perempuan, Pada pendidikan terakhir D3 karyawan laki – laki sebanyak 12 orang dan 6 orang perempuan. Pada pendidikan terakhir S1 karyawan laki – laki sebanyak 21 orang dan 9 orang perempuan. Pada pendidikan terakhir S2 karyawan laki – laki sebanyak 8 orang dan 2 orang perempuan.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.4

P.Terakhir * L.Bekerja Crosstabulation

Count

L.Bekerja

Total 1 - 5 tahun 6 - 10 tahun 11 - 15 tahun 16 - 20 tahun 21- 25 tahun

P.Terakhir SLTA 12 0 0 0 0 12

D3 0 11 7 0 0 18

S1 0 0 0 30 0 30

S2 0 0 0 0 10 10

Total 12 11 7 30 10 70

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19,0

Gender * P.Terakhir Crosstabulation Count

P.Terakhir

Total SLTA D3 S1 S2

Gender Laki - laki 8 12 21 8 49

Perempuan 4 6 9 2 21

Tabel 4.4 menjelaskan bahwa karyawaan pendidikan terkahirny SLTA paling lama bekerja selama 1-5 tahun yaitu sebanyak 12 orang. Karyawaan pendidikan terkahirny D3 paling lama bekerja selama 6-10 tahun yaitu sebanyak 11 orang. Karyawaan pendidikan terkahirny S1 paling lama bekerja selama 16-20 tahun yaitu sebanyak 30 orang. Karyawaan pendidikan terkahirny S2 paling lama bekerja selama 21-25 tahun yaitu sebanyak 10 orang

2. Deskriptif Kuesioner

a. Variabel Budaya Organisasi

Tabel 4.5

Pendapat Responden terhadap Variabel Budaya Organisasi (X1)

Pertanyaan SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1. Selalu menyelesaikan masalah pekerjaan tanpa menunggu atasan

15 21,4 16 22,9 7 10,0 21 30,0 11 15,7 70 100

2. Saya melakukan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan

12 17,1 11 15,7 17 24,3 20 28,6 10 14,3 70 100

3. Menyampaikan saran atau kritik dalam menyelesaikan masalah pekerjaan.

12 17,1 17 24,3 17 24,3 13 18,6 11 15,7 70 100

4. Berusaha menghindari benturan kepentingan dalam pekerjaan

14 20,0 18 25,7 16 22,9 15 21,4 7 10,0 70 100

5. Koordinasi antar unit di perusahaan telah terlaksana.

12 17,1 18 25,7 13 19,6 16 22,9 11 15,7 70 100

6. Saya dapat melaaksanakan standar kerja yang ditentukan perusahaan

12 17,1 22 31,4 14 20,0 13 18,6 9 12,9 70 100

7. Atasan memonitori karyawan untuk bekerja lebih baik

10 14,3 10 14,3 17 24,3 16 22,9 17 24,3 70 100

8. Atasan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang telah berlangsung ataupun pekerjaan tersebut telah selesai

10 14,3 10 14,3 17 24,3 16 22,9 17 24,3 70 100

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui :

1. Untuk pertanyaan (menyelesaikan pekerjaan tanpa menunggu atasan) menyatakan sangat setuju 21,4 % dan tidak setuju 30,0 %.

2. Untuk pertanyaan (melakukan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan) menyatakan sangat setuju 17,1 %, setuju 15,7 %, dan tidak setuju 28,6%. 3. Untuk pertanyaan (menyempaikan saran atau kritik dalam menyelesaikan

masalah pekerjaan) menyatakan sangat setuju 17,1 % , setuju 24,3 % dan tidak setuju 18,6 %.

4. Untuk pertanyaan (menghindar benturan kepentingan) menyatakan sangat setuju 20,0 % dan setuju 25,7 %.

5. Untuk pertanyaan (koordinasi antar unit di perusahaan) menyatakan sangat setuju 17,1 % dan setuju 25,7 %.

6. Untuk pertanyaan (karyawan melaksanakan standar kerja yang telah ditentukan perusahaan) menyatakan sangat setuju 17,1 % dan setuju 31,4%.

