• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Gambaran umum MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA

Profil Madrasah Aliyah An-Najah Petukangan Selatan Jakarta

Tabel 4 Profil Sekolah

No. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah ; M.A.AN-Najah 2 N.I.S ; 20109380 3 N.S.S ; 31 231 711 1010

4 Alamat Sekolah ; Jl. Ciledug Raya Petukangan Selatan 5 Kecamatan ; Pesanggrahan

6 Kabupaten/Kota ; Jakarta Selatan 7 Provinsi ; DKI Jakarta 8 Kode Pos ; 12270

9 Tlp/Fax ; 021-7359616 10 Status Sekolah ; Swasta 11 Kegiatan Belajar ; Pagi

12 Nama Yayasan ; Yayasan An-Najah 13 Nomor Akte Pendidikan ; WJ/MAN/1679/1994 14 Tahun Berdiri Sekolah ; 1985

42 15 Status Tanah/ Kepemilikan ; Sendiri

16 Status Bangunan ; Sendiri

17 Status Akreditasi ; A/ Tahun 2010

Sejarah berdirinya MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta

Sejarah yayasan An-najah dimulai sejak tanggal 10 Syawal tahun 1948. Pada masa itu didirikan suatu lembaga pendidikan bernama Lembaga Pendidikan Raudhatul Athfal yang diprakarsai dan didirikan oleh KH. Abdillah Amin. Lembaga ini sendiri merupakan cikal bakal Darun Najah Petukangan.

Pada tahun 1985 atau tepatnya 12 April 1985, Yayasan An-Najah yang memfokuskan pada unit usaha di bidang pendidikan, ekonomi dan sosial ini dikukuhkan secara hukum oleh Abdillah Amin dan H. Dedy Faried Wadjdy dengan akte notaries no.21 yang dibuat dihadapan R. Soerojo Wongsowidjojo. SH di Jakarta. Lembaga pendidikan ini kemudian diberi nama Balai pendidikan Darun Najah Petukangan Selatan Jakarta yang berarti tempat Tempat keberhasilan atau Tempat Kesuksesan.

Perkembangan selanjutnya, pada tahun 2006 atau bertepatan dengan 1 Muharram 1427 H semua lembaga pendidikan Darun najah petukangan Dari tingkat TK, SD, MTs dan MA menyesuaikan diri dengan nama yayasan pengelolanya yakni

An-Najah yang berarti “KEBERHASILAN ATAU KESUKSESAN”.

Yayasan An-Najah yang terdiri dari Raudhatul Athfal/TK, Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Islam, Madrasah Tsanawiyah/SMP, Madrasah Aliyah/SMU Berkembang dengan pesat dan telah memiliki ribuan alumnus yang tersebar dipelosok tanah air.

2. Visi dan Misi Pendidikan

Madrasah Aliyah mempunyai VISI antaralain sebagai berikut;

43 Adapun MISI nya antaralain;

 Meningkatkan kualitas akademik

 Mengembankan penelitian untuk mendapatkan gagasan baru yang berorientasi

kepada masa depan

 Menumbuhkan Life Skill dan Jiwa usaha yang kompetitif

 Mengembangkan kreativitas siswa dalam kegiatan intra dan ekstrakurikuler

 Menumbuhkan semangat belajar untuk mengembangkan IPTEK berlandaskan

IMTAQ

3. Sumber daya kependidikan

a. Keadaan guru Tabel 5 Keadaan guru No . Nama L/P Pendidikan terakhir Jabatan

1 Drs. H. Ashari, MM L S2 LPMI Pengawas Pendidikan

2 Drs. Bukhori L S1 IAIN Kepala sekolah

3 Abd. Hamid M, S.Pd L S1 UHAMKA Wakasek

4 Warsono, S.Pd L S1 IKIP Wakasek

5 H.M. Yamin, BA L SM. IAIN Pengawas Pendidikan

6 Yuniati, S.Pd P S1 IKIP Wali Kelas

7 Dra. Titin Rahmawati P S1 IAIN Wali Kelas

8 Muh. Mauluddin, S.Pd L S1 STKIP Wali Kelas

9 M. Zuhri, S.Ag L S1 IAIN Wali Kelas

10 Maulina Kusuma, S.Si P S1 UI Wali kelas

11 M. Ikhlas, S.Pd L S1 Uhamka Wali kelas

12 Hadromi, S.Ag L S1 STAIDA Guru BP/Bk

44

14 H. Tamzis, S.PD L S1 UT Guru Matematika

15 Ulfah Shihah, S.Ei P S1 UIN Guru Ekonomi

16 Asep Djakamaya L D2 FPOK Guru Penjasorkes

17 Arfan Fitriyadi L S1 UI Guru Fisika

18 Muh. Slam, S.Pd L S1 UHAMKA Guru Bahasa Jepang

19 Fajar almunawar L S1 STKIP Perpus

20 Lestari Permatasari P S1 UIN Guru Ekonomi

Kebanyakan personil di atas sudah berstatus sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS)

b. Keadaan siswa

MA AN-NAJAH Petukangan Selatan terdiri dari 7 kelas, masing-masing ada dua rombongan belajar, antara lain;

