• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gradasi Alami Pasir

4.2 Hasil Pengujian Kuat Tekan, Kuat Geser, dan Berat Volume

4.2.2 Hasil Pengujian Kuat Tekan Kubus Spes

Hasil pemeriksaan

Tabel 4.14 Pengujian kuat tekan kubus spesi

Kode benda uji Campuran spesi Berat (gram) Luas tampang (mm2) Pmax (kN) Kuat Tekan Kuat tekan rata-rata (MPa) (kg/cm2) (MPa) (kg/cm2) A1 1 : 4 6634,8 22500 460 20,444 204,444 20,296 202,963 A2 1 : 4 6628,1 22500 520 23,111 231,111 A3 1 : 4 6900,7 22500 390 17,333 173,333 B1 1 : 6 6461,4 22500 280 12,444 124,444 10,37 103,704 B2 1 : 6 6700,4 22500 210 9,333 93,333 B3 1 : 6 6571 22500 210 9,333 93,333 C1 1 : 8 6533,1 22500 125 5,556 55,556 5,778 57,778 C2 1 : 8 6699,3 22500 135 6 60 C3 1 : 8 6351,2 22500 130 5,778 57,778 Uraian :

61

Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan kubus spesi, didapat besarnya kuat tekan rata-rata campuran spesi 1 : 4 sebesar 20,296 MPa, kuat tekan rata-rata campuran spesi 1 : 6 sebesar 10,37 MPa, dan kuat tekan rata-rata campuran spesi 1 : 8 sebesar 5,778 MPa. Dari nilai kuat tekan rata-rata yang didapat, dapat dihitung besarnya kenaikan kuat tekan dari campuran spesi 1 : 8 ke campuran spesi 1 : 6, dari campuran spesi 1 : 6 ke campuran spesi 1 : 4, dan juga dari campuaran spesi 1 : 8 ke campuran spesi 1 : 4. Dari campuran spesi 1 : 8 ke campuran spesi 1 : 6 terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 79,487% yaitu dari 5,778 MPa menjadi 10,37 MPa. Dari campuaran spesi 1 : 6 ke campuran spesi 1 : 4 terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 95,714% yaitu dari 10,37 MPa menjadi 20,296 MPa. Dari campuran spesi 1 : 8 ke campuran spesi 1 : 4 terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 251,282% yaitu dari 5,778 MPa menjadi 20,296 MPa.

Berdasarkan data kuat tekan kubus spesi, dapat pula diketahui besarnya peningkatan kekuatan tekan spesi pada masing-masing campuran. Pada campuran spesi 1 : 4, yaitu dari benda uji A3 ke benda uji A1 terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 17,948% yaitu dari 17,333 MPa menjadi 20,444 MPa. Dari benda uji A3 ke benda uji A2 terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 33,335% yaitu dari 17,333 MPa menjadi 23,111 MPa. Dari benda uji A1 ke benda uji A2 terjadi peningkatan kekuatan tekan sebesar 13,045% yaitu dari 20,444 MPa menjadi 23,111 MPa. Pada campuran spesi 1 : 6, yaitu dari benda uji B2 dan B3 ke benda uji B1 terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 33,333% yaitu dari 9,333 MPa menjadi 12,444 MPa. Pada campuran spesi 1 : 8, yaitu dari benda uji C1 ke benda uji C3 terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 3,996% yaitu dari 5,556 MPa menjadi 5,778 MPa. Dari benda uji C1 ke benda uji C2 terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 7,991% yaitu dari 5,556 MPa menjadi 6 MPa. Dari benda uji C3 ke benda uji C2 terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 3,842% yaitu dari 5,778 MPa menjadi 6 MPa.

Berdasarkan data kuat tekan kubus spesi, dapat diperoleh nilai varians dan standar deviasi untuk masing-masing campuran spesi. Kemudian dicari seberapa besar nilai error pada data tersebut, sehingga bisa dibuatkan interval estimasi perkiraan nilainya. Tabel untuk perhitungan varians dan standar deviasi, yaitu Tabel 4.15 Perhitungan varians dan standar deviasi kubus spesi

62 Kode benda uji Kuat tekan (Mpa) (Xi) Mean (Mpa) (Xrata-rata) (Xi – Xrata-rata) (Xi– Xrata-rata)2 A11 20,444 20,296 0,148 0,022 A12 23,111 2,815 7,923 A13 17,333 -2,963 8,779 B11 12,444 10,370 2,074 4,302 B12 9,333 -1,037 1,075 B13 9,333 -1,037 1,075 C11 5,556 5,778 -0,222 0,049 C12 6 0,222 0,049 C13 5,778 0 0

