BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai perhitungan Break Even Point dalam perencanaan laba juga dilakukan oleh Lupita Suci Fitriyani dari Politeknik Negeri Banjarmasin tahun 2017 dengan judul “Perhitungan Break Even Point Dalam Menentukan Perencanaan Laba Atas Penjualan Roti Pada Shireen Bakery Banjarmasin” dan Heri Kasbiantoro dari Politeknik Negeri Banjarmasin tahun 2010 dengan judul “Analisis Break Even Point
Terhadap Perencanaan Laba Atas Penjualan Bahan Bangunan Pada Toko Harapan”.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Aspek Lupita Suci Fitriyani
(2017)
Heri Kasbiantoro (2010)
Arneta (2020) Judul Penelitian Perhitungan Break Even
Point Dalam point produk roti pada Shireen Bakery alat sparepart di PT Muda Kreatif alat sparepart di PT Muda Kreatif di PT Muda Kreatif Barabai pada tahun 2020?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui break even point produk roti pada Shireen Bakery Banjarmasin periode Januari s.d Desember 2016.
2. Untuk merencanakan laba pada penjualan roti Shireen Bakery minimal untuk laba yang direncanakan. alat sparepart di PT Muda Kreatif alat sparepart di PT Muda Kreatif di PT Muda Kreatif Barabai pada tahun laba atas penjualan bahan bangunan pada Toko
Hasil Penelitian Hasil penelitian untuk tahun 2016, break even point pada penjualan roti bantal coklat sebanyak 11.849 unit atau sebesar
Hasil penelitian untuk tahun 2012, Toko Harapan mencapai titik impas/Break Even Point dan mendapatkan laba
Hasil penelitian pada tahun 2019, untuk 3 produk sparepart pada PT Muda Kreatif
Rp 142.186.610, roti tawar kentang sebanyak 7.695 unit atau sebesar Rp 100.037.861, roti lapis surabaya sebanyak 6.205 unit atau sebesar Rp 62.052.066, roti tawar kupas sebanyak 5.598 unit atau sebesar Rp 55.982.597, dan roti sisir sebanyak 4.864 unit atau sebesar Rp
38.910.666.
sebesar Rp 329.868.164. Barabai telah mencapai dan berada diatas titik Break Even Point.
Dari tabel 2.1 diatas, dapat diketahui bahwa penelitian penulis memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian-penelitian terdahulu. Hal tersebut dapat dilihat dari periode dan objek penelitian. Penulis mengambil objek pada PT Muda Kreatif Barabai pada periode Oktober s.d Desember 2019 serta memperhitungkan perencanaan laba pada tahun 2020.
Penelitian penulis secara umum juga memiliki kesamaan dengan penelitian – penelitian terdahulu, yaitu variabel penelitian yang digunakan yaitu perhitungan Break Even Point dan Perencanaan Laba.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah Penelitian Kuantitatif, karena hasil penelitian dipresentasikan dalam bentuk hasil perhitungan sistematis dengan variabel penelitian berupa perhitungan Break Even Point dan perencanaan laba pada PT Muda Kreatif Barabai. Penelitian kuantitatif adalah proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data dalam bentuk angka, seperti volume penjualan, harga jual, biaya variabel dan biaya tetap, sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian secara independen yang dilakukan dengan intensif untuk menyajikan gambaran mengenai permasalahan yang terjadi pada PT Muda Kreatif Barabai.
B. Variabel Penelitian
Adapun variabel yang digunakan penulis sebagai pedoman pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. “Break Even Point atau titik impas adalah dimana hasil penjualan (revenue) yang diperoleh perusahaan hanya mampu menutup biaya operasional, dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak memperoleh keuntungan”. (Hendra S. Raharjaputra)
Break Even Point atau titik impas pada PT Muda Kreatif Barabai merupakan keadaan atau kondisi dimana PT Muda Kreatif Barabai tidak mengalami kerugian dan tidak memperoleh keuntungan, atau keuntungan/laba sama dengan nol.
2. “Perencanaan laba (profit planning) adalah perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat mencapai tujuan dari perusahaan yaitu memperoleh laba”. (Munawir, 2011:184)
Perencanaan laba pada PT Muda Kreatif Barabai merupakan suatu strategi yang harus dilakukan, agar mencapai laba/keuntungan yang diinginkan dan untuk mengetahui jumlah penjualan minimum agar tidak mengalami kerugian.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari dalam perusahaan yang bukan dalam bentuk angka-angka tetapi dalam bentuk lisan maupun tertulis. Data kualitatif pada penelitian ini berupa sejarah dan struktur perusahaan pada PT Muda Kreatif Barabai.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data atau informasi yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka-angka. Data kuantitatif pada penelitian ini berupa volume penjualan, harga jual, biaya variabel, dan biaya tetap pada PT Muda Kreatif Barabai.
