• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Hasil dan Pembahasan

4.3.2 Hasil Regresi Linear Berganda

Model analisis penelitian secara matematis dapat dituliskan melalui persamaan regresi dinyatakan sebagai berikut:

Y = b0 +b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4XD4 +e Keterangan :

Y =.. Lama.mencari kerja.(bulan)...

b0 = Intersep/konstanta b1,b2,...b4 = Koefisien regresi X1 = Umur (tahun)

X2 = Tingkat pendidikan (tahunan) X3 = Harapan Pendapatan (rupiah)

XD4 = Jenis kelamin, 1=jika laki-laki, 0=jika perempuan e = Variabel penggangu

Berdasarkan data primer, untuk melihat pengaruh variabel umur,tingkat pendidikan, harapan pendapatan dan jenis kelaminterhadap lama mencari kerjadapat dianalisis koefisien statistik dari masing variabel. Koefisien statistik dari masing-masing variabel independen dapat dihitung dengan bantuan komputer melalui program Eviews7dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13

Umur, Tingkat Pendidikan,Harapan Pendapatan, Jenis Kelamin terhadap Lama Mencari Kerja

Variabel Koefisien Prob. Keterangan

Konstanta 11,313 0,000 Observasi (n)

X1(Umur) 2,016 0,021 100

X2(Tingkat Pendidikan) 2,311 0,000 X3 (Harapan Pendapatan) 4,546 0,000 X4 (Jenis Kelamin) 1,422 0,000

= 0,988 Prob. F = 0,000

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan hasil model estimasi fungsi lama mencari kerjayang disajikan pada tabel 4.14 diperoleh hasil persamaan sebagai berikut:

Y = 11,313 +2,016X1+ 2,311X2+ 4,546X3 +1,422X4

Analisis hasil model estimasi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Pengaruh Variabel Secara Parsial a. Konstanta (a)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa koefisien konstanta adalah 11,313. Koefisien ini memberi makna bahwa dalam keadaan tetap atau tidak ada perubahan pada variabel variabel umur ( ), tingkat pendidikan ( ), harapan pendapatan ( ), jenis kelamin ( ) maka lama mencari kerja(Y) tetap sebesar 11,313bulan.

b. Koefisien Umur(X1)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa koefisien umur hasil empiris sebesar 2,016. Koefisien empiris variabel umur menunjukkan pengaruh yang positif yang memberi makna bahwa apabila umur tenaga kerja terdidik bertambah sebesar satu tahun dengan asumsi variabel lain konstanmaka lama mencari kerja bertambahsebesar 2,016 bulan.

c. Koefisien Tingkat Pendidikan(X2)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa koefisien tingkat pendidikan hasil empiris sebesar 2,311. Koefisien empiris variabel tingkat pendidikan menunjukkan pengaruh yang positif yang memberi makna bahwa apabila tingkat pendidikan tenaga kerja terdidik bertambah sebesar satu tahun dengan asumsi variabel lain konstanmaka lama mencari kerja bertambahsebesar 2,311 bulan.

d. Koefisien Harapan Pendapatan(X3)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa koefisien harapan pendapatan hasil empiris sebesar 4,546. Koefisien empiris variabel harapan pendapatan menunjukkan pengaruh yang positif yang memberi makna bahwa apabila harapan pendapatan tenaga kerja terdidik bertambah sebesar satu rupiah per bulan dengan asumsi variabel lain konstanmaka lama mencari kerja bertambahsebesar 4,546 bulan.

e. Koefisien Jenis Kelamin(X4)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa koefisien jenis kelamin hasil empiris sebesar 1,422 dan berdasarkan uji t, variabel tersebutsignifikan (probabilitasnya sebesar 0,000)lebih kecil dari tingkat kepercayaan (𝛼) 5% yang artinya terdapat perbedaan apabilatenaga kerja terdidiklaki-laki memiliki lama mencari kerja lebih rendah dibandingkan tenaga kerja terdidikperempuan dengan asumsi variabel lain konstan.

2. Koefisien Determinasi (R-Square)

Model statistik yang dibangun perlu diuji untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Uji model estimasi dapat dilihat dari koefisien determinasi (R2) dengan keputusan:

a. Bagus apabila R2>0,90

b. Kurang bagus apabila 50 <R2 > 0,90 c. Tidak bagus apabila 0 < R2 < 0,90

Berdasarkan Tabel 4.14, hasil model empiris menunjukkan R2 sebesar 0,988 berada di R2 >0,90. Hal ini memberikan makna bahwa model empiris yang dibangun tentang lama mencari kerja yang ditentukan oleh variabel umur ( ), tingkat pendidikan ( ), harapan pendapatan ( ), jenis kelamin ( ), adalah bagus karena R2 =0,988 > 0,90.

Nilai koefisien determinasi (R-Square) sebesar 0,988 memberi informasi bahwa secara bersama-sama variabel umur ( ), tingkat pendidikan ( ), harapan pendapatan ( ), jenis kelamin ( )mampu menjelaskan variasi variabel lama mencari kerjasebesar 98,8%, sedangkan sisanya sebesar 1,2% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak disertakan pada model penelitian ini.

3. Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah umur ( ), tingkat pendidikan ( ), harapan pendapatan ( ) dan jenis kelamin ( ) secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap lama mencari kerja(Y) di Kota Medan.

Rumusan Hipotesis:

:β1..=.0 artinya variabel umur ( ), tingkat pendidikan ( ), harapan pendapatan ( ) dan jenis kelamin ( ) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap lama mencari kerja(Y).

