• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Perhitungan Value added Intellectual Capital (VAIC) Unit Usaha Syariah Triwulan I 2009- Triwulan III 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

D. Hasil Perhitungan Value added Intellectual Capital (VAIC) Unit Usaha Syariah Triwulan I 2009- Triwulan III 2013

Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan nilai VAIC Unit Usaha Syariah sampel pertahun.

Tabel 4.3

Nilai VAIC UUS tahun 2009

Tahun VAIC

UUS DKI UUS CIMB UUS BTN

Kuartal I 5,36426 10,57899 2,23866

Kuartal II 4,00350 10,61680 5,03478 Kuartal III 4,13138 9,16842 5,69467

Kuartal IV 4,74306 8,07037 5,65150

Rata-rata 4,560549 9,608642 4,65490

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 UUS CIMB mendapatkan nilai VAIC tertinggi jika dibandingkan dengan UUS yang lainnya dengan nilai rata-rata sebesar 9,6 dan masuk dalam kategori Top performers. Hal ini menggambarkan bahwa UUS CIMB sangat efisien dalam menggunakan sumber daya berwujud seperti aset fisik dan aset tidak berwujud seperti kemampuan karyawan dalam melayani nasabah serta memberikan inovasi terhadap pelayanan dan produk yang ditawarkan sehingga dapat untuk menciptakan nilai bagi perusahaan berupa keuntungan selain itu. sedangkan UUS DKI dan UUS BTN masing-masing mendapatkan nilai rata-rata VAIC tahun 2009

adalah 4,56 dan 4,65. Nilai ini membuat UUS tersebut masuk dalam kategori Good performers.

Tabel 4.4

Nilai VAIC UUS tahun 2010

Tahun VAIC

UUS DKI UUS CIMB UUS BTN

Kuartal I 3,51419 2,61865 3,54026

Kuartal II 3,32501 2,34792 3,41212

Kuartal III 2,95213 2,33211 3,02095

Kuartal IV 2,80749 1,99843 3,43561

Rata-rata 3,149702 2,324277 3,35224

Dari tabel diatas bisa diketahui bahwa nilai VAIC semua UUS mengalami penurunan jika dibandingan dengan nilai VAIC pada tahun 2009. Penurunan paling tinggi terjadi pada UUS CIMB dimana pada tahun 2009 masuk kedalam kategori Top performers dengan rata-rata nilai VAIC 9,6 dan pada tahun 2010 menjadi kategori Bad performers dengan nilai rata-rata VAIC 2,3 hal ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan beban tetapi tidak diimbangi dengan bertambahnya pendapatan selain itu sumber daya manusia yang dimiliki tidak efektif dan efisien dalam memberikan kontribusi kepada perusahaan ini dapat dilihat dari beban personalia yang tinggi tetapi hanya menghasilkan pendapatan yang minim. Sedangkan untuk UUS DKI dan UUS BTN juga mengalami

penurunan tetapi tidak signifikan, mereka hanya mengalami penurunan satu kategori yang pada tahun 2009 berada pada kategori Good performers sedangkan pada tahun 2010 turun menjadi kategori Common performers.

Tabel 4.5

Nilai VAIC UUS tahun 2011

Tahun VAIC

UUS DKI UUS CIMB UUS BTN

Kuartal I 3,35563 2,76715 2,08322

Kuartal II 3,63179 2,71647 9,09463

Kuartal III 3,34208 3,02558 14,40898

Kuartal IV 4,89368 3,26478 8,24363

Rata-rata 3,805796 2,943496 8,45762

Pada tahun 2011 nilai VAIC UUS CIMB mengalami kenaikan tetapi tidak terlalu signifikan, dengan kenaikan ini UUS CIMB naik satu kategori dari kategori Bad performers menjadi Common performers dengan nilai rata-rata VAIC 2,9. UUS mulai mengevaluasi kinerja tenaga kerja yang dimilikinya, hal ini dapat dilihat dengan nilai VAIC yang mulai membaik dibandingkan tahun lalu, para tenaga kerja mulai memberikan kontribusi yang cukup baik. Untuk UUS DKI hanya mengalami peningkatan sedikit jika dibandingkan dengan nilai VAIC pada tahun 2010 dan UUS DKI tetap berada dalam kategori Common performers bersama dengan UUS CIMB. Sedangkan peningkatan yang cukup