7. Untuk pertanyaan (atasan tidak memonitori karyawan untuk bekerja lebih baik) menyatakan dan setuju 34,0 % dan kurang setuju 21,4 %.

8. Untuk pertanyaan (atasan tidak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang telah berlangsung ataupun telah selesai dikerjakan) menyatakan setuju 22,9 %, kurang setuju 27,1 %, dan tidak setuju 12,9 %.

b. Variabel Kepuasan Kerja

Tabel 4.6

Pendapat Responden terhadap Variabel Kepuasan Kerja (X2)

Pertanyaan

SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1. Pekerjaan yang diterima karyawan bervariasi 7 10,0 14 20,0 15 21,4 20 28,6 14 20,0 70 100

2. Pekerjaan yang diterima sesuai dengan kemampuan karyawan

15 21,4 22 31,4 16 22,9 10 14,3 7 10,0 70 100

3. Gaji yang diberikan perusahaan mendorong peningkatan kinerja

14 20,0 14 20,0 22 31,4 13 18,6 7 10,0 70 100

4. Imbalan yang diterima seimbang dengan karyawan lain dengan beban kerja yang sama

7 10,0 11 15,7 12 17,1 23 32,9 17 24,3 70 100

5. Perusahaan memberikan kesempatan yang luas bagi karyawan yang ingin maju dalam karir

17 24,3 23 32,9 13 18,6 12 17,1 5 7,1 70 100

6. Keputusan perusahaan dalam hal promosi ditangani secara adil

6 8,6 10 14,3 15 21,4 23 32,9 16 22,9 70 100

7. Hubungan saya dengan rekan kerja yang lain dalam perusahaan ini dikatakan baik

14 20,0 21 30,0 14 20,0 16 22,9 5 7,1 70 100

8. Diantara sesama karyaean diperusahaan ini saling terbuka dan saling kerjasama

17 24,3 24 34,3 11 15,7 12 17,1 6 8,6 70 100

Sumber : Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui :

1. Untuk pertanyaan (pekerjaan yang diterima karyawan bervariasi) menyatakan sangat setuju 10,0%, setuju 20,0 % dan tidak setuju 28,6%. 2. Untuk pertanyaan (pekerjaan yang diterima sesuai dengan kemampuan

karyawan) menyatakan sangat setuju 17,1 %, setuju 28,6 % kurang setuju 24,3%.

3. Untuk pertanyaan (Gaji yang diberikan perusahaan tidak mendorong peningkatan kinerja) menyatakan sangat setuju 20,0%, setuju 20,0 %, kurang setuju 31,4 % dan tidak setuju 18,6%.

4. Untuk pertanyaan (Imbalan yang diterima tidak seimbang dengan karyawan lain dengan beban kerja yang sama) menyatakan sangat setuju 10,0, setuju 15,7%, kurang setuju 17,1 %, tidak setuju 32,9%.

5. Untuk pertanyaan (perusahaan tidak memberikan kesempatan yang luas bagi karyawan yang ingin majju dalam karir) menyatakan sangat setuju 24,3%, setuju 32,9%, kurang setuju 18,6% dan tidak setuju 17,1%.

6. Untuk pertanyaan (keputusan perusahaan dalam hal promosi ditangani secara adil) menyatakan sangat setuju 8,6 %, setuju 14,3%, kurang setuju 21,4% dan tidak setuju 32,9%.

7. Untuk pertanyaan (hubungan saya dengan rekan kerja yang lain dalam perusahaan ini dikatakan baik) menyatakan sangat setuju 20,0 %, setuju 30,0,%, kurang setuju 20,0%, tidak setuju 22,9%.

