• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan

Pada bab ini, peneliti akan membahas dua rumusan masalah yang menjadi

fokus peneliti. Pertama membahas prosedur penelitian pengembangan modul

metode permainan tradisional anak untuk pembelajaran kelas I SD tema 4

subtema 1. Rumusan masalah yang kedua membahas kualitas modul metode

permainan tradisional anak untuk pembelajaran kelas I SD tema 4 subtema 1.

1. Prosedur Pengembangan Modul Metode Permainan Tradisional Anak Untuk Pembelajaran Kelas I SD Tema 4 Subtema 1.

Prosedur penelitian merupakan urutan langkah-langkah penelitian yang

sudah ditetapkan. Peneliti mengambil tujuh langkah penelitian yang dikemukakan

Sugiyono. Dalam setiap langkah pengembangan modul metode permainan

tradisional anak untuk pembelajaran kelas I SD tema 4 subtema 1 yang dilakukan

di SD N Kentungan akan dijelaskan sebagai berikut.

1.1 Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian

pengembangan modul pembelajaran pembelajaran tematik untuk kelas I SD tema

91

wawancara. Penelitian pengembangan modul permainan tradisional anak untuk

siswa kelas 1 pada tema 4 sub tema 1, langkah awal yang dilakukan adalah

analisis kebutuhan. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan

observasi. Observasi dilakukan di SD N Kentungan pada tanggal 10 Agustus 2018

pada saat jam pelajaran dan jam istirahat. Peneliti melakukan observasi dan

wawancara meliputi beberapa aspek, yaitu ketersediaan ahan ajar disekolah,

metode dan media yang digunakan guru selama proses pembelajaran berlangsung,

dan pengetahuan guru maupun siswa terkait permainan tradisional. Setelah

melakukan observasi, peneliti kemudian melakukan wawancara terhadap guru

kelas I SD Kentungan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2018.

Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta sesungguhnya apakah

ada pengimplementasian pembelajaran tematik dengan permainan tradisional anak

dalam pembelajaran tematik serta untuk mengetahui sejauh mana anak mengenal

jenis-jenis permainan tradisional. Disamping itu, melalui wawancara peneliti

dapat mengetahui metode dan media yang digunakan guru pada saat proses

pembelajaran. Hasil dari observasi dan wawancara akan dijadikan sebagai analisis

kebutuhan siswa. Berikut adalah hasil analisis kebutuhan yang telah peneliti

lakukan berdasarkan observasi dan wawancara.

Guru menyampaikan materi pelajaran dengan sistematis dan meperhatikan

tujuan pembelajaran. Hal ini diketahui peneliti berdasarkan observasi dikelas I A

pada saat pembelajaran tematik. Dalam penyampaikan materi guru menggunakan

metode cermah, diskusi, dan tanya jawab. Ketika guru melakukan metode

92

dapat mendengar materi yang disampaikan guru. Pada saat melakukan metode

diskusi, guru berkeliling untuk membantu kesulitan belajar siswa. Setelah itu guru

melakukan metode tanya jawab berupa soal mencongak yang diberikan kepada

siswa. Guru akan memberi nilai tambahan terhadap siswa yang menjawab

pertanyaan dengan benar. Dari observasi yang dilakukan terhadap guru, peneliti

menemukan potensi baik yang dimiliki guru.

Peneliti melakukan observasi terhadap siswa kelas I A ketika proses

pembelajaran berlangsung. Peneliti melihat bahwa siswa sangat antusias dalam

mengikikuti pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan bahwa ketika guru

menanyakan tugas yang diberikan, semua siswa mengmpulkan tugasnya secara

individu. Kenyataan yang lain dilihat ketika ada siswa yang bertanya kepada guru

terkait materi yang tidak dipahami. Observasi dilakukan peneliti terhadap siswa

ketika jam istirahat. Peneliti melihat bahwa beberapa siswa sangat aktif dalam

kegiatan permainan sepak bola. Mereka terlihat kompak dan bersosialisasi dengan

baik terhadap teman sebaya dan kakak kelas. Sosialisasi baik antar siswa dapat

dilihat pada saat mereka menuju kantin, siswa secara bersamaan berjalan sambil

menggandeng tangan dan bercerita satu sama lain. Peneliti mengambil kesimpulan

dari observasi yang dilakukan terhadap siswa bahwa siswa memiliki potensi

bersosialiasi baik dan lincah dalam melakukan aktivitas.

