BAB II KAJIAN PUSTAKA
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian relevan diantaranya yaitu:
1. Pramesti, dkk. (2020) dengan hasil penelitian menyimpulkan bahwa subjek penelitian melakukan kesalahan pada tiap-tiap soal dengan berbagai macam kesalahan yaitu kesalahan membaca sama sekali tidak
23
terjadi dengan persentase 0%, kesalahan memahami 30%, kesalahan transformasi masalah 23,34%, kesalahan keterampilan proses 36,66%, dan kesalahan penulisan jawaban akhir 2,64%. Terjadinya kesalahan dikarenakan penyebabnya adalah siswa bingung bagaimana mengerjakan soal, siswa tidak paham maksud dari soal, sisw tidak paham konsep pecahan serta tidak teliti pada saat menyelesaikan soal.
2. Jamal (2018) dengan hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada kesalahan membaca dan memahami tidak ada yang melakukan kesalahan, 1 orang mengalami kesahan transformasi, 2 orang melakukan kesalahan pada keterampilan proses, dan 1 orang salah dalam penulisan jawaban akhir.
3. Amalia (2017) dengan hasil penelitian menyimpulkan bahwa kesalahan memahami, keterampilan proses dan penarikan kesimpulan dilakukan oleh mahasiswa field independent. Sedang kesalahan memahami, transformasi, keterampilan proses serta pengambilan kesimpulan dilakukan oleh mahasiswa tipe field dependent. Penyebabnya yaitu tidak paham dengan baik maksud soal, penguasaan materi kurang, bingung, kurang teliti, terburu-buru, tidak sempat tulis kesimpulan, serta tidak biasa meulis kesimpulan.
4. Rahmawati dan Laelatul Dhian Permata (2018) dengan hasil penelitian menyimpulkan bahwa siswa melakukan reading errors sebesar 23,33%, comprehension errors sebesar 81,67%, transformation errors sebesar 30%, process skills errors sebesar 56,67%, encoding errors sebesar
66,67%. Jenis kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan sehingga mengakibatkan siswa salah saat menulis kesimpulan.
5. Rahayuningsih dan Abdul Qohar (2014) dengan hasil penelitian menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan siswa yaitu kesalahan pada tahap comprehension, transformation, process skill, dan encoding. Sedangkan bentuk scaffolding yang dilakukan adalah explaining, reviewing, restructuring, dan developing conceptual thinking.
25 BAB III
METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Penelitian ini diharapkan dapat menyajikan deskripsi kesalahan siswa dan penyebabnya dengan menjawab semua rumusan masalah yang telah dicantumkan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti melaksanakan penelitian di SMP Negeri 3 Salomekko yang berlokasi di Desa Gattareng, Kecamatan Salomekko, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Tahun Ajaran Semester Ganjil 2021/2022.
C. Subjek Penelitian
Siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Salomekko merupakan subjek pada penelitian ini yang dipilih sesuai kriteria yang telah tentukan. Adapun langkah-langkah dalam penentuan subjek pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menentukan kelas untuk mengadakan penelitian.
2. Memberikan tes kemampuan awal kepada semua siswa. Tes tersebut berupa soal kognitif materi SPLDV.
3. Sesuai tingkat kemampuannya, 3 siswa akan dipilih sebagai subjek penelitian. 1 siswa yang tingkat kemampuannya tinggi, 1 pula siswa yang tingkat kemampuannya sedang serta 1 juga siswa yang tingkat kemampuannya rendah. Pemilihan subjek pada penelitian ini juga
menggunakan pertimbangan tertentu seperti pertimbangan guru matematika.
4. Setelah ditentukan 3 subjek maka dilakukan tes kembali kepada ketiga subjek tersebut berupa soal cerita materi SPLDV untuk melihat kesalahan yang siswa lakukan pada saat menyelesaikan soal cerita tersebut.
