• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

Dalam dokumen Universitas Sumatera Utara (Halaman 61-70)

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2012 sampai Maret 2013. Subjek penelitian adalah penderita DM tipe 2 yang berobat ke poliklinik Divisi Endokrinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP H.Adam Malik Medan. Pada subjek penelitian dilakukan anamnesa dan pemeriksaan laboratorium. Data tersebut dicatat di dalam status khusus penelitian.

Subjek penelitian penderita DM tipe 2 berjumlah 70 orang terdiri dari 38 orang perempuan dan 32 orang laki-laki dengan rentang umur 40-65 tahun. Subjek penelitian dibagi atas 2 (dua) kelompok yaitu kelompok penderita DM tipe 2 dengan komplikasi mikrovaskular (yang ditandai dengan retinopati atau nefropati) dan kelompok penderita DM tipe 2 tanpa komplikasi mikrovaskular. Adapun karakteristik data subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Karakteristik data subjek penelitian

Durasi menderita DM (tahun) 5,64 ± 3,46 2,86 ± 1,99 P = 0,001*

Trombosit ((x103/mm3) 260,58 ± 63,54 256,30 ± 65,66 P = 0,784 Keterangan: data dalam bentuk mean ± standar deviasi. MPV (Mean Platelet

Volume), PDW (Platelet Distribution Width), P-LCR (Platelet Large Cell Ratio), KGD (Kadar Gula Darah), PP (Post Prandial). *Uji kemaknaan dengan t-independent, bermakna jika p<0,05

Pada tabel 4.1 dapat dilihat karakteristik subjek penelitian, dimana tidak dijumpai perbedaan bermakna pada umur subjek penelitian antara kelompok penderita DM tipe 2 dengan dan tanpa komplikasi mikrovaskular (p>0,05) dan dijumpai perbedaan bermakna pada durasi menderita DM antara kedua kelompok tersebut (p<0.05). Nilai indeks trombosit (MPV, PDW, P-LCR) pada kelompok penderita DM tipe 2 tanpa komplikasi mikrovaskular lebih tinggi dibandingkan dengan nilai indeks trombosit pada kelompok penderita DM tipe 2 dengan komplikasi mikrovaskular, walaupun dari hasil statistik tidak dijumpai perbedaan bermakna pada nilai indeks trombosit antara kedua kelompok (p>0,05).

Selama penelitian dilakukan, dijumpai adanya temuan laboratorium lain seperti KGD puasa dan KGD 2 jam PP. Nilai KGD puasa dan KGD 2 jam PP lebih tinggi pada kelompok penderita DM Tipe 2 tanpa komplikasi mikrovaskular dibandingkan dengan kelompok penderita DM Tipe 2 dengan komplikasi mikrovaskular. Dari hasil statistik kedua kelompok, tidak dijumpai perbedaan bermakna pada nilai KGD puasa dan KGD 2 jam PP antara kelompok penderita DM tipe 2 dengan dan tanpa komplikasi mikrovaskular (p>0,05)

Tabel 4.2 Perbandingan nilai indeks trombosit pada kelompok DM tipe 2

Nilai

MPV (fl) 9,79±0,78 9,91±0,70 P=0,54 9,81±0,71 9,94±0,74 P= 0,46 PDW (fl) 11,42±1,44 11,68±1,56 P=0,52 11,41±1,37 11,80±1,66 P= 0,28 P-LCR(%) 23,82±4,63 24,47±4,92 P=0,60 23,68±4,75 24,91±4,86 P= 0,29

Keterangan: data dalam bentuk mean ± standar deviasi. MPV (Mean Platelet Volume), PDW (Platelet Distribution Width), P-LCR (Platelet Large Cell Ratio).

Uji perbedaan dengan menggunakan uji t-independent, bermakna jika p<0,05

Pada tabel 4.2 dapat dilihat perbandingan nilai indeks trombosit antara kelompok penderita DM tipe 2 dengan dan tanpa retinopati serta kelompok penderita DM tipe 2 dengan dan tanpa nefropati. Terdapat sebanyak 4 orang penderita DM tipe 2 dengan retinopati tanpa disertai adanya nefropati, 19 orang dengan nefropati tanpa disertai retinopati dan

PDW dan P-LCR) pada kelompok penderita DM tipe 2 tanpa retinopati dan nefropati lebih tinggi dibandingkan dengan nilai indeks trombosit pada kelompok penderita DM tipe 2 dengan retinopati dan nefropati. Namun, tidak dijumpai perbedaan bermakna dari nilai indeks trombosit antara kelompok penderita DM tipe 2 dengan dan tanpa retinopati serta kelompok penderita DM tipe 2 dengan dan tanpa nefropati dari hasil analisa statistik (p>0.05).

