• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN HASIL TEMUAN LAPANGAN

C. Hasil Program Sekolah Otonom dalam Pemberdayaan Anak

38

Doge Abdurrahman (Staf SAA & Kepala Sekolah Otonom), wawancara pribadi, pada 13 Agustus 2010.

78

Dilihat dari penerapan sekolah otonom yang diterapkan oleh Sanggar Anak Akar, mulai tampak perubahan pada anak-anak tersebut. Mereka menjadi lebih percaya diri, pengetahuan mereka dalam hal pendidikan dan keterampilan pun bertambah dan setara dengan anak-anak seusia mereka yang merasakan sekolah formal di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka lebih mempunyai arah dan tujuan hidup. Dimana hal tersebut merupakan hakikat dari pada pemberdayaan. Yakni membuat anak-anak yang tidak berdaya menjadi berdaya dan dapat mengarahkan kehidupan mereka menjadi ke arah yang lebih baik.

Dengan adanya program sekolah otonom yang diberikan oleh Sanggar Anak Akar, yang bertujuan memberikan pendidikan kepada anak-anak yang kurang dalam hal ekonomi dan pendidikan, agar anak-anak dapat mengenyam pendidikan yang setara dengan umur mereka meskipun mereka tidak duduk di bangku sekolah formal.

Dengan adanya sekolah otonom ini, mereka menjadi sadar akan pentingnya pendidikan, menjadi mandiri, mempunyai cita-cita dan tujuan hidup yang mana itu semua adalah hakikat dan tujuan dari pemberdayaan.

Meskipun baru satu tahun, akan tetapi hasil dari pemberdayaan anak jalanan melalui program sekolah otonom dapat dilihat dari keterampilan atau skill anak melalui kreasi atau karya-karya yang telah dibuat oleh anak-anak selama masa eksplorasi. Disana, anak-anak-anak-anak menampilkan seluruh hasil karya mereka baik berupa patung, puisi, karangan, penampilan musik, membaca not, dan lain-lain. Seperti penuturan Muhammad Ghazali dan Wahyudi salah satu murid Sekolah Otonom berikut:

Jadi banyak tahu, lumayanlah bisa tahu bagaimana cara buat patung, tahu cara mainin alat musik, tahu bahasa Inggris dan percakapan bahasa Inggris di materi conversation, dan juga jadi bisa tahu ngarang dan lukis, pokoknya banyak deh.39

Jadi lebih mandiri, tadinya saya ga bisa masak, sekarang jadi bisa masak, dan tadinya juga ga bisa main gitar tapi sekarang bisa.40

Hal tersebut pun diakui oleh pengurus sanggar yang juga ketua akademik dari Sekolah Otonom, seperti dalam penuturannya:

Udah mulai keliatan, seperti contohnya, dari mereka tidak bisa bahasa Inggris sekarang udah bisa ngomong bahasa Inggris walaupun masih celoteh-celotehannya, dan mereka pun udah bisa baca not dan buat not musik sendiri, yang saya yakin tidak akan didapat di sekolah formal.41

Menurut aku hasilnya udah banyak banget yaa, itu bisa dilihat waktu makaro kemarin, anak-anak yang tadinya tidak tahu seni ataupun B. inggris, tapi sewaktu makaro tiap materi dibuat evaluasinya kaya patung mereka buat patungnya,B. Inggris mereka buat karangan dengan B. Inggris dll.

Jadi ada bukti nyata anak-anak yang membuktikan ke kita kalau meeka benar-benar menangkap apa yang kita kasih ke mereka di kelas.42

Perubahan lainnya pun dapat dilihat dari kebiasaan anak-anak yang semula frekuensi di jalan (dalam hal ini mengamen) sebelum ada Sekolah Otonom lebih banyak, menjadi berkurang perlahan. Hal tersebut tanpa adanya intervensi dari pihak sanggar atau dari mana pun, perlahan mereka mulai menyadari akan pentingnya pendidikan dengan sendirinya. Seperti penuturan salah satu murid dari Sekolah Otonom berikut ini:

39

Muhammad Ghazali (Murid Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 25 Maret 2010 di Sanggar Anak Akar.

