• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Penelitian secara Umum dari Prates, Siklus I,

Hasil penelitian peningkatan keterampilan berbicara, khususnya dalam mengemukakan pendapat dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa mulai dari prates, siklus I, dan siklus II (lihat lampiran 1). Secara umum, hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada grafik 4.1.di bawah ini.

Grafik 4.1 Nilai rata-rata keterampilan berbicara dan ketuntasan siswa secara umum melalui diskusi panel dari prates, siklus I, dan siklus II

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat secara umum bahwa keterampilan berbicara siswa, khususnya dalam mengemukakan pendapat selalu mengalami peningkatan dari prates, siklus I, dan siklus II. Hal ini dapat dilihat dari data yang telah diperoleh, yaitu berupa pendapat yang dikemukakan oleh siswa. Pada prates diperoleh data dari 32 siswa, siklus I dan siklus II diperoleh data dari 33 siswa. Dari data yang telah diperiksa oleh peneliti, ada 10 siswa dari 32 siswa atau 31,2 % siswa yang mendapat nilai di atas atau sama dengan standar keberhasilan yang telah

ditetapkan yaitu 65, siswa yang nilainya berada di bawah 65 sebanyak 22 siswa dari 32 siswa atau 68,8 %. Nilai rata-rata kelas yaitu 58,0.

Kemudian pada siklus I diperoleh data berupa pendapat siswa yang dikemukakan dalam diskusi panel sebanyak 33 siswa. Dari data yang telah diperiksa oleh peneliti ada 22 siswa dari 33 siswa atau 66,7 % siswa yang mendapat nilai di atas atau sama dengan standar keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 65. Siswa yang nilainya berada di bawah 65 sebanyak 11 siswa dari 33 siswa atau 33,3 %, dan nilai rata-rata kelas adalah 68,8.

Data pada siklus II sama dengan data pada siklus I yaitu berupa nilai yang diperoleh 33 iswa dalam mengemukakan pada diskusi panel. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata kelas adalah 77,7. Dari 33 siswa ada 32 siswa atau 97 % siswa mendapat nilai di atas atau sama dengan standar keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 65. Siswa yang nilainya berada di bawah 65 ada 1 dari 33 siswa atau 3 %. Hal ini telah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian. Oleh karena itu, penelitian tindakan dihentikan sampai pada siklus II.

Setelah mengetahui peningkatan nilai rata-rata di atas, ada beberapa perbedaan tindakan dan hasil tindakan pada siklus I dan siklus II yang mendukung bahwa penelitian tindakan ini cukup sampai pada siklus II. Perbedaan-perbedaan itu dapat dilihat dari topik yang dibahas dalam diskusi panel, pembagian kelompok, urutan kelompok sebagai penyaji, dan aktifitas siswa selama tindakan berlangsung. Agar lebih jelas, perbedaan-perbedaan itu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2

Perbedaan Penelitiam Tindakan pada Siklus I dan Siklus II No Letak Perbedaan Siklus I Siklus II

1. Topik yang dibahas dalam diskusi panel

Topik yang dibahas pada siklus I yaitu Memerangi Narkoba,

Menyelamatkan Bangsa. Topik tersebut ditentukan berdasarkan suara

terbanyak dari siswa sesuai dengan hasil angket. Namun, siswa kurang antusias untuk membahas topik ini. Hal ini terjadi karena siswa tahu banyak tentang narkoba, tetapi tidak banyak siswa yang menghadapi masalah berkaitan dengan narkoba.

Topik yang dibahas pada siklus II yaitu Bahaya Merokok. Topik tesebut juga ditentukan

berdasarkan hasil angket seperti pada siklus I. Pada pelaksanaannya, siswa lebih antusias untuk membahas topik ini bila dibandingkan dengan topik pada siklus I. Hal ini terjadi karena siswa tahu banyak tentang rokok dan rokok sering dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari. Selain itu, banyak siswa yang langsung

menghadapi masalah tentang rokok, baik perokok pasif maupun perokok aktif. Dengan demikian, ada banyak hal yang dapat dibahas berdasarkan topik ini. 2. Pembagian

kelompok

Pembagian kelompok pada siklus I ditentukan oleh peneliti dengan cara berhitung. Dalam

kelompok ini, siswa kurang serius saat diskusi. Mereka merasa kurang nyaman dengan anggota kelompok. Akibatnya, sebagian besar siswa bermalas-malas dalam diskusi, sibuk berbicara dengan teman yang lain, dan ada ada siswa yang bermain handphone.

Pembagian kelompok pada siklus II ditentukan oleh siswa. Pembagian kelompok ini dilakukan karena permintaan siswa. Mereka menginginkan teman yang berbeda dari kelompok pada siklus I. Dalam pelaksanaannya, siswa benar-benar dapat serius dalam diskusi. Suasana diskusi pada siklus II lebih teratur bila dibandingkan dengan diskusi kelompok pada siklus I, dan tidak ada siswa yang bermnain handphone

sebagai penyaji kelompok sebagai penyaji ditentukan oleh peneliti dengan

menunjuk kelompok secara langsung. Dengan cara ini, siswa tampak kurang siap dalam diskusi panel. Sebagian besar dari mereka menolak bila ditunjuk untuk menjadi penyaji. Mereka merasa tidak adil dengan cara ini. Namun, setelah diberi penjelasan dan dukungan dari peneliti, mereka memulai diskusi panel.

kelompok sebagai penyaji ditentukan berdasarkan nomor undian. Peneliti membuat nomor undian, kemudian nomor itu diambil oleh perwakilan dari maisng-masing kelompok. Dengan cara ini, siswa tampak lebih siap dalam diskusi panel. Mereka langsung menjadi penyaji dalam diskusi panel sesuai dengan nomor undian. Mereka merasa cara pembagian ini sudah adil bagi siswa. Dalam hal ini, peneliti tidak perlu memberi penjelasan kepada siswa untuk segera menempati posisi sebagai penyaji.

4. Aktivitas siswa selama tindakan berlangsung

Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu:

1) siswa bermalas-malas untuk membaca artikel dan malas berdiskusi dalam kelompok 2) kelompok yang

menjadi penyaji dalam diskusi panel ditunjuk oleh peneliti

3) siswa yang berperan sebagai peserta diskusi sibuk berbicara

dengan teman di samping kanan dan kiri mereka tanpa mempedulikan panelis 4) beberapa siswa sibuk

dengan handphone mereka 5) kelompok penyaji tampak belum mempersiapkan diri dengan mantap 6) hanya para siswi yang

Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu:

1)

iswa dengan penuh semangat membaca artikel dan berdiskusi dalam kelompok 2)

elompok yang

menjadi penyaji dalam diskusi panel

diurutkan berdasarkan nomor undian

3)

iswa yang berperan sebagai peserta diskusi dapat

menghargai kelompok penyaji dalam diskusi panel

4)

idak ada siswa yang bermain handphone 5)

aktif memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji

sudah mempersiapkan diri dengan baik sehingga diskusi dapat berjalan dengan lancar 6)

iswa-siswi aktif memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji tanpa ditunjuk oleh peneliti

Tabel di atas merupakan perbedaan tindakan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II. Perbedaan-perbedaan itu menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa dalam mengemukakan pendapat pada tindakan siklus II lebih baik dari tindakan pada siklus I. Hal ini dapat dilihat dari aktifitas siswa yang semakin proaktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada tindakan siklus II.

4.2.2 Peningkatan Hasil Penelitian peraspek dari Prates, Siklus I, dan