BAB 5 PEMBAHASAN

Pada penelitian Tavil Y dkk (2007) sebelumnya, dijumpainya peningkatan nilai MPV pada pasien-pasien dengan sindroma metabolik, strok, hiperkolesterolemia dan DM.66 Peningkatan nilai MPV juga merupakan faktor resiko independen untuk infark miokard, iskemik serebral dan Transient Ischemic Attack (TIA).15

Pada penelitian Papanas dkk (2004), dijumpai nilai MPV yang lebih tinggi pada pasien DM dan diduga bahwa trombosit-trombosit yang berubah bentuk berukuran lebih besar ini berhubungan dengan peningkatan resiko komplikasi vaskular.19 Trombosit-trombosit besar ini mengandung lebih banyak granula padat dan oleh karena itu lebih poten dan lebih trombogenik.15 Meskipun telah diketahui peranan trombosit dalam komplikasi diabetes, namun pada penelitian ini tidak dijumpai perbedaan bermakna nilai MPV antara kelompok DM tipe 2 dengan dan tanpa komplikasi mikrovaskular. Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya.15,18,21

Hal ini mungkin dikarenakan adanya kesamaan pada karakteristik umur pasien dan durasi menderita DM dengan penelitian sebelumnya oleh Jindal S dkk (2011) yang tidak mendapatkan perbedaan bermakna pada rerata umur pasien DM tipe 2 dengan komplikasi mikrovaskular 51,4 ± 12,5 tahun Vs 54,87 ± 5,98 tahun pada kelompok tanpa komplikasi

mikrovaskular dengan p>0,05. Namun, pada rerata durasi menderita DM dijumpai perbedaan bermakna pada kelompok dengan komplikasi 82,26 ± 78,53 bulan Vs 56,5 ± 79,12 bulan pada kelompok tanpa komplikasi mikrovaskular dengan p<0,05. Adapun untuk nilai indeks trombosit antara kelompok DM tipe 2 dengan dan tanpa komplikasi mikrovaskular yaitu MPV (12,25 ± 1,49 Vs 11,77 ± 1,59 Fl); PDW (18,14 ± 3,14 Vs 15,67 ± 3,77 fL); dan P-LCR (43,89 ± 9,55 Vs 39,52 ± 12,37 %) dengan p>0,05 untuk nilai MPV dan P-LCR.15

Hal ini sesuai dengan penelitian ini, dimana tidak dijumpai perbedaan bermakna pada umur pasien antara kelompok DM tipe 2 dengan dan tanpa komplikasi mikrovaskular (54 ± 6,87 tahun Vs 54,87 ± 5,98 tahun, dengan p>0,05) dan pada durasi menderita DM dijumpainya perbedaan bermakna antara kedua kelompok tersebut (5,64 ± 3,46 tahun Vs 2,86 ± 1,99 tahun, dengan p<0,05). Jadi, semakin lama pasien menderita DM maka kecenderungan mendapatkan komplikasi mikrovaskular menjadi lebih besar. Adapun nilai indeks trombosit antara kelompok DM tipe 2 dengan dan tanpa komplikasi mikrovaskular yaitu MPV (9,81 ± 0,76 Vs 9,97 ± 0,68 fL); PDW (11,44±1,50 Vs 11,81±1,55 fl);

dan P-LCR (23,79±4,88 Vs 24,93±4,72 %) dengan p>0,05 untuk semua nilai indeks tersebut.

