BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Wacana Berita Politik dalam Surat Kabar Fajar
Bahasa yang digunakan dalam surat kabar mengutamakan kemenarikan bahasa agar pembaca atau pembeli surat kabar mau untuk membacanya . Menurut Rohmadi (2017:27) berita merupakan informasi atas kejadian yang disampaikan kepada orang lain, kejadian yang disampaikan berupa kejadian kejadian yang unik dan menarik. Wartawan menampilkan berita yang memiliki nilai kebahasaan yang menarik seperi menggunakan ungkapan – ungkapan yang maknanya kasar atau memberikan kesan penegasan pada kata yang bersifat biasa.
Wacana politik dalam surat kabar adalah salah satu jenis wacana yang didalamnya berisi hal yang berkaitan dengan dunia politik yakni pembicaraan tentang kekuasaan, pengaruh, dan pembicaraan otoritas. Salah satu kekhasan wacana politik dalam surat kabar adalah muncul bentuk pengasaran bahasa atau disebut disfemia. Bentuk kebahasaan disfemia dalam berita politik pada surat kabar fajar berupa bentuk kata, frase, dan ungkapan. Dalam bentuk frase seperti menjual nama, bentuk ungkapan seperti kucing dalam karung. Komponen yang negatif tersebut merupakan komponen semantis yang negatif atau dapat dikatakan sebagai istilah kasar. Mengasarkan makna dengan tujuan tertentu, bisa saja bertujuan menyerang orang lain, menyatakan rasa jengkel, dan menyatakan rasa
marah. Penggunaanya menggunakan sebuah penekanan atau pemberi nilai tambah yang kasar terhadap suatu bahasa.
Penggunaan disfemia pada penggunaan berita – berita politik dalam surat kabar Fajar ini memberikan nilai rasa yang berbeda – beda sesuai konteks kalimat yang menyertainya dengan topik atau fakta yang disajikan. Menurut Masri, dkk (2017:74-77) menyatakan bahwa dilihat dari nilai rasa disfemia dalam surat kabar cenderung, menuju pada nilai rasa yang dianggap menyeramkan (seram), menakutkan, menguatkan, menjijikkan, dan mengerikan. Makna emotif adalah muatan nilai rasa pada makna yang dibawa oleh suatu kata. Nilai rasa itu bersifat positif (spontan, hormat, dan baik.) dan dapat bersifat negatif (kasar, tidak sopan, dan porno). Contohnya “kata kamu seorang buaya darat”. Kata buaya menimbulkan perasaan yang tidak enak jika didengar. Hal tersebut karena kata buaya dihubungkan dengan perilaku yang buas dan dianggap sebagai suatu penghinaan.
2. Bentuk – bentuk Pemkaian Disfemia
Berikut ini pemakaian disfemia dalam berita politik dalam surat kabar Fajar.
a. Berupa Kata
Kelompok kata dalam bahasa Indonesia di antaranya meliputi : kata verba, kata ajektiva, dan kata nomina. Bentuk pemakaian disfemia berupa kata yang di temukan pada berita politik surat kabar Fajar yang dipaparkan dalam analisis di bawah ini.
1) Kata Verba
Menurut Kridalaksana (2010:51) kata verba adalah kata yang biasanya digunakan sebagai predikat. Verba terdiri dari Verba Dasar (VD) dan Verba Turunan (VT). Berikut ini adalah kata – kata yang ditemukan pada berita politik dalam surat kabar Fajar.
(1) Ia berasumsi, Sahiruddin Malik adalah bakal calon bupati yang bisa mengancam. Ia ada upaya seperti itu (menjegal) agar tidak maju. (01 Maret 2020)
Kata Menjegal merupakan kata yang menyatakan tindakan. Kata Menjegal menyatakan VT sebab dari morfem bebas jegal mendapat afiks yakni prefiks meN- dan prefiks tesebut sebagai pembentuk kata verba yang subjeknya berperan sebagai penanggap. Dalam KBBI kata menjegal berarti menghalangi atau menjatuhkan karier orang lain dan sebagainya. Kata menjegal yang ada pada surat kabar Fajar secara tidak langsung memiliki makna yang kasar.