40

Wahyudi (Murid Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 23 Agustus 2010 di Sanggar Anak Akar

41

Abdurrahman. Wawancara Pribadi.

42

80

Kalo dulu sebelum ada sekolah otonom saya ngamen mulu di luar, pokoknya waktunya keseringan di luar, tapi setelah ada sekolah otonom jadi jarang ngamen, lebih enak belajar jadi banyak tahu hal-hal baru.43

Di samping itu, anak-anak pun menjadi lebih percaya diri dan mempunyai arah tujuan hidup mereka.

Pengen sekolah lagi, trus jadi pemusik, guru B. Inggris atau jadi pengurus di sini.44

Ingin jadi musisi, cita-cita saya dari dulu ingin jadi musisi, dan sekarang di sekolah otonom ini saya udah merasa jadi setengahnya musisi, karena saya udah bisa main gitar dan mengerti musik walaupun baru sedikit. Terus saya juga pengen kuliah nerusin sekolah.45

Di antara perubahan yang nampak pada anak-anak tersebut merupakan hasil dari program Sekolah Otonom dalam pemberdayaan Anak Jalanan. Dimana hal tersebut juga merupakan salah satu perkembangan anak kearah yang lebih baik. Sesuai dengan pengertian pemberdayaan menurut Diana bahwa pemberdayaan sebagai perubahan ke arah yang lebih baik dari tidak berdaya menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait dengan upaya meningkatkan taraf hidup ke tingkat yang lebih baik.46

43

Agus Supriyatna (Murid Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 11 Mei 2010 di Sanggar Anak Akar.

44

Yuli Vega Ananda (Murid Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi, pada tanggal 25 Maret 2010 di Sanggar Anak Akar.

45

Wahyudi (Murid Sekolah Otonom), Wawancara Pribadi.

46

Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogyakarta, Gajah Mada University Press, 1999), h. 15

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pelaksanaan Sekolah Otonom di Sanggar Anak Akar adalah program pendidikan alternatif untuk pemberdayaan anak jalanan yang tidak mampu dalam hal ekonomi untuk melanjutkan pendidikan. Proses pelaksanaan Sekolah Otonom ini hampir sama dengan sekolah formal pada umumnya, yaitu proses belajar mengajar di dalam kelas yang dibimbing oleh seorang guru yang disebut moderator. Di kelas mereka diberikan pelajaran seperti, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, Sejarah, Musik, dan beberapa materi kreatifitas seperti Conversation, Jurnalistik, Seni Rupa, Patung, dan Musik, dengan begitu, mereka bisa meningkatkan kapasitas intelektualnya sambil menyalurkan dan mengembangkan bakatnya masing-masing.

2. Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan program Sekolah Otonom di Sanggar Anak Akar diantaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, terjalinnya kemitraan dengan beberapa lembaga atau yayasan yang konsennya sama, Pengurus dan anak didik selalu menjaga konsistensinya dalam proses belajar-mengajar ini. Sementara faktor penghambatnya diantaranya, beragamnya latar belakang anak-anak didik yang belajar di Sekolah Otonom, sehingga dalam penerapan disiplin dan

81

penanganannya pun harus berbeda dengan anak-anak sekolah formal pada umumnya.

3. Hasil yang didapat dari pelaksanaan Sekolah Otonom tersebut dapat dilihat dari keterampilan dan kreasi anak-anak yang semakin meningkat walaupun Sekolah Otonom ini baru bejalan kurang lebih satu tahun.

B. Saran

Untuk lebih meningkatkan efektifitas program Sekolah Otonom di Sanggar Anak Akar, Gudang Seng, Cipinang Melayu, peneliti mempunyai beberapa saran sebagai berikut:

1. Karena beragamnya latar belakang anak didik, maka pihak sanggar sebaiknya sering-sering mengadakan perkumpulan yang dapat lebih mengakrabkan mereka, serta dapat meminimalisir perbedaan yang dapat mengahambat proses belajar-mengajar.