Observasi selanjutnya yang diamati peneliti adalah kondisi lingkungan

sekolah. Peneliti melihat bahwa sekolah memiliki lahan yang cukup luas untuk

dijadikan sarana kegiatan siswa. Dari hasil wawancara guru kelas I, sekolah

93

jenis tanaman, lapangan yang luas, dan letak sekolah yang tidak terlalu ramai.

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru untuk melakukan proses

pembelajaran diluar kelas menggunakan permainan tradisional anak yang

berpedoman pada modul yang disusun peneliti, guru menanggapi dengan sangat

baik bahkan peneliti mendapat beberapa saran agar proses pembelajaran bejalan

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Saran tersebut meliputi jenis permainan yang

digunakan sebagai media belajar adalah jenis permainan yang sebagian siswa

tahu, dan materi yang diaajarkan sesuai dengan buku guru dan siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, peneliti menemukan beberapa

masalah yang peneliti temukan. Setelah dilakukan observasi, peneliti mengetahui

bahwa bahan ajar yang digunakan guru adalah buku tematik pegangan guru. Serta

bahan ajar yang digunakan siswa hanya menggunakan buku pegangan siswa dan

Lembar Kerja Siswa (LKS). Peneliti tidak melihat sumber belajar lain yang

digunakan guru maupun siswa. Metode yang digunakan guru dalam proses

mengajar adalah metode ceramah, diskusi dan tanya jawaab. Ketika proses

pembelajaran berlangsung, kondisi kelas terlihat ramai dan masih banyak siswa

yang berjalan-jalan dikelas. Pada saat jam istirahat peneliti mengamati aktivitas

yang dilakukan siswa, peneliti melihat hampir semua siswa ketika bel istirahat

berbunyi menuju ke kantin untuk membeli makanan atau minuman. Setelah itu

ada beberapa siswa yang bermain sepak bola dihalaman sekolah, duduk didepan

kelas, dan ada beberapa siswa bercerita diruang kelas dengan temannya. Langkah

yang diambil peneliti untuk mengetahui pemahaman siswa tentang permainan

94

jenis-jenis permainan yang diketahui. Data yang diperoleh sebagian besar siswa

hanya menyebutkaan rata-rata lima permainan tradisional seperti: gobak sodor,

balap karung, bitet-bitean, petak umpet, dan dakon. Peneliti menemuka masalah

yang lain yaitu fasilitas sekolah berupa lapangan yang luas tidak dijadikan sebagai

sarana pembelajaran diluar kelas.

Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan dapat diambil

kesimpulan bahwa minimnya bahan ajar yang digunakan guru maupun siswa dan

kondisi kelas pada saat jam pelajaran terlihat belum kondusif sehingga

menyulitkan guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan mudah. Dari

masalah ini peneliti merumuskan bahawa diperlukannya bahan ajar baru yang

mampu memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan membuat

siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran sehingga materi yang diberikan dapat

diterima siswa dengan mudah. Hal ini dilakukan agar dalam pengembangan

modul pembelajaran permainan tradisional dapat dibuat dengan tepat sasaran,

dapat membantu guru dalam mengimplementasikan pembelajaran tematik dengan

permainan tradisional, serta sebagai inovasi bagi guru agar menjadi kreatif dan

membantu siswa memahami materi dengan bermain dan pengalaman belajar

sesuai tingkat perkembangannya.

1.2 Pengumpulan Data

Setelah peneliti mendapat informasi dari hasil observasi dan wawancara,

peneliti melakukan pengumpulan data yang didapat secara fakta dan uptodate.

95

peneliti susun. Terdapat lima variabel yang dikembangkan daengan sepuluh

pernyataan sesuai dengan kisi-kisi. Variabel pertama terdiri dari dua indikator dan

empat butir pernyataan tentang ketersediaan bahan ajar disekolah. Pada variabel

kedua terdiri dari dua indikator dan dua butir pernyataan tentang metode

pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar. Variabel ketiga terdiri dari

dua indikator dengan dua pernyataan tentang proses pembelajaran tematik.

