BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian Tiap Siklus
1. Hasil Siklus I
Untuk pelaksaan siklus I, dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Adapun
pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
2) Membuat lembar observasi Keaktifan siswa
3) Menyusun kuisioner mengenai respon dan tanggapan siswa
terhadap pembelajaran
4) Membuat media permainan ular tangga dan membuat soal-soal
yang berkaitan dengan materi Filum Chordata
5) Membuat soal-soal Pre test dan Post test I
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti dibantu oleh teman sejawat
untuk membantu dalam melakukan observasi. Berikut adalah
pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I :
1) Kegiatan awal pembelajaran
a) Mengkondisikan kelas apakah kelas sudah siap untuk
dilaksanakannya pembelajaran. Sebelum dilakukannya
pembelajaran, peneliti menunjuk ketua kelas untuk memimpin
doa sebelum memulai pelajaran.
b) Absensi
Setelah selesai berdoa peneliti mengabsen siswa apakah ada
siswa yang tidak hadir pada saat pembelajaran.
c) Apersepsi
Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti untuk mengajak siswa
untuk masuk ke dalam pembelajaran.
Untuk dua siklus, peneliti hanya melakukan satu kali Pre Test,
dan Pre Test dilakukan pada pertemuan I. Pre Test dilakukan
adalah untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum
dilakukannya pembelajaran. Selain mengadakan Pre Test,
peneliti juga membagikan kuisioner kepada siswa guna
mengetahui respon awal siswa sebelum dilakukannya
pembelajaran dengan menggunakan media permainan ular
tangga. Kuisioner dibagikan ketika di awal dan diakhir siklus I.
2) Kegiatan inti pembelajaran
Dalam pelaksanaanya, pembelajaran memanfaatkan media
permainan ular tangga dengan tahapan sebagai berikut :
a) Pertemuan I
Pertemuan I diadakan pada hari Jumat, tanggal 27 April 2012.
Di dalam kelas, ada 29 siswa yang hadir. Jalannya
pembelajaran adalah sebagai berikut :
Peneliti membagi siswa menjadi 4 kelompok besar. Peneliti memberikan instruksi kepada seluruh siswa untuk
membentuk 4 kelompok besar dengan bebas memilih
siapapun anggota kelompoknya.
Apabila sudah terbentuk 4 kelompok besar, peneliti membagi lagi masing-masing kelompok besar tersebut
Setelah masing-masing kelompok besar sudah terbentuk kelompok bermain, maka peneliti memberikan 1 set media
permainan ular tangga. (Lampiran 3.3.)
Setelah masing-masing kelompok mendapatkan media permainan ular tangga, peneliti memberikan peraturan dan
tata cara bermain di depan kelas dan siswa memperhatikan.
Setelah peneliti selesai memberikan peraturan dan tata cara
bermain, maka peneliti menginstruksikan kepada siswa
untuk memulai jalannya permainan ular tangga. Permainan
ular tangga dilakukan di dalam kelas X-F.
Pada saat kelompok melakukan permainan, terlihat anak-anak sedikit bingung dan terlihat malu-malu. Hal ini terjadi
menurut peneliti dikarenakan siswa masih belum terbiasa
belajar sambil bermain. Kebingungan terlihat pada saat ada
salah satu siswa bertanya tangga itu naik atau turun dan
kalau ular itu turun atau naik. Peneliti memberikan
masukan kepada siswa tersebut dan siswa tersebut pun bisa
menerima masukan dari peneliti. Kecenderungan siswa
untuk bertanya kapan harus mengambil soal pertanyaan pun
sering terjadi. Maka peneliti menginstruksikan seluruh
siswa untuk menghentikan jalannya permainan untuk
memperhatikan peneliti yang akan memberikan masukan
mengambil soal sesuai dengan warna pada kotak tersebut.