(2) Seperti diketahui pilkada Soppeng 2015 lalu, Andi Dulli, sapaannya maju bepasangan dengan Supriansa. Dia mengantongi dukungan Golkar, Gerindra, PDIP, PAN, PKB dan PKS. (02 Maret 2020)
Kata mengantongi menunjukan tindakan aktiv. Mengantongi merupakan kata yang menyatakan perbuatan atau tidakan yang dilakukan oleh suatu subjek. Kata mengantongi termasuk VA karena verba yang subjeknya berperan sebagai pelaku. Kata mengantongi menyatakan VT berafiks sebab dari morfem bebas kantong mendapat afiks atau imbuhan
yakni konfisk me(N)-i sebagai penanda suatu kerja. Kantong diartikan sebagai memasukan kedalam kantong, memperoleh, dan menerima sesuatu yang dimasukkan kedalam kantong sejenis wadah yang melekat pada baju. Sesuatu seperti suara tidak dapat ditempatkan pada kantong atau tidak lazim ditempatkan di kantong sehingga memiliki makna yang tidak sopan. (3) Sengketa Pilkada harus beres 12 hari. (03 Maret 2020)
Kata sengketa merupakan tindakan aktiv. Sengketa merupakan kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan yang dilakukukan oleh suatu subjek. Sengketa dalam KBBI berarti sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat, pertengkaran, perbantahan, dan daerah yang menjadi rebutan. Jadi sengketa dalam kata sengketa pilkada harus beres 12 hari memiliki makna yang kurang baik.
(4) Masih komunikasi, itu hak orang juga kalau mau mengklaim dapat merebut rekomendasi PAN. (04 Maret 2020)
Kata merebut kata yang menunjukkan tindakan. Merebut merupakan VA, Karena subjeknya berperan sebagai pelaku dan berfrefiks me- rebut dari kata rebut. Merebut merupakan mengambil sesuatu dengan paksa. Dalam KBBI , kata merebut memiliki arti mengambil sesuatu dengan kekerasan atau secara paksa, mengabil dengan kekuatan senjata , merampas. Kata merebut pada kata diatas mempunyai makna yang kasar.
(5) Rawan disusupi, awasi kinerja Adhoc KPU. (06 Maret 2020)
Kata disusupi merpakan kata yang menunjukkan tindakan. Kata disusupi dalam KBBI berarti dari kata dasar susup yang artinya menyusup.
Kata dsusupi, saya temukan di halaman www.branly.com yang menyatakan bahwa kata disusupi berasal dari kata dasa “susup” yang berfrefiks di-I Yang berarti ; Menyuruk (menyuluduk), masuk kedalam, masuk secara diam – diam ke daerah musuh. Jadi kata disusupi pada kalimat, Rawan disusupi , awasi kinerja ahdoc mempunyai makna kata yang kasar.
(6) Tommy tuding elite Nasdem Bermain. (07 Maret 2020)
Kata bermain merupakan kata yang menyatakan tindakan. Kata bermain menyatakan VT sebab dari morfem bebas Main mendapat afiks yakni prefiks Ber- dan prefiks tesebut sebagai pembentuk kata verba yang subjeknya berperan sebagai penanggap.
Kata bermain dalam KBBI V (APK Android) Berarti melakukan sesuatu untuk bersenang-senang. Jadi kata bermain pada pernyataan Tommy tuding elite Nasdem Bermain merupakan kata yang kurang baik karena ia menuding Nasdem bermain atau bersenang senang di partainya.
(7) Genjot Kualitas Kader Wanita. ( 08 maret 2020)
Kata genjot memiliki arti dalam kelas verba yang menyatakan suatu tindakan dan termasuk dalam VT yang berarti mengayuh, menginjak, menyerang dengan hebat, memukul atau menendang.
Jadi Kata Genjot dalam Kalimat Genjot Kualitas Kader Wanita memiliki arti yang kurang baik karena kata genjot termasuk memiliki makna yang kasar.