Variabel keempat terdiri dari satu indikator dengan satu pernyataan tentang

aktifitas yang dilakukan siswa. Variabel kelima terdiri dari satu indikator dengan

satu pernyataan tentang pengetahuan permainan tradisional. Tujuan dilakukan

observasi yaitu untuk mengetahui kondisi yang ada disekolah, yang nantinya akan

dianalisis dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan.

Observasi dilakukan peneliti untuk memperoleh data yang kemudian dianalisis.

Dari hasil analisis dan pengolahan data peneliti dapat mengaitkan pembelajaran

tematik dengan permainan tradisonal sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga

peneliti akan mengembangkan modul pembelajaran menggunakan permainan

tradisional yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam proses

pembelajaran. Berikut hasil rangkuman observasi yang dilakukan peneliti di SD N

96

Tabel 4.1 Hasil Observasi Analisis Kebutuhan Indikator Pernyataan Tanggapan Deskripsi

Ya Tidak Ketersediaan modul permainan tradisional disekolah Modul permainan tradisional tersedia disekolah √ Modul permainan

tradisional belum tersedia disekolah. Terdapat beberapa modul dengan tema budaya yang ada di Indonesia

Modul permainan memuat materi pembelajaran

Belum ada modul

permainan tradisional yang memuat materi pelajaran, di sekolah modul yang berisi

permainan tradisional juga belum ada. Penggunaan modul permainan tradisional dengan proses pembelajaran Siswa memiliki atau meminjam modul untuk dibaca

Ada beberapa siswa yang

meminjam modul ntuk dibaca dan dibawa pulang. Namun jenis modul yang dipinjam adalah modul tentang cerita rakyat. Guru menggunakan modul permaianan tradisional untuk menyampaikan materi pembelajaran. Dalam menyampaikan

materi ajar, guru hanya menggunakan buku tematik pegangan guru dan siswa dari

Kemendikbud. Metode yang digunakan guru pada saat mengajar Guru menggunakan lebih dari tiga metode pada saat mengajar

Metode yang digunakan

guru dalam mengajar adalah ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demontrasi. Media yang digunakan guru saat mengajar Guru menggunakan media dalam menyampaikan materi pembelajaran. Terkadang guru

menggunakan alat peraga untuk mempermudah dalam menyampaikan materi ajar. Pelaksanaan pembelajaran tematik diluar

Guru sering atau pernah

melakukan

Guru melakukan kegiatan

pelajaran tematik diluar kelas jika memuat tema

97

kelas kegiatan

pembelajaran tematik diluar kelas

dengan obyek yang terdapat diluar kelas.

Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran tematik Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru

Beberapa siswa selalu

menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

Aktivitas siswa pada saat jam istirahat Siswa melakukan suatu permainan bersama dengan temannya Siswa melakukan permainan secara berkelompok ketika jam istirahat.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa

belum ada modul permainan tradsional yang ada diskolah, koleksi modul

disekolah yang peneliti lihat adalah buku cerita rakyat, dongeng, dan novel. Isi

dari modul yang mengaitkarn materi pembelajaran juga belum tersedia. Beberapa

siswa meminjam modul cerita rakyat untuk dibaca ataupun dibawa pulang.

Sedangkan dalam menyampaikan materi ajar, guru hanya menggunakan buku

guru dan buku siswa kurikulum 2013. Untuk mengukur pemahan siswa, guru

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam pembelajaran tematik, peneliti

tidak melihat guru menggunakan media pembelajaran. Sedangkan jika dilihat dari

kemauan siswa dalam belajar, siswa terlihat antusias dalam mengikuti pelajaran.

Hal ini dapat dilihat dari sebagian siswa mampu menjawab dengan benar

pertanyaan yang diberikan guru. Namun, terdapat beberapa siswa yang masih

suka berjalan dikelas dan bermain dikelas. Hal ini dapat mempengaruhi

keberhasilan dalam proses pembelajaran. Pengetahuan siswa terhadap permainan

98

tidak ada siswa yang melakukan permainan tradisonal. Pada saat peneliti

mengamati saat jam istirahat, siswa hanya melakukan permainan sepak bola

dihalaman sekolah.

