• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini merupakan beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini:

Saptoto (2010) melakukan penelitian dengan judul Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kemampuan Coping Adaptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: “terdapat korelasi antara EI dengan Kemampuan Coping Adaptif”. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Menggunakan dua variabel. (2) Menjadikan kecerdasan emosi sebagai variabel bebas. (3) Jenis rumusan masalah yang digunakan yaitu asosiatif. (4) Analisis statistik yang digunakan melalui uji korelasi sederhana.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Variabel terikat dalam penelitian tersebut yaitu Kemampuan Coping Adaptif, sedangkan dalam penelitian ini yaitu kinerja. (2) Penelitian tersebut hanya sampai pada uji korelasi sederhana karena rumusan masalah hanya mencari ada tidaknya hubungan, sedangkan dalam penelitian ini setelah melakukan uji korelasi dilanjutkan dengan uji regresi. (3) Hipotesis penelitian yang terbentuk dalam penelitian tersebut yaitu

ada dan tidak adanya hubungan, sedangkan dalam penelitian ini ada atau tidak adanya pengaruh.

Wibowo (2014) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Komunikasi Organisasi, Kecerdasan Emosi dan Pengambilan Keputusan terhadap Implementasi Peran Kepemimpinan Kepala SD dengan seluruh kepala sekolah dasar baik negeri maupun swasta di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan komunikasi organisasi (adjusted r2 = 48,1%), kecerdasan emosi (adjusted r2= 55,3%) dan pengambilan keputusan (adjusted r2= 63,6%) terhadap implementasi peran kepemimpinan kepala sekolah dasar se-kecamatan Wonosari kabupaten Gunungkidul, dan secara bersama-sama pengaruhnya (adjusted R2) sebesar 66,5%.”

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Menjadikan kecerdasan emosi sebagai variabel bebas. (2) Jenis rumusan masalah yang digunakan yaitu asosiatif. (3) Analisis statistik yang digunakan melalui uji regresi sederhana. (4) Lokasi penelitian yaitu meliputi sekolah dasar negeri se-kecamatan. (5) Hipotesis penelitian yang terbentuk yaitu ada dan tidak adanya pengaruh. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Penelitian tersebut terdiri dari 3 variabel, sedangkan dalam penelitian ini hanya terdiri dari 2 variabel. (2) Variabel terikat dalam penelitian tersebut yaitu implementasi peran kepemimpinan, sedangkan dalam penelitian ini yaitu kinerja. (3) Penelitian tersebut meliputi sekolah dasar negeri dan swasta, sedangkan dalam penelitian ini hanya meliputi sekolah dasar negeri saja.

Penelitian Wahyuni (2013) yang berjudul Pengaruh Komitmen Organisasional, Kecerdasan Emosional dan Kepribadian terhadap Kinerja Guru

SMK Swasta di Wilayah Surabaya Barat menghasilkan kesimpulan bahwa komitmen organisasional tidak mempengaruhi kinerja karyawan. Namun, kecerdasan emosional dan kepribadian mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru SMK Swasta di Surabaya Barat.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Kecerdasan emosi sebagai variabel bebas. (2) Jenis rumusan masalah asosiatif. (3) Analisis statistik yang digunakan melalui uji regresi sederhana. (4) Hipotesis penelitian yaitu kausal. (5) Variabel terikatnya yaitu kinerja guru. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Penelitian tersebut terdiri dari 4 variabel, sedangkan dalam penelitian ini hanya terdiri dari 2 variabel. (2) Lokasi penelitian tersebut yaitu di SMK, sedangkan dalam penelitian ini di SD.

Penelitian Yogaswara (2010) yang berjudul Kontribusi Manajerial Kepala Sekolah dan Sistem Informasi Kepegawaian terhadap Kinerja Mengajar Guru (Analisis Deskriptif pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta) menghasilkan kesimpulan bahwa:

Terdapat kontribusi yang siginifikan antara kemampuan managerial kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru pada kategori sedang (45, 10%) dan sistem informasi kepegawean terhadap kinerja mengajar guru pada kategori rendah (61,60%) dan kemampuan manajerial kepala sekolah dan sisrem informasi kepegawean secara bersama-sama terhadap kinerja mengajar guru pada kategori sedang (65,30%).