2. Sumber Data a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung pada perusahaan serta melakukan wawancara langsung dengan pihak pimpinan dan sejumlah personil yang ada kaitannya dengan penelitian ini. (Joy Toar Pangemanan, 2016)
Data primer yang diperoleh dari PT Muda Kreatif Barabai adalah hasil wawancara dan observasi/pengamatan secara langsung
berupa data penjualan tahun 2019, biaya-biaya, harga jual, sejarah perusahaan serta struktur perusahaan.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan dokumen-dokumen serta arsip-arsip perusahaan yang ada kaitannya dengan penelitian ini. (Joy Toar Pangemanan, 2016)
Data sekunder yang diperoleh pada penelitian ini adalah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan NPWP Perusahaan.
D. Metode Pengumpulan Data
Adapun penulis melakukan beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab dengan pihak perusahaan yang ditunjuk atau pejabat berwenang yang ada hubungannya dengan data yang dibahas dalam penelitian ini. (Joy Toar Pangemanan, 2016)
Dalam penelitian ini, penulis melakukan metode wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan pihak yang terkait di PT Muda Kreatif Barabai untuk mendapatkan data yang diperlukan.
2. Observasi
Observasi adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung dalam perusahaan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan pembahasan penelitian yang dilakukan. (Joy Toar Pangemanan, 2016)
Dalam penelitian ini, penulis melakukan metode observasi atau pengamatan secara langsung dengan datang langsung ke PT Muda Kreatif Barabai untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan mengadakan pencatatan, pengumpulan data tertulis yang mempunyai keterkaitan dengan permasalahan pada penelitian ini.
(Dwi Suprajitno, 2015)
Dalam penelitian ini, penulis melakukan metode dokumentasi dengan mengumpulkan dan menganalisis data terutama yang berhubungan dengan volume penjualan, harga jual, serta biaya-biaya agar dapat mendukung penelitian pada PT Muda Kreatif Barabai.
E. Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data seperti : a. Sejarah perusahaan b. Struktur perusahaan c. Harga Jual
d. Data penjualan tahun 2019 e. Data biaya-biaya tahun 2019
2. Mengelompokkan atau memisahkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT Muda Kreatif Barabai pada tahun 2019 ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
3. Menghitung Break Even Point atau titik impas 3 jenis produk alat sparepart di PT Muda Kreatif Barabai periode Oktober s.d Desember tahun 2019 dengan model rumus titik impas dalam unit dan titik impas dalam rupiah.
4. Membuat perencanaan laba (profit planning) untuk tahun 2020 atau menghitung berapa besar 3 jenis produk alat sparepart di PT Muda Kreatif Barabai yang harus dijual pada tahun 2020 untuk mendapatkan keuntungan/laba yang diinginkan.
5. Membuat laporan laba rugi kontribusi tahun 2020.
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Muda Kreatif Barabai yang berlokasi di Jalan A. Yani Km 167 RT 001 RW 001 Desa Tembok Bahalang Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Perusahaan ini dibangun oleh H. Syafrudin dan telah beroperasi sejak tahun 1998. PT Muda Kreatif merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbaikan dan produksi sparepart alat berat. Perusahaan ini memproduksi sesuai pesanan sparepart alat berat seperti; spacer equalizer spacing tebal 2 mm, bushing equalizer material teflon, dan spacer washer rorque rod.
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah salah satu penunjang penting dalam suatu perusahaan. Karena dengan adanya struktur organisasi dalam suatu perusahaan, maka perusahaan dapat menjalankan fungsi dan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan posisi atau jabatan yang diberikan.