Berdasarkan hasil observasi, dapat disumpulkan bahwa untuk

memaksimalkan keberhasilan proses pembelajaran, guru membutuhkan suatu

bahan ajar baru yang inovatif serta media pembelajaran yang dapat menarik

perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran. Peneliti akan mengembangkan

modul pembelajaran yang inovatif sesuai dengan kriteria usia anak kelas I SD

dengan menggunakan permainan tradisonal pada tema 4 subtema 1. Dengan

adanya modul pembelajaran menggunakan permainan tradisonal diharapkan siswa

teratrik dan aktif dalam belajar melalui permainan tradisonal. Selain itu siswa

dapat membangun hubungan sosial dengan temannya dan menambah kreatifitas

siswa melalui permainan tradisional.

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas I dengan berpedoman

pada kisi-kisi yang sudah dibuat. Terdapat lima variabel yang akan diamati,

pertama ketersediaan bahan ajar disekolah, kedua metode yang digunakan guru

dalam pembelajaran, ketiga proses kegiatan pembelajaran tematik, keempat

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan kelima tentang

perancangan pengembangan modul permainan tradisional yang dikembangkan

sebagai media dalam menyampaikan materi pembelajaran tematik. Tujuan

dilakukan wawancara yaitu untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang ada

disekolah, yang nantinya akan dianalisis dan dikembangkan untuk memenuhi

99

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Wawancara dengan Guru Kelas I

No Aspek Pertanyaan Rangkuman Jawaban

1 Penggunaan bahan

ajar yang berupa modul

pembelajaran

Sumber belajar apa yang digunakan ibu dalam proses pembelajaran?

Sejauh ini penggunaan sumber belajar yang dipakai guru yaitu buku pegangan guru dan buku lain sebagai latihan soal, sedangkan siswa menggunakan sumber belajar buku tematik siswa serta lembar kerja siswa saja. Apakah siswa juga

mempunyai sumber belajar yang sama dengan sumber belajar yang digunakan ibu?

Tidak semua, sekarang ini siswa hanya menggunakan sumber belajar buku siswa dan LKS

2 Metode yang

digunakan guru pada saat mengajar

Apa metode pembelajaran yang digunakan ibu saat mengajar?

Sejauh ini metode pembelajaran yang saya terapkan adalah ceramah dan diskusi

Apakah ibu menggunakan metode selain yang ibu gunakan saat ini?

Kadang, tergantung materi yang akan disampaikan. Jika materi dirasa sudah

disampaikan cukup dengan metode tanya jawab dan jika materi yang disampaikan membutuhkan praktek, saya menggunakan metode demonstrasi.

Mengapa ibu menggunakan metode yang dipakai saat ini?

Menurut saya metode yang saya gunakan dapat

menyampaikan materi pembelajaran dengan baik.

3 Pembelajaran

Tematik

Kendala-kendala apa saja yang ibu alami saat melaksanakan pembelajaran tematik?

Terkadang untuk menyampaikan materi tematik ada yang terlewat untuk disampaikan,

contohnya ketika melakukan praktek percobaan.

Apakah ibu menggunakan alat bantu atau media yang memudahkan tercapainya

keberhasilan dalam

Tidak semua materi yang saya sampaikan

menggunakan media,

terkadang saya menggunakan media alat peraga dalam menjelaskna materi.

100 proses mengajar? 4 Aktivitas Siswa Bagaimana aktivitas

siswa saat ibu mengajar?

Karena saya mengampu kelas I, masih banyak siswa yang masing berkeliling kelas dengan berjalan-jalan bahkan lari ketika pembelajaran berlangsung.

Apakah siswa mudah diatur?

Sebenarnya mudah, namun saya memahami karena mereka masih dalam usia yang masih ingin bermain.

5 Permainan Tradisional Apakah ibu mengetahui jenis-jenis permainan tradisional?

Ya saya mengetahui, karena itu permainan sejak dahulu secara terun temurun. Dulu saya sering memainkan seperti sonda manda, dakon, dan gobak sodor.

