• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4 Uji T Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample T Test)

4.4.3 Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Data hasil penelitian kemampuan menulis narasi menunjukkan peningkatan di setiap siklusnya. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas KKM. Pada tahap prasiklus dan siklus I tidak terlihat perbedaan yang cukup mencolok, namun jika siklus I dibandingkan dengan siklus II maka akan ditemukan peningkatan yang cukup tajam. Pada tahap prasiklus tidak ada siswa yang tuntas, pada tahap siklus I ada 3 siswa yang tuntas dengan presentase 13,63%, dan pada tahap siklus II ada 18 siswa yang tuntas dengan presentase 81,81%. Dengan demikian siswa yang tidak tuntas sampai pada siklus II ada empat orang saja.

Pada tahap prasiklus, materi menulis narasi diajarkan oleh guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia Dra. Yasingta Prapti, peneliti menjadi pengamat di dalam kelas. Guru mengajar menggunakan metode ceramah dan penugasan. Hasil yang diperoleh kurang memuaskan karena pada tahap ini semua siswa belum mencapai KKM. Nilai rata-rata/mean dari prasiklus adalah 55.

Pada tahap siklus I, peneliti mengajarkan sendiri materi kepada siswa dengan teknik Jigsaw. Namun, hasil kerja siswa kurang memuaskan karena hanya

3 orang siswa yang tuntas KKM dengan presentase 13,63%. Kendala terbesar dalam penerapan siklus I adalah terbatasnya waktu sehingga banyak siswa yang tidak bisa menyelesaikan tugasnya. Siswa yang memenuhi KKM ditafsirkan sebagai siswa yang cepat dan rajin dalam mengerjakan tugas sehingga dalam keterbatasan waktu pun dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat mencapai KKM. Nilai rata-rata/mean mengalami peningkatan walaupun tidak menonjol yaitu 59,76.

Pada tahap siklus II mengalami peningkatan yang cukup tajam. Nilai rata-rata/mean adalah 89,72. Presentase ketuntasan siswa adalah 81,81%. Peningkatan yang tajam terjadi karena kendala pada siklus I tidak terulang di siklus II. Materi yang berjalan lancar sesuai rencana dan waktu yang cukup membuat semua siswa yang hadir pada saat itu yaitu 18 siswa tuntas semua.

Grafik 4.3.1

Nilai Rata-rata dari Prasiklus, siklus I, dan siklus II

4.5 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus pertama mengalami beberapa kendala yang menyebabkan kegagalan, hal itu terbukti hanya 3 orang siswa yang lulus dengan presentase 13,63% sedangkan sisanya 86,36% belum tuntas. Peneliti bersama guru mencari solusi dan pembenahan untuk siklus dua. Siklus dua menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Siswa yang lulus dalam siklus dua ada 18 orang dengan presentase keberhasilan 81,81% dan kegagalan hanya 18,18% saja. Dari data di atas, menunjukkan bahwa ada peningkatan yang cukup tajam dalam hal ketuntasan belajar. Jarak perbedaan antara siklus satu dan siklus dua sangat jauh. Hal itu dikarenakan kesalahan dalam siklus satu tidak terulang di siklus dua sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan peneliti.

Satu-satunya kendala pada siklus 2 adalah ada empat orang siswa yang tidak hadir dan keempatnya dinyatakan tidak tuntas.

Siswa dengan presentase perolehan skornya jauh dari skor maksimal kemungkinan memiliki beberapa kesulitan. Kesulitan tersebut antara lain kurangnya minat menulis, kurangnya motivasi untuk menulis, pemahaman yang kurang tentang teks narasi.

Metode kooperatif teknik jigsaw adalah sebuah sarana belajar untuk meningkatkan minat menulis, motivasi menulis, dan pemahaman tentang teks narasi. Peneliti memberikan wadah bagi para siswa untuk berkembang dalam hal kemampuan menulis. Peneliti juga memberikan pemahaman tentang teks narasi. Para siswa siswi dilatih mandiri dan bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan orang lain.

Pada siklus kedua hampir semua siswa skornya mendekati maksimal, hal ini dikarenakan kesulitan-kesulitan belajar mereka sudah agak teratasi. Hal tersebut memang belum sempurna, perlu penerapan berulang-ulang dan berkesinambungan oleh guru agar presentase ketuntasan siswa semakin meningkat.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini disajikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan dan saran bagi guru, kepala sekolah, maupun bagi peneliti lain.

