• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kategori Hasil Belajar

2. Hasil Posttest

Setelah proses pembelajaran dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti melakukan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa mengenai materi sistem persamaan linear dua variabel. Dalam tes akhir tersebut terdapat 5 soal yang berbentuk uraian.Dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) efektif terhadap hasil belajar matematika siswa

kelas VIII pada materi sistem persamaan linear dua variabel di SMP Adabiyah Palembang. Artinya siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.

Berikut ini akan dibahas hal yang menyebabkan mengapa bahwa penggunaan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII pada materi sistem persamaan linear dua variabel di SMP Adabiyah Palembang.

a) Perbedaan Hasil Tes Akhir (Posttest) Soal ke-1

Pada indikator tes hasil belajar yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal pertama, yaitu kemampuan siswa untuk menyebutkan perbedaan dari persamaan linear dua variabel dengan sistem persamaan linear dua variabel. Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 1 siswa diminta menentukan persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear dua variabel serta memberikan alasanya, sehingga siswa tidak bisa menebak-nebak jawabanya dikarenakan adanya alasan tersebut.Berikut ini soal tes hasil belajar pada soal pertama.

Diantara pernyataan di bawah ini, sebutkan manakah yang merupakan persamaan linear dua variabel dan sistem persamaan linear dua variabel, serta berikan alasannya!

a. x2 + 2y = 3 dan x + y = 2 b. 3x + 5y = 15

c. 2x + y = 4 dan 3x + y = 5 d. 6x2 + 2y2 = 24

Kemudian setelah diperiksa dari jawaban siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) 95% siswa menjawab benar dan dari jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 59% menjawab benar.

Gambar 5. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 1 Siswa yang Menjawab Benar

Sedangkan 5% siswa di kelas eksperimen dan 41% siswa di kelas kontrol tidak menentukan jawaban dengan tepat, siswa mengalami kesalahan karena tidak bisa memberikan alasan yang tepat dalam menentukan persamaan linear dua varibel dan sistem persamaan linear dua varibel.

Gambar 6. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 1 Siswa yang Menjawab Kurang Tepat

b) Perbedaan Hasil Tes Akhir (Posttest) Soal ke-2

Pada indikator tes hasil belajar yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kedua, yaitu kemampuan siswa untukmenentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik, substitusi, eliminasi, dan gabungan. Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 2 siswa diminta menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik. Berikut ini soal tes hasil belajar pada soal kedua.

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear 2x + y = 6 dengan x + y = 4 dengan metode grafik!

Kemudian setelah diperiksa dari jawaban siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) 78% siswa menjawab benar dan dari jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 54% menjawab benar.

Gambar 7. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 2 Siswa yang Menjawab Benar

Sedangkan 22% siswa di kelas eksperimen dan 46% siswa di kelas kontrol tidak dapat memberikan jawaban yang tepat, pada metode grafik siswa mengalami kesulitan dalam menggambar koordinat x dan y serta menentukan titik potong pada sumbu x dan y sehingga siswa dalam mengambar grafik tidak dapat menentukan perpotongan dua buah garis yang merupakan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel.

Gambar 8. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 2 Siswa yang Menjawab Kurang Tepat

c) Perbedaan Hasil Tes Akhir (Posttest) Soal ke-3

Pada indikator tes hasil belajar yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal ketiga yaitu kemampuan siswa untuk menentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan metode grafik, substitusi, eliminasi, dan gabungan. Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 3 siswa diminta menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan. Berikut ini soal tes hasil belajar pada soal ketiga.

Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear 2x + 4y = 22 dengan 3x – 5y = –11 menggunakan metode gabungan eliminasi dan substitusi!

Kemudian setelah diperiksa dari jawaban siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) 84% siswa menjawab benar dan dari jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 65% menjawab benar.

Gambar 9. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 3 Siswa yang Menjawab Benar

Sedangkan 16% siswa di kelas eksperimen dan 35% siswa di kelas kontrol tidak dapat memberikan jawaban dengan tepat. Pada metode gabungan ada dua langkah yang dikerjakan, yaitu pertama menentukan nilai salah satu variabel dengan metode eliminasi kemudian setelah itu substitusikan nilai variabel yang telah didapat untuk menentukan nilai dari variabel lain. Pada metode eliminasi, siswa mengalami kesulitan dalam menghilangkan salah satu variabel x atau y, terjadi kesalahan dalam pengurangan dan penjumlahan, kemudian pada langkah

substitusinya siswa mengalami kesalahan dalam mensubtitusikan nilai variabel yang telah didapat dari metode eliminasi ke salah satu persamaan untuk menentukan nilai dari variabel lainnya.