Kata segel memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan dan pengalaman jadi termasuk dalam VT . Segel dalam KBBI berarti materai, surat kecil untuk membeli barang – barang pembagian . Jadi kata segel pada Wawan Segel Empat Kursi Hanura memiliki arti yang kurang baik.
(9) Sulsel Tantang DPP Balas Surat DPD I (10 Maret 2020)
Tantang merupakan kata yang mempunyai kata turunan yaitu menantang, penantang, tantangan . Kata tantang berarti mengajak berkelai, bertanding atau berperan, menghadapi melawan. (KBBI V APK Android).
Kata tantang pada pernyataan Sulsel Tantang DPP Balas Surat DPD I merupakan VT. Kata tantang pada pernyataan diatas menurut saya mempunyai makna yang kurang baik atau terlalu kasar.
(10) NH dituding rekayasa Surat Tugas. (12 Maret 2020).
Dituding dari kata dasar tuding dalam verba (kata kerja) merupakan kata yang menunjukkan suatu tindakan dan sikap dalam bahasa. Kata tuding berarti miring kebawah, menikam, menembak. Kata dituding ditambahkan perfiks- Di menjadi dituding yang berarti dugaan,kritikan, perkiraan. Jadi kata dituding, dalam pernyataan diatas, memiliki arti yang kurang lazim. Penggunaanya kurang tepat.
(11) Godok Skema Penantang Petahana (13 Maret 2020)
Kata Godok termasuk dalam kelas verba atau kata kerja sehingga godok dapat menyatakan suatu tindakan keberadaan pengalaman . Arti
kata Godok yaitu merebus, mematangkan, mengolah (KBBI V Android). Kata godok ini biasanya dipakai dalam kalimat seperti ; menjelang idul fitri hampir setiap ibu rumah tangga menggodok ketupat.
Penggunaan kata Godok dalam pernyataan “Godok Skema Penantang Petahana “ kurang tepat, karena kata godok berarti mengolah makanan. Sedangkan pernyataan diatas tidak sedang mengolah makanan . jadi kata Godok pada pernyataan diatas termasuk dalam disfemia.
(12) Tolak ukurnya, Kursi DPRD Sulsel Dapil Bone, dari Tiga Anjlok Menjadi Sisa Satu. (14 Maret 2020)
Anjlok termasuk dalam Verba atau kata kerja. Kata Anjlok sebuah Homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Anjlok memiliki arti dalam kelas verba sehingga Anjlok dapat menyatakan suatu tindakan,keberadaan, pengalaman atau pengertian dinamis lainnya (http//id.m.wiktionary.org)
Kata Anjlok Memiliki arti : Meloncat ke bawah dari tempat ketinggian ( dengan posisi kedua kaki sebagai tumpuan) , turun dari posisi semula ( tentang jembatan, bangunan, dan sebagainya), keluar dari rel ( tentang kereta api ), turun banyak dalam waktu singkat (tentang harga, berat badan, kesehatan , dan sebagainya).
Kata anjlok dalam kalimat diatas, menurunkan yang tadinya tiga kursi menadi satu kursi sehingga Penggunaan kata Anjlok dalam kalimat diatas termasuk dalam disfemia.
Ancam memiliki arti dalam kelas Verba atau kata kerja sehingga kata Ancam dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman atau pengertian dinamis lainnya. Kata ancam biasanya menyatakan maksud (niat, rencana) untuk melakukan sesuatu yang bersifat merugikan . ( https://kbbi.web.id/ancam.html )
Dalam KBBI Ancam berarti rugi, sulit, susah, celaka . jadi penggunaan kata Ancam pada pernyataan di atas memiliki arti yang kurang sopan atau tergolong dalam disfemia.
2) Kata Adjektiva
Adjektiva menurut Kridalaksana (2005 : 59) berupa mengungkapkan ciri – ciri aadjektiva ini lebih terperinci, yaitu adjektiva merupakan kategori yang memiliki kemungkinan untuk bergabung dengan partikel tidak, mendampingi nomina, atau didampingi partikel dan dapat hadir berdampingan dengan kata lebih, daripada, atau paling untuk menyatakan tingkat perbandingan, serta memiliki ciri morfologis. Berikut beberapa kata adjektiva dan analisisnya .