2. Agar sanggar membuka pendaftaran atau rekrutmen anak-anak secara lebih terbuka, tidak hanya dari mulut ke mulut saja sehingga akan lebih banyak lagi anak-anak jalanan maupun anak- anak urban yang lemah ekonomi mendapatkan pendidikan dan pembelajaran di sanggar.

r ¥ [Content_Types].xml ¢ ( ´TÉnÂ0 ½Wê?D¾V‰¡‡ªª º [¤Ò 0ö ¬z“Çl ßI QÕ B \"%ã·øåÙƒÑÚšl µw%ë =– “^i7+ÙÇä%¿g &á”0ÞAÉ6€l4¼¾ L6 0#´Ã’ÍS œ£œƒ Xø Ž&• V$z 3-„ü 3à·½Þ —Þ%p)O5

†ï ßaÈ}7Û "ÒÙÞH¡w"ë „™ì w

]7 ~

fïØˉ È aoÙ.b*lIÆr j)õ, l0Ï% ‘b¬

6ài¢ÕõDÿ_‹Ž…, ¡ ‰Ïó|uœ Z^

tÙ¢yǯ;-!Y, }{ûCƒ³/h> ÿÿ PK ! Þ‡Í|Q

word/_rels/document.xml.rels

¢ (

´”MNÃ0 …÷HÜ!òž¸-PPÕ´, © 6P

rÐë ¥

™Eš«¸<¸Š Ô 1è ÂSSò2톱©ÛÚ÷»l K ƒãAì

vR Ä°Kˆ‚7Û• { £tIv” b Ú ©•VØ<ä

;ô “#Ï`–FÂÍRî?o*îü»·Í2 À£M– δ Ä\À†Êå@‘ø*7b?dP!Ï3\wÉà ˆo×ï1¶J Â]—

Æv|© v!Ø qœ¡€lj- « !1ºØÃ<íoìïí—ìé– ÝR

µ@H ó2ž PwŸû½ÿñÏ?g†ò‚mG·Ì µó³zMÁæ³¥éæøCíûàáô¦¦8.25dX&þP[`§öOõï ûÇë f={3lº ¼Âtî^àéÄuçwïÞ9Ï <CΙ5Ç&< Yö

ñ23Âï½ÎeVÓlô

÷Î_û yÕê hihi

òw®¼Þ -j½ µzýæâ¢qy_ ?jã ò

;Ê7üªô¬ ÈhšŽà 6 ×K \égQ¸ gÃ[©`â ŽÀ:@^ »"²€ °‹Ò¶Bô6•µ ÿç6v°ý‚kêى - PÛ²F÷6 ¤»˜Ã— 96Œ¾‹ì€ ª âž5Òÿ :Ľ© Œ\5,dGBi'PÛÓi6hÇ(jl£ KPå åä,í(d¯+º©–

uÚ eû†²®m 0 È"Cwfø(,÷KXö‰i¢±¶_XÓ°9>ŠÊ} •Oص´£„,<–¶ MÒFž &G

ÛŽ®.þùùííuLöˆÞÁï‹…†øÅ< ÕÚíûúM㪠¾y½Z

¾L0 ”»í¶R¨A‹÷VeVðošÿ ëÆ Ôä$V`ñ¥|#ýô¡C¶ Š÷•š^¢Ð§£úùõÍM‹’aq D)› ]$& –GjÛN”–

g ü“©sGGcõ¦\ž?ý j“F×uGi# )+µ¤<Bý§îBaðˆ7 ªBÆØÑ9e* ÒO&F¡ RR,V‰-U_ªw gJ ýDÊ'

