• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Pengamatan

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Halaman 40-47)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Hasil Pengamatan

a. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Matematika

Pada pertemuan pertama, awalnya siswa tampak canggung dengan kegiatan diskusi. Dalam satu kelompok tampak masih mencari posisi dan teknik diskusi nyaman. Pada awalnya beberapa kelompok ada yang menggunakan laptop lebih dari satu, ada juga beberapa siswa yang menggunakan smartphone android dalam mempelajari LKS, hal ini menyebabkan kegiatan diskusi kurang berjalan dengan baik. Setelah diberi pengarahan oleh guru disepakati bahwa selama kegiatan diskusi, setiap kelompok hanya boleh menggunakan 1 laptop saja, sehingga semua siswa dalam satu kelompok dapat lebih fokus dalam berdiskusi. Penggunaan laptop dan smartphone android yang lain diperbolehkan untuk belajar mandiri setelah semua anggota kelompok menyelesaikan tugasnya.

Dengan cara seperti ini kegiatan diskusi dapat berjalan dengan baik. Hampir semua siswa terlibat aktif dan antusias dalam mengerjakan LKS, terutama LKS interaktif. Siswa yang ditunjuk sebagai tutor menjelaskan kepada anggota kelompoknya menggunakan LKS interaktif di laptop. Pada awalnya tutor mengisi LKS interaktif sedangkan teman yang lain memperhatikan, selanjutnya anggota kelompoknya diminta mengisi LKS interaktif dengan bimbingan tutor. Meski demikian terlihat masih ada beberapa siswa yang masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan LKS interaktif. Pada saat siswa diminta maju untuk mengisi LKS interaktif di depan, beberapa siswa siswa yang sebelumnya tidak pernah maju menjadi berani maju.

Pada pertemuan kedua, siswa melakukan pertandingan antar kelompok. Kerjasama yang baik dalam kelompok terlihat pada semua kelompok. Pada putaran pertama, pertandingan belum lancar karena beberapa siswa belum memahami aturan main dengan baik. Pada putaran kedua, pertandingan mulai berlangsung seru. Setiap siswa berusaha menyelesaikan soal dengan cepat dan tepat, akibatnya beberapa siswa malah terburu-buru sehingga jawabnnya tidak sempurna. Pada putaran ketiga, keempat dan kelima, pertandingan sudah berjalan dengan lancar. Sementara anggota kelompoknya bertanding masing-masing kelompok berdiskusi dibelakang untuk mempersiapkan anggotanya yang akan bertanding. Suasana kelas sangat dinamis dan siswa terlihat menikmati pertandingan.

Pada akhir pertandingan, kelompok 3 memimpin, disusul kelompok 6, kelompok 1, kelompok 2, kelompok 6 dan kelompok 5. Hasil pertandingan menunjukkan masih adanya beberapa nilai nol, hal ini dapat dimaklumi karena masih ada beberapa siswa yang belum menguasai materi dengan baik. Disamping itu sistem pertandingan yang hanya memberi skor benar dan salah juga menjadikan ada beberapa nilai nol.

Aktivitas belajar Matematika pada pembelajaran menggunakan model TTS Plus-plus diamati dengan menggunakan lembar observasi siswa. Pengamatan dilakukan pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran, perhatian saat guru memberi penjelasan, keseriusan mengerjakan tugas, keaktifan dalam diskusi, keaktifan mencatat poin-poin penting dan kerjasama dengan kelompoknya. Hasil pengamatan aktivitas belajar nampak pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Aktivitas belajar pada siklus I

Rentang Skor Kategori Jumlah Siswa

4.20 ≤ Skor < 4.00 Sangat baik 8

3.40 ≤ Skor < 4.20 Baik 12

2.60 ≤ Skor < 3.40 Cukup 12

1.80 ≤ Skor < 2.60 Kurang 2

1.00 ≤ Skor < 1.80 Sangat Kurang 0

Dari Tabel 4.2 tampak bahwa banyaknya siswa yang memperoleh skor baik atau sangat baik mencapai 20 siswa (66,67%).