(14) Masih Liar Wakil Ketua Umum DPP Amir Uskara Mengatakan, partainya belum menentukan usungan. (16 Maret 2020 )
Adjektiktiva Liar menyebutkan suatu sifat dari mahluk hidup seperti binatang dan manusia. Dalam KBBI (Aplikasi Android) Liar memilki arti tidak ada yang memilihara, tidak jinak, tidak tenang, tidak teratur , belum beradab, tidak resmi ditunjuk atau diakui oleh yang berwenang. Kalimat kata Liar mengacu pada sifat dari usungan parpol DPP yang menunjukkan bahwa masih tidar teraturnya usungan parpol yang dinyatakan dngan kata
yang tidak sopan dikarenakan kata liar menunjukkan sesuatu yang kurang baik.
(15) Saya tidak Terima Ketika Golkar dikecilkan,katanya. (17 Maret 2020) Kata di kecilkan yang berupa kata dasar kecil yang di afiks oleh akhiran kan menjadi kecilkan . kata dikecilkan merupakan adjektiva karena menunjukkan kata sifat. Kata dikecilkan yang kata dasarnya kecil dalam KBBI (Aplikasi Android ) berarti kurang besar, muda, sedikt, sempit, tidak penting.
Adjektiva dikecilkan pada kalimat memiliki makna yang kurang bagus ,karenakan sesorang anggota parpol merasa tidak terima jika parpolnya dikecilkan oleh parpol lain. Jadi makna dikecilkan dalam kalimat “ Saya Tidak Terima Ketika Golkar dikecilkan, katanya” memiliki makna yang kurang bagus dan termasuk dalam disfemia.
(16) Digoyang Golkar, PDIP Goyah (18 Maret 2020)
Goyah merupakan kata Adjektiva. Kata Goyah dalam KBBI (Aplikasi Android ) memiliki arti goyang karena tidak kukuh letaknya (tentang gigi, tiag dan sebagainya), tidak teguh, tidak tetap. Makna Goyah pada kalimat “digoyang Golkar, PDIP Goyah” merujuk pada Parpol Golkar sedang digoyang parpol lain, tetapi Parpol PDIP yang Goyah. Pemakaian kata Goyah Pada pernyataan diatas termasuk tidak sopan karena penggunaan nya kurang tepat sehingga termasuk dalam disfemia.
(17) Mantan Wakil Wali Kota Massar ini Menyabung, pihaknya akan menyelesikan Survei ini diakhir Maret. Dengan demikian April sudah Mengerucut Ke Pasangan. (19 Maret 2020 )
Mengerucut terbentuk dari kata dasar Kerucut, yang diafisk oleh imbuhan Men + Kerucut Menjadi Mengerucut Karena terjadi Peleburan Imbuhan men bertemu dengan huruf K jadi terjadi Peleburan. Kata Mengerucut tergolong Adjektiva karena menunjukkan kata sifat. Mengerucut dalam KBBI ( Aplikasi Android ) berarti berbentuk seperti kerucut, runjung, menguncup, menyempit.
Makna dari Kalimat “Mantan Wakil Wali Kota Makassar ini Menyabung, pihaknya akan menyelesikan Survei ini diakhir Maret. Dengan demikian April sudah Mengerucut Ke Pasangan, Kata Mengerucut memiliki makna yang kurang bagus karena kata mengerucut biasanya dipakai dalam bentuk, tetapi kalimat diatas menyatakan mengerecut ke seseorang. Jadi penggunaannya kurang sopan dan termasuk dalam disfemia. (18) Diajak Nasdem, Gerindra Cuek (21 Maret 2020)
Cuek tergolong dalam Adjektiva , Karen merupakan sifat seseorang. Dalam KBBI (Aplikasi Android) Cuek Berarti masa bodoh, tidak acuh. Cuek biasanya menjadi sikap sesorang yang ditunjukkan ke orang lain seperti tak peduli atau tak menghiraukan orang lain atau sesuatu.