’b_¨Š…/

Ùh¿„HªÁU°d`Ä{ªV"ÞþÊê¥ Éu„{*c‘ Ü; Ù€Xdì .Ø 2ÌшI7bR² Õ´m¤ˆÿ3D &h-¡ù˜TÚC cë†üÜã@Y

S &¶žÕD)-¨ q bùòá)6 £Úk׶ÐV &ñ :Ž f Ô¦† €S

ù‘ÏV'UaN ®˜\ÚêDbÜEÉO,y ´Õ·:£ºm÷eî2b«ã¼

”ufsƒxÂ.ªš ‰-…2ÂGRÎæ-f|øþ–

žo* Ŭ¡ýÌDPø¯'Ì™<àºáD2 Ž Däþ^Õ ÖI¿¨«Ÿ(ß<Û3ÒtZîgËn0¥ …„Gi

N Œ y¢á)T ›L=qD‹,1 i

±&ú‰¡›ÿ ‘*u( — jw)ì`Mw²¦6÷ Ý”N'êþ

ÏuÄ ©þaf`Q‹Ž Lm1Ó#?9ŸÑ¬ 3U, µk=œË®W®ã 2€²òê%ä2-Sý HÞû Ý Ê)Ú¬˜ uI ·ŽeXc -

¯Nå÷Ƣ™ ?N”§4± D~òo'Ö Ïô–

æ ÊW D p9(WÀ È Ït½) 0O<°!`þÞlîÁ30©¼¹ …¡p¿B(0š&šžÂ/§á xÆ‚ÄC~@‘ñÒ6Å4 Á)€`r¦´  zÎ

î”ßÁ~„) ðÁ„ é jæžñèŒôé×Ï Þ‡ A¿fèšøª2ò!c•ðOŽRe ©" õ~ à LC à nÔð ( ›P

»Ãs“É|Ü¥¢Ÿ O_?B $¸D‘»ßs WIÃe‘À –ÝÒ5 œ‘^ï)zðì¸Ñ¯Sm$›

ÐÄ3a&ÀåU’ JÛfÚ Å” sò'p]§mè £·ïtíCÍîhtHäDw\Ë^ û“©-ÇC/

r Û/ˆ–¯¤ú~ì ÿ·‡º«<Ü ïÐ4Ðůœâ f-ÛFãRLÿ Ëû 3ªHÿëªÂC†N’Á©„Ó &_E¢0

( ü·fx…`߃^ ´êA x„æÄ/¾7µ å™üZ1›Å2³â $wþÉ3I ÔZuNª±Â P tL%D;‰H€ Є4;È -oA ÞÐÖ#ߤW’ lV ‘ d$"žð¥—,ûÄ+‹3ãy)Óˆwã饷,ËJËx†Ô¦$…C B´RïÛ\š) ÀØz@X‹•Å]è {…4qn ‡ ÁÉ}¬‘÷ ™*¼b_X?[½Õº¬ŸË¨•ü„›ô’bñ Õ“± §4ªJ/ W@äÒC*½`ÙçÕˆó ál1t Eœ,5•}T Š÷ ¢Ìæ^(º e´/'¾ŸZ¦5Û®³oo(ù ^%㞉 _sQU B⣤˜ Q{)* …1¢ÀÎ É 1aù'TaÞøaSB+ W˜Û Œ}Ï…‚ |Æ ¢¢úLѦӘ

±ßÖ g˹¼1ýÍ1=Ãm’L/–,

†´2ä!Ì •ü“#ìCcç Š gPZ¡|š ¿`

]ù7ÌßP`‚:ÌäH¤rN¡

_# .põR “x.T¬ƒyHý;Î-)Nà— ±¢ YŒ TUi… Æ Ð Â e˜ÓbÐ*·¤¹êFØ\U€s

µ ½.H¼å• ^ò†Åp TvË„yK> ¤ Ìñô0ˆ¾7P 7ï ´ó øC‘á'(:Œ p1U±z²l|Ðò%©]Wœ |ß?r’’ hè,ˆ¹÷þ t† *µZ[Ž œK&O>¾T…ÍÈ ËÛˆV 1Ñ;¿Ö_ÄtÓ®_}ôÇ•…q ®"å󺋘„)ç„d4“º'ÎÒˆd Ï º ¶àòXÔX®œÅ\؆Öó6Q ÆN× …í Sß_ A ½Â$"¥c!x™x ÓÿÅ ³U¥ 4Tt Wu‚a YX% /.© Ú G ®š, ˆ ¬03÷¯1¡Í³g‹-ÝU ؘKí¯2RŸŠ‚Dî‹ »dÁïKQÂWwÊ/õÆù¯Êím Ü ÆŠÄê§j œÉµÃÊãl6ÁnwE´U &2Ƨ±‹w¹²