Keterangan Aspek:

1. Kesiapan mengikuti pelajaran 2. Perhatian pada saat guru

menjelaskan 3. Keseriusan dalam

mengerjakan Tugas 4. Keaktifan mencatat hal

penting dalam pembelajaran 5. Keaktifan dalam diskusi 6. Keaktifan Kerjasama

Hasil pengamatan aktivitas belajar Matematika pada siklus I pada masing-masing aspek dapat dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12. Aktivitas belajar siswa pada siklus I untuk masing-masing aspek

Gambar 4.12 menunjukkan aktivitas belajar siswa pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran dan perhatian terhadap penjelasan guru sudah tinggi. Skor keaktifan diskusi dan kerjasama sudah cukup tinggi. Hanya saja masih ada beberapa siswa yang kadang masih bercanda dalam diskusinya.

b. Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Matematika

Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis dilakukan pada akhir siklus I untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. Dari hasil tes tertulis siklus I diperoleh nilai terendah 45, nilai tertinggi 100 dan rata-rata nilai 71,17. Terdapat 15 siswa (50%) yang memperoleh nilai ≥ 78 atau tuntas KKM dan 15 siswa (50%) belum tuntas, hal ini tampak pada Gambar 4.13.

1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 1 2 3 4 5 6 4.06 4.35 3.16 3.45 3.68 3.65

Gambar 4.13 Prestasi belajar matematika siklus I

4. Refleksi

a. Refleksi Aktivitas Belajar Matematika

Pada siklus I dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model TTS Plus-plus pada materi menentukan nilai Limit dengan pemfaktoran. Aktivitas belajar Matematika mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan dengan kondisi awal rata-rata skor aktivitas meningkat dari 2,74 menjadi 3,77. Pada siklus I ini, jumlah siswa yang masuk kategori sangat baik ada 8 siswa (26,67%), kategori baik 12 siswa (40%). Artinya ada 20 siswa (66,67%) aktivitasnya masuk kategori baik atau sangat baik. Persentase sebesar 66,67% belum memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 90% siswa mencapai kategori baik atau sangat baik.

b. Refleksi Prestasi Belajar Matematika

Pada siklus I telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Tutor Teman Sebaya Plus-plus pada materi menentukan nilai Limit

0 20 40 60 80 100 71.17 45.00 100.00 50% 50%

dengan pemfaktoran. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan dengan kondisi awal, nilai terendah dari 10 menjadi 45. Nilai tertinggi naik dari 96 menjadi 100. Rata-rata nilai naik dari 39,13 menjadi 71,17. Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat dari 3,33% menjadi 50%. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Progres Prestasi Belajar Matematika Kondisi Awal dan Siklus I

No Uraian Kondisi awal Siklus I Kenaikan

1 Nilai Terendah 10 45 35

2 Nilai Tertinggi 96 100 4

3 Rata-rata 39,13 71,17 32,04

4 Ketuntasan 3,33% 50% 46,67 %

Visualisasi progress prestasi belajar matematika dari kondisi awal ke siklus I dapat dilihat pada Gambar 4. 14.

Gambar 4.14. Progres Prestasi Belajar Matematika Kondisi Awal dan Siklus I

0 20 40 60 80 100 Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Ketuntasan Kondisi Awal Siklus 1

c. Refleksi Tindakan Siklus I

Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan, yaitu:

1) Masih ada beberapa siswa yang belum menguasai materi.

2) Guru perlu lebih memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelompok.

3) Pada saat mempresentasikan jawaban hasil diskusi di laptop guru, siswa kurang terlihat kemampuannya sehingga untuk siklus selanjutnya sebaiknya jawaban ditulis di papan tulis.

4) Penskoran pada saat pertandingan yaitu peserta yang mengumpulkan lebih dulu nilainya lebih tinggi, membuat peserta terburu-buru sehingga beberapa jawaban kurang sempurna.

5) Penskoran model ini juga kurang cocok diterapkan untuk pertandingan soal uraian, karena dimungkinkan pada jawaban soal uraian tidak seratus persen benar tetapi mendekati benar.

6) Untuk lebih meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti kompetisi antar kelompok, penentuan pemenang kompetisi sebaiknya dipisah antara pemenang pertandingan dan pemenang kuis.

C. Deskripsi Hasil Siklus II

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Halaman 40-47)

Dokumen terkait