Rumus untuk menghitung varians, yaitu : Vx = ∑ − rata−rata

dimana :

Vx = varians

Xi = nilai data

Xrata-rata = nilai rata-rata (mean) data

n = banyak sampel

Besanya varians untuk masing-masing campuran, yaitu : a. Untuk campuran spesi 1 : 4

Vx = ∑ − rata−rata

Vx = , + , +8,

Vx = 8,362

b. Untuk campuran spesi 1 : 6 Vx = ∑ − rata−rata

Vx = , + , 5+ , 5

63

Vx = 3,226

c. Untuk campuran spesi 1 : 8 Vx = ∑ − rata−rata

Vx = , + , +

Vx = 0,049

Setelah menghitung nilai varians, selanjutnya dihitung nilai standar deviasi dari masing-masing campuran spesi. Persamaan yang dipergunakan, yaitu :

s = (Vx)0,5

a. Untuk campuran spesi 1 : 4 s = (8,362)0,5

s = 2,892 MPa

b. Untuk campuran spesi 1 : 6 s = (3,226)0,5

s = 1,796 MPa

c. Untuk campuran spesi 1 : 8 s = (0,049)0,5

s = 0,222 MPa

Dari nilai standar deviasi yang di dapat, kemudian dapat dicari nilai error pada data. Karena jumlah benda uji < 30 sampel, maka termasuk dalam sampel kecil, sehingga berlaku rumus :

a. Nilai error untuk campuran spesi 1 : 4 E = t .

√ −

Nilai t dicari pada lampiran B pada tabel distribusi t :

Pada level confidence 0,95, t0,025 [df = (n – 1) = 3 – 1 = 2] adalah 4,303.

E = t .

√ − = , . ,8

√ − = 8,799 MPa

64

E = t .

√ − = , . ,8

√ − = 5,971 MPa

b. Nilai error untuk campuran spesi 1 : 6 E = t .

√ −

Nilai t dicari pada lampiran B pada tabel distribusi t :

Pada level confidence 0,95, t0,025 [df = (n – 1) = 3 – 1 = 2] adalah 4,303.

E = t .

√ − = , . , 6

√ − = 5,465 MPa

Pada level confidence 0,90, t0,05 [df = (n – 1) = 3 – 1 = 2] adalah 2,92.

E = t .

√ − = , . , 6

√ − = 3,709 MPa

c. Nilai error untuk campuran spesi 1 : 8 E = t .

√ −

Nilai t dicari pada lampiran B pada tabel distribusi t :

Pada level confidence 0,95, t0,025 [df = (n – 1) = 3 – 1 = 2] adalah 4,303.

E = t .

√ − = , . ,

√ − = 0,676 MPa

Pada level confidence 0,90, t0,05 [df = (n – 1) = 3 – 1 = 2] adalah 2,92.

E = t .

√ − = , . ,

√ − = 0,459 MPa

Maka interval estimasinya menjadi :

a. Interval estimasi untuk campuran spesi 1 : 4 Pada level confidence 0,95 :

u < Xrata-rata + E = 20,296 + 8,799 = 29,095 MPa

u > Xrata-rata– E = 20,296 – 8,799 = 11,497 MPa

Pada level confidence 0,90 :

u < Xrata-rata + E = 20,296 + 5,971 = 26,267 MPa

u > Xrata-rata– E = 20,296 – 5,971 = 14,325 MPa

b. Interval estimasi untuk campuran spesi 1 : 6 Pada level confidence 0,95 :

65

u > Xrata-rata– E = 10,37 – 5,465 = 4,905 MPa

Pada level confidence 0,90 :

u < Xrata-rata + E = 10,37 + 3,709 = 14,079 MPa

u > Xrata-rata– E = 10,37 – 3,709 = 6,661 MPa

c. Interval estimasi untuk campuran spesi 1 : 8 Pada level confidence 0,95 :

u < Xrata-rata + E = 5,778 + 0,676 = 6,454 MPa

u > Xrata-rata– E = 5,778 – 0,676 = 5,102 MPa

Pada level confidence 0,90 :

u < Xrata-rata + E = 5,778 + 0,459 = 6,237 MPa

u > Xrata-rata– E = 5,778 – 0,459 = 5,319 MPa

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa :

a. Rata-rata nilai kuat tekan kubus spesi campuran 1 : 4 berkisar antara 11,497 MPa sampai dengan 29,095 MPa pada level confidence 95%. Sedangkan pada level confidence 90%, rata-rata kuat tekan kubus spesi campuran 1 : 4 berkisar antara 14,325 MPa sampai dengan 26,267 MPa. Kisaran nilai yang besar ini disebabkan oleh besarnya variabilitas data pada nilai kuat tekan kubus spesi 1 : 4 dan jumlah benda uji yang dibuat terlalu sedikit.

