Untuk mendukung penelitian dan menghindari duplikasi penelitian maka dilakukan review hasil-hasil penelitian yang telah ada dan dipublikasikan di beberapa jurnal luar negeri dan dalam negeri. Selain itu juga dilakukan penelusuran hasil penelitian yang tidak dipublikasikan dalam bentuk Thesis maupun Disertasi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Institut Pertanian Bogor, serta penelusuran jurnal penelitian dalam webside. Adapun yang direview dan ditelusuri adalah penelitian yang berkaitan dengan tanaman kayu putih (Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi) dan tentang pemodelan pertumbuhan dan hasil. Beberapa penelitian yang menjadi sumber acuan dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 4. Daftar penelitian-penelitian yang berkaitan dengan tanaman kayu putih
Penulis dan Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil
Anto Rimbawanto et al. (2009) Status Terkini Pemuliaan Melaleuca cajuputi
Meningkatkan produksi melalui peningkatan rendemen minyak dan kualitas minyak melalui peningkatan kadar ceniol kayu putih
Uji Keturunan, Uji Perolehan Genetik, Nilai Heritabilitas, Uji Kualitas Minyak
Kayu putih asal Gunung Kidul dan Ponorogo memperlihatkan bahwa rendemen minyak dapat ditingkatkan, dari 0,6 – 1,0 % menjadi 2,0%. Heribilitas kayu putih uji keturunan Gunung Kidul lebih tinggi untuk semua parameter.
Dian Kartikasari (2007)
Studi Pengusahaan Minyak kayu Putih di PMKP Jatimunggul, KPH Indramayu
Mengetahui proses produksi minyak kayu putih (MKP) , peran Perhutani dalam memasok MKP, Pertumbuhan pasar MKP, kondisi Sosisl ekonomi masyarakat sekitar hutan
Peneltian survei melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan
Purposif sampling Analisis diskriptif
PMKP Jatimunggul mem-produksi MKP kualitas Utama, pertumbuhan produksi MKP lima tahun terakhir (1999-2003) sebesar – 2,00 atau mengalami penurunan sebesar 200% karena serangan hama ulat
Kontribusi PMKP Jatimunggul terhadap pendapatan total KPH Indramayu sebesar 27,31%. Responden tidak banyak mendapat kontribusi langsung dari Perum Perhutani.
Lanjutan Tabel 4. Daftar penelitian-penelitian yang berkaitan dengan tanaman kayu putih
Penulis dan Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil
Evelin Parera (2005)
Nilai Ekonomi Total Hutan Kayu Putih Kasus Desa Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Propinsi Maluku
(1) Mengetahui keadaan potensi ekonomi hutann kayu putih; (2) Menghitung Nilai Ekonomi Total yang terkandung dalam hutan kayu putih; (3) menghitung kontribusi hutan kayu putih terhadap masyarakat dan daerah dan (4) Menentukan Strategi pengelolaan hutan kayu putih.
Peneltian survei melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan
Purposif sampling Analisis diskriptif
Nilai stok hutan kayu putih Rp. 0,04 miliar/ha
Nilai Ekonomi Total Rp. 1,6 miliar/ha
Kontribusi terhadap Pemda Rp. 0,25 miliar/ha
Hutan kayu putih sebagai salah satu sumber PAD
Tri Mulyadi (2005)
Studi Pengelolaan Hutan Kayu Putih (Melaleuca leucadendron Linn) Berbasis Ekosistem di BDH Karang Mojo, Gunung Kidul, Yogyakarta
Mengetahui besarnya
produktivitas daun kayu putih beserta aspek-aspek Ekosistemnya dan kondisi masyarakat sekitar Hutan
Penelitian survei melalui pengamatan dan pengukuran PUP Systematic Random Sampling
Produktivitas daun kayu putih 2,79s/d 4,45 ton/ha/tahun Derajat Kerapatan Tegakan
(Dkn) 0,47 s/d 0,49
Luas penutupan tajuk 20 -42,5 %, Tinggi tanaman 44 s/d 110 cm dan diameter tanaman 7 s/d 8 cm
Lanjutan Tabel 4. Daftar penelitian-penelitian yang berkaitan dengan tanaman kayu putih
Penulis dan Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil
Budiadi, et al.(2005)
Productivity of kayu putih (Melaleuca leucadendron LINN) tree plantation managed in non-timber forest production systems in Java, Indonesia
To compared productivity of
kayu putih tree plantations
among three different sites in East, Central, and West Java, Indonesia..