Pernyataan “ Diajak Nasdem, Gerindra Cuek “ bermakna bahwa Parpol Nasdem mendekati Parpol Gerindra, Namun Gerindra lebih menujukkan sikap Cuek atau tak peduli dengan perlakuan Nasdem. Nah ini
sikap ini menunjukkan sikap yang kurang baik karena menunjukkan sikap yang tidak baik
3) Kata Nomina
Menurut Kridalaksana (2005:168 ) Nomina adalah kelas kata yang biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa. Berikut ini adalah kata nomina yang ditemukan dalam surat kabar Fajar edisi Maret 2020. .
(19) Masih digantungnya rekomendasi PDIP untuk Pilwalkot Makassar mengundang berbagai tanggapan. ( 11 Maret 2020)
Kata digantungnya yang mempunyai kata dasar gantung berarti sangkut atau kait. Kata gantung di tambahkan imbuhan di-nya jadi digantungnya berarti mengaiktkan pada sesuatu tinggi sehingga tidak menjejak tanah, menahan sesuatu , dan membunuh dengan mengikat leher dengan tali .
Kata digantungnya memiki makna yang tidak lazim . dikarenakan kata digantungnya biasanya dipakai untuk menggantung sesuatu seperti barang. Jadi kata digantungnya memiliki makna yang tidak lazim.
(20) Golkar Mamuju Beri Sinyal Membelot. (22 Maret 2020 )
Kata Membelot adalah kata yang mengacu pada suatu Nomina. Berbentuk imbuhan atau berafiks dari kata Belot menjadi Membelot mendapat afiksasi mem- sebagai makna dari melakukan perbuatan Nomina. Dalam KBBI (Aplikasi Android) Kata Membelot diartikan sebagai lari (dari Pihaknya golongannya, kaumnya dan bangsanya),
meninggalkan agamanya. Kata Membelot pada pernyataan ini memberikan rasa jengkel atau kecil hari karena parpol golkar memberi sinyal yang membelot. Sehingga bermakna tidak baik pada kalimat.
Dari analisis , bentuk nomina yang dapat ditemukan disfemia dalam mengungkapkan bahasa yang kasar bermakna berupa nomina kepada seseorang atau sekelompok orang dengan menyatakan kekesalan, atau sindiran yang kasar.
(21) Dari Enam Partai yang diincanrnya, Partai Besutan Muhaimin Iskandar ini menjadi Fokus Thahar untuk digaet. (23 Maret 2020)
Kelompok kata yang unsur intinya berupa kata kerja yakni digaet. Digaet termasuk dalam klasifikasi Nomina Kata digaet menyatakan perbuatan atau tindakan dan mermeliki arti dalam kelas kata nomina. Dalam KBBI (Aplikasi Android) gaet memiliki arti kait, gait, tindakan yang mengait. Kata gaet biasanya digunakan ketika seseorang ingin menggaet sesuatu benda tetapi pernyataan diatas dipakai untuk menggaet suatu partai politik sehingga terdengar kasar.
b. Berupa Frase
Berdasarkan kelas unsur menurut Soeparno (2014:15) frase dapat dibedakan atas frase nomina (FN), frase verba (FV), frase adjektiva (FA),. Berikut ini frasa yang ditemukan pada berita politik surat kabar Fajar.
(22) Nama Andi Utta Masuk Meja Prabowo (24 Maret 2020)
Masuk Meja termasuk dalam Klarifikasi FN karena berupa kelompok kata yakni Masuk Meja yang memiliki unsur inti kata benda
atau nomina yakni Meja. Kata Meja merupakan Nomina karena kata yang mengacu pada suatu benda.
Dalam KBBI (Aplikasi Android) Meja berarti perkakas rumah yang mempunyai bidang datar sebagai daun mejanya dan berkaki sebagai penyangganya (bermacam macam bentuk nya). Dalam penggunaannya terdengar kurang baik jika sebuah nama masuk dalam meja. Jadi penggunaannya terdengar kurang sopan karena meja tidak berfungsi untuk memasukkan nama dalam meja. Jadi penggunaanya dalam pernyataan in termasuk dalam disfemia.
