BAB IV. HASIL PENELITIAN
C. Hasil Pengujian Hipotesis
1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama
Setelah prasyarat analisis dipenuhi, maka diteruskan dengan pengujian hipotesis penelitian. Penyajian hipotesis dilakukan dengan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Perhitungan secara lengkap disajikan pada lampiran 19. Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama disajikan pada tabel berikut :
commit to user commit to user
Hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terhadap selisih nilai prestasi belajar kognitif materi sistem koloid ditinjau dari variabel-variabel media pembelajaran dan kemampuan memori siswa dirangkum dalam Tabel 26 dan Tabel 27.
Tabel 26. Rataan dan Jumlah Rataan Selisih Nilai Kognitif. Kemampuan
Memori Media
Rataan B1 Rataan B2 Jumlah Rataan
Rataan A1 43,550 33,940 77,490
Rataan A2 46,150 40,830 86,980
Jumlah Rataan 89,700 74,770 164,470
Keterangan :
A1 : Kelas TAI menggunakan media modul
A2 : Kelas TAI menggunakan media Macromedia Flash Max B1 : Kemampuan memori tinggi
B2 : Kemampuan memori rendah
Tabel 27. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Aspek Kognitif
Sumber JK dk RK Fhitung Ftabel Kesimpulan
Media (A) 292,241 1 292,241 7,245 4,00 Ho Ditolak
K. Memori (B) 723,316 1 723,316 17,933 4,00 Ho Ditolak Interaksi (AB) 59,720 1 59,720 1,481 4,00 Ho Diterima
Galat 1976,39 49 40,334 - -
Total 3051,667 52 - - -
Hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terhadap nilai prestasi belajar afektif pada materi sistem koloid ditinjau dari variabel-variabel media pembelajaran dan kemampuan memori siswa dirangkum dalam Tabel 28 dan Tabel 29.
commit to user commit to user
Tabel 28. Rataan dan Jumlah Rataan Nilai Afektif. Kemampuan
Memori Media
Rataan B1 Rataan B2 Jumlah Rataan
Rataan A1 59,182 58,125 117.307
Rataan A2 59,500 59,000 118.500
Jumlah Rataan 118,682 117,125 235.807
Tabel 29. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Aspek Afektif
Sumber JK dk RK Fhitung Ftabel Kesimpulan
Media (A) 4,625 1 4,625 0,207 4,00 Ho Diterima
K. Memori (B) 7,866 1 7,866 0,353 4,00 Ho Diterima Interaksi (AB) 1,012 1 1,012 0,045 4,00 Ho Diterima
Galat 1092,386 49 22,293 - - -
Total 1105,889 52 - - - -
Tabel 30. Rangkuman Rataan Prestasi Belajar Siswa.
Kelas
Kognitif Afektif
Kemampuan Memori Kemampuan Memori
Tinggi Rendah Rataan Tinggi Rendah Rataan Modul 43,550 33,940 38,745 59,182 58,125 58,653 Flash 46,150 40,830 43,490 59,500 59,000 59,250
Rataan 44,850 37,387 59,341 58,562
2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terhadap prestasi belajar siswa pada materi sistem koloid dan diperoleh hasil seperti yang tercantum diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
commit to user commit to user
a. Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama berbunyi prestasi belajar pada penggunaan metode pembelajaran TAI dilengkapi media Macromedia Flash Max lebih tinggi daripada penggunaan metode TAI dilengkapi media modul pada materi Sistem Koloid bagi siswa kelas XI RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri. Hipotesis tersebut diuji dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Dari hasil analisis diperoleh harga Fobs = 7,245 yang melampaui harga Ftabel = 4,000 dengan N = 53 pada taraf signifikansi 5% untuk aspek kognitif dan Fobs = 0,207 untuk aspek afektif yang tidak melampaui harga Ftabel = 4,000 dengan N = 53 pada taraf signifikansi 5% maka untuk prestasi kognitif H0A ditolak dan untuk prestasi afektif H0A diterima. Hal ini berarti ada perbedaan prestasi kognitif tetapi tidak ada perbedaan prestasi afektif siswa yang diajar dengan metode TAI dengan media modul dan TAI dengan media Macromedia Flash Max pada materi sistem koloid.
b. Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian hipotesis kedua berbunyi prestasi belajar pada siswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah pada materi Sistem Koloid kelas XI RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri. Hipotesis tersebut diuji dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Dari hasil analisis data diperoleh harga Fobs = 17,933 yang melampaui harga Ftabel = 4,000 dengan N = 53 pada taraf signifikansi 5% untuk aspek kognitif dan Fobs = 0,353 untuk aspek afektif yang tidak melampaui harga Ftabel = 4,000 dengan N = 53 pada taraf signifikansi 5% maka untuk prestasi kognitif H0B ditolak dan untuk prestasi afektif H0A diterima. Hal ini berarti ada perbedaan prestasi kognitif tetapi tidak ada perbedaan prestasi afektif siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah maupun tinggi.
commit to user commit to user
c. Pengujian Hipotesis Ketiga
Pengujian hipotesis ketiga berbunyi terdapat interaksi antara pembelajaran
metode TAI dilengkapi media modul dan media Macromedia Flash Max dengan
kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar kimia pada materi Sistem Koloid bagi siswa kelas XI RSBI IPA semester genap SMA Negeri 1 Wonogiri. Hipotesis tersebut diuji dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Dari hasil analisis data diperoleh harga Fobs = 1,481 untuk aspek kognitif dan Fobs
= 0,045 untuk aspek afektif yang tidak melampaui harga Ftabel = 4,000 dengan N = 53 pada taraf signifikansi 5%, dengan demikian Fobs < Ftabel sehingga baik untuk prestasi kognitif maupun aspek afektif H0AB diterima atau H1AB ditolak.
Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara metode mengajar dan kemampuan memori siswa terhadap terhadap prestasi belajar materi sistem koloid dapat juga dilihat dari rata-rata selisih prestasi belajar tiap kelompok, yaitu AB21
> AB11 > AB22 > AB12 . Hal ini menunjukkan tidak ada interaksi antara penggunaan metode TAI dengan media modul dan flash (A) dengan kemampuan memori (B) terhadap prestasi belajar kimia pada materi sistem koloid.
3. Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Dua Jalan
Analisis variansi mempunyai kelemahan yaitu apabila H0 ditolak, peneliti hanya mengetahui bahwa perlakuan-perlakuan yang diteliti memberikan pengaruh yang berbeda. Namun, peneliti belum bisa mengetahui manakah perlakuan-perlakuan itu yang secara signifikan berbeda dengan yang lainnya. Untuk menutup kelemahan itu, perlu dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu dengan menggunakan Uji Scheffe.
Hasil perhitungan Uji Scheffe selengkapnya terdapat dalam Lampiran 21, rangkuman hasil uji lanjut pasca analisis variansi prestasi kognitif dengan Uji Scheffe disajikan dalam Tabel 31.
commit to user commit to user
Tabel 31. Rangkuman Komparasi Ganda Selisih Nilai Prestasi Kognitif.
Antar Komparasi (xi - xj)2 1/ni +
1/nj RKG F Kritik Keputusan
kolom 1 vs 2 22,515 0,077 40,334 7,249 4,000 H0 Ditolak
baris 1 vs 2 55,726 0,077 40,334 17,943 4,000 H0 Ditolak
Keterangan :
µ1 (kolom) : Prestasi kognitif siswa pada kelas TAI menggunakan media modul.
µ2 (kolom) : Prestasi kognitif siswa pada kelas TAI menggunakan media Macromedia Flash Max.
µ1 (baris) : Prestasi kognitif siswa kelompok kemampuan memori tinggi. µ2 (baris) : Prestasi kognitif siswa kelompok kemampuan memori rendah.
Dari Tabel 31 dapat disimpulkan : Prestasi kognitif siswa pada kelas TAI dengan media modul dan TAI dengan media Macromedia Flash Max menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Serta prestasi kognitif siswa kelompok kemampuan memori tinggi dan rendah menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
Dalam uji ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pembelajaran kimia pada materi sistem koloid dengan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max menghasilkan prestasi belajar aspek kognitif yang secara signifikan lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran kimia dengan metode TAI menggunakan media modul, baik ditinjau dari siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi maupun kemampuan memori rendah.
2. Siswa yang memiliki kemampuan memori tinggi mempunyai prestasi belajar aspek kognitif yang secara signifikan lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan memori rendah, baik ditinjau dari siswa yang diberi pembelajaran kimia dengan metode TAI menggunakan media modul maupun dengan metode TAI menggunakan media Macromedia Flash Max.
commit to user commit to user