• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian Subjek 1- Ln

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Penelitian Subjek 1- Ln

Subjek adalah seorang mahasiswi yang sedang menyelesaikan kuliah S1 di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta. Subjek memiliki penampilan yang menarik secara fisik dengan rambut pendek sebahu, kulit sawo matang, dan postur badan yang tinggi dan kurus. Subjek juga sangat memperhatikan penampilannya, ini terbukti dengan cara subjek berpakaian. Subjek lebih sering mengenakan pakaian yang casual yaitu kaos dan celana pendek, menurut subjek hal ini dikarenakan membuat dirinya merasa lebih nyaman dalam bergerak dan lebih terlihat santai.

Subjek saat ini tinggal di daerah kos-kosan yang dikatakan cukup strategis tempatnya, karena tidak terlalu jauh dari pusat kota dan dari kampus subjek. Subjek tinggal sendiri di kamar dengan ukuran yang cukup luas dan fasilitas yang lengkap, terdapat sembilan kamar dan hampir semua yang menempati kos-kosan tersebut adalah mahasiswa. Kos subjek bisa

dikatakan memiliki aturan yang cukup ketat, karena tinggal bersama ibu kos. Aturan yang diberikan antara lain, adanya jam malam yaitu jam sepuluh malam, dan cowok dilarang masuk ke dalam kamar. Namun demikian subjek tetap merasa nyaman tinggal di kos-kosan tersebut dengan alasan tempatnya bersih, nyaman, tidak terlalu banyak anak, tidak bising, dan lengkap segala fasilitasnya.

Menurut pengakuannya, subjek biasa dugem sampai pagi bersama teman-temannya. Aktivitas dugem biasa subjek lakukan setiap hari dalam seminggu, namun saat ini sedikit demi sedikit sudah mulai berkurang hingga dua sampai tiga kali saja dalam satu minggu. Aktivitas dugem yang biasa subjek lakukan dibarengi dengan minum alkohol dan merokok bersama teman-teman yang memiliki minat sama dengan subjek. Subjek memiliki afiliasi yang cukup besar kepada kelompoknya sehingga membuat subjek tidak mau mengutamakan egonya karena takut membuat teman-temanya marah dan menganggap subjek sombong. Menurut pengakuannya, hal ini yang membuat subjek sering meminum minuman beralkohol dan merokok dengan alasan supaya dapat menikmati aktivitas dugem yang subjek lakukan dan untuk memberikan tambahan energi ketika ber-dugem agar bisa lebih all out dan bebas mengekspresikan dirinya. Jika tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok ketika berdugem, subjek mengaku mudah “bête” dan merasa tidak bisa nyaman untuk menikmati suasana dugem. Hal ini sangat terlihat ketika peneliti mencoba untuk mengamati subjek ketika sedang melakukan

aktivitas dugem di Hugo’s Cafe. Subjek bersama dengan enam temannya memilih untuk memesan meja di area VIP, hal ini dikarenakan teman subjek akan memesan minuman alkohol dan merasa lebih nyaman ketika berada di area VIP. Sebelum minuman keluar, subjek hanya duduk saja sambil merokok, sementara teman-teman subjek lainnya berjoget-joget. Ketika minuman datang, subjek terlihat mulai antusias. Teman subjek memesan dua botol minuman beralkohol. Subjek langsung terlihat bersemangat untuk meracik minuman tersebut dan akhirnya meminumnya. Setelah subjek meminum kurang lebih tiga gelas, subjek terlihat cukup agresif untuk mengajak teman-temannya menari-nari dan subjek terlihat tidak mau untuk diam. Subjek sering meninggalkan temannya untuk menemui teman-teman subjek yang lainnya.

Dalam kehidupan sesungguhnya subjek memiliki keluarga yang utuh, artinya masih ada ayah ibu dan saudara-saudara lain yang sama-sama memberikan perhatian kepada subjek. Hubungan kekeluargaan diantara mereka dapat terjalin dengan baik begitu juga komunikasi yang terjadi diantara mereka yang membuat hubungan dapat terjalin dengan baik pula. Namun hubungan subjek dengan ayah dirasa kurang baik karena ayah sering pergi bekerja keluar kota hingga beberapa hari dan jarang berbincang-bincang langsung dengan subjek. Figur ayah di mata subjek sebagai orang yang galak, suka marah dan susah diajak berbicara. Apabila subjek membutuhkan sesuatu, subjek lebih sering menghubungi ibunya karena

merasa bahwa ibu subjek mampu mengerti dan memahami subjek dan ibu subjek segera memberikan respon ketika subjek meminta sesuatu kepada ibunya.

Keadaan ekonomi subjek bisa dibilang cukup berlebih, karena kedua orang tua subjek bekerja dan saat ini tinggal di perumahan elit di daerah asalnya. Uang saku bulanan subjek tidak pernah terlambat, dan selalu ada apabila subjek butuhkan. Bila kehabisan uang, subjek dengan mudah akan mendapatkan kiriman lagi dari ibunya.

Aktivitas dugem subjek sering disembunyikan dari kedua orang tuanya karena subjek paham bahwa kedua orangtuanya pasti marah apabila ketahuan bila subjek suka keluar malam bahkan sampai pagi hari. Orangtua subjek mendidik dengan keras, terutama ayah subjek yang sering marah apabila subjek dan saudara yang lain membuat masalah di rumah maupun di luar rumah.

