• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

C. Analisis dan Pembahasan

5. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui seluruh variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-

sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0.05 (Ghozali, 2011:98). Adapun hasil uji statistik F disajikan dalam tabel 4.12 di bawah ini:

Tabel 4.12 Uji Statistik F ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .428 5 .086 17.556 .000b Residual .478 98 .005 Total .907 103 a. Dependent Variable: Y@ b. Predictors: (Constant), X5@, X3@, X1@, X2@, X4@ Sumber: Data sekunder diolah

Pada tabel 4.12 diperoleh nilai signifikansi 0.000, dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan layak untuk menguji data atau dapat dikatakan bahwa asimetri informasi, leverage, kompensasi bonus, biaya politik dan operating cash flow perusahaan secara bersama- sama berpengaruh terhadap manajemen laba.

b. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh masing- masing variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan pada nilai probabilitas signifikansi . Jika

nilai probabilitas signifikansi < a, maka hipotesis diterima. Jika nilai probabilitas signifikansi > a, maka hipotesis ditolak. Tabel 4.13 berikut ini menyajikan hasil uji statistik t dalam penelitian ini:

Tabel 4.13 Uji Statistik t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.174 .123 -1.421 .159 X1@ (Ast.Informasi) -8.711E-005 .000 -.028 -.381 .704 X2@ (Leverage) -.176 .055 -.273 -3.206 .002 X3@ (Komp.Bonus) -.004 .019 -.018 -.233 .816 X4@ (By.Politik) .014 .006 .199 2.337 .021 X5@ (CFO) -.621 .067 -.733 -9.331 .000 a. Dependent Variable: Y@

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa terdapat 2 variabel independen yaitu leverage dan biaya politik berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen manajemen laba. Sedangkan dua variabel independen yaitu asimetri informasi dan kompensasi bonus tidak berpengaruh terhadap variabel dependen manajemen laba. Hasil pengujian statistik t tersebut juga membuktikan bahwa variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu operating cash flow perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Adapun penjelasan dari masing-masing variabel sebagai berikut: 1) Pengaruh Asimetri Informasi tehadap Manajemen Laba

Hasil pengujian variabel asimetri informasi mempunyai signifikansi 0.704 lebih besar dari α =0.05. Nilai koefisien beta yang dihasilkan 0.000. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis H1 ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wiryadi dan Sebrina (2013) dimana hasil dari penelitiannya menemukan bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Muliati (2011) dan Putra et all (2014) dimana dalam penelitian yang mereka lakukan ditemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara asimetri informasi dengan manajemen laba.

Menurut Sulistyanto (2008) dalam Wiryadi dan Sebrina (2013), hal yang menyebabkan asimetri informasi tidak berpengaruh signifikan adalah kemungkinan terjadi kesalahan pada pelaporan keuangan terdahulu yang tidak sesuai dengan kaidah kualitatif. Kaidah itu adalah pertama, laporan keuangan harus menyediakan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakainya atau dengan kata lain, laporan keuangan yang relevan adalah laporan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan informasi semua pihak yang membutuhkan. Kedua, laporan keuangan harus netral dari keinginan pihak-pihak

tertentu yang ingin mengambil keuntungan pribadi dari informasi yang disajikan dalam laporan itu. Ketiga, laporan keuangan harus menyajikan informasi yang lengkap dan komprehensif, oleh sebab itu laporan keuangan harus mengungkapkan semua informasi mengenai kinerja dan kondisi perusahaan. Keempat, laporan keuangan harus mempunyai daya banding dan uji. Laporan keuangan dikatakan mempunyai daya banding apabila informasi yang disajikan dapat dibandingkan dengan informasi pada periode terdahulu atau perusahaan yang berbeda. Sedangkan daya uji adalah kemampuan laporan keuangan untuk tetap menghasilkan informasi yang sama apabila diuji kembali dengan menggunakan metode yang sama. Kemudian Siregar (2006) dalam Wiryadi dan Sebrina (2013) yang menemukan hasil penelitian bahwa asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba mengemukakan alasan bahwa kemungkinan jumlah sampel yang relatif tidak banyak sehingga estimasi parameter kurang tepat membuat asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Faktor keadaan perusahaan yang sudah baik kemajuan dan keseimbangannya membuat manajemen tidak perlu lagi melakukan praktik manajemen laba untuk memperlihatkan keadaan baik perusahaan tersebut kepada para pemegang saham atau stakeholder lainnya. Hasil penelitian

Suhendah dan Imelda (2012) juga menyatakan bahwa asimetri informasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Menurut mereka hal ini terjadi karena pihak manajer maupun stakeholders dapat mengakses informasi dengan kekuatan yang sama besar sehingga pihak stakeholders dapat mengawasi segala aktivitas yang dilakukan manajer dalam mengelola perusahaan sehingga tidak ada kesempatan bagi manajer untuk melakukan tindakan manajemen laba.

2) Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba

Hasil pengujian variabel leverage mempunyai signifikansi 0.002, lebih kecil dari dari α =0.05. Nilai koefisien beta yang dihasilkan -0.176. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis H2 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Guna dan Herawaty (2010) dan Kosasih dan Widyawati (2013) yang juga memberikan hasil leverage berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Antonia (2008) dan Budiasih (2009), dimana penelitian yang mereka lakukan memberikan hasil leverage tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba. Implikasi manajerial yang paling mungkin menjelaskan hubungan tidak signifikan ini adalah dengan tingginya hutang akan meningkatkan risiko default bagi perusahaan, tetapi manajemen laba tidak dapat dijadikan sebagai mekanisme untuk menghindarkan default tersebut, karena pemenuhan kewajiban hutang tidak dapat dihindarkan dengan manajemen laba (Antonia,2008).

Leverage menjadi faktor yang mempengaruhi tindakan manajemen dalam melakukan manajemen laba. Leverage menjadi berpengaruh negatif terhadap manajemen laba karena semakin tinggi rasio hutang yang dimilik perusahaan dan semakin dekat perusahan pada arah pelanggaran perjanjian utang akan semakin ketat pengawasan yang dilakukan oleh kreditor, sehingga fleksibilitas manajemen untuk malakukan praktik manajemen laba semakin berkurang (Kosasih dan Catur, 2013).

3) Pengaruh Kompensasi Bonus terhadap Manajemen Laba

Hasil pengujian variabel kompensasi bonus mempunyai signifikansi 0.816 lebih besar dari α = 0.05. Nilai koefisien beta yang dihasilkan -0.004. Hasil ini menunjukan bahwa hipotesis H3 ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa kompensasi bonus tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Elfira (2014) dimana memberikan hasil kompensasi bonus berpengaruh terhadap manajemen laba. Bonus merupakan penghargaan yang diberikan karyawan atas kinerja baiknya bagi perusahaan. Dalam bonus plan hypothesis, di dalam kontrak bonus terdapat dua istilah yaitu bogey ( tingkat laba terendah untuk mendapatkan bonus) dan cap (tingkat laba tertinggi). Jika laba berada di bawah bogey, maka manajemen tidak akan mendapatkan bonus. Jika laba diatas cap, tidak ada bonus tambahan yang diterima oleh manajemen. Berdasarkan bonus plan hypothesis ini dan kontrak bonus yang ada, manajemen akan berusaha untuk membuat laba berada di antara bogey dan cap. Berdasarkan hasil uji statistik penelitian ini dimana adanya pengaruh positif antara kompensasi bonus dengan manajemen laba maka kesimpulan yang dihasilkan adalah semakin tinggi bonus yang dijanjikan perusahaan, semakin tinggi juga praktik manajeman laba yang dilakukan manajemen agar dapat memperoleh bonus yang dijanjikan perusahaan tersebut.

Namun hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Achmad et all (2007) yang juga memberikan hasil kompensasi bonus tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Menurut Achmad et all (2007) argumen kegagalan

hipotesis kompensasi bonus berpengaruh terhadap manajemen laba karena (1) manajer menentukan target kisaran bonus; manajer menurunkan laba ketika informasi laba tidak mencapai target bonus minimal atau melewati target bonus maksimal (Healy 1985), (2) perusahaan publik di Indonesia masih terpengaruh krisis ekonomi sehingga manajer tidak berani meningkatkan bonusnya, dan (3) manajer mempertimbangkan bonus saat peningkatan laba namun mengabaikan bonus saat penurunan laba.