·ýùïa¾ ¿^>¿xOŸÃ;ÃWí¢á€ _ ¬ ´ ÀŸ ô LˆŽ¥Ì n‰ð{sŠ4¸ê'bw‰™GÌï»Ý` ³·ú ˜õZ Ôø ÄqÝ×;ä<ë

z–à … ƒ Š Àú¥ . Îb^HR$»å Õ%—Œï ³Â\ªëS2‡†ÛøQµA

°A~½t嫶 C *\{ÅÑS,Yþ ã Ü-A»Ôï ® tUd—

éò ˆ‚)é,ü *ÜÝfë#©m¯L‚’7}(°ÿ¬“+ ]Ï0PÖ‰”ÅéG9`G"°…Ó±x—

AÿúÑz\ #Ù±Xä¬åtéW odMUSÎ ‰õ>"°‹ÔÅGëÎwTÞzà¢dæP»–9ßr {EÔ Üƒe{ŽCoÌ‹0vº

ß3ƒª,-^Öºb¤íQ6¯dFHàk¸võ TzDÀ ˆdµ~Î-~´&ŽÖD-ZK

¼³ o'¦ý~;ê)¥Ë˜’™Xý†Çp Ç0IæÐQŸ-b A5Š_ —

ý&š@à†:0×ZõC„lùY0^ ‡ˆã°Yœ8b6#Os O¾Ï4q;¡Ï ¶ t³¹¤çcL2¸™ ¡,€ÓבÓæÙ´Lúªêo6dxu 9™ ‰< Ðؼ:o_Ñ»'H $mb

È®ÚÇS¸

Ê,£# Å/X9aä€ žGv7”¾L}´,[ÓMäZYó–;ØL×F3oãñ0äÊ>¾ÃµÇõræºáP4J- ²ÀÖ- 3E@Rø Ø4²,µr‚t€üÛ IÂ]r[Ú w 8!§Ý îlšã±ånZ@± V

P‰ ¢L-V •'0‰ <B 9

ü§Ô - û

wA8eþÝ-\Ë_®dè;rrœpÆ‚{.5ˆCBÆFš (º ý÷hîüÜF£4Á-ÈI8I ß ÃíX õoàÇ©è à iSRxrι‚nF œEB’Olsf£" ‹’ %y¡ ð*Uaë‚Æ‹ æRaÂÒ±á@Ì5 &•>i]õq]

|Ì©ÎÇ”ú8

h`ÙFq´àò ™Žm!C

ðå µ \ÙN¿@ W³úà ™¨"îjUs ZÿxR ªÍF½‹ª-#ÿÞœÉÊtW c „j RAæMP ¡K›æ / ± »NƯ†¶û4'q|¨†¢iä9óäÉT ÷ûFà Åñ¡ Ý&‘¯>ÜZàçŠ 6 w.M ¼8 ]´Ùsæ}K ©zzKÅU #&R}¢v“L°œ .ôÈ]®F‰×À¹† d ñ{?úáÁ± ÔWL¬5#ד ƒYon ÿ÷Sâ‰E¥?«N=×Å` L'-œ„Ë_ ¶=$Ñ "Gå õˆù†m[)¹n MïŸ:-Ô^à[Ƴ Ç-´\×¹V*ßïØ? Ž „Á‰ß …Z×âŠë΃-o %%Ô¨"h 5 Ú¾ H-¤”°‡Æ ]" êËá½Á¿^ Ð ¢ PžŠo4†Gç s V €¨‡ÊG¼ 4Æ_.ƒ•’  „Y*²ô¤¬/ s cµ3µ»“©Qê 9îÓ8 v

!)OÚ^ýrÍC$ñy@“°íÝ-ö/-yH*œ ˜ñ„´½)‘Þµ ÷ß»Š×UDb‚`}"×qÛ‹”J×—–

¤ ÃX^æ)I`nÌEŒ ¼Šp) ø èÆli¹V[]Š1M<”à ÈÞ ©OÐP“ô6râ= ¯‰’zÀgb I g…Á u SÙe bÖö€OÀ

†ä¾ò ÃRÁDÛ«™Ÿ·´qu ¯g‹˜Z°¶´®o~ÙºlAp°lxŠpT0-÷ -+[ } `j-×ëõº½zAÏ °ïƒ¦V–

ð:Á¥ ;ä˹!Í I_ÐTµ½ S

IB Òsü€

þvl³{ u8«Òz‹ ºHÈ

Ì*„ æ˜ñ:ž( W‘ ☕ ~ «¨JÈÁ }KNßÁP±*ݾ˦±‹ Š-TѼ 9/#·

Tøe\O*ðtH G½€HYµæ–

\\9† øâëÇ ‘õ¶ âMØ“ª2aûDù]„;Yt»\ ôí¯¹[x’ì óù ç]É}Wr½ÿ|É]”Ïg-´³Ú eW÷ ¶)6-r¼°C-SÆ jÊÈ išd ûDЇA½Îœ