Bagaimana

tanggapan ibu jika permainan tradisional digunakan sebagai media penyampaian materi pembelajaran tematik?

Saya setuju disisi lain memang usia siswa kelas I masih terbawa dimasa kanak-kanak yang suka bermain, menurut saya permainan tradsional bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Anak-anak nantinya juga bisa bekerja sama dengan

temannya dan mungkin akan lebih tertarik dalam belajar. Apakah kondisi sekolah memungkinkah untuk dilakukan pelaksanaan permainan tradisional?

Tergantung jenis permainan tradisional apa yang akan dimainkan. Jika

membutuhkan lapangan besar mungkin harus keluar dari lingkungan sekolah. Bagaimana tanggapan ibu mengenai pengembangan modul pembelajaran didalamnya memuat permainan tradisional yang dikaikatkan dengan pembelajaran tematik? Ya bagus, silahkan

dikembangkan. Namun tetap berpacu pada KD yang diberikan serta tujuan pembelajaran. Siswa nantinya lebih tertarik dan lebih aktif dalam belajar. Kalau bisa jenis permaian tradisonal yang digunakan bersifat umum atau

101

diwilayah Jawa Tengah.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas I SD N

Kentungan dapat disimpulkan bahwa guru mengalami kesulitan dalam

mengkondisikan ruang kelas karena siswa kelas I yang masih ingin bermain pada

saat belajar. Menurut pendapat guru, permainan tradsional bisa digunakan sebagai

media pembelajaran. Anak-anak nantinya juga bisa bekerja sama dengan

temannya dan mungkin akan lebih tertarik dalam belajar. Namun, guru akan

mengalami kesulitan jika akan mengimplementasikan pembelajaran kedalam

permainan karena guru tidak memiliki bahan ajar baru sebagai pedoman. Maka

dalam permasalahan ini, diperlukannya bahan ajar baru berupa modul permainan

tradisional yang mengaitkan dengan materi pembelajaran. Dari permasalahan

yang ada peneliti akan mengembangkan modul permainan tradisional anak pada

pembelajaran tematik tema 4 subtema 1.

1.3 Desain Produk

a) Sampul Modul Permainan Tradisional Anak

Desain sampul modul yang disusun peneliti yaitu menceritakan kegiatan

satu permainan tradisional dengan sketsa tokoh-tokoh permainan. Sampul modul

disusun menggunakan aplikasi Adobe Illustrtaor CC 2019 dengan jenis font

Spatch. Adapun ukuran font yang digunakan dalam penulisan adalah 53pt, 17pt,

dan 15pt. Sampul modul dicetak menggunakan jenis dan ukuran kertas ivory A5

102

Gambar 4.1 Sampul Modul. b) Bagian Isi Modul Pembelajaran

Bagian isi dari modul pembelajaran permainan tradisional terdiri dari kata

pengantar, daftar isi, bagian ini dari isi modul, daftar pustaka, dan biografi

penulis. Bagian inti isi modul pembelajaran permainan tradisional terdiri enam

pembelajaran. Setiap pembelajaran terdiri dari satu deskripsi permainan,

kompetensi dasar, tujuan permainan, materi pembelajaran, peralatan yang

dibutuhan, cara bermain, dan evaluasi. Penulisan isi modul menggunakan jenis

font mryad pro dan what the teacher wants dengan ukuran font 14pt. Bagian isi

modul dicetak menggunakan kertas ivory 80gr ukuran A5

c) Kata Pengantar

Kata pengantar berisi tentang informasi umum dari penulis tentang modul

dan penyampaian terimakasih kepada phak-pihak yang telah berjasa dalam

103

Gambar 4.2 Kata Pengantar Modul.

d) Daftar Isi

Daftar isi dibuat untuk memudahkan pembaca dalam mencari materi yang

diinginkan. Tampilan daftar isi dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Daftar Isi Modul. e) Kompetensi Inti

Pada bagian ini berisi kompetensi dasar pada kurikulum 2013. Kompetensi

104 f) Deskripsi Permainan

Pada deskripsi permainan berisi pengertian setiap permainan, dan asal usul permainan tersebut pada setiap daerah.