b. Rata-rata nilai kuat tekan kubus spesi campuran 1 : 6 berkisar antara 4,905 MPa sampai dengan 15,835 MPa pada level confidence 95%. Sedangkan pada level confidence 90%, rata-rata kuat tekan kubus spesi campuran 1 : 6 berkisar antara 6,661 MPa sampai dengan 14,079 MPa. Kisaran nilai yang besar ini disebabkan oleh besarnya variabilitas data pada nilai kuat tekan kubus spesi 1 : 6 dan jumlah benda uji yang dibuat terlalu sedikit.

c. Rata-rata nilai kuat tekan kubus spesi campuran 1 : 8 berkisar antara 5,102 MPa sampai dengan 6,454 MPa pada level confidence 95%. Sedangkan pada level confidence 90%, rata-rata kuat tekan kubus spesi campuran 1 : 8 berkisar antara 5,319 MPa sampai dengan 6,237 MPa. Kisaran nilai yang cukup besar ini disebabkan oleh cukup besarnya variabilitas data pada nilai kuat tekan kubus spesi 1 : 8 dan jumlah benda uji yang dibuat terlalu sedikit.

66 4.2.3 Hasil Pengujian Kuat Geser Pasangan Batu Karang

Hasil pemeriksaan

Tabel 4.16 Pengujian kuat geser pasngan batu karang

Kode benda uji Campuran spesi Pmax (kN) A11 1 : 4 23,5 A12 1 : 4 22 A13 1 : 4 23,5 B11 1 : 6 16 B12 1 : 6 17,5 B13 1 : 6 12,5 C11 1 : 8 7 C12 1 : 8 9 C13 1 : 8 9

Untuk mendapatkan nilai kuat geser, maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan gaya lintang yang terjadi pada benda uji dan persamaan kuat geser. Perhitungan dilakukan berdasarkan data pengujian benda uji kode A12.

Data-data benda uji :

 Penampang geser, b = 20 cm dan h = 20 cm.

67

1.2 m P = 2200 kg

P = 1100 kg P = 1100 kg

Untuk mencari besarnya momen dan gaya lintang yang terjadi, maka dapat diasumsikan benda uji seperti balok yang menerima dua beban terpusat, yaitu

RA

RB

1.2 m

0,6 m

0,3 m

0,3 m

P = 1100 kg

P = 1100 kg

RA + RB – 1100 kg – 1100 kg = 0 RA + RB – 2200 kg = 0 RA + RB = 2200kg RA = RB = 2200 kg ( )

68

Menghitung bidang momen

Tinjau bagian kiri potong sejarak x

RA

X

Mx = RA . x 0 ≤ x ≤ 0,γ

Untuk jarak x = 0 maka Mx = 0

Untuk jarak x = 0,3 maka Mx = 1100 kg . 0,3 = 330 kgm

RA X

P = 1100 kg

Mx = RA . x – 1100 kg ( x –0,γ ) 0,γ ≤ x ≤ 0,9

Untuk jarak x = 0,3 maka Mx = 1100 kg . 0,3 – 1100 kg ( 0,3 – 0,3 ) = 1100 kg . 0,3 – 0 = 330 kgm

Untuk jarak x = 0,9 maka Mx = 1100 kg . 0,9 – 1100 kg ( 0,9 – 0,3 ) = 1100 kg . 0,9 – 1100 kg . 0,6 = 330 kgm

69 RB

X

Mx = RB . x 0 ≤ x ≤ 0,γ

Untuk jarak x = 0 maka Mx = 0

Untuk jarak x = 0,3 maka Mx = 1100 kg . 0,3 = 330 kgm

Bidang momen

P = 1100 kg P = 1100 kg

0 0

330 kgm 330 kgm

Menghitung gaya lintang

Gaya lintang merupakan gaya yang tegak lurus sumbu batang Tinjau bagian kiri potong sejarak x

RA

X

70

Untuk jarak x = 0 maka Dx = 1100 kg Untuk jarak x = 0,3 maka Dx = 1100 kg

RA X

P = 1100 kg

Dx = RA –1100 kg 0,γ ≤ x ≤ 0,9 Untuk jarak x = 0,3 maka Dx = 0

Untuk jarak x 0,9 maka Dx = 0

Tinjau bagian kanan potong sejarak x

RB X Dx = RB 0 ≤ x ≤ 0,γ Untuk x = 0 maka Dx = 1100 kg Untuk x = 0,3 maka Dx = 1100 kg Bidang lintang

71

P = 1100 kg P = 1100 kg

1100 kg

1100 kg

Besar gaya lintang = 1100 kg

Penampang geser, b = 20 cm dan h = 20 cm.