:.β1..≠.0. artinya variabel umur ( ), tingkat pendidikan ( ), harapan pendapatan ( ) dan jenis kelamin ( ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap lama mencari kerja(Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

diterima jika nilai prob. >tingkat kesalahan (𝛼) 0,05 diterima jika nilai prob. <tingkat kesalahan (𝛼) 0,05

Derajat nilai probability diperoleh dari hasil pengolahan program Eviews 7 seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.14

Hasil Regresi Umur, Tingkat Pendidikan,Harapan Pendapatan, Jenis Kelamin terhadap Lama Mencari Kerja

Variabel Koefisien Prob. Keterangan

X1 (Umur) 2,016 0,021 Signifikan

X2 (Tingkat Pendidikan) 2,311 0,000 Signifikan X3 (Harapan Pendapatan) 4,546 0,000 Signifikan X4 (Jenis Kelamin) 1,422 0,000 Signifikan

Sumber: Lampiran 4

a. Pengaruh Umur Terhadap Lama Mencari Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel umur memiliki pengaruh positif dansignifikan terhadap lama mencari kerja.Hasil ini memberikan bukti bahwa umur yang semakin tua akan semakin sulit dalam mencari kerja. Setiap pertambahan umur akan menyebabkan lama mencari kerja bertambah. Dalam hal ini bahwa para pencari kerja yang usia produktif lebih dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan sebab diusia tersebut mereka lebih cepat menguasai dan mengerjakan suatu pekerjaan.Menurut penelitian yang dilakukan Sutomo,dkk (1999) tentang analisis pengangguran tenaga kerja terdidik di Kotamadya Surakarta tahun 1999 menemukan bahwa meningkatnya umur cenderung menurunkan probabilitas dalam mendapatkan pekerjaan baik tenaga kerja laki-laki maupun tenaga kerja perempuan.

b. Pengaruh Pendidikan Terhadap Lama Mencari Kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan memiliki pengaruh positif dansignifikan terhadap lama mencari kerja.Hasil ini memberikan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin lama untuk mencari pekerjaan karena pendidikan yang tinggi akan memperlama mencari kerja karena cenderung tenaga kerja terdidik untuk memilih pekrejaan yang diambil.Proses untuk mencari kerja yang lebih lama pada kelompok pencari kerja terdidik disebabkan pencari kerja terdidik lebih banyak mengetahui perkembangan informasi di pasar kerja dan pencari kerja terdidik lebih berkemampuan untuk memilih pekerjaan yang diminati dan menolak pekerjaan yang tidak disukai.Hasil penelitian ini didukung dari penelitian Zaretky dan Coughlin (1995), namun berbeda dengan penelitian Kurniawan dan Handayani (2013), yang menyatakan pendidikan memiliki pengaruh negative terhadap lama mencari kerja.Hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat pendidikan pencari kerja akan semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk mencari kerja.

c. Pengaruh Harapan Pendapatan Terhadap Lama Mencari Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harapan pendapatan memiliki pengaruh positif dansignifikan terhadap lama mencari kerja.Hasil ini memberikan bahwa pencari

kerja yang harapan pendapatan lebih tinggi akan lebih lama dalam mencari kerja.Pencari kerja tenaga kerja terdidik selalu berusaha mencari kerja dengan gaji atau upah, jaminan sosial, dan lingkungan kerja yang lebih baik. Bila satu keluarga mempunyai pendapatan rumah tangga yang lebih baik, biasanya keluarga tersebut mampu membiayai anaknya menganggur selama satu sampai dua tahun lagi dalam proses mencari pekerjaan yang lebih baik. Sebaliknya pencari kerja tenaga kerja terdidik yang biasanya datang dari keluarga miskin, tidak mampu menganggur lebih lama dan terpaksa menerima pekerjaan apa saja yang tersedia (Simanjuntak,1998). Hasil penelitian ini didukung dari penelitian Kurniawan dan Handayani (2013), yang menyatakan bahwa harapan pendapatan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap lama mencari kerja. Hal ini menunjukkan semakin tinggi gaji yang diperoleh akan semakin lama waktu yang digunakan untuk mencari kerja.

d. Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Lama Mencari Kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap lama mencari kerja.Hasil ini memberikan bukti bahwaada perbedaan lama mencari kerja antara pencari kerja yang berjenis kelamin laki-laki dengan pencari kerja berjenis kelamin perempuan.Tenaga kerja terdidiklaki-laki memiliki

lama mencari kerja lebih rendah dibandingkan tenaga kerja terdidikperempuan dikarenakan stereotipe pasar kerja lebih mengutamakan tenaga kerja laki-laki yang memiliki fisik lebih kuat dan aman (secure) ketimbang tenaga kerja perempuan. Menurut Mauled (1997) dalam analisis mengenai pengangguran tenaga kerja terdidik di Indonesia tahun 1996 menunjukkan bahwa pencari kerja laki-laki mempunyai tingkat probabilitas untuk mencari kerja lebih tinggi daripada pencari kerja perempuan. Hal ini juga didukung oleh Penelitian Ratih Pratiwi (2014), yang menyatakan variabel jeniskelamin memiliki pengaruh positif terhadap lama mencari kerja berarti bahwa pencari kerja yang berjenis kelamin perempuan akan lebih lama waktu yang digunakan untuk mencari kerja dibandingkan dengan laki-laki.

Dokumen terkait