8. Untuk pertanyaan (diantara sesama karyaean diperusahaan ini saling terbuka dan saling kerjasama) menyatakan sangat setuju 24,3 %, setuju 34,3%, kurang setuju 15,7%, tidak setuju 17,1%.

c. Variabel Kinerja Karyawan

Tabel 4.7

Pendapat Responden terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Pertanyaan SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1. Hasil kerja saya selama ini selalu teliti, tidak pernah diprotes

26 37,1 15 21,4 15 214 8 11,4 6 8,6 70 100

2. Saya dipercaya oleh atasan untuk melaksanakan tugas penting karena hasil kerja yang memuaskan

23 32,9 20 28,6 13 18,6 10 14,3 4 5,7 70 100

3. Saya mampu menyelesaikan beberapa tugas dalam waktu bersamaan

22 31,4 17 24,3 19 27,1 8 11,4 4 5,7 70 100

4. Saya mempunyai terget kinerja yang harus dicapai dengan periode tertentu

24 34,3 21 30,0 9 12,9 11 15,7 5 7,1 70 100

5. Dalam menyelesaikan tugas yang memerlukan kerja sama, saya selalu dapat bekerjasama dengan baik

26 37,1 15 21,4 18 25,7 7 10,0 4 5,7 70 100

6. Di dalam bekerja sama selalu menciptakan komunikasi yang baik,

28 40,0 19 27,1 19 27,1 3 4,3 1 1,4 70 100

7. Selalu menggunakan jam istirahat untuk menyelesaikan tugas – tugas yang diberikan

30 42,9 14 20,0 20 28,6 3 4,3 3 4,3 70 100

8. Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan yang diberikan atasan dengan hasil yang baik

25 35,7 21 30,0 14 20,0 7 10,0 3 4,3 70 100

Sumber : Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui :

1. Untuk pertanyaan (Hasil kerja saya selama ini selalu teliti, tidak pernah diprotes) menyatakan sangat setuju 37,1 %, setuju 21,4 % dan kurang setuju 21,4%.

2. Untuk pertanyaan (Saya dipercaya oleh atasan untuk melaksanakan tugas penting karena kualitas kerja yang memuaskan) menyatakan sangat setuju 32,9%, setuju 28,6% dan kurang setuju 18,6%.

3. Untuk pertanyaan (mampu menyelesaikan beberapa tugas dalam waktu bersamaan) menyatakan sangat setuju 31,4%, setuju 24,3% dan kurang setuju 27,1%.

4. Untuk pertanyaan (mempunyai terget kinerja yang harus dicapai dengan periode tertentu) menyatakan sangat setuju 34,3%, setuju 30,0% dan kurang setuju 12,9%.

5. Untuk pertanyaan (menyelesaikan tugas yang memerlukan kerja sama, saya selalu dapat bekerjasama dengan baik) menyatakan sangat setuju 37,1%, setuju 21,4% dan kurang setuju 25,7%.

6. Untuk pertanyaan (Untuk keberhasilan dalam kerjasama tim, pekerjaan yang saya kerjakan selalu tepat dan berhasil) menyatakan sangat setuju 40,0%, setuju 27,1% dan kurang setuju 27,1%.

7. Untuk pertanyaan (Selalu menggunakan jam istirahat untuk menyelesaikan tugas – tugas yang diberikan) menyatakan sangat setuju 42,9%, setuju 20,0% dan kurang setuju 28,6%.

8. Untuk pertanyaan (Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan atasan dengan hasil yang baik) menyatakan sangat setuju 35,7%, setuju 30,0 % dan kurang setuju 20,0%

4.2.3 Metode Analisis Statistik

4.2.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan antara variabel independent (Budaya organisasi dan Kepuasan

linear berganda (multiple regression analysis). Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 19,0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, dengan menggunakan metode Enter. Metode Enter dilakukan dengan memasukkan semua variabel bebas sebagai variabel prediktor. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, penulis melakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE (Best Linier Unbiased Estimation) atau perkiraan yang efisien dan tidak bias. Kriteria pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Pada uji normalitas ada dua cara yang dapat digunakan yaitu:

a. Analisis Grafik

Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Hasil dari analisis Grafik P-Plot uji normalitas adalah sebagai berikut :