Untuk menghitung besarnya kuat geser maka dipergunakan persamaan, yaitu = . S

.

dimana

V = gaya lintang yang terjadi akibat beban luar (kg)

S = momen statis dari bagian yang tergeser terhadap garis netral (cm3) b = lebar benda uji (cm)

I = momen inersia penampang (cm4)

a. Momen inersia penampang. Momen inersia penampang yang ditinjau adalah penampang yang mengalami kegagalan geser.

I = . b . h3 = . 20 cm . (20 cm)3 = 13333,333 cm4

b. Untuk menghitung momen statis terhadap garis netral, maka dapat digambar penampang yang tergeser kemudian dihitung jaraknya terhadap garis netral

72 y' h/2 y Garis netral b

c. Momen statis dihitung dengan mencari luas dan jarak terhadap garis netral

Jarak terhadap garis netral adalah y’ y’ = – + y

y’ = ( h + y)

d. Persamaan momen statis, yaitu S = luas . y’ = ( b . ( h – y ) ) . ( h + y) = ( b h – b y ) . ( h + ) = 8 b h 2 + – – = 8 b h 2 - = 8 b h 2– b y2

e. Bila diambil y = h ( jarak pada penampang sisi atas dan sisi bawah), maka S = 8 b h 2– b y 2 = 8 b h 2– b . ( h )2

73 = 8 b h 2– b . h2 = 8 b h 2– 8 b h 2 = 0

f. Bila diambil y = 0 ( tepat pada garis netral ) maka S = 8 b h 2– b y 2 = 8 b h 2– b 0 2 = 8 b h 2 y' h/2 y Garis netral b

g. Penampang bagian sisi atas dan bawah

S = 0, maka = 0 (tepi atas dan tepi bawah penampang tegangan geser

transversal dan longitudinal adalah nol).

h. Penampang sisi garis netral S = 8 . b . h 2 = 8 . 20 cm . (20 cm) 2 = 1000 cm3 i. Kuat geser = ..S = . , . = 4,125 kg/cm 2

Tabel 4.17 Kuat geser pasangan batu karang

Kode benda uji Campuran spesi Pmax (kN) Kuat geser Kuat geser rata-rata (kg/cm2) (Mpa) (kg/cm2) (Mpa) A11 1 : 4 23,5 4,406 0,441 4,313 0,431

74 A12 1 : 4 22 4,125 0,413 A13 1 : 4 23,5 4,406 0,441 B11 1 : 6 16 3 0,3 2,875 0,288 B12 1 : 6 17,5 3,281 0,328 B13 1 : 6 12,5 2,344 0,234 C11 1 : 8 7 1,313 0,131 1,563 0,156 C12 1 : 8 9 1,688 0,169 C13 1 : 8 9 1,688 0,169

Berdasarkan hasil pengujian kuat geser pasangan batu karang, didapat besarnya kuat geser rata-rata pasangan batu karang pada campuran spesi 1 : 4 sebesar 4,313 kg/cm2, kuat geser rata-rata pasangan batu karang pada campuran

spesi 1 : 6 sebesar 2,875 kg/cm2, dan kuat geser rata-rata pasangan batu karang pada campuran spesi 1 : 8 sebesar 1,563 kg/cm2. Dari nilai kuat geser rata-rata yang didapat, dapat dihitung besarnya persentase kenaikan kuat geser pasangan batu karang dari campuran spesi 1 : 8 ke campuran spesi 1 : 6, kuat geser pasangan batu karang dari campuran spesi 1 : 6 ke campuran spesi 1 : 4, dan kuat geser pasangan batu karang dari campuran spesi 1 : 8 ke campuran spesi 1 : 4. Dari nilai kuat geser pasangan batu karang rata-rata pada campuran spesi 1 : 8 ke campuran spesi 1 : 6 mengalami peningkatan sebesar 84% yaitu dari 1,563 kg/cm2 menjadi 2,875 kg/cm2. Dari nilai kuat geser pasangan batu karang rata-rata pada campuran spesi 1 : 6 ke campuran spesi 1 : 4 mengalami peningkatan sebesar 50% yaitu dari 2,875 kg/cm2 menjadi 4,313 kg/cm2. Dari nilai kuat geser pasangan batu karang rata-rata pada campuran spesi 1 : 8 ke campuran spesi 1 : 4 mengalami peningkatan sebesar 176% yaitu dari 1,563 kg/cm2 menjadi 4,313 kg/cm2.