g) Pemetaan Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar yang digunakan dalam modul pembelajaran permainan

tradisional adalah kompetensi dasar kurikulum 2013 yang diambil dari buku guru

kelas 1 revisi 2017. Peneliti menggunakan buku guru kelas 1 tema 4 sub tema 1

pembelajaran satu sampai enam. Peneliti tidak mengambil semua mata pelajaran

pada setiap pembelajaran, pemilihan mata pelajaran disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran dan tujuan permainan agar materi yang disampaikan dapat tercapai

sesuai dengan tujuan.

h) Tujuan Permainan

Tujuan permainan dibuat sesuai dengan kompetensi dasar. Peneliti

menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan materi pembelajaran yang dikaitkan

dengan permainan tradisional agar kemampuan siswa dalam memahami materi

dan melakukan ketrampilan dapat tercapai dengan baik.

i) Isi Modul

Bagian isi modul terdiri dari 6 kegiatan pembelajaran. Materi yang disajikan

pada modul memuat materi pembelajaran tematik pada tema 4 subtema 1. Setiap

105 1) Uraian Materi

Uraian materi terdapat penjelasan tentang materi yang dipelajari. Materi yang

ada pada modul disusun berdasarkan referensi buku guru dan buku siswa

dengan menggunakan kurikulum yang berlaku. Dalam uraian materi disertai

dengan ilustrasi gambar yang berkaitan dengan materi, sehingga akan

membantu siswa memahami konsep dari materi yang dipelajari.

2) Langkah Permainan

Dalam setiap pembelajaran terdapat satu jenis permainan tradisonal disertai

dengan pengertian permainan dan langkah permainan dan peraturan permainan

yang sudah di modifikasi.

3) Evaluasi

Pada setiap akhir pembelajaran, terdapat evaluasi yang bertujuan untuk

mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.

4) Refleksi

Setelah guru malakukan pembelajaran, terdapat refleksi untuk mengetahui

keberhasilan guru pada proses pembelajaran.

j) Daftar Pustaka

Daftar pustaka digunakan sebagai acuan atau sumber yang digunakan dalam

menyusun modul permainan tradisional anak kelas I SD pada tema 4 subetema 1.

berikut daftar pustaka yang digunakan penulis sebagai acuan penyusunan modul

106

Gambar 4.4 Daftar Pustaka Modul.

k) Biografi Penulis

Di bagian akhir modul terdapat biografi penulis yang bertujuan untuk

mengetahui riwayat hidup penulis. Berikut disajikan biografi penulis yang dapat

dilihat pada Gambar 4.5.

107 1.4 Validasi Produk dan Revisi Desain

Setelah selesai menyusun modul permainan tradisional anak kelas I SD pada

materi tematik tema 4 subtema 1 peneliti mengajukan validasi yang dilakukan

oleh dua dosen dan satu guru kelas I SD. Kemudian dilakukan revisi produk yang

bertujuan untuk menghasilkan modul permainan tradisonal anak sesuai dengan

yang diharapkan.

1.4.1 Data Validasi Ahli I

Penilaian modul permainan tradisional anak berdasarkan: 1) Isi modul dan

bahasa, 2) Desain modul, 3) Tujuan pembuatan modul dilakukan oleh ahli yaitu

EDM merupakan dosen pendidikan guru sekolah dasar Universitas Sanata

Dharma dan ahli pada bidang psikologi anak. Hasil perhitungan penilaian kualitas

modul dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Angket Ahli I.

No. Penilai Skor Klasifikasi

1. EDM. 4.6 Sangat Baik

1.4.2 Data Validasi Ahli II

Penilaian modul permainan tradisional anak berdasarkan: 1) Isi modul dan

bahasa, 2) Desain modul, 3) Tujuan pembuatan modul dilakukan oleh ahli yaitu

ADS merupakan dosen pendidikan guru sekolah dasar Universitas Sanata

Dharma, beliau merupakan ahli dalam bidang bahasa dan ilustrasi gambar. Hasil

108

Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Angket Ahli II.

Dokumen terkait