2. Analisis Data Subjek 1-Ln

Berdasarkan data yang didapatkan, subjek memiliki kebiasaan untuk pergi ke tempat dugem bersama dengan teman-temannya hingga larut malam. Motivasi yang melatarbelakangi subjek melakukan aktivitas dugem yaitu:

a. Motivasi intrinsik

Subjek mengakui dirinya sering pergi ke tempat dugem, karena menurut pengakuannya ketika berada di tempat dugem subjek merasa bisa bebas, relax dan dapat menghilangkan penat sesaat setelah subjek merasa terbebani kegiatan-kegiatan sehari-hari yang subjek lakukan.

14) “Ya yang jelas ngerasa bebas banget.. ya karna ketika saya berada di

sana, saya merasa lebih bisa relax.. ya menghilangkan penat sesaat gitu deh.. setelah banyak dibebani kegiatan-kegiatan dan pikiran-pikiran untuk kuliah.. dan yang pasti saya senang soalnya saya bisa.. ya itu tadi mbak,

bebas mengekspresikan diri lah”.

6)“Ya refreshing lah mbak.. ya apa ya.. udah tiap hari sibuk kuliah kan penat mbak.. kita juga butuh hiburan gitu, udah gitu suasannya juga asik rame gitu.. ya setelah seharian lelah dan beraktifitas ee.. biar nggak penat

malemnya kita butuh hiburan mbak”

Subjek juga mengaku ketika di tempat dugem, subjek merasa lebih bebas mengekpresikan dirinya dan merasa lebih percaya diri dalam hal penampilan, karena hanya di tempat dugemlah subjek merasa dapat memaksimalkan penampilannya.

12) “..yang pasti aku lebih.. lebih bebas mengekspresikan diri ya.. ya nggak mungkin juga kan kalo ee.. ya misalnya kaya di Mall gitu aku gila-gilaan, eee.. joget-joget gitu, yang ada malu juga lah disangkanya orang gila ntar.. ya pokonya lebih bisa pd lah mbak di tempat dugem.. ee... ya terutama soal penampilan ya mbak.. bisa dandan maksimal gitu deh.. kalo di tempat lain ya.. gimana ya.. ee.. masa iya kita cuma jalan-jalan doang dandan

abis-abisan.. makasih deh mbak...”

Subjek merupakan individu yang memiliki sosialisasi yang baik. Subjek suka bertemu dengan orang-orang baru yang memilki hobi yang

sama dengan subjek terutama ketika di tempat dugem, sehingga ketika di tempat dugem subjek merasa nyaman ketika bertemu dengan orang-orang yang memilki kesenangan yang sama dengan subjek. Hal ini sesuai dengan pengakuan subjek.

20) “Ya ngerasa apa ya.. ya asik aja sih ya.. bisa ketemu sama orang baru

yang sama-sama suka musik dance gitu.. asik-asik aja sih mbak..”

Ketika melakukan aktivitas dugem, subjek hampir tidak pernah mengeluarkan biaya. Hal ini dikarenakan subjek sudah mengenal para pegawai di café yang bisa subjek kunjungi, dan subjek sering mendapatkan minuman alkohol gratis dari teman-temannya.

46) “saya nggak pernah ngeluarin duit sih mbak.. hehehe (subjek tertawa

sedikit). Masalahnya saya juga banyak kenal sama pegawai disana jadi kalo masuk selalu gratis, terus kadang juga ladies free gitu mbak jadi buat cewek gratis gitu.. Terus kalo minum juga nggak pernah beli ya mbak.. kadang ada free teqila gitu dari cafenya buat cewek-cewek.. terus udah gitu pasti banyak dikasih sama temen-temen gitu mbak.. jadi ya nggak perlu modal dah bisa

dugem kok mbak..”

b. Motivasi ekstrinsik

Intensitas subjek pergi ke tempat dugem cukup tinggi bahkan subjek mengaku dalam seminggu bisa melakukan aktiviats dugem lebih dari tiga kali. Subjek juga mengaku terkadang mendapat ajakan dari teman untuk pergi bersama-sama mengikuti aktivitas dugem. Hal ini sesuai dengan pernyataan subjek seperti di bawah ini.

170)

Selain dugem?? Ya paling ngobrol.. nongkrong bareng, ngopi, jalan bareng, makan.. ya gitu deh mbak.. selayaknya orang berteman aja sih.. tapi paling sering emang pergi ke tempat dugem sih mbak.. kadang diajakin gitu sama temen-temen jadi pasti berangkatlah..

3. Kesimpulan motivasi dugem subjek Ln

Berdasarkan data analisis yang didapatkan, padatnya jadwal kuliah subjek membuat subjek merasa penat dengan aktivitas perkuliahan yang dijalaninya setiap hari dan aktivitas dugem dijadikan sarana sebagai tempat untuk refreshing. Subjek juga mengaku merasa lebih bisa percaya diri ketika di tempat dugem, karena subjek dapat memaksimalkan penampilannya, selain itu ketika di tempat dugem, subjek merasa nyaman karena dapat bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki kesamaan hobi dengan subjek, yaitu sama-sama menyukai dugem.

Subjek juga mengaku selain keinginan untuk refershing, subjek juga sering mendapat ajakan dari teman-temannya untuk pergi melakukan aktivitas dugem dan subjek selalu mengikuti ajakan teman-temannya dan selalu pergi bersama dengan teman-temannya.

D. Hasil penelitian subjek 2-Bm

Dokumen terkait