Penyusunan struktur organisasi dalam suatu organisasi atau perusahaan menjadi hal yang utama, baik organisasi tersebut berskala kecil maupun besar tetap memerlukan struktur organisasi yang jelas untuk mencapai sasaran organisasi yang ditetapkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Adapun struktur organisasi pada PT Muda Kreatif Barabai dapat dilihat pada bagan 4.1 berikut ini :
1. Proses Produksi
Sumber : PT Muda Kreatif Barabai (diolah oleh penulis)
Bagan 4.1 Struktur Organisasi PT Muda Kreatif Barabai
Berdasarkan bagan diatas terlihat struktur organisasi pada PT Muda Kreatif Barabai. Penulis akan menguraikan tugas dari masing-masing bagian sesuai dengan bagan struktur organisasi pada PT Muda Kreatif Barabai yaitu, sebagai berikut :
a. Dewan Komisaris, adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi.
b. General Manager
Tugas General Manager yaitu, sebagai berikut:
1) Mengarahkan dan mengkoordinasikan kegiatan dari satu atau lebih departemen, seperti teknik, operasi atau penjualan, atau divisi utama dari organisasi bisnis.
2) Membantu petugas administrasi kepala dalam merumuskan dan mengelola kebijakan organisasi dengan melakukan tugas secara pribadi atau melalui manager bawahan.
c. Manager Produksi
Tugas Manager Produksi yaitu, sebagai berikut:
1) Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.
2) Mengawasi proses produksi.
3) Melakukan pemilihan, pemesanan dan bahan pembelian.
4) Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi, dll.
d. Kabag Orderan (Kepala Bagian Orderan) e. Kabag Produksi (Kepala Bagian Produksi)
Tugas Kabag Produksi yaitu, sebagai berikut:
1) Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di lantai pabrik seperti pemotongan, pengeleman, perakitan, dan proses lainnya.
2) Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan pembagian tugas bagi setiap bawahannya.
3) Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat mengetahui kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk kegiatan berikutnya.
f. Kabag Teknik dan Gudang (Kepala Bagian Teknik dan Gudang)
Tugas Kabag Teknik dan Gudang yaitu, sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab atas tersedianya mesin, peralatan dan kebutuhan listrik demi kelancaran produksi.
2) Mendelegasikan dan mengkoordinir tugas-tugas di bagian perawatan mesin dan listrik.
g. Bagian Logistik
Tugas Bagian Logistik yaitu, sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan dan melacak pengiriman.
2) Mengelola Gudang.
3) Menganalisis sistem rantai pasok.
4) Pengawasan keamanan.
h. Bagian Reparasi dan Pemeliharaan, ialah perbaikan atau semua aktivitas yang berkaitan untuk mempertahankan peralatan sistem dalam kondisi layak bekerja.
i. Bagian Dapur
j. Bagian Perencanaan & Pengawasan Produksi, Departemen Riset dan Pengembangan
Tugas Bagian Perencanaan & Pengawasan Produksi, Departemen Riset dan Pengembangan yaitu, sebagai berikut:
1) Penentuan dan penetapan kegiatan produksi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
2) Mengawasi kegiatan pelaksanaan dari proses dan hasil produksi agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana.
k. Manager Keuangan
Tugas Manager Keuangan yaitu, sebagai berikut:
1) Merencanakan bisnis dan meramalkan aspek-aspek yang ada dalam perusahaan dengan bekerja sama dengan para manager lainnya.
2) Memiliki andil dalam kehidupan perusahaan se-efisien dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama antar manager yang ada di perusahaan.
3) Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi.
4) Menghubungkan perusahaan dengan pasar saham, agar perusahaan dapat memperdagangkan sahamnya.
l. Kabag Keuangan (Kepala Bagian Keuangan) m. Kasir
Tugas Kasir yaitu, sebagai berikut:
1) Mengelola arus keuangan baik kas maupun yang ada di bank.
2) Menyajikan laporan kas basis setiap saat dibutuhkan oleh pihak manajemen yang meliputi buku kas, buku bank, laporan penerimaan dan pengeluaran dana atau barang, laporan status dana dan anggaran.
3) Tugas kasir bersama accounting adalah melakukan rekonsiliasi dan menyerahkan seluruh dokumen transaksi pada accounting.
n. Administrasi & Umum
Tugas Administrasi & Umum yaitu, sebagai berikut:
1) Mengumpulkan data hasil produksi.
2) Memproses dan mengontrol data produksi.
3) Membuat laporan harian.
4) Menyusun jadwal (shift) kerja operator produksi.
5) Mengarsipkan data.
o. Manager Pemasaran
Tugas Manager Pemasaran yaitu, sebagai berikut:
1) Melakukan identifikasi, pengembangan, dan evaluasi terhadap strategi marketing yang sudah dijalankan oleh tim marketing.
2) Membuat rumusan, arahan, dan koordinasi hingga kebijakan yang terkait dengan kegiatan marketing produk/jasa.