signifikan terjadi pada UUS BTN. UUS BTN yang pada tahun 2010 masuk dalam kategori Common performers naik dua kategori menjadi Top performers dengan nilai rata-rata VAIC 8,4, ini merupakan prestasi yang membanggakan karena UUS BTN mampu memaksimalkan sumberdaya berwujud dan tidak berwujud yang dimilikinya sehingga dapat menciptakan suatu nilai tambah bagi perusahaannya. UUS BTN dapat memaksimalkan biaya yang dikelurkan untuk menghasilkan pendapatan yang maksimal, selain itu tenaga kerja yang dimiliki juga memberikan kontribusi yang efektif kepada perusahaan baik dalam membuat strategi baru ataupun dalam pelayanan kepada para nasabah sehingga reputasi UUS BTN menjadi sangat baik.

Tabel 4.6

Nilai VAIC UUS tahun 2012

Tahun VAIC

UUS DKI UUS CIMB UUS BTN

Kuartal I 5,48168 3,37400 8,63808

Kuartal II 6,71710 4,24504 7,18205

Kuartal III 1,45346 4,40395 5,86623

Kuartal IV 2,95300 4,74912 6,76510

Rata-rata 4,15131 4,193025 7,11287

Pada tahun 2012 nilai rata-rata VAIC UUS DKI dan UUS CIMB mengalami kenaikan yang cukup bagus, dengan kenaikan nilai VAIC ini maka

UUS DKI dan CIMB juga mengalami kenaikan kategori dari kategori Common performers menjadi masuk dalam kategori Good performers, tetapi kedua UUS tersebut masih berada dibawah UUS BTN yang masih memimpin dengan masuk dalam kategori Top performers dengan nilai rata-rata VAIC 7,1.

Tabel 4.7

Nilai VAIC UUS tahun 2013

Tahun VAIC

UUS DKI UUS CIMB UUS BTN

Kuartal I 4,47392 4,84293 4,64456

Kuartal II 5,15423 4,35951 5,58800

Kuartal III 5,43722 4,98261 8,43419

Rata-rata 5,021793 4,728347 6,22225

Pada tahun 2013 semua UUS mengalami kenaikan nilai VAIC kecuali UUS BTN yang harus mengalami penurunan nilai VAIC, meskipun harus mengalami penurunan UUS BTN tetap berada dalam kategori Top performers. UUS DKI dengan nilai rata-rata VAIC sebesar 5,02 naik satu kategori menjadi kategori Top performers bersama dengan UUS BTN sedangkan untuk UUS CIMB masih berada dalam kategori Good performers.

Dari tabel diatas dapat diketahui perubahan nilai VAIC dari masing-masing UUS dan nilai VAIC tertinggi diraih oleh UUS BTN pada September 2011 dengan nilai VAIC 14,4 sedangkan nilai VAIC terendah diraih oleh UUS

DKI pada September 2012 dengan nilai VAIC 1,45. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai perubahan dan perbandingan nilai VAIC antar Unit Usaha Syariah maka dapat dilihat melalui tabel dan grafik yang menggambarkan nilai VAIC dalam 19 triwulan secara keseluruhan. Berikut adalah tabel dan grafik yang menggambarkan perubahan nilai VAIC dari masing-masing UUS secara keseluruhan.

Tabel 4.8

Nilai VAIC keseluruhan

Tahun

VAIC

UUS BTN UUS DKI UUS CIMB

Maret 2009 2,23866 5,36426 10,57899 Juni 2009 5,03478 4,00350 10,61680 September 2009 5,69467 4,13138 9,16842 Desember 2009 5,65150 4,74306 8,07037 Maret 2010 3,54026 3,51419 2,61865 Juni 2010 3,41212 3,32501 2,34792 September 2010 3,02095 2,95213 2,33211 Desember 2010 3,43561 2,80749 1,99834 Maret 2011 2,08322 3,35563 2,76715 juni 2011 9,09463 3,63179 2,71647 September 2011 14,40898 3,34208 3,02558 Desember 2011 8,24363 4,89368 3,25478 Maret 2012 8,63808 5,48168 3,37400 Juni 2012 7,18205 6,71710 4,24504 September 2012 5,86623 1,45346 4,40395 Desember 2012 6,76510 2,95300 4,74912 Maret 2013 4,64456 4,47392 4,84293 Juni 2013 5,58800 5,15423 4,35951 September 2013 8,43419 5,43722 4,98261 Rata-rata 5,94617 4,09131 4,76067

Dari tabel diatas menggambarkan secara keseluruhan nilai rata-rata VAIC selama periode maret 2009-september 2013. Dari periode yang tersebut nilai rata-rata VAIC UUS Bank BTN berada pada posisi top performers, sedangkan UUS Bank DKI dan UUS Bank CIMB berada pada posisi good performers.