5. Melakukan wawancara kepada ketiga subjek mengenai cara menyelesaikan soal yang diberikan.
D. Instrumen Penelitian
Peneliti sendiri ialah instrument utama di penelitian ini. Selain itu, peneliti membuat instrumen pendukung yaitu tes yang dilakukan dua kali berupa soal dalam bentuk cerita yang berkaitan dengan materi sistem persamaan linear dua variabel dan wawancara. Tes yang pertama atau tes kemampuan awal digunakan untuk menentukan subjek penelitian. Tes yang kedua digunakan untuk melihat kesalahan yang dilakukan siswa dan wawancara bertujuan untuk mengetahui penyebab siswa melakukan kesalahan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Mengumpulkan data dilakukan peneliti dengan cara yaitu:
1. Tes
Pada penelitian ini, adapun tes yang digunakan berupa tes berbentuk soal cerita. Tes soal cerita ini digunakan karena setiap langkah penyelesaiannya dapat memperlihatkan cara berpikir siswa dalam mengerjakan soal sehingga akan diketahui kesalahan yang siswa alami pada saat menyelesaikan soal.
27
2. Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan pada penelitian ini berupa wawancara tidak terstruktur. Wawancara ini dilakukan kepada 3 subjek yang telah dipilih. Perihal ini digunakan untuk menghimpun data yang berbentuk kata-kata terkait dengan ekpresi berbahasa mengenai kesalahan yang siswa lakukan ketika menyelesaikan soal.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan di penelitian ini ialah:
a. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif dipakai untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam hal kemampuan menyelesaikan tes materi SPLDV.
Adapun kriteria penilaian hasil tes sebagai berikut.
Tabel 3.1 Kriteria skor penilaian hasil belajar Interval Kriteria
80-100 Tinggi
60-79 Sedang
≤ 59 Rendah
Sumber: (Yusuf dan Nelly Fitriani, 2020) b. Analisis data kualitatif
1) Reduksi Data
Proses reduksi data diartikan sebagai merangkup, memilah perihal yang utama, fokus di hal yang penting, mencari pokok pikiran dan polanya dan mengeliminasi yang tidak dibutuhkan.
Ketika mereduksi data, tentu peneliti berpedoman pada tujuan yang hendak dicapai.
Tahap reduksi data pada penelitian ini adalah:
1) Memeriksa hasil jawaban siswa yang sudah mengerjakan tes.
2) Memilih siswa untuk dipergunakan menjadi subjek penelitian.
3) Hasil yang telah dikerjakan subjek penelitian ialah data yang harus dimodifikasi untuk dijadikan bahan pelaksanaan wawancara nantinya.
4) Mereduksi hasil wawancaranya dengan kalimat yang tepat, baik dan benar supaya menghasilkan data yang layak digunakan.
2) Penyajian Data
Sesudah melakukan reduksi data, langkah berikutnya ialah menyajikan data. Dengan penyajian data, data dapat terstruktur, tertata pada pola hubungan, akhirnya data tentu lebih gampang dimengerti. Menyajikan data dilakukan dalam bentuk teks yang besifat naratif.
3) Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan atau disebut juga verifikasi ialah sepenggal dari sebuah kegiatan dari komposisi yang lengkap yang akhirnya dapat memenuhi pertanyaan serta tujuan penelitian.
Perihal ini bisa didapatkan dengan mencocokkan analisis hasil dari pekerjaan dan wawancara siswa yang berperan sebagai
29
subjek penelitian dan kemudian bisa dilihat jenis serta penyebab siswa mengalami kesalahan ketika menyelesaikan soal.
G. Prosedur Penelitian
Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini ialah sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Aktivitas yang dilaksanakan di tahap ini adalah:
a. Melakukan pengurusan surat izin yang diperlukan.
b. Merencanakan dan melakukan penyusunan instrumen penelitian.
c. Melakukan validasi instrumen kepada tim validator.
