• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam sejarah dunia pendidikan di Indonesia, penelitian ini pernah dilakukan dan bukanlah hal yang baru lagi. Salah satu contoh penelitian pendekatan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Diyan Lisdiyanto, dalam penelian yang berjudul “Penggunaan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X-5 SMA Negeri 5 Surakarta” mengemukakan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa terbukti dengan analisis angket motivasi dan minat siswa selama penelitian berlangsung, yang pada awalnya 25,71%, siklus I menjadi 57,14%, dan pada siklus II menjadi 74,29%. Minat belajar fisika siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I mencapai 62,86% menjadi 74,29% pada siklus II. Adapun peningkatan ketuntasan belajar fisika siswa pada siklus I sebesar 65,71% meningkat menjadi 74,29 % pada siklus II.

“Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam Pembelajaran Sains-Fisika SMP” merupakan judul penelitian yang dilakukan oleh Wasis, dari Universitas Negeri Surabaya. Dalam penelitian tersebut aktifitas pembelajaran lebih terpusat kepada siswa melalui berbagai kegiatan antara lain praktikum, presentase, diskusi, dan tugas-tugas lain. Sesuai hasil penilaian pakar dan guru fisika, bahwa perangkat yang dihasilkan melalui penelitian ini mampu mengembangkan berfikir tingkat tinggi

(rata-rata 85%), memperhatikan pengetahuan awal siswa (90-100%), dan mendukung terwujudnya suasana belajar yang demokratis dan interaktif (rata-rata 95%).25

Implementasi Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa di Sekolah Dasar” merupakan judul penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Gita. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD 3 Sambangan tahun ajaran 2006/2007 sebanyak 34 orang. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada skala sebelas pada akhir siklus I adalah 6,29 dan pada akhir siklus II reratanya 7,45. Jadi terjadi peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil angket yang diisi oleh semua subjek penelitian sebanyak 34 orang diperoleh 26 orang (76,47%) memberi tanggapan sangat positif, 8 orang (23,53%) memberi tanggapan positif. Nilai rata-rata skor tanggapan siswa adalah 43,29 tergolong positif. 26

Dalam jurnal “Pemahaman Konsep Volume Bola dengan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Kontekstual pada Siswa Kelas III SMP” oleh Setya Dewi menggambarkan hasil yang cukup memuaskan antara penggunaan pembelajaran konstruktivisme dan kontekstual dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan konstruktivisme dan kontekstual. Hasilnya adalah peningkatan siswa kelas 3-4 yang menggunakan konstruktivisme dan kontekstual mendapatkan nilai dengan rata-rata 61,39. Sedangkan kelas 3-1 yang tidak menggunakan model ini hanya memperoleh rata-rata nilai kelas sebesar 23,04.27

Muslim, dari Universitas Pendidikan Indonesia dalam jurnalnya “Pengembangan Model Pembelajaran Kontekstual dan Implikasinya Terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMA” mengungkapkan penelitian yang dilakukan di SMAN 9 Bandung menunjukkan bahwa model pembelajaran yang

25

Wasis, Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Pembelajaran Sains-Fisika SMP, diakses 13 Januari 2011

26

I Nyoman Gita, Implementasi pendekatan kontekstual untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa di sekolah dasar, diakses 23 Januari 2011

27

Setya Dewi, Pemahaman konsep volume bola dengan model pembelajaran konstruktivisme dan kontekstual pada siswa kelas III SMP, diakses dari http://pkab.files.wordpress.com/2008/04/setyadewi.pdf 17 Januari 2011

dikembangkan dapat terlaksana dengan baik dengan persentase total keterlaksanaan sebesar 79,50%. Guru merasa terbantu dalam mewujudkan pembelajaran yang berbasis aktivitas dan berpusat pada siswa. Sebagian besar siswa (85 %) merasa senang belajar fisika.28

“Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis Contextual Teaching and Learning dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Umum I” penelitian yang diterbitkan oleh Universitas Negeri Medan pada januari 2013 oleh B. Nurdin, dkk menemukan bahwa aktivititas belajar mahasiswa Fisika Umum I, termasuk katagori baik (81,59), sedangkan hasil belajar yang dicapai pada siklus I cenderung berada pada tingkat katagori cukup baik (71,94), dan hasil belajar pada siklus II berada pada tingkat katagori baik (82,13). Penggunaan sumber belajar berbasis CTL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar perkuliahan Fisika Umum I.29

The Effect of Contextual Learning in Civic Education on Students' Civic Competence” penelitian yang dilakukan oleh Kokom Komalasari menghasilkan pengaruh yang positif dan signifikan dari pembelajaran kontekstual terhadap pendidikan Tata Negara yaitu sebesar 26%, pembelajaran secara bekerja sama memiliki rata-rata nilai sebesar 21%, dan pembelajaran sendiri sebesar 20%.30

“Development of Mathematical Learning Based Contextual Model in South Minahasa Regency” merupakan sebuah penelitian terhadap mahasiswa fakultas matematika dan sains Universitas Negeri Manado. Penelitian yang dilakukan oleh Jackson V.A. Tambelu menunjukkan hasil yang valid, yaitu: a) rata-rata validitas isi pembelajaran matematika berdasarkan model pembelajaran konstruktivisme oleh 3 dosen sebesar 3,85 (cukup valid). b) rata-rata validasi pembelajaran matematika oleh

28

Muslim, Pengembangan model pembelajaran kontekstual dan implikasinya terhadap peningkatan kualitas pembelajaran fisika di SMA, diakses dari

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196406061990031-MUSLIM/Artikel_utk_Jurnal_FKIP_UNILA__Muslim,_Fisika_FPMIPA_UPI_.pdf 5 Mei 2014 29

B. Nurdin, dkk, Pemanfaatan sumber belajar berbasis contextual teaching and learning dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran fisika umum I, diakses 25 maret 2014

30

Kokom Komalasari, The Effect of Contextual Learning in Civic Education on Students' Civic Competence, diakses 17 Desember 2010

5 guru matematika sebesar 3,91 (cukup valid). Berdasarkan kriteria, pengembangan model pembelajaran CTL yang dilakukan adalah valid.31

Contoh lain penelitian kontekstual adalah penelitian yang dilaksanakan oleh Ifraj Shamsid-Deen dan Bettye P.Smith dalam penelitiannya yang berjudul “Contextual Teaching and Learning Practies in Family and Consumer Science Curriculum” menunjukkan hasil cukup bagus. Sebagian besar keluarga dan para guru menunjukkan sikap yang baik terhadap pembelajaran kontekstual ini.32

Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Bunyi”, merupakan penelitian yang dilakukan Ana Shofia Andayani mahasiswa jurusan fisika UIN Jakarta. Dalam penelitiannya memperoleh thitung sebesar 4,87 sedangkan ttabel sebesar 1,98 pada taraf signifikansi 0,05 atau dapat diketahui thitung > ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) membawa pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar fisika pada konsep bunyi.33

Dokumen terkait