Tabel 6

Keadaan Siswa MA AN-NAJAH

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Kelas X 29 23 52

2 Kelas XI IPA 8 8 16

3 Kelas XI IPS 16 10 26

4 Kelas XII IPA 7 6 13

5 Kelas XII IPS 6 9 15

45

c. Keadaan pegawai

Tabel 7 Keadaan Karyawan

No. Nama Jabatan

1 Huldi Tata usaha

2 Mardawi S.Pd Bendahara

3 Anshori Karyawan

4 Wawan Karyawan

5 Jamal Security

6 H.Umar Security

d. Keadaan sarana dan prasarana

Tabel 8

Sarana dan Prasarana MA AN-Najah Jakarta

No Jenis Sarana Jumlah Keterangan

1 Ruang perpustakaan 1 Baik

2 Ruang laboratorium a. IPA b. BAHASA c. KOMPUTER 1 1 1 Baik Baik Baik

3 Ruang kesenian/keterampilan 1 Baik

4 Ruang media/ ruang audio visual 1 Baik

5 Lapangan olahraga 1 Baik

6 Buku perpustakaan a. Fiksi b. Non fiksi c. referensi Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik

46

7 Alat peraga/ alat sumber belajar

a. matematika b. IPA c. IPS d. BAHASA Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik 8 Alat praktik a. Kesenian b. Keterampilan c. Pendidikan jasmani Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik 9 Media pendidikan a. OHP b. Audio Player/Radio c. Video Player/TV d. Slide projector e. Computer untuk pembelajaran f. Papan display Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik 10 Software a. Kaset pembelajaran b. VCD Pembelajaran Cukup Cukup Baik Baik

47

e. Struktur organisasi

Tabel 9 Struktur Organisasi

No Nama Jabatan

1 Drs. Ashari MM Direktur pendidikan dan Pengawasan

2 H.M. Yamin BA Direktur pendidikan dan pengawasan pengajaran

3 Drs. Bukhori S.Pd Kepala sekolah

4 Abd. Hamid S.Pd Wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan dan Humas

5 Warsono, S.pd Wakil Kepala sekolah Bidang Kurikulum dan sarana

6 Mardawi S.Pd Bendahara

7 M. Ikhlas S.Pd Pembina OSIS

8 Huldi Tata Usaha

9 Maulina Kusuma, S.Si

Muh. Ilyas S.pd

Wali Kelas X

10 Mauluddin, S.Pd

M. Zuhri S.Ag

Wali Kelas XI

11 Titin Rahmawati, S.Ag

Yuniati S.Pd

Wali Kelas XII

f. Prestasi sekolah yang pernah diraih

Sebagai suatu lembaga pendidikan. MA An-Najah tidak hanya bisa dipandang sebelah mata saja. Hal ini terbukti betapa banyaknya prestasi yang sudah diukir oleh sekolah ini. Prestasi tersebut ada yang disumbangkan oleh siswa maupun siswinya atas nama almamater keseluruhan.

Dengan berbagai prestasi yang telah didapatkan, maka MA An-Najah Jakarta banyak dikenal oleh lingkungan masyarakat sekitarnya maupun di luar

48 lingkungan, sehingga sampai sekarang MA An-Najah selalu eksis menyemarakan pendidikan di negri kita ini.

Adapun perlombaan yang pernah diikuti oleh MA An-Najah ini antara lain sebagai berikut;

 Juara III Tingkat rema putra dalam rangka pekan Harlah II FKRM Ciledug

 Juara II Peragaan pentas Seni Tingkat WIRA

 Juara III lomba Kaligrafi, Festival Seni Islam

 Juara III Lomba Baris Berbaris Tingkat MA Se-Jakarta Selatan

 Juara I Lomba P3K PMR

 Juara Favorit festival band Di SMA Cendrawasih

 Juara II Lomba Pidato

 Juara III Lomba Baca Puisi Tingkat SLTA se Jakarta Selatan

 Juara III Tingkat Penegak Husada Bakti Pramuka Se Jakarta Selatan

4. Penerapan pembiayaan pendidikan

Untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta, penulis telah terjun langsung ke sekolah ini, yaitu dengan melakukan wawancara dengan direktur pendidikan dan pengawasan, kepala sekolah, dan bendahara sekolah.