4) Pengaruh Biaya Politik terhadap Manajemen Laba

Hasil pengujian variabel biaya politik mempunyai

signifikansi 0.021 lebih kecil dari α = 0.05. Koefisien beta yang

dihasilkan 0.014. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis H4 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa biaya politik berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan Rachadi (2009) dimana menurut hasil penelitiannya baik perusahaan besar maupun perusahaan sedang tidak terbukti lebih agresif dalam melakukan manajemen laba melalui mekanisme pelaporan laba positif, baik untuk menghindari earnings losses maupun earning decreases. Handayani dan Rachadi (2009) juga menyatakan bahwa, seperti halnya Size Hypothesis, semakin besar perusahaan akan cenderung untuk

menurunkan praktik manajemen laba, karena perusahaan besar secara politis lebih mendapat perhatian dari institusi pemerintahan dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Namun hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh budiasih (2009) dimana juga memberikan pengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Muliati (2011) dan Jao dan Pagulung (2011) dimana memberikan hasil pengaruh negatif signifikan. Muliati (2011) dan Jao dan Pagulung (2011) berpendapat bahwa perusahaan besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dan cenderung lebih berhati-hati dalam melaporkan laporan keuangan dan cenderung melaporkan kondisi keuangan dengan akurat karena lebih diperhatikan oleh masyarakat. Sedangkan perusahaan kecil mempunyai kecenderungan untuk melakukan manajemen laba dengan melaporkan laba yang lebih besar sehingga dapat menunjukkan kinerja perusahaan yang lebih bagus.

Ukuran perusahaan tidak saja hanya bisa berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba tetapi ukuran perusahaan juga bisa berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba jika alasan dilakukannya manajemen laba karena adanya biaya politik yang ditanggung oleh perusahaan.

Dalam penelitian ini variabel biaya politik diproksikan dengan ukuran perusahaan karena dalam teori akuntansi positif perusahaan besar tentunya memiliki biaya politik yang besar pula. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah disajikan, faktor biaya politik memiliki pengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Semakin besar perusahaan, semakin besar pula biaya politiknya, yang selanjutnya membuat manajemen melakukan praktik manajemen laba untuk menurunkan labanya guna menurunkan biaya politiknya.

5) Pengaruh Operating Cash Flow terhadap Manajemen Laba Hasil pengujian variabel kontrol operating cash flow (OCF) mempunyai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05. Nilai koefisien beta yang dihasilkan -0.621. Berdasarkan hal tersebut menemukan bukti bahwa operating cash flow berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Konsisten dengan hasil penelitian Nastiti dan Gumanti (2011) dan Pradhana dan Rudiawarni (2013).

Menurut Nastiti dan Gumanti (2011) arus kas dari aktivitas operasi mencerminkan kemampuan riil perusahaan dalam menghasilkan dana (arus dana) untuk digunakan dalam membiayai kegiatan operasinya, melunasi kewajiban, melakukan investasi baru tanpa mengandalkan dari sumber pendanaan lain. Maka jika arus kas dari aktivitas operasi

perusahaan tinggi mengindikasikan perusahaan tersebut kinerjanya baik sehingga motivasi untuk melakukan kegiatan manajemen laba akrual akan menurun. Sebaliknya, pada saat arus kas dari aktivitas operasi rendah, maka manajemen akan termotivasi melakukan manajemen laba akrual untuk memperbaiki kinerjanya agar terlihat baik.

Setelah melakukan uji t seperti yang tertera dalam tabel 4.9, maka persamaan regresi yang terbentuk dalam penelitian ini yaitu:

Pada persamaan regresi di atas maka dapat diartikan bahwa nilai konstanta sebesar -0.174, menunjukan jika variabel independen tidak ada maka akan terjadi peningkatan manajemen laba sebesar -0.174. Koefisien regresi untuk variabel leverage sebesar -1.176 menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat leverage, maka dapat menurunkan variabel manajemen laba sebesar 1.176. Koefisien regresi untuk variabel biaya politik sebesar 0.014 menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat biaya politik, maka variabel manajemen laba akan bertambah sebesar 0.014. Koefisien regresi untuk operating cash flow sebesar -0.621 menunjukkan bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat operating cash flow, maka dapat menurunkan variabel manajemen laba sebesar 0.621. Y = -0.174 + 0.000X1 - 1.176X2 - 0.004X3 + 0.014X4 -0.621X5

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan yaitu:

1. Asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiryadi dan Sebrina (2013).

2. Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Guna dan Herawaty (2010) dan Kosasih dan Widyawati (2013).

3. Kompensasi bonus tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Achmad et all (2007).

4. Biaya politik yang diproksikan dengan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Muliati (2011) dan Jao dan Pagulung (2011).

5. Operating Cash Flow berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nastiti dan Gumanti (2011) dan Pradhana dan Rudiawarni (2013).

6. Asimetri informasi, leverage, kompensasi bonus, biaya politik dan opeating cash flow secara bersama-sama berpengaruh terhadap manajemen laba.