Productivity of the plantations was analyzed in two categories: biomass production of individual trees and stand-level productivity. For tree-level comparison, stand age was predicted to have a linear effect on biomass production. Uused two-way ANCOVA to evaluate the effect of site and stand age on biomass production of individual trees
Survey
Purposif sampling
Plantations that were managed in
tumpangsari system site Ponorogo
and Indramayu had better
performance than without
tumpangsari site Gundih In
agroforestry plantations with
tumpangsari, fertilizing for crops by
the farmers is expected to also have positive effects on tree growth. In addition to differences in the farming system, low production in site G was probably also due to poor soil fertility. This suggested that, it may be difficult to realize both soil protection and economic enterprise in areas with poor soil fertility. Although kayu putih tree was planted to improve poor soil, it has become an important NTFP that is exploited by PT Perhutani in Java. We found
that continuous extraction and
commercialization of kayu putih oil results in unsustainable production in older plantations.
Tabel 5. Daftar penelitian-penelitian yang berkaitan dengan model pertumbuhan dan hasil
Penulis dan Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil
Haruni Krisnawati (2007)
Modelling stand growth and yield for optimising management of Acacia mangium Willd. Plantations in Indonesia
To develop an integrated system of growth and yield models that can provide inputs for management decision making and to incorporate these models into an optimisation system for identifying optimal stand management prescriptions.
Three general methods that can be used for constructing models:
(1) the guide curve method, (2)the parameter prediction method, and
(3)the difference equation method.
In general, the developed models were found to agree well with observed data and behave logically in describing the response to a wide range of site quality, initial spacing and thinning regimes. Stand yield prediction (either total or by product classes) derived by combining all the component models in the growth and yield prediction system also showed reasonable development and growth patterns for managed stands. The models provided a major improvement over the previous models in terms of the reliability of the estimates, their ability and efficiency in providing relatively detailed stand information, and flexibility to predict growth and product yields under desired management options.
Lanjutan.... Tabel 5. Daftar penelitian-penelitian yang berkaitan dengan model pertumbuhan dan hasil
Penulis dan Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil
Budi Kuncahyo (2006) Model Simulasi Pengaturan Hasil Lestari Yang Berbasis Kebutuhan Masyarakat Desa Hutan
(1) Mengkaji prospek kelestarian hutan dan metode pengaturan hasil yang digunakan oleh pengelola saat ini; (2) Mengkaji peubah-peubah sosial ekonomi masyarakat desa sekitar hutan yang berpengaruh terhadap gangguan hutan dan (3) Menyususn model simulasi dan merumuskan suatu formula pengaturan hasil hutan yang mempertimbangkan kebutuhan masyarakat desa sekitar hutan.
Peneltian survei melalui
wawancara dan pengamatan langsung di lapangan Multistage cluster sampling Analisis diskriptif
Berdasarkan model simulasi yang dibuat dapat ditentukan suatu formula
pengaturan hasil yang
mempertimbangkan peubah sosial ekonomi masyarakat desa hutan
Mohamad Subhan Labetubun (2004)
Metode Pengaturan Hasil Hutan Tidak Seumur Melalui Pendekatan Model Dinamika Sistem (Kasus Hutan Alam Bekas Tebangan)
Mendapatkan alternatif metode pengaturan hasil hutan tidak seumur yang optimal melelui pendekatan model dinamika sistem
Penelitian survei melalui
pengamatan dan
pengukuran PUP Purposif Sampling Analisis diskriptif
Berdasarkan kondisi hutan yang ada dan informasi pertumbuhan dan hasil hutan bekas tebangan melalui pendekatan dinamika istem yang melibatkan model dinamika struktur tegakan, model keaneka-ragaman pohon dan model pengembalian ekonomi merupakan faktor yang perlu dijadikan pertimbangan dalam rencana pengaturan hasil hutan tidak seumur.