2. Tahap Pelaksanaan
Aktivitas yang dikerjakan di tahap ini ialah:
a. Melakukan komunikasi dengan guru bidang studi tentang materi SPLDV.
b. Memilih kelas sesuai rekomendasi guru bidang studi matematika.
c. Melakukan tes kemampuan awal sesuai waktu yang telah ditentukan.
d. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan tiap-tiap siswa.
e. Menentukan subjek penelitian berdasarkan hasil tes kemampuan awal serta pertimbangan dari guru bidang studi matematika
f. Melakukan tes kepada subjek yang terpilih untuk melihat kesalahan yang dilakukan siswa.
g. Melakukan wawancara kepada subjek penelitian sesuai waktu yang telah ditentukan.
h. Menyimpulkan kesalahan siswa berdasarkan hasil wawancara.
3. Tahap Penyelesaian
Beberapa kegiatan yang dikerjakan di tahap penyelesaian ialah:
a. Mengerjakan hasil penelitian.
b. Mengonsultasikan kepada dosen pembimbing selama penyusunan.
H. Uji Validitas Data
Penelitian ini menggunakan uji validitas data yakni triangulasi, khususnya triangulasi teknik. Triangulasi ini digunkan untuk memeriksa integritas data yang dilakukan dengan mencocokkan data pada sumber yang sama tetapi teknik berbeda. Data mengenai kesalahan siswa menyelesaikan soal cerita yang ditemukan lewat tes dengan sumber yang sama diperiksa ulang dengan cara wawancara.
31 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini dihasilkan dari tes soal cerita SPLDV serta pelaksanaan wawancara. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui tes soal cerita sistem persamaan linear dua variabel kemudian dilanjutkan dengan wawancara. Terdapat 3 nomor soal tes kemampuan awal untuk menentukan subjek penelitian yang dilaksanakan pada 20 September 2021, sesudah itu dipilihlah 3 siswa sebagai subjek penelitian. Tahap berikutnya yaitu memberikan kembali tes soal cerita SPLDV kepada 3 orang subjek sebanyak 2 nomor. Tes ini dilakukan pada 27 September 2021 dan dilanjutkan dengan wawancara yang dilakukan pada 04 Oktober 2021.
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tahap pertama yaitu pemberian tes soal cerita kepada 30 orang siswa diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.1 Kategori Kemampuan Siswa pada Tes Kemampuan Awal Kriteria Frekuensi Persentase (%)
Tinggi 2 6,67
Sedang 4 13,33
Rendah 24 80
Jumlah 30 100
Dari Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa terdapat 2 orang yang memiliki kemampuan tinggi, 4 orang yang memiliki kemampuan sedang, dan 24 yang memiliki kemampuan rendah. Selanjutnya dipilih 3 orang subjek yang
masing-masing mewakili kategori kemampuan tinggi, kemampuan sedang dan kemampuan rendah. Pemilihan subjek dipilih berdasarkan rekomendasi guru dan subjek yang bersedia untuk wawancara serta subjek yang bersedia berpartisipasi dalam pengumpulan data selama penelitian. Siswa yang terpilih untuk dijadikan subjek penelitian diberikan kode FRN, ARD, AWT. Dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Subjek Penelitian Terpilih
Subjek Kode Subjek Tingkat Kemampuan
1 FRN Tinggi
2 ARD Sedang
3 AWT Rendah
Dari soal yang telah diberikan diteliti jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dan mengapa subjek melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan prosedur Newman. Untuk memudahkan menganalisis data penelitian, maka dibuat kode sebagai berikut:
B = Kesalahan Membaca M = Kesalahan Memahami T = Kesalahan Transformasi
KP = Kesalahan Keterampilan Proses J = Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir W = Pewawancara
FRN = Subjek 1 (Subjek Kemampuan Tinggi) ARN = Subjek 2 (Subjek Kemampuan Sedang) AWT = Subjek 3 (Subjek Kemampuan Rendah)
33
Berikut data yang telah dianalisis yang dimulai dari subjek pertama sampai subjek ketiga.
