• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan terhadap 27 sampel gigi premolar maksila yang dilakukan preparasi kavitas restorasi klas I dan dibagi secara random ke dalam tiga kelompok dengan perlakuan yang berbeda yaitu sembilan sampel untuk kelompok I yang menggunakan sistem adhesif total etch two step, Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer dan resin komposit packable, sembilan sampel untuk kelompok II yang menggunakan sistem adhesif total etch two step, resin komposit

flowable konvensional sebagai intermediate layer dan resin komposit packable, sembilan sampel untuk kelompok III menggunakan sistem adhesif total etch two step

dan resin komposit packable. Pengamatan celah mikro dilakukan terhadap sampel

dengan melihat penetrasi zat warna Methylene Blue 2% dengan menggunakan

stereomikroskop pembesaran 20x, dan sampel terlebih dahulu dilakukan pembelahan menjadi dua bagian, yaitu bukal dan palatal tanpa membedakan hasil skor kedua permukaan. Hasil yang diperoleh berupa panjang penetrasi zat warna Methylene Blue

2% melalui tepi restorasi yang dikategorikan dalam skor 0-4, dimana skor 0 untuk tidak adanya penetrasi zat warna, skor 1 untuk penetrasi zat warna hingga 1/3 dinding kavitas, skor 2 untuk penetrasi zat warna hingga 2/3 dinding kavitas, skor 3 untuk penetrasi zat warna hingga dasar kavitas dan skor 4 untuk penetrasi zat warna meluas di sepanjang dasar kavitas. Setiap sampel dilakukan penghitungan skor rata-rata antara nilai bukal dan palatal.

Kemudian dilakukan pengambilan foto stereomikroskop dari tiap kelompok sebanyak dua sampel dari kelompok I, tiga sampel dari kelompok II, dan dua sampel dari kelompok III yang mewakili masing-masing skor celah mikro berdasarkan penetrasi zat warna. Dari kelompok I dengan Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai

sampel dengan skor 3 ditunjukkan oleh gambar 27 (B). Dari kelompok II dengan resin komposit flowable konvensional sebagai intermediate layer, sampel dengan skor 3 ditunjukkan oleh gambar 28 (A) dan sampel dengan skor 4 ditunjukkan oleh gambar 28 (B). Dari kelompok III tanpa aplikasi intermediate layer, sampel dengan skor 3 ditunjukkan oleh gambar 29 (A) dan sampel dengan skor 4 ditunjukkan oleh gambar 29 (B).

Gambar 27. Arah panah menunjukkan foto stereomikroskop restorasi dengan Stress Decreasing Resin (SDR) (A) sampel dengan skor 2 penetrasi zat warna hingga 2/3 dinding kavitas dan (B) sampel dengan skor 3 penetrasi zat warna hingga dasar kavitas.

Gambar 28. Arah panah menunjukkan foto stereomikroskop restorasi dengan resin komposit flowable konvensional (A) sampel dengan skor 3 penetrasi zat warna hingga dasar kavitas dan (B) sampel dengan skor 4 penetrasi zat warna di sepanjang dasar kavitas.

A B

A

Gambar 29. Arah panah menunjukkan foto stereomikroskop restorasi tanpa aplikasi

intermediate layer (A) sampel dengan skor 3 penetrasi zat warna hingga dasar kavitas dan (B) sampel dengan skor 4 penetrasi zat warna di sepanjang dasar kavitas.

Tabel 4 menunjukkan hasil pengamatan celah mikro pada kelompok I dengan Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer, pada sisi bukal diperoleh tiga sampel yang memiliki skor 2, enam sampel yang memiliki skor 3. Untuk sisi palatal terdapat empat sampel yang memiliki skor 2, lima sampel yang memiliki skor 3. Kelompok II dengan resin komposit flowable konvensional sebagai intermediate layer, pada sisi bukal diperoleh enam sampel yang memiliki skor 3, dan tiga sampel yang memiliki skor 4. Untuk sisi palatal terdapat enam sampel yang memiliki skor 3, dan tiga sampel yang memiliki skor 4. Kelompok III tanpa aplikasi intermediate layer, pada sisi bukal diperoleh dua sampel yang memiliki skor 3 dan tujuh sampel yang memiliki skor 4. Untuk sisi palatal terdapat satu sampel yang memiliki skor 3 dan delapan sampel yang memiliki skor 4. Setiap sampel dalam setiap kelompok dilakukan penghitungan skor rata-rata antara bukal dan palatal.

Tabel 4. Skor celah mikro pada ketiga kelompok perlakuan.

Kelompok Perlakuan N Sisi Skor Celah Mikro

0 1 2 3 4

I

Restorasi kavitas klas I dengan sistem adhesif

total etch two step dan

Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer 9 Bukal - - 3 6 - Palatal - - 4 5 - II

Restorasi kavitas klas I dengan sistem adhesif

total etch two step dan resin komposit flowable konvensional sebagai intermediate layer 9 Bukal - - - 6 3 Palatal - - - 6 3 III

Restorasi kavitas klas I dengan sistem adhesif

total etch two step tanpa aplikasi

intermediate layer

9

Bukal - - - 2 7

Palatal - - - 1 8

Hasil pengamatan skor celah mikro dengan stereomikroskop pembesaran 20x antara skor permukaan bukal dan palatal, diambil nilai skor rata-rata setiap sampel (Lampiran 3) dan dianalisis menggunakan uji normalitas Saphiro-Wilk untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan karena sampel yang digunakan kurang dari 50 sampel.

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal (p<0.05) sehingga selanjutnya dilakukan uji non-parametrik yaitu uji statistik Kruskal Wallis Test untuk melihat perbedaan di antara seluruh kelompok perlakuan terhadap celah mikro. Hasil uji statistik dengan Kruskal Wallis Test dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Hasil uji Kruskal Wallis terhadap seluruh kelompok.

Kelompok N Mean Rank Asymp. Sig.

I 9 6.33

.000

II 9 14.72

III 9 20.94

Dari tabel 5 terlihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) yaitu p=0.000 di antara ketiga kelompok perlakuan terhadap celah mikro. Kemudian analisis statistik dilanjutkan dengan menggunakan Mann-Whitney Test untuk melihat perbedaan di antara kelompok I dan II, kelompok I dan III, serta kelompok II dan III. Hasil uji statistik dengan Mann-Whitney Test dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Hasil uji Mann-Whitney antar kelompok.

Kelompok Skor Celah Mikro

I dan II 0.004

I dan III 0.000

II dan III 0.020

Dari hasil uji Mann-Whitney diperoleh hasil bahwa antarakelompok I dengan

Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer dan kelompok II dengan resin komposit flowable konvensional sebagai intermediate layer terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) yaitu p=0.004. Kelompok I dengan Stress Decreasing Resin

(SDR) sebagai intermediate layer dan kelompok III tanpa intermediate layer terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) yaitu p=0.000. Kelompok II dengan resin komposit flowable konvensional sebagai intermediate layer dan kelompok III tanpa

Dokumen terkait