(23) Mungkin juga Pilkada Mundur adalah Skenario Bubar. (28 Maret 2020)
Skenario bubar termasuk dalam klarifikasi Frasa Nomina. Karena berupa kelompok kata yakni skenario bubar, yang memiliki unsur initi kaa benda yaitu skenario. Skenario merujuk pada kata benda , sedangkan bubar adalah tindakan perpisahan.
Dalam KBBI (Aplikasi Android ) Skenario berarti rencana lakon sandiwara atau film berupa adegn demi adegan yang tertulis secara terperinci. Sedangkan Bubar berarti bercerai berai, selesai, usai, ditiadakan. skenario biasanya dipakai saat mau bermain lakon sehingga bermakna kasar apabila diacukan pada sebuah Politik pilkada.
(24) Golkar Panaskan Mesin Lawan Petahana (29 Maret 2020)
Panaskan Mesin Masuk dalam klarisifikasi Frase nomina karena berupa kelompok kata yang memiliki satu kata merujuk pada kata benda.
jika diartikan satu persatu panas berarti terasa terbakar atau terasa terbakar dengan api, perubahan suhu yang tinggi. Sedangkan mesin berarti perkakas untuk menggerakkan atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda, digerkkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak, menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga dalam. Kata panas di tambah dengan imbuhan –kan menjadi panaskan berarti mengubah suatu suhu yang tadinya bersuhu rendah ke suhu yang lebih tinggi. (KBBI V, Apk Android).
Kata Golkar Panaskan Mesin, Lawan Petahana Berarti Golkar siap memanaskan mesin atau menyiapkan semua kadernya untuk melawan petahana terutama partai politik yang memiliki kursi terbanyak.
Jadi menurut penulis kata Panaskan mesin dalam kalimat golkar panaskan mesin, lawan petahana. Kurang tepat karena merujuk pada pengasararan sebuah kata yang memiliki arti yang kurang baik.
Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk disfemia berupa frase sterbagi dalam klasifikasi verba, ajektiva, dan nomina. Disfemia dalam bentuk frase ini menunjukkan adanya penekanan makna yang lebuh kepada bahasa kekasarannya. Makna khusus lebuh terlihat dalam bentuk frase ini yang terbagi dalam Frase Verba, Frase Nomina, Frase Adjektiiva. Namun dalam analisis ini ditemukan klasifikasi Frase Nomina seperti Masuk Meja, Skenario Bubar, Panaskan mesin. Dengan demikian penggunaan bentuk
kebahasaan disfemia dalam berita politik pada surat kabar Fajar menggunakan bentuk frase dengan klasifikasi Nomina.
c. Berupa Ungkapan
Ungkapan atau kalimat ringkas padat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku. Berikut bentuk ungkapan yang ditemukan pada berita politik surat kabar Fajar edisi Maret 2020.
(25) Golkar terancam “Gigit Jari”di Bulukumba (30 Maret 2020 )
Dari konteksnya Gigit Jari merupakan ungkapan yang berarti ungkapan yang mengecewakan atau ada sesuatu yang mengecewakan. Dalam KBBI (Aplikasi Android) berarti kecewa, karena yang diharapkan tidak dapat. Dari arti ungkpan gigit jari , Parpol Golkar dianggap akan kecewa di Bulukumba. Dari ungkapan tersebut memiliki konotasi yang kurang baik , karena kecewa atau menyedihkan.
Dari Analisis,peneliti menemukan satu bentukkebahasaan disfemia dalam klasifikasi berupa ungkapan. Kebahasaan disfemia dalam klasifikasi berupa ungkapan digunakan dalam berita politik pada surat kabar Fajar edisi Maret 2020. Ungkapan yang digunakan yaitu Gigit Jari. Ungkapan tersebut memberi makna kasus dalam konteks kalimatnya. Penggunaan ungkapan dimungkinkan dengan adanya pengungkapan bahasa yang kias dan dianggap lebih mewakili pengguna bahasa dalam penyampaian bahasa.