1. Data Subjek 1
Hasil analisis pekerjaan subjek 1 (siswa kemampuan tinggi) sebagai berikut.
Soal 1
Dua orang bersahabat yaitu Firda dan Nuri bekerja pada sebuah pabrik boneka. Firda dapat menyelesaikan 2 buah boneka setiap jam dan Nuri dapat menyelesaikan 5 buah boneka setiap jam. Mereka dapat menghasilkan 67 buah boneka dalam sehari. Jumlah jam kerja Firda dan Nuri adalah 20 jam dalam sehari. Berapakah selisih jam kerja Firda dan Nuri?
Adapun jawaban soal pertama FRN terkait tes yang diberikan sebagai berikut:
Gambar 4.1 Hasil pekerjaan FRN pada soal pertama Dari hasil jawaban tertulis dapat dinarasikan sebagai berikut:
a. Kesalahan Membaca
FRN sudah mampu membaca soal dan paham arti kalimat pada soal.
b. Kesalahan Memahami
FRN sudah menuliskan apa yang diketahui dalam soal namun FRN tidak menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal.
c. Kesalahan Transformasi
35
FRN sudah mampu mengubah soal kedalam model matematika yang benar dan sudah tepat dalam menentukan metode dalam menyelesaikan soal.
d. Kesalahan Keterampilan Proses
FRN sudah mampu mengoperasikan perhitungan dengan benar dan sudah dapat menjalankan prosedur dengan baik dalam menyelesaikan soal.
e. Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir
FRN tidak menuliskan jawaban akhir dan salah dalam menyimpulkan jawaban.
Berdasarkan soal 1 tersebut diperoleh bahwa FRN sudah dapat membaca soal dan paham arti kalimat pada soal, tetapi tidak menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal. FRN sudah tepat dalam menentukan metode dalam menyelesaikan soal, dapat mengetahui dan menjalankan prosedur dengan baik, tetapi tidak mendapatkan hasil akhir dan tidak mampu menyimpulkan jawaban.
Untuk memperdalam hasil penelitian maka dilanjutkan dengan wawancara. Berikut petikan wawancara dengan FRN pada saat mengidentifikasi kesalahan membaca (B)
W : Coba dek baca soalnya!
FRN-B : Dua orang bersahabat yaitu Firda dan Nuri bekerja pada sebuah pabrik boneka. Firda dapat menyelesaikan 2 buah boneka setiap jam dan Nuri dapat menyelesaikan 5 buah boneka setiap jam. Mereka dapat menghasilkan 67 buah boneka dalam sehari. Jumlah jam kerja Firda dan Nuri
adalah 20 jam dalam sehari. Berapakah selisih jam kerja Firda dan Nuri?
W : Sudah bisa memahami soal yang dibaca?
FRN-B : Iya Kak sudah
W : Bagaimana cara Adik supaya bisa memahami soal?
FRN-B : Saya baca berulang-ulang Kak sampai paham
Berikut petikan wawancara dengan FRN pada saat mengidentifikasi kesalahan memahami (M)
W : Apa saja yang diketahui dari soal yang Adik baca?
FRN-M : Firda dapat menyelesaikan 2 buah boneka setiap jam dan Nuri dapat menyelesaikan 5 buah boneka setiap jam.
Mereka dapat menghasilkan 67 buah boneka dalam sehari.
Jumlah jam kerja Firda dan Nuri adalah 20 jam dalam sehari.
W : Kalau yang ditanyakan?
FRN-M : Berapakah selisih jam kerja Firda dan Nuri?
W : Apakah sudah paham dek mengenai yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal ini?
FRN-M : Iyaa pahamma Kak
W : Tapi kenapa Adek tidak menulis apa yang ditanyakan di lembar jawabannya?
FRN-M : Lupaka Kak
Berikut petikan wawancara dengan FRN pada saat mengidentifikasi kesalahan transformasi (T)
W : Apa langkah selanjutnya yang tagunakan untuk selesaikan soal ini?
