• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.7 Hasil Regresi Berganda

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Kemampuan SDM KSU (X1

)

, Partisipasi (X2), Sitem Pelayanan KSU (X3

Berdasarkan hasil regresi data primer yang telah diolah dengan menggunakan program SPSS versi 12, diperoleh hasil regresi linier berganda pada Tabel 4.10.

), berpengaruh terhadap Keberhasilan KSU (Y).

Tabel 4.10 Hasil Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 1,402 0,614 2,282 ,023 Kemampuan SDM KSU (x1) 0,333 0,033 0,475 10,094 ,000 Partisipasi Anggota KSU (x2) 0,189 0,042 0,233 4,446 ,000 Sistem Pelayanan KSU (x3) 0,316 0,042 0,286 7,504 ,000 a Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y= 1,402+ 0,333 X1 + 0,189 X2+0,316 X3

Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa Kemampuan SDM KSU (X1), Partisipasi Anggota KSU (X2), dan Sistem Pelayanan KSU (X3

1. Uji F (Uji Simultan)

) kemampuan untuk mempengaruhi naik atau turunnya variabel terikat yaitu Keberhasilan KSU (Y). Semua variabel bebas memilki koefisien regresi positif terhadap Keberhasilan KSU, dan masing-masing mempunyai kontribusi terhadap perubahan naik atau turunnya variabel terikat.

Model hipotesis yang dipergunakan dalam uji F, yaitu:

H0 : b1, b2, b3

H

= 0 (Kemampuan SDM KSU, Sistem Pelayanan KSU, Partisipasi anggota KSU secara bersama-sama berpengaruh tidak signifikan terhadap Keberhasilan KSU).

a : b1, b2, b3

Dengan kriteria pengambilan keputusan: terima H

≠ 0 (Kemampuan SDM KSU, Ssitem Pelayanan KSU, Partisipasi anggota KSU secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan KSU)

0 jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%. Dan tolak H0 jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%. Hasil uji simultan dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Hasil Uji Secara Simultan Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1010,723 3 336,908 328,667 ,000(a) Residual 282,920 276 1,025 Total 1293,643 279 a Predictors: (Constant), X5, X1, X3, X2, X4 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (Data diolah)

Dari Tabel 4.11 diperoleh nilai Fhitung sebesar 328,667 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) maka diperoleh nilai Ftabel 0,05 (3, 276) = 2.68 dengan demikian Fhitung > FTabel, yaitu 328,667 >2, 68 oleh karena itu maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa Kemampuan SDM KSU (X1), Paritisipasi Anggota KSU (X2) dan Sistem Pelayanan KSU (X3) secara bersama-sama berpengaruh significant terhadap Keberhasilan KSU (Y). Hal ini juga dapat dilihat dari nilai signifikansi pada uji F yaitu 0,000 yang lebih kecil dari pada α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Kemampuan SDM KSU, Paritisipasi Anggota KSU dan Sistem Pelayanan KSU berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan KSU. Arah hubungan positif artinya semakin baik Kemampuan SDM KSU, Paritisipasi Anggota KSU dan Sistem Pelayanan KSU yang diterapkan oleh KSU yang tersebar di Kota Medan, maka akan semakin tinggi keberhasilan KSU demikian juga sebaliknya apabila semakin buruk Kemampuan SDM KSU, Paritisipasi Anggota KSU dan Sistem Pelayanan KSU yang diterapkan oleh KSU yang tersebar di Kota Medan akan menurunkan tingkat keberhasilan KSU.

Nilai koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas, yaitu pada penelitian ini dapat dilihat Kemampuan SDM KSU (X1), Paritisipasi Anggota KSU (X2) dan Sistem Pelayanan KSU (X3

Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi

) terhadap variabel terikat yaitu Keberhasilan KSU (Y) pada Tabel 4.12.

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 0,884(a) 0,781 0,779 1,01246

a Predictors: (Constant), x3, x2, x1 b Dependent Variable: y

Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,781. Hal ini menunjukkan bahwa 78,10% variabel Keberhasilan KSU (Y) dapat dijelaskan oleh Kemampuan SDM KSU (X1), Paritisipasi Anggota KSU (X2) dan Sistem Pelayanan KSU (X3), sedangkan 21,90% dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini, program pelatihan yang Diberikan Dinas Koperasi dan KUKM Medan, iklim usaha .

2. Uji t (Uji Secara Parsial)

Model hipotesis yang dipergunakan dalam uji t, yaitu: H0 : bi

H

= 0 (Kemampuan SDM KSU, Sistem Pelayanan KSU, Partisipasi anggota KSU secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan KSU).

a : bi ≠ 0 (Kemampuan SDM KSU, Pelayanan KSU, Partisipasi anggota KSU secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Pengelolaan KSU).

Dengan kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika -thitung ≤ thitung≤ ttabel H

pada α = 5%. 0 ditolak (Ha diterima) jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel Hasil uji parsial dapat dilihat pada Tabel 4.13.

pada α = 5%.

Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 1,402 0,614 2,282 0,023 Kemampuan SDM KSU (x1) 0,333 0,033 0,475 10,094 0,000

Partisipasi Anggota KSU

(x2) 0,189 0,042 0,233 4,446 0,000

Sistem Pelayanan KSU

(x3) 0,316 0,042 0,286 7,504 0,000

a Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa secara parsial pengaruh dari variabel Kemampuan SDM (X1) terhadap Keberhasilan KSU (Y) memiliki nilai signifikansi 0.000. Hal ini berarti lebih kecil Dari α = 0,05. Selanjutnya diperoleh nilai thitung = 10,094 sedangkan besarnya tTabel adalah 2,000 berarti thutng ≥t Tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan H0 ditolak, dan sebaliknya H1

Sementara dari nilai b

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari kemampuan SDM terhadap Keberhasilan KSU dapat diterima.

1=0,333 memberi arti bahwa tiap terjadi peningkatan Kemampuan SDM KSU yang meliputi: kompetensi kelembagaan, pengembangan usaha dan manajerial, penguasaan ilmu pengetauan dan teknologi, kompetensi membangun networks, kompetensi pengembangan program pencitraan keunggulan persaingan usaha dan kompetensi dalam memberikan pelayanan

prima kepada anggota koperasi akan memberikan peningkatan Keberhasilan KSU sebesar 0,333. Demikian juga sebaliknya, apabila terjadi penurunan Kemampuan SDM KSU akan menurunkan Keberhasilan KSU sebesar 0,333.

Dengan kata lain apabila Koperasi Serbau Usaha yang tersebar di Kota Medan meningkatkan kemampuan SDM nya dalam hal kompetensi kelembagaan, pengembangan usaha dan manajerial, penguasaan ilmu pengetauan dan teknologi, kompetensi membangun networks, kompetensi pengembangan program pencitraan keunggulan persaingan usaha dan kompetensi dalam memberikan pelayanan prima kepada anggota koperasi secara maksimal dengan sendirinya Keberhasilan KSU akan meningkat secara maksimal.

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa pengaruh secara parsial dari variabel Partisipasi Anggota KSU (X2) terhadap Keberhasilan KSU (Y) memiliki nilai signifikansi 0,000. Hal ini berarti lebih kecil Dari α = 0,05. Selanjutnya diperoleh nilai thitung = 4,446 sedangkan besarnya tTabel adalah 2,000, berarti thutng > t Tabel, maka dapat disimpulkan H0 ditolak, dan sebaliknya H1

Sementara dari nilai koefisien b

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari Partisipasi Anggota KSU terhadap Keberhasilan KSU dapat diterima.

2=0,189 memberi arti bahwa tiap terjadi peningkatan Partisipasi Anggota KSU yang meliputi: partisipasi dalam bentuk permodalan, partisipasi dalam mengikuti transaksi usaha, pengambilan keputusan RAT, pengawasan kinerja, mengikuti mekanisme dan prosedur yang ditetapkan dan kemauan menanggung kerugian usaha KSU akan memberikan peningkatan keberhasilan KSU sebesar 0,189. Demikian juga sebaliknya, apabila terjadi

penurunan partisipasi anggota KSU akan menurunkan keberhasilan KSU sebesar 0,189

Hal ini menunjukkan bahwa KSU sangat membutuhkan sistem pelayanan yang prima dalam meningkatkan usahanya. Dengan kata lain apabila KSU yang tersebar di Kota Medan meningkatkan meningkatkan partisipasi anggotanya akan meningkatkan keberhasilan KSU.

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa pengaruh secara parsial dari variabel Sistem Pelayanan KSU (X3) terhadap Keberhasilan KSU (Y) memiliki nilai signifikansi 0,000. Hal ini berarti lebih kecil Dari α = 0,05. Selanjutnya diperoleh nilai thitung = 7,504 sedangkan besarnya tTabel adalah 2,000, berarti thutng > t Tabel, maka dapat disimpulkan H0 ditolak, dan sebaliknya H1

Sementara dari nilai koefisien b

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Sistem Pelayanan KSU terhadap Keberhasilan KSU dapat diterima.

3

Hal ini menunjukkan bahwa KSU sangat membutuhkan sistem pelayanan yang prima dalam meningkatkan usahanya. Dengan kata lain apabila KSU yang =0,316 memberi arti bahwa tiap terjadi peningkatan Sistem Pelayanan KSU yang meliputi: pelayanan dalam menyediakan sarana dan prasarana kebutuhan anggota, pembagian SHU yang adil kepada anggota, memberikan akses informasi, pendidikan dan pelatihan bagi anggota dan menanggapi segala keluhan dan saran anggota akan memberikan peningkatan keberhasilan KSU sebesar 0,316. Demikian sebaliknya, apabila terjadi penurunan Sistem Pelayanan KSU akan menurunkan keberhasilan KSU.

tersebar di Kota Medan meningkatkan sistem pelayanan prima kepada anggota akan meningkatkan keberhasilan KSU.

Secara keseluruhan pengaruh variabel dependent terhadap variabel Keberhasilan KSU, ternyata variabel Kemampuan SDM (X1) lebih besar pengaruhnya terhadap variabel Keberhasilan KSU (Y). Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai standardized coeficients yang menunjukkan bahwa variabel X1 memiliki nilai paling tinggi, yaitu sebesar 0.333, diikuti variabel partisipasi anggota KSU dan Sistem Pelayanan KSU (X3

Hasil ini juga sesuai dengan Hipotesis ke-2 yang menyatakan bahwa variabel kemampuan SDM KSU merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan KSU (Y).

) sebesar 0.448.

4.2 Pembahasan

Dokumen terkait