Maka siswa pun sedikit bisa menerima dan melanjutkan
permainan. Permainan berjalan lambat karena siswa belum
terbiasa. Akan tetapi, apabila untuk menjawab pertanyaan
yang didapatkan pada saat bermain ular tangga, anak-anak
antusias dengan mendiskusikan jawaban dengan teman
kelompoknya dan mencari jawabannya di buku Acuan
pengayaan dan di Buku Paket.
b) Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Mei 2012.
Jumlah siswa yang hadir adalah sebanyak 29 siswa.
Pelaksanaan pertemuan ini sama seperti pertemuan I dan
pertemuan II ini pelaksanaanya adalah membahas materi
tentang Kelas Amphibia dan Reptilia. Pada pertemuan II,
kelompok besar dan kelompok bermain sama dengan
pertemuan I.Jalannya permainan pun terjadi di dalam kelas
X-F. Guru menginstruksikan siswa untuk masuk ke dalam
kelompok yang sudah terbentuk pada pertemuan I. Setelah
siswa sudah masuk ke dalam kelompok, maka peneliti
membagikan 1 set permainan ular tangga pada tiap-tiap
kelompok. Setelah itu, peneliti menginstruksikan kepada siswa
untuk memulai permainan ular tangga. Pada pertemuan II,
peraturan permainan. Siswa tersebut bertanya kepada peneliti
apakah apabila saya pada kotak naik, lalu saya tidak bisa
menjawab apakah saya bisa naik menuju kotak selanjutnya.
Peneliti memberikan masukan dan siswa merasa senang dan
termotivasi lagi untuk menjawab soal dengan benar.
c) Penguatan
Pada setiap pertemuan, peneliti memberikan penguatan terkait
pengetahuan siswa, ketelitian dalam bermain ular tangga dan
memberikan applause karena siswa di dalam kelas telah
melaksanakan pembelajaran dengan media permainan ular
tangga dengan tertib dan sesuai dengan aturan main yang telah
disepakati sebelumnya.
3) Kegiatan akhir pembelajaran
Di akhir pembelajaran pada pertemuan I guru hanya memberikan
penguatan dan menginstruksikan siswa untuk membaca kembali
materi yang telah dipelajari pada pertemuan I. Sedangkan untuk
diakhir pembelajaran pada pertemuan II, peneliti memberikan post
test untuk mengetahui hasil dari pembelajaran dengan
menggunakan media permainan ular tangga terkait materi Kelas
Pisces, Amphibia dan Reptilia. Selain itu, diakhir pertemuan II
pada siklus I, peneliti membagikan kuisioner yang berguna untuk
diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan media
permainan ular tangga.
c. Observasi
Hasil observasi pada siklus I adalah sebagai berikut :
Observer yang dipercaya untuk melakukan observasi adalah teman
sejawat peneliti. Pada siklus I, ada 4 observer yang melakukan
observasi dan masing-masing observer masuk ke dalam 1 kelompok
besar dalam permainan ular tangga. Jadi, untuk 1 observer melakukan
observasi aktivitas 7-8 siswa. Observasi ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa aktif siswa dalam melakukan permainan ular
tangga.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, terdapat
beberapa kekurangan. Diantaranya adalah siswa masih sedikit bingung
dalam melakukan permainan pada siklus I. Hal ini menjadi catatan
bagi peneliti untuk dapat memberikan gambaran yang lebih jelas
terkait tata cara permainan ular tangga. Disamping adanya
kekurangan, dalam pelaksanaan siklus I pun terdapat kelebihan,
dimana observer mengatakan siswa dapat belajar sambil bermain dan
siswa merasa senang dengan pembelajaran dengan adanya media
permainan ular tangga.
Kekurangan yang terjadi pada siklus I menjadi acuan bagi peneliti
permainan ular tangga sebelum permainan dimulai dalam
pembelajaran supaya siswa dalam mengikuti jalannya permainan
melaksanakan permainan dengan baik. Dengan adanya keterlibatan
siswa dalam melakukan permainan, diharapkan materi yang disisipkan
dalam permainan tersebut akan mudah dipahami oleh siswa.