FRN-T : Mengubah soal ke bentuk persamaan Kak W : Coba sebutkan!
FRN-T : 2x + 5y = 67 x + y = 20
W : Ide apa pale yang timbul untuk selesaikan dua persamaan ini?
FRN-T : Kuselesaikan dengan cara eliminasi sama subtitusi Kak Berikut petikan wawancara dengan FRN pada saat mengidentifikasi kesalahan keterampilan proses (KP)
37
W : Cara apa tagunakan untuk mencari nilai yang belumpi didapat?
FRN-KP : Pertama saya gunakan metode eliminasi dulu Kak baru saya gunakan lagi metode substitusi
W : Nah sekarang perhatikan coba jawabanta, apakah hasil
Berikut petikan wawancara dengan FRN pada saat mengidentifikasi kesalahan penulisan jawaban akhir (J)
W : Coba perhatikan kesimpulan yang kita tulis, apakah sudah sesuai dengan pertanyaan?
FRN-J : Tidak Kak jawaban yang saya tulis salah W : Kenapa Adik mengatakan salah?
FRN-J : Karena yang ditanyakan itu selisih jam kerja Firda dan Nuri sedangkan yang saya tulis hanya jam kerja Firda dan Nuri Kak.
W : Jadi bagaimana jawaban yang seharusnya? Bisa dituliskan FRN-J : Seharusnya untuk mendapatkan selisihnya kita kurangkan
11 – 9 = 2
W : Jadi kesimpulan yang benar bagaimana dek?
FRN-J : Jadi, selisih jam kerja Firda dan Nuri adalah 2 jam. Begitu Kak.
W : Tapi kenapa yang Adik tulis di lembar jawaban tidak sama dengan yang sudah Adik jelaskan?
FRN-J : Tidak saya perhatikan Kak saya kira yang ditanyakan itu hanya jam kerja Firda dan Nuri saja tapi ternyata yang ditanyakan itu selisihnya.
W : Itulah pentingnya diatas tadi perlu ditulis apa yang ditanyakan dek supaya ketika menulis jawaban akhir atau kesimpulan tidak salah-salah lagi.
FRN-J : Iyaa Kak
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara pada soal pertama FRN terlihat bahwa FRN dapat membaca soal dengan baik dan sudah memahami maksud dari soal tersebut. FRN sudah dapat menuliskan apa yang diketahui namun tidak menuliskan apa yang ditanyakan dalam
soal. FRN sudah memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal tetapi FRN lupa menuliskan apa yang ditanyakan.
FRN sudah mampu membuat persamaan dengan baik dan benar. FRN sudah dapat menentukan metode apa yang digunakan untuk menyelesaikan soal. FRN sudah mampu mengoperasikan perhitungan dengan tepat. Namun FRN kurang tepat dalam menuliskan kesimpulan jawaban akhir dari soal yang diberikan.
Tabel 4.3 Kesalahan Subjek 1 pada Soal Pertama
Subjek No. Soal B M T KP J
FRN 1 √ × √ √ ×
Adapun soal kedua yang diberikan kepada setiap subjek:
Soal 2
Ria bekerja di bagian penjualan karcis pada sebuah tempat wisata di Makassar. Pada hari Ahad, Ria menjual sebanyak 200 karcis anak-anak dan karcis dewasa dengan jumlah pendapatan sebesar Rp.4.500.000,-. Jika harga 1 karcis anak-anak adalah Rp.15.000,- dan harga 1 karcis dewasa adalah Rp.25.000,-, berapa banyak karcis anak-anak dan karcis dewasa yang dijual Ria?