3) Menjalin kerja sama intensif dengan manager promosi untuk mendiskusi materi promosi yang sesuai.
4) Menyusun strategi harga yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan tujuan promosi.
5) Memantau daftar penawaran produk/jasa dari kompetitor.
p. Bagian Penjualan
Tugas Bagian Penjualan yaitu, sebagai berikut:
1) Melakukan penjualan dengan mencari klien atau pelanggan dengan aktif untuk mendapatkan pendapatan perusahaan.
2) Menyusun laporan penjualan dan membuat statistik penjualan berdasarkan angka yang diperoleh.
3) Mengumpulkan dokumen dan catatan yang diperlukan bagian penjualan.
4) Memberikan informasi tentang ketersediaan stok, rencana pengiriman.
5) Melacak pesanan sampai dengan realisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dll.
q. Bagian Penjualan & Promosi r. Pengiriman
3. Proses Produksi dan Tenaga Kerja
Proses produksi merupakan kegiatan pengolahan bahan baku serta bahan pembantu dengan menggunakan alat-alat tertentu sehingga menghasilkan suatu produk/ barang yang dapat bernilai. Pada perusahaan, proses produksi sangat penting untuk menghasilkan suatu produk. Berikut ini merupakan proses produksi dalam pembuatan sparepart pada PT Muda Kreatif Barabai :
a. Tahapan Pemilihan Bahan Baku
Pada tahapan ini pemilihan bahan baku sangat penting agar dipilih sesuai dengan pesanan yang akan dibuat.
b. Tahapan Pemotongan
Tahap kedua adalah pemotongan bahan baku agar sesuai dengan pesanan. Misalnya, besi plat dipotong sesuai dengan permintaan ukuran pesanan.
c. Tahapan Perakitan
Setelah dipotong, tahap selanjutnya perakitan dari bahan baku menjadi barang jadi.
d. Tahapan Penghalusan
Setelah menjadi barang jadi, akan langsung dihaluskan bagian-bagian yang kasar dengan mesin.
e. Tahapan Finishing
Tahapan finishing adalah proses pembungkusan sesuai dengan produk yang dipesan, setelah itu barang akan langsung siap diantar pada perusahaan yang melakukan pemesanan.
Tahapan proses produksi PT Muda Kreatif Barabai dapat dilihat pada bagan 4.2 berikut :
Bagan 4.2 Tahapan Proses Produksi
Sumber : PT Muda Kreatif Barabai (diolah oleh penulis) Dalam proses produksi dibutuhkan tenaga kerja dalam pembuatan suatu produk. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan suatu barang atau jasa. Bagi perusahaan yang berdiri, tenaga kerja menjadi suatu komponen yang sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan.
Daftar tenaga kerja pada PT Muda Kreatif Barabai dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Daftar Tenaga Kerja
No Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang)
1 Pemilik 1
2 Manager 2
3 General Manager 1
4 Manager Keuangan 1
5 Manager Produksi 1
6 Kabag Gudang 1
7 Kabag Keuangan 1
8 Kabag Las 1
9 Kabag Order 1
10 Kabag Perencanaan 1
Tahapan Pemilihan Bahan Baku
Tahapan Pemotongan
Tahapan Perakitan
Tahapan Penghalusan
Tahapan Finishing
11 Kabag Produksi 4
Sumber : PT Muda Kreatif Barabai (diolah oleh penulis) B. Pembahasan Hasil Penelitian
Perusahaan belum pernah melakukan perhitungan Break Even Point untuk perencanaan laba periode yang akan datang. Dalam analisis ini, perusahaan akan memperoleh informasi yang lebih jelas tentang perencanaan laba dengan penentuan jumlah penjualan, dan tingkat keuntungan maupun kerugian yang akan didapatkan perusahaan. Pada perhitungan Break even point, sebelumnya harus mengetahui penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan pada periode sebelumnya, harga jual dan biaya-biaya secara keseluruhan dari perusahaan.
1. Penerimaan Pendapatan (Jumlah Penjualan)
Setiap perusahaan yang berdiri pasti mengharapkan adanya pendapatan dari kegiatan yang dilaksanakan, terkhusus untuk
perusahaan manufaktur atau perusahaan yang memproduksi barang.
Pendapatan perusahaan manufaktur berasal dari penjualan barang yang mereka produksi.