Gambar 10. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 3 Siswa yang Menjawab Kurang Tepat

d) Perbedaan Hasil Tes Akhir (Posttest) Soal ke-4

Pada indikator tes hasil belajar yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal keempat yaitu kemampuan siswa untuk membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel. Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 4 siswa diminta untuk membuat model matematika dan menyelesaikan model matematika tersebut serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini soal tes hasil belajar pada soal keempat.

Eka membeli 2 kg apel dan 4 kg anggur dengan harga Rp38.000,00. Ega membeli 5 kg apel dan 6 kg anggur dengan harga Rp67.000,00. Buatlah model matematika dari masalah di atas dan hitunglah berapa harga 4 kg apel dan 5 kg anggur!

Kemudian setelah diperiksa dari jawaban siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) 76% siswa menjawab benar dan dari lembar jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 54% menjawab benar.

Gambar 11. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 4 Siswa yang Menjawab benar

Sedangkan 24% siswa di kelas eksperimen dan 46% siswa di kelas kontrol tidak dapat memberikan jawaban yang tepat, masih terjadi kesalahan pada metode eliminasi siswa mengalami kesulitan dalam menghilangkan salah satu variabel x atau y, terjadi kesalahan dalam pengurangan dan penjumlahan, kemudian pada langkah substitusinya siswa mengalami kesalahan dalam mensubtitusikan nilai variabel yang

telah didapat dari metode eliminasi ke salah satu persamaan untuk menentukan nilai dari variabel lainnya. Selain itu ada juga kesalahan pada saat mensubtitusikan nilai x dan y yang telah didapat ke salah satu persamaan baru untuk mengetahui nilai dari persamaan itu.

Gambar 12. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 4 Siswa yang Menjawab Kurang tepat

e) Perbedaan Hasil Tes Akhir (Posttest) Soal ke-5

Pada indikator tes hasil belajar yang diukur pada siswa kelas eksperimen dan kontrol pada soal kelima yaitu kemampuan siswa untuk membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel. Indikator tersebut terdapat pada soal tes nomor 5 siswa diminta untuk membuat model matematika dan menyelesaikan model matematika tersebut serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini soal tes hasil belajar pada soal kelima.

Ada dua bilangan. Bilangan yang pertama ditambah empat kali bilangan yang kedua sama dengan 99. Bilangan yang kedua ditambah dengan tiga kali bilangan yang pertama sama dengan 110. Berapa jumlah tiga kali bilangan yang kedua ditambah empat kali bilangan yang pertama?

Kemudian setelah diperiksa dari jawaban siswa di kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) 57% siswa menjawab benar dan dari lembar jawaban siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional 35% menjawab benar.

Gambar 13. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 5 Siswa yang Menjawab Benar

Sedangkan 43% siswa di kelas eksperimen dan 65% siswa di kelas kontrol tidak dapat memberikan jawaban yang tepat, siswa mengalami kesulitan dalam membuat model matematika dari masalah yang diberikan pada soal, kemudian setelah dapat menentukan nilai x dan y tetapi tidak mensubstitusikan nilai x dan y tersebut ke persamaan baru untuk menentukan nilai dari persamaan itu. Selain itu, faktor lain juga dapat

mempengaruhi, misalnya kurangnya waktu yang diberikan untuk menjawab soal sehingga membuat siswa terburu-buru dalam menjawab soal.

Gambar 14. Lembar Jawaban Soal Posttest Nomor 5 Siswa yang Menjawab Kurang Tepat

Dari penjelasan di atas siswa kelas VIII.3 yang diajarkan dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) lebih baik dibandingkan siswa kelas VIII.4 yang diajarkan dengan model pembelajaran Konvensional di SMP Adabiyah Palembang. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest sebesar 83,19 untuk siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT). Sedangkan nilai rata-rata posttest siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional sebesar 70,85. Perhitungan uji t didapat thitung = 3,372 sedangkan ttabel pada taraf signifikan 5% adalah 1,998. Karena thitung = 3,372 > ttabel = 1,998 maka H0 ditolak dan Ha diterima berarti penggunaan model pembelajaran

Number Heads Together (NHT) efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII pada materi sistem persamaan linear dua variabel di SMP Adabiyah Palembang.

BAB V

Dokumen terkait