Adapun jawaban soal kedua subjek 1 terkait soal yang diberikan sebagai berikut:
39
Gambar 4.2 Hasil pekerjaan FRN pada soal kedua Dari hasil jawaban tertulis dapat dinarasikan sebagai berikut:
a. Kesalahan Membaca
FRN sudah mampu membaca soal dan paham arti kalimat pada soal.
b. Kesalahan Memahami
FRN sudah mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal.
c. Kesalahan Transformasi
FRN sudah mampu mengubah soal kedalam model matematika yang benar dan sudah tepat dalam menentukan metode dalam menyelesaikan soal.
d. Kesalahan Keterampilan Proses
FRN sudah mampu mengoperasikan perhitungan dengan benar dan sudah dapat menjalankan prosedur dengan baik dalam menyelesaikan soal.
e. Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir
FRN sudah dapat menentukan jawaban akhir dan kesimpulan dengan benar.
Berdasarkan soal 2 tersebut diperoleh bahwa FRN sudah dapat membaca soal dan paham arti kalimat dalam soal, sudah mampu memahami apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal, sudah tepat dalam menentukan metode dalam menyelesaikan soal, dapat mengoperasikan perhitungan dengan baik serta dapat menyimpulkan jawaban dari hasil pekerjaannya.
Untuk memperdalam hasil penelitian maka dilanjutkan dengan wawancara. Berikut petikan wawancara dengan FRN pada saat mengidentifikasi kesalahan membaca (B).
41
W : Coba bacakan soal nomor 2!
FRN-B : Ria bekerja di bagian penjualan karcis pada sebuah tempat wisata di Makassar. Pada hari Ahad, Ria menjual sebanyak 200 karcis anak-anak dan karcis dewasa dengan jumlah pendapatan sebesar Rp.4.500.000,-. Jika harga 1 karcis anak-anak adalah Rp.15.000,- dan harga 1 karcis dewasa adalah Rp.25.000,-, berapa banyak karcis anak-anak dan karcis dewasa yang dijual Ria?
W : Apakah Adik sudah memahami soalnya?
FRN-B : Iya Kak Insyaallah
W : Kalau belum dipahami, apa yang Adik lakukan?
FRN-B : Membaca ulang Kak
Berikut petikan wawancara dengan FRN pada saat mengidentifikasi kesalahan memahami (M)
W : Apa saja yang diketahui dari soal ini?
FRN-M : Ria menjual sebanyak 200 karcis anak-anak dan karcis dewasa dengan jumlah pendapatan sebesar Rp.4.500.000,-. Harga 1 karcis anak-anak adalah RpRp.4.500.000,-.15Rp.4.500.000,-.000,- dan harga 1 karcis dewasa adalah Rp.25.000,-
W : Kemudian apa yang ditanyakan?
FRN-M : Berapa banyak karcis anak-anak dan karcis dewasa yang dijual Ria?
W : Sudah paham maki dek tentang apa yang diketahui sama apa yang ditanyakan dari soal ini?
FRN-M : Iye Kak
W : Coba dek jelaskanki kembali apa yang tapahami dari soal ini!
FRN-M : Yang kupahami itu Kak bahwa Ria menjual sebanyak 200 karcis anak-anak dan karcis dewasa dengan jumlah pendapatan sebesar Rp.4.500.000,-. Harga 1 karcis anak-anak adalah Rp.15.000,- dan harga 1 karcis dewasa adalah Rp.25.000,-. Dan yang ditanyakan itu berapa banyak karcis anak-anak dan karcis dewasa yang dijual Ria? Itu Kak.
Berikut petikan wawancara dengan FRN pada saat mengidentifikasi kesalahan transformasi (T)
W : Setelah mengetahui apa yang diketahui sama yang ditanyakan, apa langkah selanjutnya yang adek lakukan untuk selesaikan soal ini?
FRN-T : Saya ubah soal ke bentuk persamaan Kak.
W : Coba sebutkan!
FRN-T : 15.000x + 25.000y = 4.500.000 x + y = 200
W : Ide apa yang muncul untuk selesaikan kedua persamaan ini?
FRN-T : Dengan cara mengeliminasi Kak. Persamaan pertama dikali 1 semua dan persamaan kedua dikali 15.000 semua.