Seperti yang telah diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembiayaan pendidikan itu terdapat beberapa tingkatan proses yang terdiri dari ; perencanaan, sumber dana, distribusi pembiayaan, pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan biaya sekolah.

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan keuangan memegang peranan penting dalam memulai kegiatan pelaksanaan pembiayaan, baik atau tidaknya penerapan pembiayaan pendidikan akan terlihat dari bagaimana kepala sekolah merencanakan keuangan

49 untuk sekolahnya, baru kemudian dilihat kenyataan atau realita terhadap rencana yang disusun atau ditetapkan oleh sekolah

Dalam perencanaan keuangan sekolah dilakukan identifikasi dan analisis factor yang berpengaruh terhadap perencanaan keuangan sekolah, anggaran keuangan yang meliputi penyusunan anggaran, strategi anggaran, sumber pendanaan sekolah, pengeluaran sekolah dan upaya dalam mencari dana lain.

Keuangan sekolah merupakan salah satu factor yang menentukan di sekolah, sehingga dalam pengelolaannya harus oleh orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) maka sekolah sudah mulai kreatif dan pandai dalam mengatur keuangan sekolah.

Kegiatan perencanaan keuangan di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta dilakukan sebelum masuk tahun ajaran baru, dalam rapat kerja untuk mengevaluasi pembiayaan kemudian disusun rencana anggaran pembelanjaan sekolah yang dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan di dunia pendidikan.pertemuan di dalam kegiatan perencanaan keuangan dihadiri oleh kepala yayasan, direktur pendidikan dan pengawasan, kepala sekolah, bendahara.

Semua permasalahan yang berhubungan dengan sekolah dibahas secara tuntas, mulai dari anggaran yang ada, kebutuhan-kebutuhan sekolah, kondisi guru dan siswa serta berbagai kebijakan yang akan dikeluarkan sekolah untuk memenuhi kebutuhan sekolah.

Dalam penyusunan anggaran, dilakukan terlebih dahulu dengan mengadakan pertemuan yaitu kepala sekolah bersama dengan yayasan melakukan rapat internal tentang rancangan anggaran sekolah (RAPBS) Tanpa sebuah rencana yang matang tidak mungkin sekolah dapat berjalan dengan baik.

Rencana keuangan dibuat kepala sekolah bersama dengan yayasan untuk membuat RAPBS atau Rencana Anggaran Belanja Sekolah dengan aturan yang berlaku.

50 Adapun proses pembuatan RAPBS secara terperinci sebagai berikut;

a. Kepala sekolah bersama dengan yayasan mengadakan rapat bersama untuk

merancang anggaran sekolah yang dibutuhkan. Pada tahap ini dilakukan setelah evaluasi anggaran untuk tahun sebelumnya. Kemudian disusun rencana anggaran.

b. Kepala sekolah bersama dengan yayasan melakukan rapat untuk menyetujui atau

merevisi hasil rancangan anggaran sekolah yang telah dirapatkan sebelumnya. c. Mensosialisasikan anggaran sekolah kepada seluruh pihak yang berkepentingan

terhadap pendidikan.

Setelah RAPBS dirancang maka dilakukan jadwal kegiatan pengelolaan keuangan MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta dengan perincian perkegiatan tiap bulannya selama satu tahun mendatang. Dari jadwal ini pengelolaan keuangan lebih terperinci dan dalam pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang berlaku. Selain itu pula anggaran dana yang tertera di RAPBS dapat dikontribusikan sesuai dengan kebutuhan sekolah tersebut.

Supaya pelaksanaan APBS dapat sesuai dengan yang direncanakan maka, sistem yang berlaku dilembaga pendidikan MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA merupakan sistem sentralistik, keuangan seluruhnya ditangani oleh pihak yayasan, pengelolaan keuangan sekolah ditangani oleh tenaga keuangan yang kompetensi dibidangnya.

Untuk pelayanan pembayaran SPP para peserta didik menggunakan buku khusus yang telah disediakan oleh bendahara sekolah. Pihak Div.keuangan akan melakukan pemanggilan wali murid bagi para siswa yang terlambat dalam pembayaran SPP. Hingga saat ini dana yang telah diperuntukan dapat dikatakan telah memberi kontribusi terhadap keberhasilan pendidikan, sehingga anggaran perbelanjaan sekolah (APBS) dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang yang tercatat dalam APBS tersebut. Apabila pengelolaan keuangan dilakukan dengan cara seperti diatas maka pelaksanaan APBS akan selaras dan seimbang tidak mengalami kendala antara perencanaan dan pelaksanaan.

