• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Makassar

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili diwilayah geografis suatu wilayah selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponem yaitu: mortalitas, fertilitas, dan migrasi. Tingginya laju pertumbuhan penduduk dibeberapa bagian di dunia ini menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat.

Jumlah penduduk adalah semua orang yang menetap disuatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Jumlah penduduk sutu negara dapat diketahui melalui beberapa cara yaitu: sensus penduduk, survey penduduk, dan registrasi penduduk.

Sensus penduduk (cacah jiwa) yaitu perhitungan jumlah penduduk oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu secara serentak. Sensus penduduk dilaksanakan tiap 10 tahun dan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Survey penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan kepada waktu dan tempat tertentu. Survey yang dilakukan meliputi survey ekonomi nasional, survey angkatan kerja nasional, dan survey penduduk antar sensus (SUPAS).

Registrasi penduduk yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat

33

tinggal, dan perubahan pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintah terendah yaitu kelurahan.

Jumlah penduduk di kota makassar meningkat, maka permintaan akan sektor transportasi juga ikut meningkat, karena akan banyak orang yang ingin melakukan aktivitasnya diluar rumah.

TABEL.4

Jumlah Penduduk Kota Makassar Periode 2004-2013 (Dalam Jiwa)

TAHUN JENIS KELAMIN JUMLAH PERTUMBUHAN

LAKI-LAKI PEREMPUAN

Sumber: Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, Tahun 2014

Tabel di atas menunjukkan bagaimana perkembangan jumlah pendudk kota makassar selama periode penelitian. Jumlah penduduk kota makassar mengalami peningkatan dari tahun ketahun ini diimangi dengan jumlah penduduk

34

yang sudah bekerja dan baru mencari kerja. Di kota makassar sektor transportasi menyerap banyak tenaga kerja, sehingga peluang untuk mensejahterakan hidup lebih terjamin.

Pertumbuhan jumlah penduduk kota makassar pata tahun 2004 adalah sebanyak 1.179.023jiwa dan mengalami peningkatan pada tahun 2005 yaitu 1.193.434, dan selalu mengalami peningkatan hingga 2013.

Pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat harus diimbangi dengan penyerapan tenaga kerja yang juga memadai karena pada dasarnya jasa angkutan kota banyak menyerap tenaga kerja tanpa memperhatikan tingkat pendidikan karena rata-rata pendidikan terakhir seorang sopir adalah SD dan SMP. Penduduk kota makassar lebih memperhatikan kenyamanan yang akan mereka dapat pada angkutan kota.

B. Jumlah Kendaraan

Pesatnya pertambahan jumlah penduduk di kota-kota besar menyebabkan semankin bertambahnya pula jumlah kendaraan yang ada. Sehingga angkutan kota cukup berkembang, karena kebanyakan penduduk memerlukan angkutan kota untuk bekerja, berbelanja, berwisata maupun untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonomi lainnya. Kepadatan penduduk di dalam suatu kota mempengaruhi permintaan angkutan kota, karena kawasan yang berkepadatan tinggi secara otonomis dapat dilayani oleh angkutan kota (pete-pete). Oleh sebab itu peran angkutan kota sangat besar dalam menunjang mobilitas warga kota makassar untuk melakukan aktivitasnya.

35

Kebutuhan angkutan kota penduduk didalam wilayah kota makassar dilayani oleh angkutan kota jenis mobil penumpang (pete-pete). Dalam upaya memberikan pelayanan kepada pengguna jasa angkutan kota, saat ini telah dioperasikan pelayanan angkutan kota, yang terbagi dalam 17 trayek rute dimana semua rute menjadikan semua pusat kota sebagai tujuan akhir, karena kawasan pusat kota merupakan pusat kegiatan perdagangan dan jasa serta perkantoran.

TABEL. 5

Jumlah Angkutan Kota (pete-pete) dalam Wilayah Kota Makassar Tahun 2004-2013

Tahun Jumlah Pete-Pete Pertumbuhan

2004 3.550 0%

Sumber Data: Dinas Perhubungan Kota Makassar. 2014

Berdasarkan data tersebut diatas, dapat dilihat bahwa jumlah angkutan kota (pete-pete) pada tahun 2004 adalah sebanyak 3.550 dan tidak ada pertambahan sampai pada tahun 2007. Dan pada tahun 2008 mengalami

36

pertambahan sebanyak 4.113 sampai pada tahun 2013 pun jumlah angkutan kota pete-pete mengalami pertambahan. Ini berdasarkan keputusan walikota makassar untuk membatasi atau tidak menambah angkutan kota pete-pete untuk sementara sampai dengan waktu yang belum ditentukan.

C. Perkembangan penyerapan tenaga kerja jasa angkutan kota

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari angkutan kota yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu unit usaha.

Dalam penyerapan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang digunakan dalam melaksanakan proses produksi. Dalam proses produksi tenaga kerja memperroleh pendapatan sebagai balas jasa dari usaha yang telah dilakukan dalam bentuk upah.

Sektor jasa angkutan kota menyerap banyak tenaga kerja, akan tetapi kurangnya perhatian dari pemerintah serta pihak yang terkait masih kurang peka dengan masyarakat kurang mampu yang ingin hidupnya lebih sejahtera. Sehingga dengan begitu penyerapan tenaga kerja pada sektor jasa angkutan kota haruslah diimbangi dengan kualitas yang juga harus lebih memadai.

37 TABEL. 6

Penyerapan tenaga kerja jasa angkutan kota pete-pete Periode 2004-2013 (dalam jiwa)

TAHUN JUMLAH PERTUMBUHAN

2004 12.350 5,24%

Sumber: dinas perhubungan kota makassar, tahun 2014

Tabel tersebut diatas menunjukkan bagaimana perkembangan penyerapan tenaga kerja pada jasa angkutan kota pete-pete selama periode penelitian.

Penyerapan tenaga kerja pada jasa angkutan kota pete-pete dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar.

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tenaga kerja yang bekerja pada angkutan kota pete-pete sehingga bisa mendatangkan keuntungan bagi sopir angkutan kota pete-pete itu sendiri dalam hal ini sektor jasa angkutan kota di makassar.

38

Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja jasa angkutan kota pete-pete tidak mengalami penurunan dari tahun ke tahun ini membuktikan bahwa angkutan kota pete-pete masih banyak di gunakan oleh masyarakat kota makassar yang berdampak pada pendapatan sopir angkutan kota pete-pete sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Penyerapan tenaga kerja pada sektor jasa angkutan kota pete-pete mengalami peningkatan itu disebabkan karena keinganan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari beserta keluarganya, sehingga pendapatan yang diperoleh lebih meningkat.

D. Trayek Angkutan kota

Berdasarkan pada peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, yakni tentang angkutan kota, dijelaskan bahwa sebagai berikut: Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap, dan jadwal tetap maupun tidak terjadwal. Sedangkan jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang.

39

TABEL.7

Jumlah Angkutan Kota Di Wilayah Makassar Sesuai Trayek Tahun 2007-2013

KODE

Dokumen terkait