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Menjadikan kinerja sebagai variabel terikat. (2) Jenis rumusan masalah yang digunakan yaitu deskriptif. (3) Menggunakan analisis deskriptif. (4) Subjek penelitian yaitu guru se-kecamatan. (5) Hanya sekolah negeri yang dijadikan lokasi penelitian.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Penelitian tersebut terdiri dari 3 variabel, sedangkan dalam penelitian ini hanya terdiri dari 2 variabel. (2) Jenis penelitian tersebut yaitu penelitian deskriptif, sedangkan penelitian ini yaitu survei. (3) Rumusan masalah dalam penelitian tersebut hanya rumusan masalah deskriptif saja, sedangkan dalam penelitian ini selain rumusan masalah deskriptif juga ada rumusan masalah asosiatif. Variabel bebas dalam penelitian tersebut yaitu manajerial kepala sekolah dan sistem informasi kepegawaian, sedangkan dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional (4) Penelitian tersebut diadakan SMP, sedangkan dalam penelitian ini hanya dilakukan terhadap SD saja.

Penelitian Fitriani (2014) yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru dalam Menjalankan Tugas di SDN 001 Teratak Kecamatan Rumbiojaya menghasilkan kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru di SDN 001 Teratak adalah motivasi kerja, iklim kerja, kedisiplinan kerja dan kesejahteraan guru. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Mengkaji kinerja guru. (2) Lokasi penelitiannya yaitu di SD.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Penelitian tersebut hanya dilakukan di satu sekolah saja, sedangkan penelitian ini di 31 sekolah. (2) Penelitian tersebut mengarah kepada analisis faktor, sedangkan penelitian ini mengarah kepada mencari pengaruh.

Penelitian Barinto (2012) yang berjudul Hubungan Kompetensi Guru dan Supervisi Akademik dengan Kinerja Guru SMP Negeri se-Kecamatan Percut Sei Tuan menghasilkan kesimpulan bahwa:

1) terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi guru dengan kinerja guru. 2) terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi akademik dengan kinerja guru, dan 3) terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi guru dan supervisi akademik secara bersama-sama dengan kinerja guru. Persamaan regresi yang diperoleh adalah Y = 7,731 + 0,303 X1 + 0,434 X2.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Menjadikan kinerja sebagai variabel terikat. (2) Jenis rumusan masalah yang digunakan yaitu asosiatif. (3) Analisis statistik yang digunakan melalui uji korelasi sederhana. (4) Lokasi penelitian dilakukan se-kecamatan. Subjek penelitian yaitu guru yang mengajar di sekolah negeri.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Variabel bebas dalam penelitian tersebut yaitu kompetensi guru dan supervisi akademik, sedangkan dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional. (2) Penelitian tersebut hanya sampai pada uji korelasi sederhana karena rumusan masalah hanya mencari ada tidaknya hubungan, sedangkan dalam penelitian ini setelah melakukan uji korelasi dilanjutkan dengan uji regresi. (3) Hipotesis penelitian yang terbentuk dalam penelitian tersebut yaitu ada dan tidak adanya hubungan, sedangkan dalam penelitian ini ada atau tidak adanya pengaruh. (4) Lokasi penelitian tersebut di SMP, sedangkan dalam penelitian ini di SD.

Penelitian Ahmad (2012) yang berjudul Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Kompetensi Kepribadian Guru menghasilkan kesimpulan bahwa:

Ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan kompetensi kepribadian. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan kompetensi kepribadian. Semakin tinggi kecerdasan emosional, maka semakin tinggi kompetensi kepribadian.

Persamaan penelitiannya yaitu: (1) Dua variabel dan kecerdasan emosi sebagai variabel bebas. (2) Rumusan masalah asosiatif. (3) Analisis statistik melalui uji korelasi sederhana. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Variabel terikat penelitian tersebut Kompetensi Kepribadian Guru. (2) Hipotesis penelitian tersebut yaitu ada dan tidak adanya hubungan.

Penelitian Bahri (2011) yang berjudul Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru SD di Dataran Tinggimoncong Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan menghasilkan kesimpulan bahwa:

Tingkat kinerja guru berada pada kategori baik (rerata = 100,93 dari skor maksimum 119). Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel kemampuan mengajar, persepsi tentang lingkungan kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru berturut-turut: r1y (2,3) sebesar 0,647; r2y (1,3) sebesar 0,367; r3y (1,2) sebesar 0,271. Hasil analisis regresi ganda menunjukkan koefisien korelasi R sebesar 0,774. Besarnya pengaruh Ry(1,2,3) teramati dari besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 59,29%. Besarnya sumbangan efektif tersebut diperoleh dari kemampuan mengajar 52%; persepsi tentang lingkungan kerja sebesar 4,8%; motivasi kerja sebesar 3,2%.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu: (1) Mengkaji kinerja guru. (2) Penelitian di lingkungan sekolah dasar. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu penelitian tersebut mengarah kepada analisis faktor, sedangkan penelitian ini mengarah kepada mencari pengaruh.

Dokumen terkait