51 Permasalahan yang timbul dari proses perencanaan ini adalah bahwa sekolah dalam penyusunan RAPBS tidak melibatkan guru dan komite dalam pelaksanaannya.

Solusi dari permaslahan ini adalah sebaiknya sekolah mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pedoman penyusunan RAPBS yang efektif, agar guru dan komite dilibatkan dalam proses perencanaan penyusunan RAPBS. Karena guru dan komite juga mempunyai peranan penting dalam penyusunan RAPBS karena guru lebih mengetahui kondisi kelas, kebutuhan siswa, guru dan kebutuhan-kebutuhan dalam proses belajar mengajar.

b. Sumber dana

Ada dua cara memperkirakan biaya pendidikan, yaitu; 1. Memperkirakan biaya atas dasar sumber-sumber pembiayaan, dan 2.memperkirakan biaya atas dasar laporan dari lembaga-lembaga pendidikan.1

RAPBS pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu penerimaan atau pendapatan sekolah dan pengeluaran atau biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh sekolah.

Adapun sumber pendapatan keuangan sekolah mayoritas berasal dari wali murid yang berupa uang pangkal serta uang SPP perbulannya, sedangkan sumber lainnya berasal dari pemerintah misalnya uang pelaksanaan ujian nasional.

Masalah yang timbul dalam sumber dana pendidikan di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta Selatan adalah kurang kreatifnya sekolah dalam mengelola sumber dana sehingga akan terjadinya beban kepada siswa karena mayoritas sumber dana sekolah berasal dari siswa. Seperti uang pangkal dan uang SPP.

Solusi dari permasalahan ini adalah sekolah mengadakan kegiatan promosi sekolah untuk memperoleh sumber dana dari donatur dan masyarakat untuk menutupi

1

52 kekurangan dana. Seperti sekolah mengadakan bazaar buku dan atribut sekolah berupa kaos, pernak-pernik, bros, peniti dan lain sebagainya.

c. Distribusi

Adapun rincian distribusi pembiayaan pendidikan MA AN-NAJAH adalah sebagai berikut;

 Untuk pemeliharaan sekolah

 Penyelenggaraan pelajaran

 Kesejahteraan pegawai

 Tata usaha

 Penyelenggaraan ujian, pengadaan ijazah

 Untuk supervise

 Untuk pembinaan pengelolaan subsidi atau bantuan

Permasalahan yang timbul dari proses distribusi atau penyaluran adalah mayoritas penyaluran diprioritaskan untuk pengeluaran kebutuhan staf seperti gaji, belum banyak menutupi pengeluaran kegiatan proses belajar mengajar . Pengalokasian anggaran diperuntukan untuk peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan belajar mengajar. Kemudian adanya pengetatan distribusi, artinya penyaluran keuangan harus sesuai dengan kebutuhan dan harus diminimalisir pengeluaran sekolah agar tidak terjadinya pemborosan

.

d. Pengawasan dan evaluasi pembiayaan

Dalam pengawasan pembiayaan pendidikan MA AN-NAJAH Petukangan Selatan Jakarta, sekolah melaksanakan pengawasan yang dilakukan hanya oleh pihak internal

Untuk pelaksanaan pengawasan secara internal, kepala sekolah dan yayasan mengawasi penerimaan dan pemasukan keuangan. Dalam tahap evaluasi ini dapat

53 dijadikan tahap pengendalian, dimana uang yang digunakan selama satu semester dapat terkendali sehingga uang digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Dalam pelaksanaan manajemen keuangan senantiasa diawasi oleh tim pengawas internal yang dibentuk oleh pihak sekolah yang benar-benar dapat diandalkan kemempuan dan kejujurannya, kegiatan pengawasan ini dilakukan secara berkala, kegiatan evaluasi keuangan sekolah selalu dilaksanakan pada akhir semester, guna mendapatkan informasi tentang hasil dari kegiatan tersebut, dimana informasi hasil ini kemudian akan dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan. Seharusnya Kegiatan evaluasi pengelolaan keuangan sekolah melibatkan guru, serta komite sekolah.

Setelah kegiatan yang berkenaan dengan proses pembelajaran usai dilakukan yang menggunakan keuangan sekolah selanjutnya adalah membuat laporan pertanggung jawaban (LPJ) dibuat oleh semua yang telah ditujuk sebagai penanggung jawab atas dana yang diperuntukan. LPJ tersebut kemudian akan diaudit oleh internal audit, terhadap kegiatan yang akan dilakukan apakah sesuai dengan perencanaan atas proposal yang telah diajukan.