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (2013) Gambar 4.1

Hasil Uji Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual

Pada Gambar 4.1, P-P plot menunjukkan bahwa tiitk-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal.

b. Analisis Statistik

Smirnov Z ≤ Z tabel atau nilai asymp. Sig. (2 tailed) > α maka data dinyatakan berdistribusi normal. Berikut adalah Tabel 4.9 hasil uji Kolmogorov Smirnov.

Tabel 4.8 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 70 Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation

4.02196228 Most Extreme Differences Absolute .074 Positive .074 Negative -.054 Kolmogorov-Smirnov Z .618 Asymp. Sig. (2-tailed) .839 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (2013)

Pada uji ini keputusan yang diambil adalah apabila sig > 0,05 maka distribusi data bersifat normal dan apabila sig < 0,05 maka distribusi data tidak normal. Uji

Kolmogorv-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.8. Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,839 yang lebih besar dari 0,05 (0,839 > 0,05) yang berarti bahwa variabel residual berdistribusi normal

2. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) untuk masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent.

Pengambilan Keputusannya:

VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas

Tolerence < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence > 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas

Pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinearitas

Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa nilai VIF sebesar 1,887 < 5 , Maka tidak terdapat multikolinearitas dan Tolerance sebesar 0,530 > 0,1, maka tidak terdapat multikolinearitas. Hal ini berarti pada variabel independent, yaitu budaya

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) 10.177 1.999 5.091 .000

BudayaOrganisasi .188 .092 .213 2.050 .044 .530 1.887 KepuasanKerja .564 .094 .623 5.989 .000 .530 1.887 a. Dependent Variable: Kinerja

organisasi dan kepuasan kerja tidak terdapat hubungan linear sempurna atau pasti, diantara variabel tersebut sehingga model regresi layak digunakan.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan 2 cara yaitu:

a. Analisis Grafik

Gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas.

Berikut adalah gambar Scatterplot untuk uji heteroskedastisitas :

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (2013) Gambar 4.2

Pada Gambar 4.2, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

a. Analisis Statistik

Gejala heteroskedastisitas dapat juga dideteksi melalui uji Glejser. Tabel 4.10 berikut ini menampilkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser

Tabel 4.10 Uji Glejser

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 19,0

Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel budaya organisasi signifikan dengan variabel terikat. Sedangkan variabel kepuasan signifikan terhadap variabel

terikat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi α (sig > 0,05). Hal ini dapat

disimpulkan bahwa data variabel budaya organisasi dan kepuasan kerja bebas dari heteroskedastisitas.

4. Uji F (Uji Serentak)

Uji F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independent yaitu Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.090 1.229 4.140 .000 BudayaOrganisasi .109 .056 .305 1.943 .056 KepuasanKerja .178 .058 .483 3.075 .063

kerja (X2), secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu kinerja karyawan (Y).

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan H1.

b. Mencari nilai ftabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan menentukan derajat kebebasan.

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

d. Mencari nilai fhitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 19,0. e. Kesimpulan.

Hasil pengujian adalah sebagai berikut:

Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut: H0 : b1 = b2 = 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent (keselamatan dan kesehatan kerja) terhadap variabel dependent (kinerja karyawan). H1 : b1 b2 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent (keselamatan dan kesehatan kerja) terhadap variabel dependent (Kinerja Karyawan). Nilai fhitung akan dibandingkan dengan nilai ftabel. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:

H0 diterima jika fhitung < ftabel pada α = 5 % Ha diterima jika fhitung > ftabel pada α = 5 %

Hasil uji fhitung dapat dilihat pada Tabel 4.13 :

Uji F

Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung adalah 53,667 Pada tingkat kesalahan α = 5%, nilai Fhitung tersebut signifikan. Nilai signifikan 0,000 < 0,05 pada derajat kebebasan (df) = (70-3), nilai Ftabel = 2,74. Berdasarkan kriteria uji hipotesis jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan yang terdiri dari variabel budaya organisasi (X1), dan variabel kepuasan kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Telkom Medan.