1.1 Kesimpulan

Data hasil penelitian memperlihatkan bahwa kemampuan menulis narasi para siswa kelas X SMA BOPKRI Banguntapan dapat ditingkatkan menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw. Pada tahapan setiap siklusnya dijelaskan seperti berikut : (1) pada kondisi awal atau prasiklus nilai rata-rata/mean sebesar 55. Tidak ada siswa yang dapat melampaui batas KKM yaitu 75, (2) pada kondisi siklus I nilai rata-rata/mean mengalami peningkatan yaitu 59,76 dengan presentase ketuntasan 13,63 %. Hasil dari siklus I belum sesuai harapan peneliti, (3) pada kondisi siklus II mengalami peningkatan cukup tajam dengan rata-rata/mean 89,72 dengan presentase ketuntasan yang cukup tinggi yaitu 81,81%. Jumlah siswa yang berhasil melampaui KKM ada 18 orang. Jumlah siswa yang hadir pada saat itu 18 dan semuanya tuntas. Hal ini tentu sesuai dengan harapan peneliti.

Para siswa siswi kelas X SMA BOPKRI Banguntapan memiliki kelemahan dalam keterampilan menulis. Hal tersebut menjadi perhatian peneliti dan menarik untuk dikaji. Metode kooperatif teknik jigsaw adalah sesuatu yang baru bagi siswa dan bagi guru. Di dalam penelitian, peneliti sekaligus menerapkan dan

memperkenalkan teknik jigsaw. Hasilnya sangat memuaskan, hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan yang cukup signifikan di setiap tahapannya.

Pada tahapan prasiklus terlihat para siswa belum dapat memenuhi KKM, hal tersebut berhasil ditingkatkan pada siklus I walaupun peningkatannya belum terlalu tajam dan belum sesuai harapan. Hasil memuaskan terlihat pada siklus II. Siklus II berhasil memenuhi keinginan peneliti. Dengan menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw, siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar. Siswa yang aktif akan memberikan dampak positif bagi hasil yang diperoleh.

1.2 Implikasi

Metode kooperatif pada dasarnya mengajak siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Salah satu teknik dari metode kooperatif adalah teknik jigsaw. Teknik jigsaw adalah inovasi dari teknik diskusi. Dengan menggunakan teknik jigsaw, semua peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Teknik jigsaw cocok untuk pembelajaran menulis dan membaca. Syarat kelompok dalam teknik jigsaw adalah siswanya yang beragam. Hal itu tentu sangat cocok melihat kondisi siswa kelas X yang terdiri dari berbagai suku dan latar belakang yang berbeda. Teknik jigsaw terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi. Jika teknik ini diterapkan pada siswa, maka pengguna teknik ini perlu memperhatikan hal-hal di bawah ini

1. Pengguna harus memperhatikan keberagaman siswa, siswa yang beragam

akan semakin baik karena teknik ini akan semakin berguna untuk membentuk kerja sama.

2. Pengguna harus mengetahui taraf berpikir siswa, hal ini dimaksudkan agar siwa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

3. Pengguna harus memiliki tujuan yang jelas dalam menggunakan teknik ini. Metode kooperatif teknik jigsaw bertujuan agar siswa semakin aktif dan mampu bekerja sama dengan baik.

Metode kooperatif teknik jigsaw sangat perlu dipakai demi peningkatan hasil belajar. Guru perlu sesering mungkin menerapkan metode kooperatif teknik jigsaw, tentu saja dengan berbagai kreasi yang perlu ditambahkan sesuai dengan keperluan peserta didik.

1.3 Saran

Peneliti memiliki saran untuk kepala sekolah, guru, dan peneliti lain. Saran tersebut berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dikelola.

1. Bagi Kepala Sekolah SMA BOPKRI Banguntapan Bantul

Memberikan bacaan mengenai teks narasi kepada siswa dan teks menarik lainnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk menarik perhatian membaca. Menulis dan membaca sangat erat kaitannya. Saran lain agar para siswa diberi wadah untuk sarana mengembangkan talenta menulisnya seperti lomba menulis.

2. Bagi Guru Pengampu Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Guru perlu sesekali menerapkan teknik jigsaw pada peserta didik. Hal ini dapat memacu anak untuk mandiri dan bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Penerapan teknik jigsaw dimaksudkan agar anak tidak pasif melainkan aktif.

3. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti lain, diharapkan data ini dapat membantu untuk karya penelitian lainnya.

Dokumen terkait