Gambar 4.1

Grafik Nilai VAIC keseluruhan UUS dalam sampel

Penggunaan model Pulic (VAIC) menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan dalam mengelola dan memaksimalkan kekayaan intelektualnya untuk menciptakan nilai (value creation) bagi perusahaan. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai VAIC Unit Usaha Syariah setiap triwulan mengalami kenaikan dan penurunan, hanya UUS BTN yang memiliki nilai VAIC dengan trend

cenderung terus naik setiap triwulan, sedangkan nilai VAIC UUS lain cenderung stabil. Secara keseluruhan VAIC Bank BTN lebih efisien dalam menggunakan seluruh sumber daya yang dimilikinya dalam penciptaan nilai bagi perusahaan.

Pada UUS BTN, nilai VAIC unit syariah ini pada tahun 2009 dan 2010 tidak terlalu memuaskan karena hanya mendapatkan nilai dibawah 5. Hal ini disebabkan oleh kurang efektifnya tenaga kerja dalam mengelola aset dan modal untuk menghasilnya pendapatan bagi perusahaan, selain itu UUS BTN kurang memperhatikan latar belakang pendidikan serta kurangnya investasi dalam pengembangan tenaga kerja sehingga kemampuan para tenaga kerja dalam membuat strategi, inovasi dan kemampuan memahami tentang perbankan syariah menjadi terbatas. Sedangkan pada tahun 2011 sampai 2013 UUS BTN selalu mendapatkan predikat top performers, UUS BTN mulai melakukan pengembangan terhadap kemampuan tenaga kerja karena dianggap sangat bermanfaat bagi perusahaan, sementara itu teknologi , jaringan dan hal lainnya yang mendukung kegiatan operasional juga ditingkatkan sehingga kinerja tenaga kerja semakin efisien dan efektif.

Pada UUS CIMB, nilai VAIC unit usaha syariah ini pada tahun 2009 mendapatkan nilai tertinggi tetapi pada tahun 2010 mengalami penurunan nilai VAIC yang sangat drastis, hal ini disebabkan oleh tidak efisiennya manejemen dalam mengelola dana yang ada untuk menghasilkan input bagi perusahaan, beban personalia yang tinggi juga tidak berbanding lurus dengan kinerja tenaga

kerja yang dimiliki, ada indikasi bahwa gaji dan tunjangan yang diberikan belum memotivasi karyawan untuk bekerja secara maksimal.

Pada UUS DKI, nilai VAIC pada unit usaha syariah ini terlihat stabil dari tahun 2009 sampai tahun 2013. Penurunan nilai VAIC paling signifikan hanya terjadi pada september 2012 hal ini terjadi karena beban yang ditanggung pada september 2012 sangat tinggi. Beban operasional yang tinggi belum bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menghasilkan pendapatan yang maksimal. Beban operasional yang tinggi jika tidak diikuti dengan kemampuan tenaga kerja untuk memaksimalnya hal ini akan berdampak pada keuntungan yang didapat oleh perusahaan dan jika hal ini terjadi secara terus-menerus akan membuat para investor memilih untuk menginvestasikan dananya di tempat lain.

Untuk dapat meningkatkan nilai VAIC maka perusahaan harus meningkatkan sumber dayanya. Berdasarkan resource based theory, sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan merupakan suatu keunggulan yang membuat perusahaan dapat bersaing secara kompetitif. Salah satu sumber daya yang dapat memberikan keunggulan adalah modal intelektual, intelektual setiap orang berbeda, dari keberagaman intelektual akan memberikan banyak ide, inovasi, kreatifitas dan strategi baru yang dapat menciptakan suatu nilai yang dapat berupa peningkatan reputasi dan keuntungan.

Selain itu dengan penggunaan modal intelektual yang baik akan membuat penggunaan sumber daya lain lebih efisien dan lebih efektif, seperti penggunaan teknologi, sistem operasional perusahaan dan infrasturktur lain. jika sumber daya

ini dapat digunakan dengan efektif maka akan memperkecil biaya yang digunakan.

Dokumen terkait