5 Uji t (Uji Parsial)

Uji t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (X1, X2) apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara parsial. Kriteria pengujian sebagai berikut :

H0 : b1 = b2 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2 ) terhadap variabel terikat (Y).

Tabel 4.11 UJI F ANOVAb Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1788.429 2 894.215 53.677 .000a

Residual 1116.156 67 16.659

Total 2904.586 69

a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja, BudayaOrganisasi b. Dependent Variable: Kinerja

H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Dengan kriteria pengambilan keputusan:

% 5 0diterima jikat t pada

H hitung tabel

Tabel 4.12 Hasil Uji-t

Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu model Regresi Linear Berganda sebagai berikut:

Y = 10,177+ 0,188X1 + 0,564X2 + e Dimana: Y : Kinerja Karyawan a : Konstanta b1-b3 : Koefisien regresi X1 : Budaya Organisasi X2 : Kepuasan Kerja e : Standard error Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 10.177 1.999 5.091 .000 BudayaOrganisasi .188 .092 .213 2.050 .044 KepuasanKerja .564 .094 .623 5.989 .000 a. Dependent Variable: Kinerja

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Jika semua pada variabel independen dianggap konstan maka nilai kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 10,177

b. Jika terjadi penambahan terhadap Budaya Organisasi (X1) sebesar satu satuan, maka Kinerja Karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,188.

c. Jika terjadi penambahan terhadap Kepuasan kerja (X2) sebesar satu satuan, maka Kinerja Karyawan (Y) akan meningkat sebesar 0,564.

Berdasarkan kriteria uji hipotesis maka dapat disimpulkan: 1. Variabel Budaya Organisasi (X1)

Nilai thitung dari variabel ini adalah 2,050 dengan tingkat signifikan 0,044. Nilai ttabel pada α = 5%, dengan derajat

kebebasan (df) = 67 (70-3) adalah 1,996. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu thitung > ttabel maka H0 diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 2,050 > 1,996 dan dinyatakan signifikan karena 0,44 < 0,05. Artinya bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 2. Variabel Kepuasan kerja (X2)

Nilai thitung dari variabel ini adalah 5,989 dengan tingkat signifikan 0.000. Nilai ttabel pada α = 5%, dengan derajat

kebebasan (df) = 67 (70-3) adalah 1,996. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu thitung > ttabel maka H0 diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 5,989 > 1,996 dan dinyatakan

Artinya bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

4. Pengujian Koefisien Detreminan (R2) ( 2

R ) pada intinya mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu variabel budaya organiasasi (X1), kepuasan kerja (X2), terhadap variasi naik turunnya variabel terikat atau kinerja (Y) secara bersama-sama, dimana: 0R21

Tabel 4.13 Determinan

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa :

1. R sebesar 0,785 berarti hubungan antara variabel budaya organisasi (X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 78,5 %. Artinya hubungan erat.

2. R Square sebesar 0,616 berarti 61,6 % kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh budaya organisasi dan kepuasan kerja. Sedangkan sisanya 38,4 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini seperti kompensasi, stress kerja dan lain-lain

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .785a .616 .604 4.08155

a. Predictors: (Constant), KepuasanKerja, BudayaOrganisasi b. Dependent Variable: Kinerja

3. Adjusted R Square sebesar 0,604 berarti 60,4 %. Sedangkan sisanya 39,6 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang Tidak diteliti oleh penelitian ini seperti kompensasi, stress kerja dan lain-lain.

4. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of Estimate dari hasil pengujian koefisien determinan adalah sebesar 4.08155 . Semakin kecil Standard Error of Estimatenya berarti model semakin baik.

Dokumen terkait