PT Muda Kreatif Barabai merupakan perusahaan dibidang manufaktur/ produksi dan perbaikan. Perusahaan ini memproduksi sparepart alat berat melalui pesanan yang diterima dari konsumen/
perusahaan lain. Perusahaan ini menerima pesanan dari beberapa perusahaan yang memerlukan sparepart alat berat. Pada analisis ini, penulis hanya mengambil pesanan dari perusahaan PT Saptaindra Sejati dan mengambil sampel 3 produk selama periode Oktober s.d Desember 2019. Berikut ini pendapatan PT Muda Kreatif Barabai dari pesanan PT Saptaindra Sejati, dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
No Kode Stok Part Number Merek Nama Barang Kuantitas Harga (Rp) Pendapatan
Penjualan (Rp) Persentase
1 1387786 MK001-2MM MK Spacer Equalizer Spacing Tebal 2 mm 2550 12.000 30.600.000 23,10%
2 71936 MK-1011 MK Bushing Equalizer Material Teflon 2300 223.000 512.900.000 20,84%
3 91918 M30X230 MK Bolt End Frame 300 205.000 61.500.000 2,72%
4 140889 MK.M30X140 MK Bolt Link Rod 270 125.000 33.750.000 2,45%
5 140921 MK015 MK Spacer Washer Torque Rod 4200 4.000 16.800.000 38,05%
6 607366 LOCKPIN01 MK Safety Lock Pin (Dolly) 30 68.000 2.040.000 0,27%
7 744649 MK008 MK Pin Arm Dolly Tirus 240 236.000 56.640.000 2,17%
8 881649 WSL01 MK Washer Pin Equalizer Spacing Luar; WSL 390 45.000 17.550.000 3,53%
9 1155183 788891-FR MK Safety Lock Pin Arm Dolly Vessel SST-74 390 11.000 4.290.000 3,53%
10 1302686 PEVS00101-2017 MK Braket Rear Lamp Vessel Fabrikasi SIS 9 130.000 1.170.000 0,08%
11 1302694 PEVS00201-2017 MK Cover Rear Lamp Vessel Fabrikasi SIS 30 90.000 2.700.000 0,27%
12 1303288 PEVS00411-2016 MK Jari - Jari Canopi Vessel 9 1.600.000 14.400.000 0,08%
13 1303296 PEVS00511-2016 MK Cover Plate Canopi Vessel 21 3.300.000 69.300.000 0,19%
14 1333665 3042017 MK Washer Pin Sling Arm Dolly 180 17.000 3.060.000 1,63%
15 1333657 1042017 MK Pin Sling Arm Dolly 120 250.000 30.000.000 1,09%
Jumlah 11039 856.700.000 100,00%
Sumber: PT Muda Kreatif Barabai (diolah oleh penulis)
Pada perhitungan break even point, penulis menggunakan sampel 3 produk dari pesanan PT Saptaindra Sejati, yaitu spacer equalizer spacing tebal 2 mm, bushing equalizer material teflon, dan spacer washer torque rod. Berikut ini merupakan data penjualan 3 produk tersebut, dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Daftar Penjualan 3 Produk Sparepart Periode Oktober s.d Desember 2019
No Nama produk
Harga Satuan
(Rp)
Kuantitas Pendapatan
Penjualan (Rp) Persentase 1 Spacer equalizer spacing tebal 2 mm 12.000 2550 30.600.000 5,46%
2 Bushing equalizer material teflon 223.000 2300 512.900.000 91,54%
3 Spacer washer torque rod 4.000 4200 16.800.000 3,00%
Jumlah 9050 560.300.000 100,00%
Sumber : PT Muda Kreatif Barabai (diolah oleh penulis) 2. Biaya – Biaya
Dalam menghitung break even point diperlukan biaya-biaya operasional yang terjadi pada bulan Oktober s.d Desember 2019 untuk 3 produk tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
a. Biaya Bahan Baku untuk pembuatan produk sparepart spacer equalizer spacing tebal 2 mm, bushing equalizer material Teflon, dan spacer washer torque rod, dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Biaya Bahan Baku 3 Produk Sparepart Periode Oktober s.d Desember 2019
No Nama Bahan Biaya Bahan (Rp)
1 Besi Plat 14.000.000
2 Besi Plat 63.000.000
3 Viva Teflon 9.000.000
Jumlah 86.000.000
Sumber : PT Muda Kreatif Barabai (diolah oleh penulis)
Adapun rincian untuk pemakaian bahan baku 3 produk sparepart pada PT Muda Kreatif Barabai periode Oktober s.d Desember sesuai dengan tabel diatas adalah sebagai berikut : 1) Spacer Equalizer Spacing tebal 2 mm
Besi plat : 20 lembar x Rp. 700.000/lembar = Rp.