Ö„ AÛ V^…ó¹f

é" á€d>ÒzÏû¨nœ”ÇŠ¹ €Ø©ð‘>ä bµ ·– &û ÜÎâ¤2»Æ v¹÷ÞÄKy ϼ¤óöD:²¤œœ,AGm¯Õ\n

ûœÂN H…T[XF64ÌT ,Ñœ¬üËM0ëE)`#ý5¤XYƒ`øפ ;º®%ã1ñUÙÙ¥ m;ûš•R>QD

ÌH ín÷ÞÜ-Æ

UÐ' ®&LEÐ/p ¦-m¦Üâœ%]ùöÊàì8fi„³r«S4Ïd 7y\È`ÞJâ n•² åίŠIù

R¥ Æÿ3Uô~ 7 + ö€ ׸ # ¯m q¨BiDý¾€ÆÁÔ

ê ¸ª÷v E ꦚdeÀàNÆŸûžeÐ(ÔMN9ßœ Rì½6 þéÎÇ&3(åÖaÓÐäö/D¬ØUíz³<ß{ËŠè‰Y›Õȳ ˜•

~üÒ6w¯U?ÔÝîqÁß±Å]µÛtÛz÷ü¸øí×âÞ-Üm˦ÛU ‹·jXüøþï ûḠªq¤ià ™Ø

ŸÅE£ \¼Œã~ùðpQz×í« Y{êú¶ ‡w]ÿüpÖŒÝæÐV»ñA0f-úª)Grxx©÷Ãl-ý -ÑR/³‘×? âµmæyGÎþlæ%Üc×o¿jü ÷&…}ßmªa ̶Í9ܶ¬w³™¡ù+vÎùüX¯û² ûÆÈ{*Ûï]×Þ

—ûªßPB-N/-¦qZ·{Z åX‘tØWMsÂÀ¦©JZý¸|î˶-©f瑓ζz* Íøk¹^ Ýž&½–äŸ ìlrÛ—G2òS_o îúú÷n7– Íj_nhpžÌ¿N®‡}S¾]'Æ«v"„¾Í âl|óRöåf¬ú‹Áœ¬÷]3ÏÚvÿêƼk÷=%ó¢Aoåxrœð¾ ¦¨§‡ÿtÝ8«1æ¤ * 5 &éUBÐsŠC 7VÆ ’P ,±Îa‰4y -)æM

- !”Å å ˆÇ q<ÎZå µ Çë $\jóý:œ+£`¤œ[á¡ \ÙÂ`kš —

ú¦r ŒGES8ˆ*UH_`ß -3è fÖ3èµÖ– "Õ–

«mƒ–-v Ç / Foß)œæ9ÞõN›„ÏŸI’ oÎ g`¤Î2

ûN *2ìu ¢bIÎ|Ä’Ä3 « æ wZI¸·óL ’L GUȹРÄN. °ÐëÜZànÌ ‘n| "$2år idÚ }+D p Hû Ÿ? ˆøH· [ãtßP(£Qª `

µŠ ¾%&1â‹$¨ýBß

Î: gzŽxºv9‘´¿ôóSA\ß]{f ó²]÷uy÷i¢q‰Ük—ëþs¨w³|] \}+Y Ö³ðþþ, Ú²i

*ö‡±› å_êÍx fù$ ^Ê}E ™¨p k·< \ ²¯·mù…hwž ×e61ßÝ ß;ïÿ ÿÿ PK ! JØŠ’» word/webSettings.xmlŒÎÁjÃ0 ¸ñáîuY}!ž½ÚÖ#ý— aünîdiš¼ÿnôn[Ž%ýSs*ûwÊ "î¿÷…"«65 {õÖ®¯äø»sÔM=Œ«jO<úØõ”¯ {ÿ “åë

Dokumen terkait