Berdasarkan data kuat geser pasangan batu karang, dapat pula diketahui besarnya peningkatan kekuatan geser pada masing-masing campuran spesi. Pada nilai kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 4, yaitu dari benda uji A12 ke benda uji A11 dan A13 terjadi peningkatan kuat geser sebesar 6,812% yaitu dari 4,125 kg/cm2 menjadi 4,406 kg/cm2. Pada nilai kuat geser pasangan batu karang

campuran spesi 1 : 6, yaitu dari benda uji B13 ke benda uji B11 terjadi peningkatan kuat geser sebesar 27,986% yaitu dari 2,344 kg/cm2 menjadi 3 kg/cm2. Dari benda uji B13 ke benda uji B12 terjadi peningkatan kuat geser sebesar 39,974% yaitu dari

75

2,344 kg/cm2 menjadi 3,281 kg/cm2. Dari benda uji B11 ke benda uji B12 terjadi peningkatan kuat geser sebesar 9,367% yaitu dari 3 kg/cm2 menjadi 3,281 kg/cm2. Pada nilai kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 8, yaitu dari benda uji C11 ke benda uji C12 dan C13 terjadi peningkatan kuat geser sebesar 28,571% yaitu dari 7 kg/cm2 menjadi 9 kg/cm2.

Berdasarkan data kuat geser pasangan batu karang, dapat diperoleh nilai varians dan standar deviasi untuk pasangan batu karang pada masing-masing campuran spesi. Kemudian dicari seberapa besar nilai error pada data tersebut, sehingga bisa dibuatkan interval estimasi perkiraan nilainya. Tabel untuk perhitungan varians dan standar deviasi, yaitu :

Tabel 4.18 Perhitungan varians dan standar deviasi kuat geser pasangan batu karang Kode benda uji Kuat geser (kg/cm2) Mean

(Mpa) (Xi-Xrata-rata) (Xi-Xrata-rata)2

(Xi) (Xrata-rata) A11 4,406 4,313 0,094 0,009 A12 4,125 -0,188 0,035 A13 4,406 0,094 0,009 B11 3 2,875 0,125 0,016 B12 3,281 0,406 0,165 B13 2,344 -0,531 0,282 C11 1,313 1,563 -0,25 0,063 C12 1,688 0,125 0,016 C13 1,688 0,125 0,016

Rumus untuk menghitung varians, yaitu :

Vx = ∑ − rata−rata

dimana :

Vx = varians

Xi = nilai data

76

n = banyak sampel

a. Untuk kuat geser pasangan batu karang dengan campuran spesi 1 : 4 Vx = ∑ − rata−rata

Vx = , + , 5+ ,

Vx = 0,026

b. Untuk kuat geser pasangan batu karang dengan campuran spesi 1 : 6 Vx = ∑ − rata−rata

Vx = , 6+ , 65+ , 8

Vx = 0,231

c. Untuk kuat geser pasangan batu karang dengan campuran spesi 1 : 8 Vx = ∑ − rata−rata

Vx = , 6 + , 6+ , 6

Vx = 0,047

Setelah menghitung nilai varians, maka selanjutnya adalah menghitung nilai standar deviasi dari masing-masing campuran. Persamaan yang dipergunakan, yaitu

s = (S)0,5

a. Untuk kuat geser pasangan batu karang dengan campuran spesi 1 : 4 s = (0,026)0,5

s = 0,162 kg/cm2

b. Untuk kuat geser pasangan batu karang dengan campuran spesi 1 : 6 s = (0,231)0,5

s = 0,481 kg/cm2

77

s = (0,047)0,5

s = 0,217 kg/cm2

Dari nilai standar deviasi yang di dapat, kemudian dapat dicari nilai error pada data. Karena jumlah benda uji < 30 sampel, maka termasuk dalam sampel kecil, sehingga berlaku rumus :

a. Nilai error untuk kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 4 E = t .