Menurut Masri, dkk (2017:74-77) menyatakan bahwa dilihat dari nilai rasa disfemia dalam surat kabar cenderung, menuju pada nilai rasa yang dianggap menyeramkan (seram), menakutkan, menguatkan, menjijikkan, dan mengerikan. Berikut temuan nilai rasa yang ada dalam berita politik pada surat kabar Fajar. a. Nilai rasa menyeramkan
Nilai rasa menggambarkan suatu hal atau sesuana atau keadaan yang menyeramkan. Ditemukan pada berita politik surat kabar Fajar edisi Maret 2020.
(1) Rawan disusupi, awasi kinerja Adhoc KPU. (1a) rawan masuk , awasi kinerja Adhoc KPU
Nilai rasa disfemia kata disusupi berupa nilai rasa menyeramkan karena kata tersebut mengacu kepada tindakan seseorang yang bertingkah untuk menyusup yang biasanya menuju pada tindakan negative. Dalam Data (1) mengacu pada kinerja Adhoc KPU yang diawasi tetapi rawan untuk seseorang untuk masuk . Makna kata rawan untuk masuk disini ditekankan lewat kata disfemia disusupi akan berasa menyeramkan karena memiliki arti yang mengarah ke tindakan yang negative. Disusupi memiliki arti menyusup bias digolongkan kata yang menyeramkan . kata disusupi mengandung makna yang kurang sopan menggantikan kata masuk yang memiliki makna lebih sopan pada data (1a).
(2) Genjot Kualitas Kader Wanita.
Dalam data (2) genjot diartikan orang yang menggenjot yakni menginjak, mengayuh, dan menyerang dengan hebat. Nilai rasa disfemia berupa nilai rasa menyeramkan karena biasanya genjot dilakukan seorang yang kasar, mengayuh sepeda, dan manginjak mesin. Ungkapan genjot menggantikan ungkapan Mengintensifkan yang memiliki nilai rasa yang lebih halus pada data (2).
(3) Godok Skema Penantang Petahana
(3a) Mengolah Skema Penantang Petahana
Dalam Data (3) godok dapat menyatakan suatu tindakan . Arti kata Godok yaitu merebus, mematangkan, mengolah. Kata Godok biasaya digunsksn untuk merebus sesuatu sepert ketupat tetapi data (3) dipakai untuk membentuk skema. Nilai rasa yang terkandung dalam data (3) termasuk nilai rasa yang menyeramkan karena godok skema penantang termasuk tindakan yang terdengar kasar dan menyeramkan pada data (3). Kata godok sebaiknya diganti dengan kata mengolah karena terdengar lebih sopan dan halus seperti pada data (3a).
(4) Masih Liar Wakil Ketua Umum DPP Amir Uskara Mengatakan, partainya belum menentukan usungan.
(4a) Masih tidak teratur wakil Ketua Umum DPP Amir Uskara Mengatakan Partainya Belum Menentukan Usungan.
Dalam data (4) Liar merupakan kata yang menunjukkan tingkah laku laku binatang atau manusia. Kata Liar berarti tidak ada yang memilihara, tidak jinak, tidak tenang, tidak teratur , belum beradab, tidak resmi ditunjuk atau
diakui oleh yang berwenang. Kata liar mengandung nilai rasa disfemia yang menyeramkan karena merupakan tindakan seseorang yang kurang baik seperti pada kalimat (4). Pada pernyataan (4a) kata Liar diganti menjadi tidak teratur agar pemaknaannya berubah menjadi sopan.
(5) Saya tidak Terima Ketika Golkar dikecilkan,katanya (5a) Saya tidsak terima ketika Golkar diremehkan
Data (5) dikecilkan merupakan suatu tindakan seseorang mengecilkan sesuatu yang merupkan tindakan yang kurang bagus. Kata dikecilkan dalam data (5) mengandung makna yang termasuk dalam nilai rasa disfemia yang menyeramkan karena tindakannya mengecilkan yang membuat seseorang tersinggung. Dalam pernyataan “ Saya tidak terima ketika Golkar dikecilkan, mengandung makna yang kurang baik karena seseorang diremehkan partainya.