B. Saran

Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas dengan adanya beberapa masukan diantaranya:

1. Diharapkan penelitian berikutnya memperpanjang waktu pengamatan dan meneliti semua perusahaan baik dari sub sektor manufaktur maupun di luar perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan proksi lain untuk mengukur variabel-variabel seperti kompensasi bonus, biaya politik dan asimetri informasi.

3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan pengukuran lain seperti model Kothari, model Kaznik dan model Francis untuk mengukur manajemen laba.

4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan atau menambahkan variabel-variabel lain yang mengindikasikan berpengaruh terhadap manajemen laba.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Komarudin et all, “Investigasi Motivasi dan Strategi Manajemen Laba Pada Perusahaan Publik Di Indonesia”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, Juli 2007.

Agustia Dian, “Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash Flow, dan Leverage terhadap Manajemen Laba”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 15 No 1, ISSN: 1411-0288, Mei 2013.

Anggana Dea dan Prastiwi Andri, “Analisis Pengaruh Corporate Governance terhadap Paraktik Manajemen Laba”, Diponegoro Journal Of Accounting Vol 2 No 3, ISSN: 2337-3806, 2013.

Antonia Edgina, “Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Leverage, Kepemilikan Manajerial, dan Proporsi Komite Audit Independen terhadap Manajemen Laba“, Tesis Universitas Diponegoro, 2008.

Aryani Dwi, “Manajemen Laba Pada Perusahan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi Vol 1 No 2, Mei 2011.

Budiasih Igan, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba ”, Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol 4 No 1, 2009.

Dwiyanti Kadek dan Sukartha Made, “Pengaruh Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Badan Tahun 2010 Pada Manajemen Laba”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol 5 No 1, ISSN: 2302-8556, 2013.

Elfira Anisa, “Pengaruh Kompensasi Bonus dan Leverage terhadap Manajemen Laba”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol 2 No 2, 2014.

Firdaus Ilham, “Pengaruh Asimetri Informasi dan Capital Adequacy Ratio terhadap Manajamen Laba”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 2 No 1, 2013.

Ghozali Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”, Salemba Empat, Jakarta, 2011.

Guna Welfin dan Herawaty Arleen, “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit, dan Faktor Lainnya terhadap Manajemen Laba”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 11 No 1, April 2010.

Hamid Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah, Jakarta, 2012.

Handayani dan Rachadi Agustono, “Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 11 No 1, April 2009. Ifonie Regina, “Pengaruh Asimetri Informasi dan Manajemen Laba terhadap Cost

Of Equity Capital Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol 1 No 1, Januari 2012.

Ikatan Akuntansi Indonesia, “Standar Akuntansi Keuangan”, Salemba Empat, Jakarta, 2009.

Jao Robert dan Pagulung Gagaring, “Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Vol 8 No 1, November 2011. Kosasih Natalia dan Widayati Catur, “Pengaruh Independensi Komite Audit,

Efektivitas Komite Audit, dan Leverage terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan di Sektor Industri Manufkatur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011”, Jurnal Akuntansi/Volume XVII No 1, Januari 2013.

Kusumawati Eny, et. all, “Pengaruh Asimetri Informasi dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Praktik Earning Management”, Proceeding Seminar Nasional dan Call For Papers Sancall, Surakarta, 23 Maret 2013.

Lisa Oyong, “Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan”, Jurnal Wiga Vol 2 No 1, ISSN: 2088-0944, Maret 2012

Muliati Ni Ketut, “Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan Pada Praktik Manajemen Laba di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Tesis Universitas Udayana, 2011.

Nastiti Ari sita dan Tatang Ari Gumanti, “ Kualitas Audit dan Manajemen Laba Pada Initial Public Offerings Di Indonesia”, Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh, 2011.

Press Release Badan Pengawas Pasar Modal 27 Desember 2002, artikel diakses

tanggal 4 Februari 2015 dari:

www.bapepam.go.id/old/old/news/NOP2004/indo_farma.pdf.

Press Release Badan Pengawas Pasar Modal 8 November 2004, artikel diakses

tanggal 4 Februari 2015 dari:

Priantinah Denies, “Manajemen Laba Ditinjau Dari Sudut Pandang Oportunistik dan Efisien Dalam Positive Accounting Theory”, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol 7 No 1, 2009.

Pujiati Evi dan Arfan Muhammad, “Struktur Kepemilikan dan Kompensasi Bonus Serta Pengaruhnya terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010”, Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi Vol 6 No 2, Juli 2013.