Lanjutan.... Tabel 5. Daftar penelitian-penelitian yang berkaitan dengan model pertumbuhan dan hasil
Penulis dan Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil
A. Kamis et al. (2005)
Nonlinear Growth Models for Modeling Oil Palm Yield Growth
To find out properly models
for oil palm yield growth The estimated parameters using are the Marquartt iterative method of non linear regression oil palm yield growth
This study found that the Gopertz, logistic, log-logistic, Morgan Mercer-Flodin and Chapman-Ricard growtrh models have the ability for quantifying a growth model phenomenon that exhibit a sigmoid pattern. J.J. Colbert, et al (2003)
Comparing Models for Growth and Management of Forest Tracts
To compare the basic individual tree growth model incorporated in this model with alternative models that predict the basal area growth of trees.
The Stand Damage Model (SDM). It is a non-spatial individual, sample-tree diameter growth model.
alternative sigmoid growth models to the same historical data and compare these models' ability to predict short-term (5-year) and longer term growth of trees
Haruni Krisnawati (2001) Pengaturan Hasil Hutan Tidak Seumur Dengan Pendekatan Dinamika Struktur Tegakan (Kasus Hutan Alam Bekas Tebangan)
Mendapatkan metode pengaturan hasil hutan tidak seumur berdasarkan pendekatan dinamika struktur tegakan.
Penelitian survei melalui pengamatan dan pengukuran PUP
Purposif Sampling Analisis diskriptif
Model dinamika struktur tegakan yang dihasilkan cukup handal dalam menggambarkan dinamika tegakan selama 6 tahun, dimana hasil pendugaan dengan model tidak berbeda secara nyata dengan kondisi aktualnya. Model ini dapat digunakan mensimulasikan tegakan selama beberapa waktu.
Lanjutan.... Tabel 5. Daftar penelitian-penelitian yang berkaitan dengan model pertumbuhan dan hasil
Penulis dan Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil
D. Fekedulegn, et al (1999) Parameter Estimation of Nonlinear Growth Models in Forestry
The application of these partial derivatives in estimating the model parameters
The parameters are estimated using the Marquardt iterative method of nonlinear regression relating top height to age of Norway spruce (Picea abies L.)
The parameters of the nonlinear models in the context of the system being modelled are found to be critically important in the process of parameter estimation.
Endang Suhendang (1990) Hubungan antara Dimensi Tegakan Hutan Tanaman dengan Faktor Tempat Tumbuh dan Tindakan Silvikultur pada Hutan Tanaman Pinus Merkusii Jungh de Vriece di Pulau Jawa
Mendapatkan model penduga yang dapat dipakai untuk mmeramal volume dan luas bidang dasar tegakan Pinus Merkusii Jungh de Vriece
Penelitian survei melalui pengamatan dan pengukuran PUP
Purposif Sampling Analisis diskriptif
Hubungan volume dan luas bidang dasar tegakan dengan keadaan tempat tumbuh dan tindakan silvikultur sangat kuat, sehingga peubah –peubah tersebut dapat dipakai untuk menduga kedua dimensi tegakan yang sudah ada dan yang akan dibangun.
Prabowo Pudjo Widodo (1989) Model Penduga Pertumbuhan dan Hasil Tegakan Hutan Tanaman Seumur Pinus merkusii Jungh. Et de Vriese
Merumuskan suatu model penduga pertumbuhan dan hasil tegakan hutan tanaman seumur Pinus merkusii
Penelitian survei melalui pengamatan dan pengukuran PUP
Purposif Sampling Analisis diskriptif
Model penduga pertumbuhan dan hasil tegakan hutan tanaman seumur Pinus merkusii yang diperoleh merupakan model simulasi yang mempunyai konsistensi yang mantap.
Lanjutan.... Tabel 5. Daftar penelitian-penelitian yang berkaitan dengan model pertumbuhan dan hasil
Penulis dan Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil
Piran Wiroatmodjo (1984)
Model Perhitungan Pertumbuhan dan hasil kayu Bulat Hutan Tanaman Pinus Merkusii di Jawa
Mendapatkan model penduga pertumbuhan dan hasil tegakan hutan tanaman Pinus merkusii yang bersifat luwes dan memenuhi persyaratan
Penelitian survei melalui pengamatan dan pengukuran PUP Purposif Sampling
Analisis diskriptif
Model penduga pertumbuhan dan hasil tegakan hutan tanaman Pinus merkusii yang bersifat luwes dan memenuhi persyaratan