Laporan pertanggungjawaban menjadi bahan referensi terhadap perencanaan keuangan serta pengelolaan keuangan guna meningkatkan efesiensi serta efektifitas dari penggunaan dana tersebut.

Permasalahan yang timbul dari tahap pengawasan dan evaluasi adalah bahwa sekolah tidak melibatkan komite dalam proses pengawasan dan evaluasi sehingga terjadinya keragu-raguan terhadap pelaksanaan pembiayaan di sekolah.

Solusi dari permaslahan di atas adalah bahwa sekolah seharusnya melibatkan komite dalam proses kegiatan pengawasan dan evaluasi terhadap pembiayaan pendidikan guna terciptanya pembiayaan pendidikan yang baik serta terciptanya transparansi keuangan sekolah. Komite juga dapat memberikan masukan-masukan kepada sekolah tentang pelaksanaan pembiayaan pedidikan yang efektif.

54 Dari penjelasan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahawa pengelolaan pembiayaan pendidikan di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta Selatan belum berjalan dengan maksimal. Hal ini dapat dilihat melalui perencanaan RAPBS , sekolah hanya melibatkan kepala sekolah, bendahara, dan pihak yayasan, sumber dana, sekolah hanya memiliki sumber dana yang mayoritas berasal dari walimurid atau siswa, distribusi atau penyaluran, sekolah mayoritas penyaluran dana itu untuk gaji guru atau kesejahteraan pegawai, pengawasan dan evaluasi, sekolah tidak melibatkan komite sekolah dalam proses pengawasan dan evaluasi ini.

Upaya sekolah dalam meningkatkan pembiayaan pendidikan di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta. (1) kegiatan pedoman penyusunan RAPBS yang baik, (2) kegiatan promosi sekolah untuk memperoleh sumber dana dari donatur agar tidak terjadiya kekurangan dana, (3) kegiatan pembinaan dari yayasan agar lebih baik dalam penyusunan RAPBS, yaitu pada kegiatan pengawasan dan evaluasi komite dilibatkan agar terjadinya transparansi keuangan sekolah.

55

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembiayaan pendidikan di MA An-Najah Petukangan Selatan Jakarta Selatan belum efektif. Dikarenakan dalam langkah-langkah pelaksanaan masih ada beberapa kegiatan yang belum maksimal dilakukan, yaitu dalam perencanaan RAPBS, sumber dana, distribusi, pengawasan dan evaluasi pembiayaan pendidikan. Seperti; Perencanaan dalam pelaksanaan pembiayaan pendidikan di sekolah meliputi; keterlibatan guru dan komite dalam penyusunan RAPBS, kurang kreatifnya sekolah dalam pengelolaan sumber dana untuk memperlancar program sekolah, distribusi atau pemakaian terhadap dana pendidikan, meliputi; kurang efektifnya penyaluran terhadap pembiayaan pendidikan, evaluasi terhadap penggunaan dana pendidikan, meliputi; kurangnya keterlibatan pengawas eksternal seperti komite sekolah, agar terciptanya transparansi pembiayaan sekolah.

2. Tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang belum maksimal dilaksanakan karena adanya pengendalian kurang dilaksanakan dari tahap perencanaan RAPBS sampai dengan evaluasi pembiayaan.

56

B. SARAN

1. Untuk manajemen MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA

supaya melibatkan guru dalam penyusunan RAPBS, karena akan dapat menimbulkan kerjasama yang baik antara yayasan dengan guru yang terkait, dan juga akan menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap transparansi dan akutabilitas pengelolaan kuangan sekolah.

2. Untuk manajemen MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA

tetap mengawasi penggunaaan keuangan sekolah guna mengantisipasi penyalahgunaan keuangan.

3. Lembaga pendidikan MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN

JAKARTA diharapkan dapat mengoptimalkan kegiatan evaluasi yang dilakukan setiap akhir semester menjadi evaluasi dilakukan setiap kegiatan yang menggunakan dana sekolah, sehingga pihak manajemen MA AN-NAJAH PETUKANGAN SELATAN JAKARTA mendapatkan sejumlah informasi mengenai tingkat keberhasilan pelaksanaan suatu program yang telah dilaksanakan atau hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program serta dapat mempertahankan tingkat efektif dan efesien keuangan sekolah dalam perencanaan maupun pengelolaan.

4. Kepada Kepala sekolah, Bendahara, dan pihak Yayasan untuk lebih

meningkatkan kerja sama dalam hal pelaporan dan penerimaan keuangan supaya lebih terkontrol lagi.

57

Dokumen terkait