• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Hasil Perkebunan Indonesia

Keadaan alam yang luar biasa subur Indonesia banyak menghasilkan hasil perkebunan, selain itu luas lahan perkebunan Indonesia juga menjadi keuntungan tersendiri yang didapat negara kita. Hasil perkebunan Indonesia dapat dibedakan menjadi tanaman tahunan seperti kelapa sawit, kelapa, karet, jambu mete ; tanaman rempah seperti kakao, kopi, lada, cengkeh, teh, pala, kayu manis dan hasil perkebunan semusim seperti tembakau. Tanaman perkebunan yang merupakan subsektor dari sektor pertanian dapat dikelompokan juga kedalam (Tim pengajar pengantar ilmu pertanian, 2006):

1. Kelompok tanaman perkebunan yang diambil buahnya. Contoh : kelapa, kelapa

sawit, kopi, kakao, lada, pala, vanili, kapuk dan kapas, jambu mete, kemiri, ketumbar, kapulaga, kenari, jintan, tengkawang dan pisang.

2. Tanaman perkebunan yang diambil bunganya. Contoh : cengkeh, bunga matahari,

kenanga dan cempaka.

3. Tanaman perkebunan yang diambil daunnya. Contoh : tembakau, teh, nilam,

sereh wangi, agave, rumput gajah dan daun murbei.

4. Tanaman perkebunan yang diambil getahnya. Contoh : karet, perca dan

kemenyan.

5. Tanaman perkebunan yang diambil kulit batangnya. Contoh : kina, kayu manis

dan soga.

6. Tanaman perkebunan yang diambil batangnya. Contoh : tebu, rosella, rami, yute,

kenaf, abaca dan linen.

7. Tanaman perkebunan yang diambil rimpangnya (rizhoma). Contoh : jahe, kunyit,

kencur, temulawak dan lengkuas.

8. Tanaman perkebunan yang diambil akarnya. Contoh ; akarwangi, kelembak.

9. Tanaman perkebunan yang tidak termasuk klasifikasi diatas. Contoh : kumis

2.1.1 Cengkeh

Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum) adalah tangkai

bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkeh adalah tanaman asli

Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas dinegara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkeh juga digunakan

sebagai bahan dupa di China dan Jepang. Minyak cengkeh digunakan untuk

aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi. Daun cengkeh kering yang ditumbuk halus dapat digunakan sebagai pestisida nabati dan efektif untuk mengendalikan penyakit busuk batang fusarium dengan memberikan 50-100 gram daun cengkeh kering per tanaman. Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar, selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara (Deptan, 2008).

2.1.2 Kacang Mete

Jambu monyet atau Jambu Mete atau yang memilki nama binomial

Anacardium occidentale L termasuk tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brazil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India 425 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti Bahama, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Filipina dan Indonesia. Diantara sekian banyak negara produsen, Brazil, Kenya dan India merupakan pemasok utaman jambu mete dunia. Bagian yang lebih terkenal dari jambu mete adalah kacang mede, kacang mete atau kacang mente, bijinya yang biasa dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan berbagai macam penganan (Deptan, 2009).

2.1.3 Kakao

Kakao merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Di Indonesia, kakao mulia dihasilkan oleh beberapa perkebunan tua di Jawa. Varietas penghasil kakao mulia berasal dari pemuliaan yang dilakukan pada masa kolonial Belanda, dan

14

dikenal dari namanya yang berawalan "DR". Singkatan ini diambil dari singkatan nama perkebunan tempat dilakukannya seleksi yaitu Djati Roenggo, di daerah Ungaran, Jawa Tengah. Sebagian besar daerah produsen kakao di Indonesia

menghasilkan kakao curah. Kakao curah berasal dari varietas-varietas yang self-

incompatible. Kualitas kakao curah biasanya rendah, meskipun produksinya lebih tinggi (Deptan).

2.1.4 Karet

Pada permulaan abad 20 karet pertama kalinya ditemukan di Brazil dan sejak itu telah dikembangkan menjadi salah satu bahan baku yang sangat penting bagi keperluan industri Otomotif, keperluan rumah tangga dan alat-alat kesehatan. Dalam perkembangannya tanaman karet tersebut tidak saja dibudidayakan di Brazil, melainkan telah ditanam dan dikembangkan juga di Indonesia, Malaysia dan Thailand dalam bentuk perkebunan besar. Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan. Sumber utama produksi karet dalam

perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis (suku Euphorbiaceae).

Beberapa tumbuhan lain juga menghasilkan getah lateks dengan sifat yang sedikit berbeda dari karet, seperti anggota suku ara-araan misalnya beringin, sawo-sawoan misalnya getah perca dan sawo manila, euphorbiaceae lainnya, serta dandelion (Deptan, 2008).

2.1.5 Kayu Manis

Cinnamumum zeylanicum dan C.Burmanni merupakan dua jenis tanaman

berumur panjang yang menghasilkan kulit yang di Indonesia disebut kayu manis merupakan tanaman rempah. Kulit kayu manis ini sangat berlainan sifat dan daya

guna dibanding kayu manis China (Glycyrrhiza glabra Linn). Di Mesir kayu manis

dimanfaatkan untuk membalsam mayat raja-raja yang akan dijadikan mumi, namun sejarah menyatakan bahwa kayu manis telah masuk Mesir dan Eropa sekitar abad ke- 5 sebelum Masehi. Bangsa Saba bertanggung jawab atas berlangsungnya perdagangan kayu manis dari India dan Sri Lanka ke negara Arab bagian selatan.