Purnomo Budi dan Pratiwi Puji, “Pengaruh Earning Power terhadap Praktik Manajemen Laba”, Jurnal Media Ekonomi Vol 14 No 1, April 2009.

Purwanti Titik, “Analisis Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Besaran Akrual, Volatilitas Penjualan, Leverage, Siklus Operasi, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Likuiditas terhadap Kualitas Laba”, Tesis Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.

Putra Putu Adi et all, “Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Manajamen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Vol 2 No 1, 2014.

Rahmawati dan Wijayanti Handayani, “Pengaruh Kenaikan Leverage terhadap Manajemen Laba dengan Free Cash Flow dan Pertumbuhan sebagai Variabel Pemoderasi ”, Riset Manajemen dan Akuntansi Vol 1 No 1, Mei 2010.

Rahmawati, et. all, “Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi 6, Padang, 2006.

Santoso Youngkie, “Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur di BEI”, Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol 1 No 3, Mei 2012.

Setiawan Teguh, ”Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governace terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007”, Jurnal Akuntansi Kontemporer Vol 1 No 2, Juli 2009.

Setyaningrum Rani dan Sari Aprilla, “Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Publik di BEI”, The Indonesian Accounting Review Vol 1 No 2, Juli 2011.

Suhendah dan Imelda, “Pengaruh Asimetri Informasi, Kinerja Masa Kini dan Kinerja Masa Depan terhadap Earning Management Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik dari Tahun 2006-2008”, Jurnal Akuntansi Vol 16 No 2, ISSN: 1410-3591, Mei 2012.

Sunarto, “Teori Keagenan dan Manajemen Laba”, Kajian Akuntansi Vol 1 No 1, ISSN: 1979-4886, 2009.

Swastika Dwi Lusi, “Corporate Governance, Firm Size, and Earning Management: Evidence in Indonesian Stock Exchange”, IOSR Journal of Business and Management, e-ISSN Vol 10 No 4, May-June 2013.

Tanomi Rehobot, “Pengaruh Kompensasi Manajemen, Perjanjian Hutang dan Pajak terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia”, Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol 3 No 1, Mei 2012. Utomo Riyanto Moelyono dan Bachruddin, “Analisis Manajemen Laba Pada

Penawaran Perdana Saham di Bursa Efek Jakarta”, Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen hal 17-34, ISSN: 1410 – 9018, 2005.

Wardani dan Masodah, “Pengaruh Asimetri Informasi, Struktur Kepemilikan Manajerial, dan Leverage terhadap Praktik Manajemen Laba Dalam Industri Perbankan di Indonesia”, Proceeding PESAT Universitas Gunadarma Vol 4 No 1, ISSN: 1858-2559, Depok, Oktober 2011.

Watts and Zimmerman, “Positive Accounting Theory: A Ten Year Perspective”, The Accounting Review Vol 65 No 1 University Of Rochester, January 1990.

Wiryadi Arri dan Sebrina Nurzi, “Pengaruh Asimetri Informasi, Kualitas Audit dan Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba”, WRA Vol 1 No 2, Oktober 2013.

Lampiran 1

Daftar Nama Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Consumer Goods Industry yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

No Kode Nama Emiten

1 ADES Akasha Wira Internasional Tbk.

2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

3 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

4 DLTA Delta Djakarta Tbk.

5 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

7 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk.

8 MYOR Mayora Indah Tbk.

9 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.

10 SKLT Sekar Laut Tbk.

11 STTP Siantar Top Tbk.

12 ULTJ Ultrajaya Milk Industry And Trading Company Tbk.

13 GGRM Gudang Garam Tbk.

14 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

15 RMBA Bentoel Internasional Investama Tbk.

16 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk.

17 INAF Indofarma Tbk.

18 KAEF Kimia Farma Tbk.

19 KLBF Kalbe Farma Tbk.

20 MERK Merck Tbk.

21 PYFA Pyridam Farma Tbk.

22 SCPI Schering-Plough Indonesia Tbk.

24 MBTO Martina Berto Tbk.

25 MRAT Mustika Ratu Tbk.

26 TCID Mandom Indonesia Tbk.

27 UNVR Unilever Tbk.

28 KDSI Kedaung Setia Industrial Tbk.

29 KICI Kedaung Indah Can Tbk.

30 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk.

31 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk.

32 DAVO Davomas Abadi Tbk.

33 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk.

Dokumen terkait