Pada penelitian Demincture dkk (2004), juga tidak dijumpai perbedaan bermakna pada nilai MPV pada kelompok DM tipe 2 dengan dan tanpa komplikasi mikrovaskular (p>0,05). 21

Hekimsoy dkk (2004), mendapatkan tidak ada perbedaan bermakna pada nilai MPV antara kelompok DM tipe 2 dengan komplikasi mikrovaskular (yang diwakilkan retinopati) dan kelompok DM tipe 2 tanpa komplikasi (10,56 ± 1,69 Vs 10,3 ± 1,82 fL, p=0,42).18

Temuan penelitian ini ternyata bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Papanas dkk (2004), yang menjumpai perbedaan bermakna pada nilai MPV antara kelompok DM tipe 2 dengan komplikasi (retinopati dan nefropati) dan tanpa komplikasi mikrovaskular (p<0,05).19 Hal ini mungkin dikarenakan pasien-pasien DM tipe 2 yang ikut dalam penelitian Papanas dkk mempunyai usia yang lebih tua dibandingkan dengan penelitian kami (rerata umur 67,4 ± 9,5 tahun Vs 54 ± 6,87 tahun), durasi menderita DM yang lebih lama (rerata durasi 14,5 ± 5,7 tahun Vs 5,64 ± 3,46 tahun), perbedaan ras, dan penggunaan antikoagulan yang berbeda yaitu sodium sitrat dalam perhitungan indeks trombosit.

Pada penelitian ini, dijumpai nilai MPV yang lebih tinggi pada kelompok DM tipe 2 tanpa komplikasi mikrovaskular dibandingkan dengan kelompok DM tipe 2 dengan komplikasi mikrovaskular, walaupun dari hasil statistik tidak dijumpainya perbedaan bermakna nilai MPV pada kedua kelompok. Mekanisme meningkatnya nilai MPV ini mungkin disebabkan karena pembengkakan osmotik dari sel trombosit akibat kenaikan glukosa darah.67 Hal ini sesuai dengan temuan yang dijumpai pada penelitian ini dimana nilai KGD baik puasa maupun 2 jam PP pada kelompok penderita DM tipe 2 tanpa komplikasi mikrovaskular lebih tinggi dibandingkan

dengan kelompok penderita DM tipe 2 dengan komplikasi mikrovaskular (KGD Puasa 187,7 ± 58 Vs 167,3 ± 83,8 mg/dl dan KGD 2 jam PP 276,7 ± 79,2 Vs 257,6 ± 111,2 mg/dl).

Ada beberapa kemungkinan yang menjelaskan fenomena tidak dijumpainya perbedaan bermakna nilai MPV antara kelompok DM tipe 2 dengan dan tanpa komplikasi mikrovaskular. Pertama, karena abnormalitas fungsi trombosit dapat terjadi sebelum munculnya komplikasi vaskular diabetes. Dalam penelitian yang dilakukan pada hewan percobaan yang menderita DM dengan suntikan streptozotocin didapatkan adanya peningkatan produksi tromboksan A2 dan aktivasi trombosit jauh sebelum terjadinya kerusakan endotel.68

Mekanisme lain yang kedua adalah adanya perbedaan antara agregasi in- vitro dan fungsi trombosit in-vivo serta kecepatan konsumsi trombosit yang aktif dari sirkulasi darah pada penderita DM dengan komplikasi.69

Dari hasil penelitian ini, indeks trombosit yang lain yaitu PDW dan P-LCR juga sama halnya dengan MPV, dimana tidak dijumpai perbedaan bermakna nilai indeks trombosit tersebut antara kedua kelompok. Temuan ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Jindal S, dkk (2011) yang melaporkan adanya perbedaan bermakna hanya pada nilai PDW antara kelompok DM tipe 2 dengan dan tanpa komplikasi (p<0.05).15 Menurut peneliti, belum ada penelitian lain selain penelitian Jindal S,dkk (2011) yang membandingkan nilai indeks trombosit (MPV, PDW dan

P-LCR) antara kelompok DM tipe 2 dengan dan tanpa komplikasi mikrovaskular. Pada penelitian yang dilakukan oleh Hekimsoy dkk (2004), Papanas dkk (2004) dan Demincture dkk (2009), hanya membandingkan nilai MPV saja antara kelompok DM tipe 2 dengan dan tanpa komplikasi mikrovaskular.

Adapun kekurangan dalam penelitian ini adalah alat ukur untuk menilai komplikasi neuropati sebagai bagian dari komplikasi mikrovaskular hanya berdasarkan data subjektif pasien tanpa menggunakan alat, tidak melakukan pemeriksaan agregasi trombosit untuk menilai fungsi dan aktivitas trombosit, serta tidak melihat keterkendalian glikemik (HbA1c) dengan komplikasi mikrovaskular dan indeks trombosit.

BAB 6

Dalam dokumen Universitas Sumatera Utara (Halaman 61-70)

Dokumen terkait