Total dari 54 spesies kayu manis atau Cinnamomum sp. yang dikenal di dunia, 12 diantaranya terdapat di Indonesia. Tiga jenis kayu manis yang menonjol dipasar

dunia yaitu Cinnamomum burmannii (di Indonesia) yang produknya dikenal dengan

nama cassiavera, Cinnamomum zeylanicum (di Sri Lanka dan Seycelles) dan

Cinnamomum cassia (di China) yang produknya dikenal dengan Cassia China. Jenis-

jenis tersebut merupakan beberapa tanaman rempah yang terkenal di pasar dunia.

Tanaman kayu manis yang selama ini banyak dikembangkan di Indonesia adalah C.

burmannii Bl, yang merupakan usaha perkebunan rakyat, terutama diusahakan di

Sumatera Barat, Jambi dan Sumatera Utara. Jenis C. burmanii BL atau cassiavera ini

merupakan produk ekspor tradisional yang masih dikuasai Indonesia sebagai negara pengekspor utama di dunia. (Rismunandar dan Paimin, 2001).

2.1.6 Kelapa Sawit

Kelapa sawit (Elaeis) termasuk golongan tumbuhan palma. Sawit menjadi

populer setelah Revolusi Industri pada akhir abad ke-19 yang menyebabkan permintaan minyak nabati untuk bahan bakar, bahan pangan, dan industri sabun menjadi tinggi. Kelapa sawit masuk ke Indonesia pada tahun 1848 sebagai tanaman hias di Kebun Raya Bogor. Di Indonesia penyebarannya sekarang di daerah Aceh, pantai timur Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

Bagian yang berguna dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng. Inti sawit atau kernel, yang sebenarnya adalah biji merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika (Deptan).

2.1.7 Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan

16

dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa parut dapat dijadikan santan untuk berbagai makanan, dan dapat juga dijadikan minyak kelapa. Tumbuhan ini berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika, tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut ( Deptan, 2008).

2.1.8 Kopi

Kopi berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada

awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali

mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian

berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Sejarah mencatat bahwa

penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer didunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika dengan kualitas terbaik berasal dari Etiopia dan jenis kopi yang kedua yaitu robusta yang ditemukan di Kongo tahun 1898 yang sering disebut sebagai kopi kelas dua, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu juga ada kopi luwak yang merupakan turunan dari kopi arabika dan robusta.

Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit. Peranan utama kafein ini didalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti meningkatnya risiko terkena kanker, diabetes melitus tipe 2, insomnia, penyakit jantung, dan kehilangan konsentrasi. Beberapa penelitian justru menyingkapkan hal sebaliknya. kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan

pertumbuhan sel kanker secara bertahap, menurunkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 dan mencegah penyakit serangan jantung.

2.1.9 Lada

Lada atau merica (Piper nigrum L.) adalah rempah-rempah berwujud bijian

yang dihasilkan oleh tumbuhan dengan nama sama. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting di dunia lama. Pada masa lampau harganya sangat tinggi sehingga menjadi salah satu pemicu penjelajahan orang Eropa ke Asia Timur untuk menguasai perdagangannya dan hal tersebut merupakan awal sejarah kolonisasi Afrika, Asia, dan Amerika. Di

Indonesia, lada terutama dihasilkan di Pulau Bangka. Lada disebut sahang dalam

bahasa Melayu Lokal seperti bahasa Banjar, Melayu Belitung, Melayu Sambas.

2.1.10 Pala

Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal

dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditas perdagangan yang penting sejak masa lampau dan telah tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Pulau Grenada). Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti eggnog) dan minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun.

2.1.11 Teh

Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari

tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh berasal dari kawasan India bagian

utara dan China Selatan. Ada dua kelompok varietas teh yang terkenal, yaitu varietas assamica yang berasal dari Assam dan varietas sinensis yang berasal dari Cina. Varietas assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul.

18

Teh dapat dikelompokan berdasarkan tingkat oksidasi yaitu teh hitam atau teh merah, teh putih, teh hijau, oolong, pu-erh, teh kuning, kukicha, Genmaicha dan teh bunga. Didalam penelitian ini. teh yang diteliti adalah teh hijau yaitu daun teh yang diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit.

2.1.12 Tembakau

Tembakau (Nicotiana spp., L.) adalah genus tanaman yang berdaun lebar yang

berasal dari daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan. Daun dari pohon ini sering digunakan sebagai bahan baku rokok, baik dengan menggunakan pipa maupun digulung dalam bentuk rokok atau cerutu. Daun tembakau dapat pula dikunyah atau

dikulum dan ada pula yang menghisap bubuk tembakau melalui hidung.

Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari

genus Nicotiana. Tembakau dapat digunakan sebagai pestisida dan dalam bentuk

nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat. Tembakau telah lama digunakan sebagai entheogen di Amerika. Kedatangan bangsa Eropa ke Amerika Utara memopulerkan perdagangan tembakau terutama sebagai obat penenang. Namun industri rokok yang menjadikan komoditi ini dengan cepat berkembang menjadi perusahaan-perusahaan tembakau hingga terjadi kontroversi ilmiah pada pertengahan abad ke-20. Tembakau mengandung zat alkaloid nikotin, sejenis neurotoxin yang sangat ampuh jika digunakan pada serangga. Zat ini sering digunakan sebagai bahan utama insektisida.

Dokumen terkait