Berikut petikan wawancara dengan FRN pada saat mengidentifikasi kesalahan keterampilan proses (KP)
W : Setelah itu cara apa lagi tagunakan supaya dapatki nilai yang belum didapat?
FRN-KP : Sesudah eliminasi ku subtitusi lagi Kak.
W : Bagian yang mana dari langkah-langkah itu yang menurutta susah dan yang mudah?
FRN-KP : Yang susah itu bagian bikin persamaannya Kak terus yang mudah itu metode subtitusi.
W : Nah sekarang cobaki perhatikan jawabanta apakah sudah benar? sudah bisa menjawab pertanyaan dalam soal?
FRN-KP : Iye sudah Kak
43
Berikut petikan wawancara dengan FRN pada saat mengidentifikasi kesalahan penulisan jawaban akhir (J)
W : Dari jawaban yang tadapat dek,, bisaki jelaskan kesimpulannya?
FRN-J : Jadi, banyak karcis anak-anak yang terjual adalah 50 karcis dan banyak karcis dewasa yang terjual adalah 150 karcis. Itu Kak
W : Apakah jawabanta sesuaimi dengan pertanyaan?
FRN-J : Iye Kak
W : Bisaki dek buktikan kalau jawabanta sudah benar?
FRN-J : Iye Kak bisa
W : Coba buktikan dek!
FRN-J : 15.000x + 25.000y = 4.500.000 15.000(50) + 25.000(150) = 4.500.000 750.000 + 3.750.000 = 4.500.000 4.500.000 = 4.500.000
Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara pada soal kedua FRN terlihat bahwa FRN dapat membaca soal dengan baik dan sudah memahami maksud dari soal tersebut. FRN dapat menentukan dan menuliskan apa yang diketahui. FRN sudah dapat menuliskan dengan baik apa yang ditanyakan. FRN sudah memahami apa yang diketahui dan ditanyakan serta memahami soal yang diberikan dengan baik. FRN sudah mampu membuat persamaan dengan baik dan benar. FRN sudah dapat menentukan metode apa yang digunakan untuk menyelesaikan soal. FRN sudah mampu menjawab soal dengan benar. FRN sudah tepat menentukan jawaban akhir dari soal yang diberikan. FRN sudah tepat dalam menentukan kesimpulan dari jawaban akhir.
Tabel 4.4 Kesalahan Subjek 1 pada Soal Kedua
Subjek No. Soal B M T KP J
FRN 2 √ √ √ √ √
Tabel 4.5 Rangkuman Kesalahan Subjek 1 pada Soal 1 dan 2
Subjek No. Soal B M T KP J
FRN
1 √ × √ √ ×
2 √ √ √ √ √
2. Data Subjek 2
Hasil analisis pekerjaan subjek 2 (siswa kemampuan sedang) sebagai berikut.
Soal 1
Dua orang bersahabat yaitu Firda dan Nuri bekerja pada sebuah pabrik boneka. Firda dapat menyelesaikan 2 buah boneka setiap jam dan Nuri dapat menyelesaikan 5 buah boneka setiap jam.
Mereka dapat menghasilkan 67 buah boneka dalam sehari. Jumlah jam kerja Firda dan Nuri adalah 20 jam dalam sehari. Berapakah selisih jam kerja Firda dan Nuri?
Adapun jawaban soal pertama ARD terkait tes yang diberikan sebagai berikut:
45
Gambar 4.3 Hasil pekerjaan ARD pada soal pertama Dari hasil jawaban tertulis dapat dinarasikan sebagai berikut:
a. Kesalahan Membaca
ARD sudah mampu membaca soal dan paham arti kalimat pada soal.
b. Kesalahan Memahami
ARD sudah menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal.
c. Kesalahan Transformasi
ARD sudah mampu mengubah soal kedalam model matematika
ARD sudah mampu mengubah soal kedalam model matematika