√ −

Nilai t dicari pada lampiran B pada tabel distribusi t :

Pada level confidence 0,95, t0,025 [df = (n – 1) = 3 – 1 = 2] adalah 4,303.

E = t .

√ − = , . , 6

√ − = 0,494 kg/cm 2

Pada level confidence 0,90, t0,05 [df = (n – 1) = 3 – 1 = 2] adalah 2,92.

E = t .

√ − = , . , 6

√ − = 0,335 kg/cm 2

b. Nilai error untuk kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 6 E = t .

√ −

Nilai t dicari pada lampiran B pada tabel distribusi t :

Pada level confidence 0,95, t0,025 [df = (n – 1) = 3 – 1 = 2] adalah 4,303.

E = t .

√ − = , . , 8

√ − = 1,464 kg/cm 2

Pada level confidence 0,90, t0,05 [df = (n – 1) = 3 – 1 = 2] adalah 2,92.

E = t .

√ − = , . , 8

√ − = 0,993 kg/cm 2

c. Nilai error untuk kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 8 E = t .

√ −

Nilai t dicari pada lampiran B pada tabel distribusi t :

Pada level confidence 0,95, t0,025 [df = (n – 1) = 3 – 1 = 2] adalah 4,303.

E = t .

√ − = , . ,

√ − = 0,659 kg/cm 2

Pada level confidence 0,90, t0,05 [df = (n – 1) = 3 – 1 = 2] adalah 2,92.

E = t .

√ − = , . ,

√ − = 0,447 kg/cm 2

78

Maka interval estimasinya menjadi :

a. Interval estimasi kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 4 Pada level confidence 0,95 :

u < Xrata-rata + E = 4,313 + 0,494 = 4,807 kg/cm2

u > Xrata-rata– E = 4,313 – 0,494 = 3,819 kg/cm2

Pada level confidence 0,90 :

u < Xrata-rata + E = 4,313 + 0,335 = 4,648 kg/cm2

u > Xrata-rata– E = 4,313 – 0,335 = 3,978 kg/cm2

b. Interval estimasi kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 6 Pada level confidence 0,95 :

u < Xrata-rata + E = 2,875 + 1,464 = 4,339 kg/cm2

u > Xrata-rata– E = 2,875 – 1,464 = 1,411 kg/cm2

Pada level confidence 0,90 :

u < Xrata-rata + E = 2,875 + 0,993 = 3,868 kg/cm2

u > Xrata-rata– E = 2,875 – 0,993 = 1,882 kg/cm2

c. Interval estimasi kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 8 Pada level confidence 0,95 :

u < Xrata-rata + E = 1,563 + 0,659 = 2,222 kg/cm2

u > Xrata-rata– E = 1,563 – 0,659 = 0,904 kg/cm2

Pada level confidence 0,90 :

u < Xrata-rata + E = 1,563 + 0,447 = 2,01 kg/cm2

u > Xrata-rata– E = 1,563 – 0,447 = 1,116 kg/cm2

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa :

a. Rata-rata nilai kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 4 berkisar antara 3,819 kg/cm2 sampai dengan 4,807 kg/cm2 pada level confidence 95%. Sedangkan pada level confidence 90%, rata-rata kuat geser pasangan batu

79

karang campuran spesi 1 : 4 berkisar antara 3,978 kg/cm2 sampai dengan 4,648 kg/cm2. Kisaran nilai yang besar ini disebabkan oleh besarnya variabilitas data pada nilai kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 4 dan jumlah benda uji yang dibuat terlalu sedikit.

b. Rata-rata nilai kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 6 berkisar antara 1,411 kg/cm2 sampai dengan 4,339 kg/cm2 pada level confidence 95%. Sedangkan pada level confidence 90%, rata-rata kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 6 berkisar antara 1,882 kg/cm2 sampai dengan 3,868 kg/cm2. Kisaran nilai yang besar ini disebabkan oleh besarnya variabilitas data pada nilai kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 6 dan jumlah benda uji yang dibuat terlalu sedikit.

c. Rata-rata nilai kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 8 berkisar antara 0,904 kg/cm2 sampai dengan 2,222 kg/cm2 pada level confidence 95%.

Sedangkan pada level confidence 90%, rata-rata kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 8 berkisar antara 1,116 kg/cm2 sampai dengan 2,01

kg/cm2. Kisaran nilai yang besar ini disebabkan oleh besarnya variabilitas

data pada nilai kuat geser pasangan batu karang campuran spesi 1 : 8 dan jumlah benda uji yang dibuat terlalu sedikit.

Dokumen terkait