14.000.000
2) Bushing Equalizer Material Teflon
Viva Teflon: 90 batang x Rp. 700.000/batang = Rp.
63.000.000
3) Spacer Washer Torque Rod
Besi Plat : 15 lembar x Rp. 600.000/lembar = Rp. 9.000.000 b. Biaya Depresiasi Aktiva Tetap.
Aktiva tetap digunakan selama proses produksi, yang mengakibatkan perlunya depresiasi dan dibebankan pada produk pesanan. Untuk menghitung depresiasi aktiva tetap, penulis menggunakan metode garis lurus. Berikut ini daftar aktiva tetap pada PT Muda Kreatif Barabai, dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini:
Tabel 4.5 Daftar Aktiva Tetap
No Aktiva Tetap Jumlah Thn
6 Klau Bubutan
2019 250.000.000 8 tahun 250.000.000 231.770.834
19 Mesin Mec Arcjet 99/400 + Mec PT30IR
1 2019 265.000.000 8 tahun 265.000.000 225.156.250
20 Mesin Plong 1 2018 258.300.000 8 tahun 258.300.000 226.012.500 21 Mesin Power
Press Machine SND-10
2 2018 61.850.000 8 tahun 123.700.000 96.640.625
22 Mesin Press 1 2019 90.000.000 8 tahun 90.000.000 82.500.001
23 Hoda CRV 1 2012 469.000.000 8 tahun 469.000.000 58.625.000 24 Mobil Toyota
Fortuner
1 2013 450.000.000 8 tahun 450.000.000 103.125.000
25 Mobil Toyota Land Crusser 1997
1 2017 380.000.000 8 tahun 380.000.000 249.375.000
26 Mobil Triton 1 2018 368.329.000 8 tahun 368.329.000 287.757.031
27 Travo Las 2 2018 27.000.000 8 tahun 54.000.000 42.750.000
Sumber : PT Muda Kreatif Barabai (diolah oleh penulis)
Berikut ini perhitungan untuk depresiasi aktiva tetap PT Muda Kreatif Barabai yaitu sebagai berikut :
1) Printer Canon MHV
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
= Rp. 1.500.000 - Rp. 656.250 4
= Rp. 210 937,5 /tahun
= Rp. 17.578 /bulan 2) Forklift
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
= Rp. 230.000.000 - Rp. 179.687.500
8
= Rp. 6.289.062,5 /tahun
= Rp. 524.088,5 /bulan 3) Gas Cut
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
= Rp. 6.796.000 - Rp. 1.982.167 8
= Rp. 601.729,13 /tahun
= Rp. 50.144,09 /bulan 8) Klau Bubutan 8”
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis 11) Mesin Band Saw Machine SND-915
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa
Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
= Rp. 250.000.000 - Rp. 231.770.834 8
= Rp. 2.278.645,75 /tahun
= Rp. 189.887,15 /bulan 19) Mesin Mec Arcjet 99/400 +Mec PT30IR
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
= Rp. 258.300.000 - Rp. 226.012.500 8
= Rp. 4.035.937,5 /tahun
= Rp.336.328,13 /bulan 21) Mesin Power Press Machine SND-10
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
= Rp. 123.700.000 - Rp. 96.640.625 8
= Rp. 3.382.421,88 /tahun
= Rp.281.868,49 /bulan
22) Mesin Press
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
= Rp. 469.000.000 - Rp. 58.625.000 8
= Rp.51.296.875 /tahun
= Rp. 4.274.739,58 /bulan
24) Mobil Toyota Fortuner
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
= Rp. 450.000.000 - Rp. 103.125.000 8
= Rp.43.359.375 /tahun
= Rp. 3.613.281,25 /bulan 25) Mobil Toyota Land Crusser 1997
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
= Rp. 368.329.000 - Rp. 287.757.031 8
= Rp. 10.071.496 /tahun
= Rp. 839.291 /bulan 27) Travo Las
Depresiasi : Harga Perolehan - Nilai Sisa Umur Ekonomis
= Rp. 54.000.000 - Rp. 42.750.000 8
= Rp. 1.406.250 /tahun
= Rp. 117.187,5 /bulan
Dari perhitungan depresiasi aktiva tetap PT Muda Kreatif Barabai diatas, dapat dilihat depresiasi aktiva tetap pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Depresiasi Aktiva Tetap
Tabel 4.6 Depresiasi Aktiva Tetap